Senin Ceria Bersama Mirabella

Akhirnya tercapai juga diri ini melihat pabrik sebuah produk. Pabrik Kosmetik Mirabella,  salah satu dari 10 brand kosmetiknya Martha Tilaar adalah yang saya kunjungi, Senin (5 Mei 2014).

Aih, senangnya bisa menengok pabrik sekaligus perusahaan PT. Martina Bertho yang berlokasi di Jalan Pulo Kambing, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

 
Saya gak sendiri dong tentunya, sekitar 25 orang teman-teman Fans Page FB Mirabela, juga diundang di acara factory visit itu sebagai hadiah karena menjadi pemenang photo competition Mirabella. Undangan, dikirimkan melalui email. 

Untuk melakukan kunjungan ke pabrik PT. Martina Berto yang sudah berjalan puluhan tahun itu, semua peserta berkumpul di kantor Media Bintang Indonesia (MBI) yang ada di Jl. Guru Mughni, Kuningan, Jaksel. Karena, acara ini bekerjasama dengan Bintang Online, salah satu grup MBI.
 
Cukup lama menunggu kedatangan bis yang akan membawa kami bersafari ria di hari yang sibuk itu. Jam 7.30 WIB sih, janjinya, seperti waktu yang tertera di email. Karena itu, jam 7 pagi teng, saya udah nongol di tempat yang dijanjikan. Ketika saya tiba di Kantor MBI, kirain saya paling pertama yang datang, eh..gak taunya malah ada yang lebih pagi lagi dari saya datangnya, hihihi. Semangat banget ya kita..

Foto-foto sembari menunggu keberangkatan ...jepret...

Tapiiiii....yah seperti biasa, orang Indonesia mah gak pernah absen kalo soal lelet, meski peserta udah berdatangan dari pagi buta, dari rumah terburu-buru karena takut ditinggalin, eh.... ternyata berangkatnya jam 9 lebih, halaah.... Saking lamanya nunggu, banyak peserta yang menghabiskan waktu dengan berfoto bersama, ada juga yang selfie. Sayapun tak ketinggalan, ikut pose bareng bersama peserta yang sebagian sudah saya kenal, sembari menunggu bis datang. Seperti pada gambar dibawah ini.....

Nge-pose juga nih sembari menunggu bis datang...


  
Akhirnya sampai juga.....


Foto bareng sebelum memasuki gedung Mirabella

Sekitar 45 menit perjalanan, berangkat bersama-sama menggunakan bis pariwisata dari kantor Bintang Online. Saat tiba di lokasi, kami disambut dengan welcome drink dan  berbagai produk menarik dari Mirabella bernuansa manis serba ungu yang unyu-unyu....Yuhuuu..

Welcome drink....

Yuk,.ah..baru datang lsg mau transaksi aja nih, hehehe

Produk Cempaka juga dipajangkan...


Meja “selamat datang”pun, dihiasi dengan bunga dan produk Mirabella. Dan sebelum memasuki ruangan, semua peserta dipersilahkan mengisi buku tamu.

Meja "Selamat Datang"
Yuk, registrasi duluuhh...
Ketika memasuki ruangan, ouww....rupanya sudah ada kelompok peserta dari komunitas  lain yang datang. Mereka juga diundang oleh Mirabella. Jadi, ruangan itu cepat sekali penuhnya..


Nah, sudah ramai ruangannya....

Tak lama rombongan kami datang dan duduk di meja bundar yang dibagi perkelompok itu,  acarapun dimulai.

MC supel dan energikpun, membuka acara keren itu...

Dimulai dengan perkenalan serta ramah tamah, selanjutnya para peserta dibagi menjadi 3 kelompok untuk mempermudah proses kunjungan keliling pabrik. Saya, termasuk kelompok pertama, yang berjumlah sekitar 15-20 orang, didampingi oleh perwakilan Mirabella, sebagai pemandu yang mengarahkan kami.

Peserta menuju lantai atas
Tapi....sssstt....sebelum kami menapaki tangga, mbaknya berpesan, agar kami tidak boleh memotret kegiatan apapun yang ada diatas. “Pokoknya, kalau kita sudah berada diatas, gak boleh memotret, karena itu etika/aturan perusahaan. Akan ada security yang akan menegur kalian kalau ketahuan menggunakan kamera. Gak enak, dong kalau ditegur sama Security. Iya, kan,..?" Begitulah penjelasan tegas dari Mbak yang wajahnya fresh dan cantik itu, walau make up nya minimalis. 

Padahaaaaal.......
Saya sudah membayangkan akan menjeprat-jepret kegiatan pabrik Mirabella, buat kenang-kenangan sekaligus tuk dipajang di blog ini, heehe.. 

Tapi, ternyata oh ternyata...gak dibolehin.. hiks.. Tapi gak apa-apa, bisa berkunjung dan disambut dengan baik oleh Mirabella, itu sudah kebahagiaan tersendiri bagi saya.

Pada awal perjalanan, kami diperkenalkan dengan aneka lukisan yang terpampang pada dinding sepanjang lorong. Ada lukisan Dewi saraswati, yang berarti Dewi keselasaran. Beberapa diantaranya tampak lukisan kaca menakjubkan karya Rastika, pelukis maestro asal Gegesik Kulon, Cirebon. Ya, lukisan kaca itu, adalah lukisan yang dilukis langsung dikaca, bukan dikanvas. Wuih..keren deh...  

Nah, setelah berjalan menapaki koridor demi koridor, sampailah ke bagian pabrik dan proses produksi. Kami bisa melihat karyawan yang sedang mengolah bahan-bahan tuk diolah menjadi produk, serta proses yang dilewati dalam pembuatan kosmetik. Ada sepuluh brand yang dikelola di pabrik ini. Mulai dari Sari Ayu, Belia, Biokos, Dewi Sri Spa, Caring, Cempaka, PAC, Rudi Hadisuwarno, Mirabella, dan sebagainya. Semuanya diracik dipabrik yang sama, hanya bagiannya saja yang berbeda. 

Peserta Melihat pabrik (foto diambil dr FB Mirabella)
  
Sepanjang koridor, kami melihat mesin tuk mengolah produk kecantikan yang beranekaragam itu, seperti shampoo, pembersih wajah, bedak dan sebagainya.  Tapi, kami hanya melihatnya dari luar, dari jendela kaca, gak boleh masuk euy.. Jadi saya dan peserta lain tak mendengar gemuruh suara mesin, atau tak tik tuk bunyi alat-alat yang digunakan tuk mencetak bahan kosmetik itu... 
  
Mengintip processing area (foto diambil dr Twitter @Mirabella_MT)

Nah, ketika tiba dibagian pembuatan lisptik Mirabella, agak lama nih kami ngetemnya...hehehe. Soalnya asyik banget menikmati tangan-tangan wanita yang tak pernah berhenti bergerak itu. Jadi, bahan yang akan dijadikan lisptik itu, berbentuk atau bergumpal seperti keju yang sudah berwarna (merah) terus dimasukkan kedalam wadah besar, diaduk agar masak dan warnanya merata padat. Setelah itu, baru dicetak, dimasukin kedalam wadah lispstik. Trus, sebelum ditutup atau dikemas, terlebih dulu dilakukan pembakaran batang lipstik, untuk membunuh kuman, agar steril. Tapi, dibakarnya cuma sekali lewat doang, dengan memakai api lilin. Setelah itu, barulah lisptik ditutup dan dikemas.

Nah, dari proses pengadukan bahan, pencetakan, pembakaran, dan menutup lipstik, masing-masing orang yang berbeda mengerjakannya. Gak langsung satu lipstik, satu orang yang mengerjakan, tapi dibagi perbidangnya, dengan posisi duduk saling berhadapan. Dan diatas meja, ada ruas karet yang berjalan, tuk meneruskan proses lipstik kebagian selanjutnya, ke ruang yang bersebelahan, tapi terhubung dengan ruas karet berjalan tadi.  Begitulaaah.... 

Eh, ditempat koridor pembuatan lisptik ini, pemandu memberikan kuis untuk peserta, siapa yang bisa menjawab pertanyaan, hadiahnya adalah...... boleh meracik lipstik sendiri, dengan warna yang ditentukan oleh peserta sendiri...wah asyik banget...Sayang , saya gak bisa jawab pertanyaanya, hihihihi.. 
 
Setelah puas melihat geliat pembuatan lipstik, kami dibawa menuju ruangan khusus yang berisi berbagai benda berharga yang menjadi detil esensial dari perjalanan pemilik Martha Tilaar Group, Dr. HC. Martha Tilaar.

Dalam ruangan yang penuh sejarah itu, pemandu juga menceritakan awal perjalanan Martha Tilaar Group, dijelaskan bahwa pada awalnya usaha ini dirintis di sebuah garasi rumah Ibu Martha, berukuran 4x6 meter lebih dari 40 tahun silam.

Menelusuri ruangan ini, saya bisa melihat dengan jelas perkembangan usaha yang dialami Martha Tilaar dari waktu ke waktu. Termasuk alat dan bahan produksi yang pertama kali digunakan untuk memproduksi bahan dasar kosmetik dimana masih menggunakan ulekan batu dan alat yang sangat sederhana.

Selain itu, terdapat pula dokumentasi dan kumpulan sampel make-up dari setiap ragam koleksi yang pernah diluncurkan rangkaian kosmetik Martha Tilaar Group, meliputi aneka Color Trend Colors of Asia yang dikeluarkan setiap tahun oleh Sariayu serta rangkain lainnya seperti Biokos, Belia, Caring Colors, Cempaka, Dewi Sri Spa, PAC, Rudi Hadisuwarno dan tentunya Mirabella.

Terpampang pula kumpulan foto para selebriti dan bintang yang pernah menjadi model untuk brand kecantikan ini. Seperti si cantik Dinna Olivia, Krisdayanti, Larasati, Titiek Puspa, Deswita Maharani, dan banyak lainnya.

Kami  juga ditunjukkan beberapa benda istimewa, seperti kereta kencana keraton yang sering dihadirkan ketika acara launching produk. Tapi, berhubung keretanya sudah uzur, jadi, ya ditaruhlah diruangan itu. Ada juga busana batik menawan rancangan sang maestro, Iwan Tirta yang sempat digunakan dalam iklan perdana Martha Tilaar, yang usianya sudah puluhan tahun, terlihat sudah usang. Kalau dipegang secara kasar, bisa robek, lo.

Di suatu sudut ruangan lainnya, tampak pula kumpulan sederet foto dan puluhan penghargaan yang berbentuk plakat dan piala, yang pernah diraih selama perjalanan bertahun-tahun Martha Tilaar Group di industri kecantikan Tanah Air dan kiprahnya secara internasional.


Beauty Class....
 
Siap ber-beauty...
Setelah puas berkeliling dan menambah pengetahuan baru, acara dilanjutkan dengan pembekalan pengetahuan kecantikan melalui Beauty Class bersama Mirabella. Saya baru pertama kali mengikuti beauty class, setelah selama ini cuma melihat liputannya doang dimajalah atau di tabloid. Tapi, Alhamdullilah, kali ini saya bisa merasakan ber-beauty didalam kelas, bersama teman-teman, hehehe... 
 
Setiap peserta diberikan set pembersih wajah berisi cleanser, toner dan pelembab serta Beauty Map yang dilengkapi dengan foundation, aneka palet bedak, eyeshadow, blush-on dan lipstik.

Saya baru tau, kalau mengangkat kotoran wajah dengan memakai susu pembersih itu, ya pake tisu, bukan kapas.. Karena, tisu itu seratnya lebih kasar daripada kapas. So, karena kasar itulah, makanya ia bisa mengangkat banyak kotoran diwajah. Dan alur untuk mengangkat kotoran itu, ya keatas, bukan diudek-udek atau asal-asalan wae, lo..  

Nah, ketika memakai toner yang berfungsi tuk menutupi pori dan membersihkan sisa kotoran diwajah, barulah menggunakan kapas. Untuk penggunaannya, kita teteskan toner pada kapas secara menyeluruh, kemudian ditepuk-tepuk diwajah. Setelah itu, kita tutup pori-pori dengan mengusapkan kapas kearah bawah. "Karena pada saat kotoran wajah kita tadi diangkat, pori-pori jadi terbuka. Jadi, tugas kitalah yang menutup pori-pori itu, dengan menggusap kapas kearah bawah," begitu kata trainer Mirabella yang memberi kami ilmu di senin ceria itu...  Walaah, saya selama ini, mengusap toner dengan kapas, ya kearah atas mulu, hihiihii.... Untunglah ikut acara ini, jadi tau deh sekarang. Makasih Mirabella....

Suasana Beauty class
Loh, ini kenapa..?hehehe

Nah, setelah sesi pembersihan wajah, tahap selanjutnya adalah tata rias, atau ber make-up ria. Yuhuu....

Setiap peserta dibekali pembekalan tahap tata rias step-by-step yang dipandu oleh make-up artist yang cantik dan wajah yang kinclong..... cling.....

Azizah sedang make over model
Nur Azizah, namanya... 

Wanita ini telah berpengalaman "mengobrak-abrik" wajah orang, untuk menjadi cantik tentunya.

Prestasinya di bidang penata rias saja berderet. Ia pernah menjadi make up artist adik-adik Paskibraka selama 4 tahun. Pernah merias wajah-wajah  kontestan Miss World 2013 di Bali, bahkan pernah juga menjadi make up artis Kepresidenan, jamannya ibu Megawati dan Pak SBY. Woow.

Nah, ini saya usai di make-up
Di acara tersebut, wanita tinggi semampai ini menjelaskan kiat-kiat sederhana yang perlu diketahui setiap wanita saat mengenakan tata rias.

Ia mengajarkan kami memulas eye shadow tiga warna. Ia juga memberitahu kami bagaimana cara "mengukur" atau membentuk alis dengan tepat. Juga bagaimana menyapukan blush-on pada pipi. Nah, alur sapuan blush on, yang benar adalah dari luar ke dalam, maksudnya dari arah tulang pipi, ke arah hidung. Bukan sebaliknya. 

Disela-sela "menghiasi" wajah model, Ia bercerita, kalau kita melihat ada orang yang ketika keringatan, maka bedak di wajahnya bertumpuk, itu karena cara memakai bedaknya yang salah. Menurutnya, untuk mengenakan bedak di wajah, cara yang benar adalah ditepuk-tepuk, bukan dengan cara dipoles.

Kenapa? 

Karena pada wajah kita, banyak ditumbuhi bulu-bulu halus, jadi, kalau kita mengaplikasikan bedak dengan cara dipoles, maka bulu tersebut akan mengikuti alurnya usapan si bedak.. Nah, itulah yang membuat bedak jadi menumpuk ketika keringatan... Oh,gitu..toh..

Sentuhan tangan Azizah, bikin orang pangling...

Usai bermake-up ria, dipilihlah 3 orang peserta sebagai the best make up. Menurut perwakilan Mirabella, salah satu penilaian adalah keserasian make up dengan busana yang dipakai saat itu. Yang beruntung,  mendapatkan paket rangkaian produk Mirabella. 

Ini dia tiga the best make up pilihan  Mirabella..Selamat !
 
Acara yang berlangsung selama kurang lebih 4 jam itu, dihiasi dengan canda tawa dan penuh semangat. Dimeriahkan juga dengan makan siang bersama, aneka kuis dan pertanyaan dari pembawa acara dan banyak hadiah menarik. Alhamdullilah, kalau untuk kuis yang satu ini, saya kebagian cipratan lulur dan sabun sereh Mirabella,  karena bisa menjawab pertanyaan dari sang MC, hehehe....

Yeey, jeng Reni juga dapat hadiah kuis....

Usai acara, kami diberikan piagam beauty class dan goody bag imut Mirabella.... Dan seperti biasa, sebelum meninggalkan gedung besar itu, kenarsisanpun muncul tatkala ada sesi foto di banner yang memang disediakan oleh panitia.

Yuhuuuu......marih kita bernarsis...

Senangnya saya bertemu dengan 2 wanita energik ini. Reni& Minar



Ah, kata siapa hari Senin itu hari yang menyebalkan dan penuh dengan keseriusan. Buktinya, saya dan peserta lain bisa pulang dengan wajah ceria dan  menyenangkan! Tak hanya mendapatkan teman dan wawasan baru mengenai produk Mirabella di PT. Martina Berto, kami juga pulang dengan wajah cantik karena baru dipoles dengan tata rias, hasil polesan sendiri tentunya, hehehe.. Jadi, mau foto dan bergaya apapun di bannernya Mirabella, saya sih pede-pede aja, karena saya merasa cantik berkat Mirabella.

Tengkyu Mirabella dan Bintang Online...Saya mau ya diundang lagi, hehehe....

Foto bareng usai acara..

Sbr  foto dan tulisan :
_www.tabloidbintang(dot)com
_FB Mirabella
_Beberapa milik pribadi

Menengok Tangan-tangan Ahli di Sharp Takumi Factory

Waktu SMP dulu, guru matematika saya pernah berkata: 
Kita harus percaya dengan adanya Tuhan, karena tanpa Dia, tak ada ada alam semesta ini. Meskipun, kita tak pernah melihat bagaimana Ia memproses dan membuatnya. Bagaimana Ia menciptakan gunung, membelah lautan, menyajikan beraneka tanaman, dan membentangkan padang pasir nan luas."

Ia, lantas menunjuk sebuah kursi dan meja guru yang ada di depan kelas. 


Coba lihat kursi ini, kita tak tau kan siapa yang membuatnya? Tapi kita yakin, pasti ada orang yang memprosesnya, menyatukan keping demi keping kayu dengan menggunakan paku, hingga jadilah kursi yang sering kita duduki itu”, ujarnya semangat.
Ya, begitulah sedikit perumpamaan dari guruku yang juga sering melayani jemaat gereja itu, ketika menceritakan asal-usul sesuatu yang ada di dunia ini. Termasuk alam semesta yang megah dengan segala isi dan kekayaannya. Yang dengan isinya itu, bisa diracik dan diutak-atik oleh manusia hingga bisa menjadi suatu benda yang kita inginkan. 

Entah itu menjadi sebuah atap rumah dari daun-daun kelapa yang sudah uzur, atau dari tanaman kapas yang menjadi asal usul seutas benang, hingga menjadi pakaian yang bisa melindungi tubuh kita dari panas dan dingin.

Begitu juga dengan benda-benda yang ada di sekeliling kita. Ada TV, kulkas, mesin cuci, kompor, pendingin ruangan dan sebagainya. Semuanya adalah hasil karya manusia melalui tangan-tangan terampil mereka yang didapat dari apa yang tersaji di alam semesta ini. 

Nah, siapakah pembuat benda-benda yang sering kita gunakan itu? Hingga dengan benda-benda itu kita bisa tahu isi berita sedunia ini melalui layar televisi. Kita bisa menikmati air dingin yang menyegarkan tubuh dengan bantuan lemari es. Kita juga bisa mencicipi makanan enak, dengan memasaknya menggunakan kompor. Bahkan, kita juga bisa menjelajah dunia maya, update jejaring sosial, menulis blog, karena benda ceper bernama laptop.

Begitu nikmat kita menggunakannya.

Tapi, ehm....mengulang pertanyaan di atas, siapakah dan bagaimanakah orang-orang yang berada dibalik layar pencipta benda-benda yang membantu kita tuk memenuhi kebutuhan sehari-hari..?



Semuanya bermula dari pabrik!

Bangunan industri yang mempunyai ruang besar dan luas. 
Di sanalah para pekerja dengan keahliannya, bahan baku yang siap sedia, peralatan berat yang digunakan untuk lini perakitan serta sumber modal yang melengkapinya, bertarung tuk menghasilkan yang terbaik. Di situlah geliat para orang-orang dibalik layar pembuatan barang-barang yang kita gunakan selama ini. Dari pabrik inilah, para tangan-tangan ahli itu mengolah benda dan memprosesnya dengan menggunakan mesin dari satu produk hingga menjadi produk lain yang diinginkan, sehingga mendapatkan nilai tambah.



Ya, dari ruangan besar dengan susunan peralatan yang tertata, mesin yang canggih, ketelitian yang mantap, dan pengawasan yang ketat inilah semuanya bermuara. 

Ehm...Pernah masuk pabrik.? Belum..? Ya, memang tak sembarang orang boleh memasuki ruang asal-muasal terbentuknya sebuah benda dengan konsep yang diinginkan itu. Kalau bukan karyawan, pengawas, atau security-nya, mana boleh sesuka hati kita berwara-wari di area yang “sakral” itu.

Kecuali, kalau kita mengajukan permohonan kunjungan kepada pihak yang dituju, atau memang diundang oleh pihak perusahaan sebagai si empunya pabrik. Kalau sudah begitu, baru deh bisa leluasa menengok detail kabel demi kabel, pipa demi pipa yang tersambung satu sama lain, mendengar gemuruh suara mesin, serta melihat kefokusan dan keseriusan masing-masing karyawan pabriknya. Syukur-syukur bisa berkenalan dengan tangan-tangan ahli yang berjasa terhadap pembuatan benda yang bermanfaat bagi orang banyak itu.

                      Jejeran lemari pendingin yang akan di eksekusi



Saya juga belum pernah masuk pabrik. 

Tapi untunglah, saya bisa menikmati suasana pabrik melalui foto-foto yang dibagikan di dunia maya ini oleh PT Sharp Electronics Indonesia (SEID). Ya, mereka berbagi pengetahuan melalui gambar-gambar yang menyajikan aktivitas pabrik barunya yang berada di kawasan Karawang International Industry City (KIC), Jawa Barat itu. Dari gambar-gambar itu, saya jadi tahu tentang bagaimana suasana pabrik, kesibukan para pekerja, proses pembuatan barang, hingga seperti apa ketika akhirnya barang itu siap  dilempar kepasaran. 

Dari beberapa cerita teman-teman blogger yang saya baca di blognya, saya tahu kalau perusahaan ini, sekitar Februari lalu, mengundang blogger yang ada di Jakarta dan sekitarnya, tuk melihat-lihat aktivitas yang dilakukan di dalam pabrik yang baru dibangun ini.

Para blogger menyaksikan proses pembuatan kulkas
Perwakilan Sharp (baju biru tengah) sedang jelaskan tentang proses produksi  pada pengunjung



 
Pabrik Sharp yang baru ini, diberi nama : 
 Sharp Takumi Factory

Apa itu Takumi? 
Ehm, istilah-istilah dalam bahasa Jepang itu sering sekali dipakai dalam tema industri atau merujuk pada konsep suatu barang/benda di Indonesia, ya. Salah satunya, ya Takumi ini. 

takumi
Takumi, Jepang
Nah, Takumi dalam bahasa Jepang berarti 'ahli'. Maksudnya adalah orang yang telah terlatih dan mahir mengerjakan sesuatu hingga mendekati kesempurnaan. Semangat Takumi ini berangkat dari keinginan besar untuk menghasilkan karya terbaik, yang hanya dapat dikerjakan oleh manusia. Di Jepang, Takumi selalu menjadi panutan dalam melakukan setiap pekerjaan. Mereka selalu ingin mempersembahkan karya terbaik. Misalnya saja, dalam pembuatan sebuah pedang. Maka, mulai dari pemilihan bahan, hingga penyelesaian dibutuhkan kecermatan mendalam untuk menghasilkan pedang terbaik. Begitulah yang ingn dicapai oleh pabrik Sharp. 

takumi
Membatik, Takumi Indonesia
Di Indonesia, kita juga bisa menemukan semangat yang menyerupai Takumi. Seperti apa contohnya? Nah, kalau kita melihat seniman Batik, wayang, patung dan ukir, maka itulah Takumi Indonesia. Ya, walau berasal dari budaya yang berbeda, namun jika diukur berdasarkan keinginan untuk menghasilkan yang terbaik dan perhatian pada setiap detailnya dapat dikatakan mereka juga memiliki jiwa Takumi

Nah, para calon Takumi, mendapatkan pelatihan di Jepang dan membuktikan kompetensi dalam melatih para karyawan, baik itu di bidang produksi, pengembangan mutu, hingga distribusi karyawan berpotensi akan terus dilatih untuk melahirkan para Takumi baru. 

takumi
Calon Takumi

Karena banyaknya kebutuhan masyarakat akan benda elektronik yang bisa membantu “menyempurnakan” kehidupan, maka kehadiran SHARP yang sudah lebih  dari 40 tahun, ikut mengembangkan sayapnya di Indonesia dengan menciptakan produk-produk modern dengan ragam model mengikuti perkembangan terkini. 

takumi
Perkembangan produk-produk SHARP
 takumi

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk yang dibarengi meningkatnya permintaan produk elektronik, Sharp mendirikan pabrik baru seluas 31 hektar di Karawang International Industry City (KIC). Ya, Sharp Electronics Indonesia hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.  

Di pabrik baru yang luasnya bagaikan 76 lapangan sepak bola ini, SHARP menghasilkan produk yang ditujukan untuk konsumen kelas bawah dan menengah. Tak hanya untuk masyarakat Indonesia saja, tapi juga di ekpsor ke beberapa negara di Asia, timur tengah hingga Afrika. Pabrik ini hanya memproduksi lemari es King SAMURAI 2 pintu dan mesin cuci Dolphin wave 2 tabung. Sementara untuk produksi benda elektronik lainnya, seperti TV, AC dan sebagainya diproduksi di pabrik SHARP yang berada di kawasan industri Pulo Gadung.

Sharp Takumi Factory, dilihat dari atas.

Oh, ya Pabrik SHARP yang baru ini mulai beroperasi sejak bulan September 2013 lalu, lo. Jadi masih fresh. Terlihat dari bangunan dan ruangannya pabriknya yang begitu gagah dan bersih.
 
Pabrik ini terdiri atas dua fasilitas utama, yaitu pabrik mesin cuci seluas 11.627.888 M2 dan pabrik lemari es seluas 27.616.300 M2. Ouw, pabrik lemari es, ternyata dua kali lipat lebih besar dari pabrik mesin cuci, ya. Mungkin, karena komponen-komponennya juga banyak, jadi memang dibutuhkan ruang yang luaaasss....


Yuk, kita intip lagi aktifitas di Sharp Takumi Factory......

Ehm...melihat dari foto-foto yang dibagikan ini, rupanya tak hanya laki-laki saja lo yang bekerja  didalam pabrik ini. Ada wanita juga rupanya. Wah, bangga saya, kaum hawa emang gak boleh kalah sama laki-laki, ya, hehehe.. Coba lihat wanita muda yang serius ini, sepertinya ia sedang memasang atau mengecek sesuatu, tuk menyempurnakan barang.

takumi
Cantik, pintar dan berjiwa takumi...

Hebatnya wanita-wanita ini.
 Tak kalah bersaing dengan kaum Adam.


Menyematkan kabel demi kabel


Mengemas atau "meracik" komponen sebagai penunjang sebuah produk, tentu dibutuhkan ketelitian dan perhitungan yang matang. Salah sedikit, bisa gagal itu produk. Salut! Keren ah melihatnya, saya rasanya ingin membantu mbak-mbak ini, supaya dapet percikan ilmu, biar suatu saat nanti saya bisa membuat kulkas juga, hehehe.....


Ya, tak mudah tuk merakit satu demi persatu komponen material yang njelimet itu. Selain kehatian-hatian dan fokus, semangat dalam diripun harus terus terpompa, agar jeroan barang (mesin) yang berfungsi tuk menjalankan "roda kehidupan" suatu produk bisa dihasilkan dengan baik pula.

Coba lihat laki-laki muda yang sedang berjibaku mengerjakan proses itu, pada gambar-gambar  dibawah ini....

Sedang melakukan laser terhadap mesin kulkas

Semangatnya laki-laki muda ini.

Proses pembuatan lemari es, ternyata lebih rumit dibanding mesin cuci,l ho. Nah, karena rumit itulah, tentu akan lebih menuntut keahlian, ketelitian dan kecepatan kerja dari para karyawan. Untuk itu, quality control langsung terintegrasi dengan proses produksi, sehingga memungkinkan tercapainya standar kualitas terbaik. So, dukungan teknologi yang makin canggih memungkinkan pabrik baru ini menciptakan lemari es berkualitas tinggi dengan kapasitas produksi lebih besar dari sebelumnya, yaitu sebesar 2.640.000 pertahun atau sekitar 2 kali kapasitas produksi di pabrik Pulogadung.


Keahlian karyawan dan kemampuan bekerja secara akurat dan cepat merupakan modal utama untuk mencapai kualitas tinggi sesuai dengan standar Takumi. Selain itu divisi Quality Control memegang peranan yang amat penting untuk memastikan produk terbik yang dihasikan di pabrik mesin cuci Sharp.

Kapasitas produksi mesin cuci di pabrik Sharp Karawang adalah sebesar 1.680.000 pertahun atau sekitar 2,5 kali kapasitas produksi di pabrik Pulogadung.

Nah, dari gambar yang lainnya, kita juga bisa melihat bagaimana penampakan bentuk mesin-mesin canggih yang sangat berperan penting pada proses terbentuknya perwujudan suatu barang, yang dalam hal ini adalah lemari pendingin/kulkas dan mesin cuci SHARP.

Wow, begitu banyak lini-lini mesin dan komponennya

Nah, ditengah kesibukan para tangan-tangan ahli yang bekerja di  Sharp Takumi Factory ini, pemantauan dan koordinasi setiap hari harus tetap berjalan lancar. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini, ada petugas atau pengawas yang menggunakan handy talk untuk berkomunikasi dengan bagian lain. Sementara, di gambar yang lain lagi, terlihat aktivitas pengawas yang berdiri ditengah koridor sedang mengontrol pekerjaan teman-temannya. 

Handy talk, yang selalu stand by, tuk koordinasi dengan sesama  karyawan
    Maklum, perusahaan ini menargetkan bisa memproduksi sekitar 1000 lebih lemari es dalam sehari. Wow...!! Jadi, ketepatan waktu dan focus, sangat berperan penting dalam melakukan pekerjaan yang dibutuhkan keahlian khusus itu. Bahkan, layar tuk melihat progres atau kemajuan/hasil kerja karyawanpun, berikut target yang telah dicapai atau belum, ikut dipampangkan. Tentu ini bermaksud agar para karyawan tau berapa banyak barang yang sudah diproduksi, dan berapa lagi yang masih harus digenjot pengerjaannya, agar perencanaan yang sudah disepakati, bisa maksimal dilaksanakan. 



     "Tidak Rapi, Aku Malu!"

    Oh ya, dalam pabrik ini, banyak ditemukan kata-kata penyemangat, lo. 
    Seperti tertera tulisan : TIDAK RAPI, AKU MALU!, yang digantung dengan papan putih diatas plafon. Tentu ini bermaksud sebagai pengingat atau teguran  bagi karyawan agar dalam melakukan pekerjaan itu ya harus selalu rapi, agar hasilnya bagus dan enak dilihat. Kalau hasilnya berantakan? Wah, nanti konsumen malas melirik produknya. 

    Lagipula kalau dalam memasang komponen benda elektronik, kalo gak rapi atau gak pas, bisa-bisa sistemnya gak berfungsi dengan baik. Jika kabel satu dengan yang lainnya gak singkron, itu bisa terjadi konslet malah.

    Tulisan pengingat

    Think FAST, Do SMART, Focus on RESULT

    PT. SEID mengarahkan Karyawannya agar bekerja  dengan cekatan namun tetap hati-hati. Merakit perkakas dengan pintar dan  focus dalam mengerjakan sesuatu, hingga bisa meminimalisir  kesalahan, tuk menghasilkan produk yang baik dan sempurna. Ya, Think FAST, Do SMART, Focus on RESULT adalah kata-kata pengingat yang juga ditemukan didalam pabrik ini.

    Tulisan pemicu ketelitian

    Eits, ada lagi.....
    Kata-kata bijak nan penyegar, menempa motivasi karyawan, ditulis dalam papan putih atau white board, yang juga berada didalam area pabrik. Nah, ini lebih mak jleb lagi. 

    Pada papan putih dibawah ini, berjejer tulisan inspiratif tuk memotivasi para karyawannya. Salah satu deretan kalimat yang saya suka  adalah : "Dan yang lebih penting adalah rasa kekeluargaan diantara kita". 

    Ya, bertemu setiap hari, bekerjasama setiap waktu, tentu tak akan bisa berjalan mulus, tanpa ada rasa kekeluargaan yang hinggap di hati masing-masing karyawan. Kata-kata sederhana, tapi mampu memicu motivasi karywan. I Like it!

    Kata-kata bijak di white board. Memotivasi karyawan.

    Eh, rupanya pengunjung atau teman-teman bloggerpun, juga berinteraksi dengan karyawan pabrik, lo. Wah, Mbak Indah Juli yang berjilbab merah jambu, sepertinya paling depan tuh, paling semangat tuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan si mas karyawan Sharp, hehehe.. Ehm..., kira-kira apa yang mereka tanyakan, ya..?

    Nah, teman-teman blogger sedang bertanya apa tuh sama si masnya...?
     
    Nah, setelah semua proses demi proses diselesaikan, saatnya kulkas dan mesin cuci dibungkus kardus. Tapi, eits... sebelum dimasukkan ke dalam kardus, para karyawan harus tetap memastikan kalau bagian dalam kulkas atau mesin cuci, sudah aman, rapi, komplit dan pas. Di cek dan ricek, gitu, istilahnya, supaya tidak terjadi kesalahan. 

    Kalau dirasa sudah oke dan siap pakai, maka kulkaspun siap di lempar kepasaran, menanti calon pembelinya. Ragam warna-warnipun dihadirkan, agar calon pembeli punya banyak pilihan...

    Iihh, kalau lihat gambar dibawah ini, cantik-cantik ya kulkasnya, ada yang berwarna biru, silver dan hitam. Anda suka yang mana..? Ehm, yang hitam sepertinya gagah dan keren, tuh.... Ah, rasanya saya ingin memindahkan si hitam itu dari pabrik, langsung ke rumah saya, dengan sekali kedip mata, hahahha..... Boleh dong ngayal ngelantur dikit, hehehe ....

    Eits, teman-temen blogger gak sabar ya pengen ngintip isi dalamnya kulkas ketika tlah usai melalui proses produksi.

    Setelah proses demi proses telah sempurna, tahap selanjutnya...... pengardusan. Ssssttt..., pengardusanpun dilakukan dengan menggunakan mesin, lo, supaya rapi dan sesuai standar tentunya.

    Oh, ya sebelum sampai dalam pengardusan...nah, kita lihat dulu penampakan kulkas dan mesin cuci yang sudah sempurna, pada gambar sebelah kiri dibawah ini, dan disebelahnya lagi, adalah lemari es yang sudah dibalut dengan kerapian.  
    Nah, ini dia kulkas dua pintu, siap dilempar ke pasaran.

    Hey, tau gak... tuk meningkatkan efisiensi, kapasitas produksi dan standar kualitas, pabrik baru ini dilengkapi dengan Production Control System baru, teknologi canggih seperti Automated Guided Vehicle (AGV) dan berbagai fasilitas lainnya. 

    Apa fungsinya sistem ini..? 

    Nah, kalau Production control System, memungkinkan update proses produksi di setiap lini produksi, setiap saat. Sementara AGV menghemat banyak waktu dan tenaga untuk transportasi dari gudang ke bagian produksi. Jadi, karyawanpun turut dimudahkan dengan adanya sistem ini. 

    hellow


    Tak Sekeda Berkunjung

    Saya senang sekali bisa melihat sekilas proses demi proses yang menggeliat dalam pabrik PT Sharp Electronics Indonesia (SEID). Pun, dengan pemandangan pabriknya dari luar. Tapi, saya lebih senang lagi kalau beneran bisa berada didalam pabrik nan luas itu. Semoga suatu saat nanti, tercapai keinginan hati ini tuk bisa mengintip tangan-tangan ahli di Sharp Takumi Factory, seperti yang sudah dialami oleh teman-teman blogger, beberapa waktu yang lalu.  

    Wah, kalau dilihat  dari layar depan, ehm..mereka sedang membahas tentang Blog competition nih, hehhe



    Wah, serunya ya bisa berkenalan dan berbincang dengan orang-orang Sharp, yang produknya merajalela digunakan banyak masyarakat. Semoga, perusahaan ini terus berinovasi menciptakan karya-karya yang lebih modern dan canggih agar bisa memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia.

    Hasil karya tangan-tangan takumi yang berjibaku didalam pabrik yang berjiwa ketekunan dan keseriusan, berbalut suasana kekeluargaan itu, akan selalu dinanti.

    Jadi gak sabar lagi euy pengen menengok Sharp Takumi Factory, sekalian mengintip tangan-tangan ahli itu....ah....

    Wajah syumringah , usai menengok tangan-tangan ahli di Sharp Takumi Factory.



    Sbr foto dan tulisan : 

    _http://www.sharp-indonesia.com/karawangfactory/
    _www.merdeka.com