Waktu
SMP dulu, guru matematika saya pernah berkata:
“Kita
harus percaya dengan adanya Tuhan, karena tanpa Dia, tak ada ada alam
semesta ini. Meskipun, kita tak pernah melihat bagaimana Ia memproses
dan membuatnya. Bagaimana Ia menciptakan gunung, membelah lautan,
menyajikan beraneka tanaman, dan membentangkan padang pasir nan
luas."
Ya,
begitulah sedikit perumpamaan dari guruku yang juga sering melayani
jemaat gereja itu, ketika menceritakan asal-usul sesuatu yang ada
di dunia ini. Termasuk alam semesta yang megah dengan segala isi dan
kekayaannya. Yang dengan isinya itu, bisa diracik dan diutak-atik
oleh manusia hingga bisa menjadi suatu benda yang kita inginkan.
Entah itu menjadi sebuah atap rumah dari daun-daun kelapa yang sudah
uzur, atau dari tanaman kapas yang menjadi asal usul seutas benang,
hingga menjadi pakaian yang bisa melindungi tubuh kita dari panas dan
dingin.
Begitu
juga dengan benda-benda yang ada di sekeliling kita. Ada TV, kulkas,
mesin cuci, kompor, pendingin ruangan dan sebagainya. Semuanya adalah
hasil karya manusia melalui tangan-tangan terampil mereka yang
didapat dari apa yang tersaji di alam semesta ini.
Nah,
siapakah pembuat benda-benda yang sering kita gunakan itu? Hingga
dengan benda-benda itu kita bisa tahu isi berita sedunia ini melalui
layar televisi. Kita bisa menikmati air dingin yang menyegarkan tubuh
dengan bantuan lemari es. Kita juga bisa mencicipi makanan enak,
dengan memasaknya menggunakan kompor. Bahkan, kita juga bisa
menjelajah dunia maya, update
jejaring
sosial, menulis blog, karena benda ceper bernama laptop.
Begitu
nikmat kita menggunakannya.
Tapi,
ehm....mengulang pertanyaan di atas, siapakah dan bagaimanakah
orang-orang yang berada dibalik layar pencipta benda-benda yang
membantu kita tuk memenuhi kebutuhan sehari-hari..?
Semuanya
bermula dari pabrik!
Bangunan industri yang mempunyai ruang besar dan luas.
Di sanalah para pekerja dengan keahliannya, bahan baku yang siap sedia, peralatan berat yang digunakan untuk lini perakitan serta sumber modal yang melengkapinya, bertarung tuk menghasilkan yang terbaik. Di situlah geliat para orang-orang dibalik layar pembuatan barang-barang yang kita gunakan selama ini. Dari pabrik inilah, para tangan-tangan ahli itu mengolah benda dan memprosesnya dengan menggunakan mesin dari satu produk hingga menjadi produk lain yang diinginkan, sehingga mendapatkan nilai tambah.
Ya,
dari ruangan besar dengan susunan peralatan yang tertata, mesin yang
canggih, ketelitian yang mantap, dan pengawasan yang ketat inilah
semuanya bermuara.
Ehm...Pernah
masuk pabrik.? Belum..? Ya, memang tak sembarang orang boleh memasuki ruang asal-muasal terbentuknya sebuah benda dengan konsep
yang diinginkan itu. Kalau bukan karyawan, pengawas, atau
security-nya, mana boleh sesuka hati kita berwara-wari di area yang
“sakral” itu.
Kecuali,
kalau kita mengajukan permohonan kunjungan kepada pihak yang dituju, atau memang diundang oleh pihak perusahaan sebagai
si empunya pabrik. Kalau sudah begitu, baru deh bisa leluasa menengok detail kabel demi
kabel, pipa demi pipa yang tersambung satu sama lain, mendengar
gemuruh suara mesin, serta melihat kefokusan dan keseriusan
masing-masing karyawan pabriknya. Syukur-syukur bisa berkenalan
dengan tangan-tangan ahli yang berjasa terhadap pembuatan benda yang
bermanfaat bagi orang banyak itu.
Jejeran lemari pendingin yang akan di eksekusi
Saya
juga belum pernah masuk pabrik.
Tapi
untunglah, saya bisa menikmati suasana pabrik melalui foto-foto yang
dibagikan di dunia maya ini oleh PT Sharp Electronics Indonesia (SEID). Ya,
mereka berbagi pengetahuan melalui gambar-gambar yang menyajikan
aktivitas pabrik barunya yang berada di kawasan Karawang
International Industry City (KIC), Jawa Barat itu. Dari gambar-gambar
itu, saya jadi tahu tentang bagaimana suasana pabrik, kesibukan para
pekerja, proses pembuatan barang, hingga seperti apa ketika akhirnya
barang itu siap dilempar kepasaran.
Dari
beberapa cerita teman-teman blogger yang saya baca di blognya, saya
tahu kalau perusahaan ini, sekitar Februari lalu, mengundang
blogger yang ada di Jakarta dan sekitarnya, tuk melihat-lihat
aktivitas yang dilakukan di dalam pabrik yang baru dibangun ini.
Para blogger menyaksikan proses pembuatan kulkas |
Perwakilan
Sharp (baju biru tengah) sedang jelaskan tentang proses produksi pada
pengunjung
Pabrik
Sharp yang baru ini, diberi nama :
Sharp
Takumi Factory
Apa
itu Takumi?
Ehm, istilah-istilah dalam bahasa Jepang itu sering
sekali dipakai dalam tema industri atau merujuk pada konsep suatu
barang/benda di Indonesia, ya. Salah satunya, ya Takumi ini.
Takumi, Jepang |
Nah,
Takumi dalam bahasa Jepang berarti 'ahli'. Maksudnya adalah orang
yang telah terlatih dan mahir mengerjakan sesuatu hingga mendekati
kesempurnaan. Semangat Takumi ini berangkat dari keinginan besar
untuk menghasilkan karya terbaik, yang hanya dapat dikerjakan oleh
manusia. Di Jepang, Takumi selalu menjadi panutan dalam melakukan
setiap pekerjaan. Mereka selalu ingin mempersembahkan karya terbaik.
Misalnya saja, dalam pembuatan sebuah pedang. Maka, mulai dari
pemilihan bahan, hingga penyelesaian dibutuhkan kecermatan mendalam
untuk menghasilkan pedang terbaik. Begitulah yang ingn dicapai oleh
pabrik Sharp.
Membatik, Takumi Indonesia |
Di
Indonesia, kita juga bisa menemukan semangat yang menyerupai Takumi.
Seperti apa contohnya? Nah, kalau kita melihat seniman Batik, wayang,
patung dan ukir, maka itulah Takumi Indonesia. Ya, walau berasal dari
budaya yang berbeda, namun jika diukur berdasarkan keinginan untuk
menghasilkan yang terbaik dan perhatian pada setiap detailnya dapat
dikatakan mereka juga memiliki jiwa Takumi
Nah, para
calon Takumi, mendapatkan pelatihan di Jepang dan membuktikan
kompetensi dalam melatih para karyawan, baik itu di bidang produksi,
pengembangan mutu, hingga distribusi karyawan berpotensi akan terus
dilatih untuk melahirkan para Takumi baru.
Calon Takumi |
Karena banyaknya kebutuhan masyarakat akan benda elektronik yang bisa
membantu “menyempurnakan” kehidupan, maka kehadiran SHARP yang sudah lebih dari 40 tahun, ikut
mengembangkan sayapnya di Indonesia dengan menciptakan produk-produk
modern dengan ragam model mengikuti perkembangan terkini.
Perkembangan produk-produk SHARP |
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan
penduduk yang dibarengi meningkatnya permintaan produk elektronik,
Sharp mendirikan pabrik baru seluas 31 hektar di Karawang
International Industry City (KIC). Ya, Sharp Electronics Indonesia hadir untuk menjawab
kebutuhan masyarakat Indonesia.
Di pabrik baru yang luasnya bagaikan 76 lapangan sepak bola ini, SHARP menghasilkan produk yang ditujukan untuk konsumen kelas bawah dan menengah. Tak hanya untuk masyarakat Indonesia saja, tapi juga di ekpsor ke beberapa negara di Asia, timur tengah hingga Afrika. Pabrik ini hanya memproduksi lemari es King SAMURAI 2 pintu dan mesin cuci Dolphin wave 2 tabung. Sementara untuk produksi benda elektronik lainnya, seperti TV, AC dan sebagainya diproduksi di pabrik SHARP yang berada di kawasan industri Pulo Gadung.
Di pabrik baru yang luasnya bagaikan 76 lapangan sepak bola ini, SHARP menghasilkan produk yang ditujukan untuk konsumen kelas bawah dan menengah. Tak hanya untuk masyarakat Indonesia saja, tapi juga di ekpsor ke beberapa negara di Asia, timur tengah hingga Afrika. Pabrik ini hanya memproduksi lemari es King SAMURAI 2 pintu dan mesin cuci Dolphin wave 2 tabung. Sementara untuk produksi benda elektronik lainnya, seperti TV, AC dan sebagainya diproduksi di pabrik SHARP yang berada di kawasan industri Pulo Gadung.
Sharp Takumi Factory, dilihat dari atas. |
Oh, ya Pabrik SHARP yang baru ini mulai beroperasi sejak bulan September 2013 lalu, lo. Jadi masih fresh. Terlihat dari bangunan dan ruangannya pabriknya yang begitu gagah dan bersih.
Pabrik
ini terdiri atas dua fasilitas utama, yaitu pabrik mesin cuci seluas
11.627.888 M2 dan pabrik lemari es seluas 27.616.300 M2. Ouw, pabrik lemari es, ternyata dua kali lipat lebih besar dari pabrik mesin cuci, ya. Mungkin, karena komponen-komponennya juga banyak, jadi memang dibutuhkan ruang yang luaaasss....
Yuk, kita intip lagi aktifitas di Sharp Takumi Factory......
Ehm...melihat dari foto-foto yang dibagikan ini, rupanya tak hanya laki-laki saja lo yang bekerja didalam pabrik ini. Ada wanita juga rupanya. Wah, bangga saya, kaum hawa emang gak boleh kalah sama laki-laki, ya, hehehe.. Coba lihat wanita muda yang serius ini, sepertinya ia sedang memasang atau mengecek sesuatu, tuk menyempurnakan barang.
Mengemas
atau "meracik" komponen sebagai penunjang sebuah produk,
tentu dibutuhkan ketelitian dan perhitungan yang matang. Salah
sedikit, bisa gagal itu produk. Salut! Keren ah melihatnya, saya
rasanya ingin membantu mbak-mbak ini, supaya dapet percikan ilmu,
biar suatu saat nanti saya bisa membuat kulkas juga, hehehe.....Ehm...melihat dari foto-foto yang dibagikan ini, rupanya tak hanya laki-laki saja lo yang bekerja didalam pabrik ini. Ada wanita juga rupanya. Wah, bangga saya, kaum hawa emang gak boleh kalah sama laki-laki, ya, hehehe.. Coba lihat wanita muda yang serius ini, sepertinya ia sedang memasang atau mengecek sesuatu, tuk menyempurnakan barang.
Cantik, pintar dan berjiwa takumi... |
Hebatnya wanita-wanita ini.
Tak kalah bersaing dengan kaum Adam.
Tak kalah bersaing dengan kaum Adam.
Ya, tak mudah tuk merakit satu demi persatu komponen material yang njelimet itu. Selain kehatian-hatian dan fokus, semangat dalam diripun harus terus terpompa, agar jeroan barang (mesin) yang berfungsi tuk menjalankan "roda kehidupan" suatu produk bisa dihasilkan dengan baik pula.
Coba lihat laki-laki muda yang sedang berjibaku
mengerjakan proses itu, pada gambar-gambar dibawah ini....
Sedang melakukan laser terhadap mesin kulkas |
Semangatnya laki-laki muda ini. |
Proses
pembuatan lemari es, ternyata lebih rumit dibanding mesin cuci,l ho. Nah, karena rumit itulah, tentu akan lebih menuntut
keahlian, ketelitian dan kecepatan kerja dari para karyawan. Untuk itu, quality
control langsung terintegrasi dengan proses produksi, sehingga
memungkinkan tercapainya standar kualitas terbaik. So, dukungan teknologi
yang makin canggih memungkinkan pabrik baru ini menciptakan lemari es
berkualitas tinggi dengan kapasitas produksi lebih besar dari
sebelumnya, yaitu sebesar 2.640.000 pertahun atau sekitar 2 kali
kapasitas produksi di pabrik Pulogadung.
Keahlian
karyawan dan kemampuan bekerja secara akurat dan cepat merupakan
modal utama untuk mencapai kualitas tinggi sesuai dengan standar
Takumi. Selain itu divisi Quality Control memegang peranan yang amat
penting untuk memastikan produk terbik yang dihasikan di pabrik mesin
cuci Sharp.
Kapasitas produksi mesin cuci di pabrik Sharp Karawang adalah sebesar 1.680.000 pertahun atau sekitar 2,5 kali kapasitas produksi di pabrik Pulogadung.
Nah,
dari gambar yang lainnya, kita juga bisa melihat bagaimana
penampakan bentuk mesin-mesin canggih yang sangat berperan penting
pada proses terbentuknya perwujudan suatu barang, yang dalam hal ini
adalah lemari pendingin/kulkas dan mesin cuci SHARP.
Nah,
ditengah kesibukan para tangan-tangan ahli yang bekerja di
Sharp Takumi Factory ini, pemantauan dan koordinasi setiap hari harus tetap
berjalan lancar. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini, ada
petugas atau pengawas yang menggunakan handy
talk
untuk berkomunikasi dengan bagian lain. Sementara, di gambar yang
lain lagi, terlihat aktivitas pengawas yang berdiri ditengah koridor
sedang mengontrol pekerjaan teman-temannya.
Handy talk, yang selalu stand by, tuk koordinasi dengan sesama karyawan |
Maklum, perusahaan ini menargetkan bisa memproduksi sekitar 1000 lebih lemari es dalam sehari. Wow...!! Jadi, ketepatan waktu dan focus, sangat berperan penting dalam melakukan pekerjaan yang dibutuhkan keahlian khusus itu. Bahkan,
layar tuk melihat progres atau kemajuan/hasil kerja
karyawanpun, berikut target yang telah dicapai atau belum, ikut
dipampangkan. Tentu ini bermaksud agar para karyawan tau berapa
banyak barang yang sudah diproduksi, dan berapa lagi yang masih harus
digenjot pengerjaannya, agar perencanaan yang sudah disepakati, bisa
maksimal dilaksanakan.
"Tidak Rapi, Aku Malu!"
Oh ya, dalam pabrik ini, banyak ditemukan kata-kata penyemangat, lo.
Seperti tertera tulisan : TIDAK RAPI, AKU MALU!, yang digantung dengan papan putih diatas plafon. Tentu ini bermaksud sebagai pengingat atau teguran bagi karyawan agar dalam melakukan pekerjaan itu ya harus selalu rapi, agar hasilnya bagus dan enak dilihat. Kalau hasilnya berantakan? Wah, nanti konsumen malas melirik produknya.
Lagipula kalau dalam memasang komponen benda elektronik,
kalo gak rapi atau gak pas, bisa-bisa sistemnya gak berfungsi
dengan baik. Jika kabel satu dengan yang lainnya gak singkron,
itu bisa terjadi konslet malah.
Tulisan pengingat |
Think FAST, Do SMART, Focus on RESULT
PT. SEID mengarahkan Karyawannya agar bekerja dengan cekatan namun tetap hati-hati. Merakit perkakas dengan pintar dan focus dalam mengerjakan sesuatu, hingga bisa meminimalisir kesalahan, tuk menghasilkan produk yang baik dan sempurna. Ya, Think FAST, Do SMART, Focus on RESULT adalah kata-kata pengingat yang juga ditemukan didalam pabrik ini.
Kata-kata bijak nan penyegar, menempa motivasi karyawan,
ditulis dalam papan putih atau white
board, yang juga
berada didalam area pabrik. Nah, ini lebih mak jleb lagi.
Pada papan putih dibawah ini, berjejer tulisan inspiratif tuk memotivasi para
karyawannya. Salah satu deretan kalimat yang saya suka adalah : "Dan yang lebih penting adalah rasa kekeluargaan diantara kita".
Ya, bertemu setiap hari, bekerjasama setiap waktu, tentu tak akan bisa berjalan mulus, tanpa ada rasa kekeluargaan yang hinggap di hati masing-masing karyawan. Kata-kata sederhana, tapi mampu memicu motivasi karywan. I Like it!
Ya, bertemu setiap hari, bekerjasama setiap waktu, tentu tak akan bisa berjalan mulus, tanpa ada rasa kekeluargaan yang hinggap di hati masing-masing karyawan. Kata-kata sederhana, tapi mampu memicu motivasi karywan. I Like it!
Kata-kata bijak di white board. Memotivasi karyawan. |
Eh, rupanya pengunjung atau teman-teman bloggerpun, juga berinteraksi dengan karyawan pabrik, lo. Wah, Mbak Indah Juli yang berjilbab merah jambu, sepertinya paling depan tuh, paling semangat tuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan si mas karyawan Sharp, hehehe.. Ehm..., kira-kira apa yang mereka tanyakan, ya..?
Nah, teman-teman blogger sedang bertanya apa tuh sama si masnya...? |
Nah, setelah semua proses demi proses diselesaikan, saatnya kulkas dan mesin cuci dibungkus kardus. Tapi, eits... sebelum dimasukkan ke dalam kardus, para karyawan harus tetap memastikan kalau bagian dalam kulkas atau mesin cuci, sudah aman, rapi, komplit dan pas. Di cek dan ricek, gitu, istilahnya, supaya tidak terjadi kesalahan.
Kalau dirasa sudah oke dan siap pakai, maka kulkaspun siap di
lempar kepasaran, menanti calon pembelinya. Ragam warna-warnipun dihadirkan, agar calon pembeli punya banyak pilihan...
Iihh, kalau lihat gambar dibawah ini, cantik-cantik ya kulkasnya,
ada yang berwarna biru, silver dan hitam. Anda suka yang mana..? Ehm,
yang hitam sepertinya gagah dan keren, tuh.... Ah, rasanya saya ingin memindahkan si hitam itu dari pabrik, langsung ke rumah saya, dengan sekali kedip mata, hahahha..... Boleh dong ngayal ngelantur dikit, hehehe ....
Eits, teman-temen blogger gak sabar ya pengen ngintip isi dalamnya kulkas ketika tlah usai melalui proses produksi. |
Setelah proses demi proses telah sempurna, tahap selanjutnya...... pengardusan. Ssssttt..., pengardusanpun dilakukan dengan menggunakan mesin, lo, supaya rapi dan sesuai standar tentunya.
Oh,
ya sebelum sampai dalam pengardusan...nah, kita lihat dulu penampakan
kulkas dan mesin cuci yang sudah sempurna, pada gambar sebelah kiri dibawah ini, dan disebelahnya lagi,
adalah lemari es yang sudah dibalut dengan kerapian.
Nah, ini dia kulkas dua pintu, siap dilempar ke pasaran. |
Hey, tau gak... tuk meningkatkan efisiensi, kapasitas produksi dan standar kualitas, pabrik baru ini dilengkapi dengan Production Control System baru, teknologi canggih seperti Automated Guided Vehicle (AGV) dan berbagai fasilitas lainnya.
Apa fungsinya sistem ini..?
Nah, kalau Production control System, memungkinkan update proses produksi di setiap lini produksi, setiap saat. Sementara AGV menghemat banyak waktu dan tenaga untuk transportasi dari gudang ke bagian produksi. Jadi, karyawanpun turut dimudahkan dengan adanya sistem ini.
Tak
Sekeda Berkunjung
Wah, kalau dilihat dari layar depan, ehm..mereka sedang membahas tentang Blog competition nih, hehhe |
Wah, serunya ya bisa berkenalan dan berbincang dengan orang-orang Sharp, yang produknya merajalela digunakan banyak masyarakat. Semoga, perusahaan ini terus berinovasi menciptakan karya-karya yang lebih modern dan canggih agar bisa memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia.
Hasil karya tangan-tangan takumi yang berjibaku didalam pabrik yang berjiwa ketekunan dan keseriusan, berbalut suasana kekeluargaan itu, akan selalu dinanti.
Jadi
gak sabar lagi euy pengen menengok Sharp Takumi Factory, sekalian
mengintip tangan-tangan ahli itu....ah....
Wajah syumringah , usai menengok tangan-tangan ahli di Sharp Takumi Factory. |
Sbr foto dan tulisan :
_http://www.sharp-indonesia.com/karawangfactory/
_www.merdeka.com
Sharp memang mantap ya, saya jd ikutan ngereview nih, salam kenal ya
ReplyDeletehttp://dyasnw.blogspot.com/2014/05/takumi-factory-rumah-baru-para-ahli.html
Terimakasih...dyasnw....waduh aku susah mengeja namamu..hhehehe.....menulis ttg pabrik Sharp..serasa jadi ikut memiilki sharp ya...hehehe.
DeleteLuas sekali pabrik Sharp, karyawannya juga terlihat gigih dan tekun. Emang perlu ketekunan dan keahlian bekerja di bidang perakitan barang seperti ini mah. Melihat foto2nya bangga juga ya anak Indonesia bisa menciptakan produk berkualitas. Keren.
ReplyDeleteYoi Nov, emang mesti diperlukan jiwa tekun dan jiwa takumi kalau mau bekerja di pabrik elektronik sharp, kalau nggak begitu,gak sempurna ntar produknya, hehe..Makasih sdh mampir..
Delete