Serunya Mengulik-ngulik Teman

Sudah satu bulan lebih, saya ditugaskan perusahaan tempat saya bekerja untuk mengulik-ngulik alias mewawancarai teman sekantor, satu per satu. Iya, saya gali-gali kebiasaan,  pengalaman  dan keunikan mereka yang berhungan dengan tugasnya. Saya jadi tau, oh, ternyata dia pernah tinggal di luar negeri  dan pengalamannya segudang. Yang satu lagi, pernah mengalami hal ini dan si anu punya penampilan seperti itu karena ada sebabnya, toh. Plus, saya pun jadi tau suka duka mereka dalam menjalankan tugasnya, heheheh. 

Nah, hasil wawancara saya dengan mereka, akan ditayangkan dalam rubrik “Jaga Gawang” di website kantor. Sesuai dengan namanya, semua karyawan adalah penjaga gawang bagi perusahaannya sendiri, sesuai dengan divisi dan tugas masing-masing. Dalam seminggu, cuma satu atau dua orang target saya, karena  artikel yang dibuat untuk keperluan mengisi news letter perusahaan ini pun, disebarnya seminggu sekali.

Banyak hal yang saya dapatkan setelah 7 orang teman berhasil  saya kulik kulik. Diantaranya seorang  manager program yang baru, ternyata doi pernah  tinggal di Amerika dan sekolah di sana. Ketika saya tanya dia lulusan  universitas mana, dia bilang edukasi atau pendidikan formal, dia tak terlalu suka. Ia hanya suka mendalami bidang yang disukainya. Salah satunya,  ya dunia broadcasting, makanya dia  mau mengambail pendidikan itu. “Aduh saya jangan ditanya deh kalau soal pendidikan, saya gak suka. Waktu, kuliah dulu saja,  saya ketahuan orang tua kalau saya tidak kuliah padahal sudah mendaftar  kuliah” katanya. Nah, lho. Meski begitu, ia berhasil menjalankan tugas yang ia sukai dan sekarang jabatannya manager.   

Ada juga, ketika saya tengah mengulik-ngulik salah satu tim kreatif, dia lagi membuat penawaran kerjasama sponsor untuk perusahaan yang memproduksi  produk buatan Cina. Saya kaget juga ketika melihat dia membuat surat penawaran itu dengan  mencantumkan bahasa mandarin. Nah, saya baru tahu, kalau dia bisa bahasa mandarin.

Cerita lain,  datang dari manager marketing yang juga baru bergabung di perusahaan. Ia bercerita bagaimana susahnya menawarkan produk atau program kepada klien. Apalagi produk yang ia jajakan adalah  produk baru. “Mesti ‘ngetuk pintu’ dan menjelaskan dari awal,”katanya. Belum lagi rumahnya yang begitu jauh dari kantor. Antara Bintaro dan Utan Kayu, bro. Walah, kalau saya mah sudah ngedumel duluan kali ya, hehehe.

Dan, cerita dari teman-teman lainnya, saya baru tahu, ada yang saat ini tengah kuliah dan duduk di semester 4. Saya juga baru tahu kalau dulu ia pernah magang di perusahaan yang sekarang, yang membuka jalan baginya bisa bergabung. 


Lalu, seorang pria muda bagian keuangan yang saya kulik–kulik, bercerita saat SMU ia ditantang guru kelasnya untuk mengerjakan neraca akuntansi. Siapa yang bisa, akan mendapatkan hadiah. Dan ia  berhasil menyelesaikan tantangan itu dengan benar. “Hadiahnya apa?” Tanya saya. “Hadiahnya  ditraktir makan”, kata dia. Dari situ saya tau, bahwa ini orang memang jago akuntansi sejak SMU. Wajarlah kalau ia bisa bekerja duduk dibagian keuangan mengurusi pajak, sesuai dengan minatnya.

Seorang teman  beda divisi, namun mejanya bersebelahan dengan meja saya, setiap hari selalu memakai topi saat baru datang dan ketika pulang kantor. Kemana-mana,  ia terlihat memakai  topi.  Saya pikir ia memang menyukai topi dan menjadi kebiasaannya. Rupanya, ia alergi cuaca yang panas dan cuaca dingin. Makanya ia selalu menutupi kepalanya dengan topi dan tubuhnya dengan jaket ketika ia keluar ruangan. Owalah. Selain itu, Ia pun, tak pernah terlihat bermake up ria. Ternyata, kulit wajahnya alergi. Jadi, ketika ia nikah pun,  sang perias terpaksa harus menerima kebawelannya. Memakai bedak pun harus pilihan dia. Hehehhe… Nah, kalau gak dikulik-kulik begitu, ya mana saya tahu.

Dari teman-teman yang menjadi target saya itu, ada juga yang tak mau saya wawancarai. Padahal sudah saya rayu, saya ancam dan saya takuti-takuti, hehehe. Saya tertarik mau mewawancarai dia karena dia baru saja memenangkan karya jurnalistik. Dia juara satu bro, dari sekian banyak media yang mengirimkan tulisannya. Hadiahnya? Study trip ke Belanda. Nah, yang kayak gini, fresh dan hit banget kan kalau dibikin profil. Sayangnya, sifatnya yang keras tak bisa saya lawan. Saya pun tak mau  memaksa, karena saya juga tak mau dipaksa, hihihih. 


Teman-teman yang berhasil saya kulik-kulik pun, tak semuanya lancar menjawab pertanyaan. Ada yang menjawabnya singkat-singkat, dan lama mikirnya. Itu pun mesti saya pancing-pancing, agar menjadi kalimat yang panjang, biar saya juga enak nulisnya, hehehhe….

Saya memilih teman-teman kantor yang sawa wawancarai, bukan karena dia dekat dengan saya. Tapi beberapa diantaranya ada moment yang pas dari dirinya untuk dibuat profil. Misalnya, ada teman yang baru saja menelurkan sebuah novel. Nah, ini pas banget kan dibikin profil dan dikulik-kulik sejak kapan ia mempunyai kemampuan menulis.

Ada juga seorang teman, yang pada Maret lalu ia dicari-cari semua karyawan. Ia dicari untuk dimintai bantuan mengisi laporan SPT Pajak tahunan online. Maklum, banyak yang lupa caranya. Nah, wara-wirinya si pria ini melayani satu persatu orang yang meminta tolong, menarik juga kan kalau diangkat jadi cerita?
Sisi menarik teman-teman yang lainnya, misal ada yang baru bergabung di perusahaan, tapi punya peran penting. Bidikan lainnya lagi adalah teman yang  baru saja mempunyai job desk baru serta beberapa teman-teman yang punya penampilan dan kebiasaan unik. Masing-masing divisi pun harus saya gilir, agar kebagian semua.

Pertanyaan saya seputar apa tugas yang dia lakukan, mengapa menyukai bidang pekerjaan itu, gimana ceritanya bisa kerja atau mengenal perusahaan ini, dan apa daya pikat perusahaaan di mata dia? Suka dukanya? Ada pengalaman unik, lucu atau menyebalkan gak selama bertugas?  Nah, kalau dia punya kebiasaan dan penampilan unik, saya kulik juga alasannya. Gak seramkan pertanyaan saya? Hehehe...

Saya melakukan ini, karena sedang diperbantukan di divisi marcomm  atau marketing communicatian. Tugasnya, ya seperti public relation, mengurus media sosial dan memasok berita untuk website, tapi khusus yang berhubungan dengan perusahaan.

Seru ya ternyata mengulik-ngulik teman sendiri, banyak hal baru yang saya dapatkan dari mereka. Saat saya menulis cerita ini, saya juga baru saja selesai mengulik-ngulik teman kantor, lho. Nah, minggu depan, siapa lagi ya yang jadi  target saya? Kamu mau ? #eh


 

15 comments

  1. Hahahahaha, kerjaanmu kok unik mbak :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. yoi, walau kadang mikir juga, apa special dari dia yang perlu dikulik, hehhehe

      Delete
  2. Ini jadi nambah wawasan dari cerita orang ya mbak Eka xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kadang, orang-orang di sekitarlah yang bisa memberi inspirasi :)

      Delete
  3. bosnya sekalian mbak dikulik-kulik, pasti jumlah pembacanya naik drastis

    ReplyDelete
  4. Mau doong di kulik.
    Apalagi kalau pakai acara geli-geli.
    Xixixixi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lho...mbak Risa suka yang geli-geli ya? hehehhe

      Delete
  5. Ahi hi hi keren mbak tapi saya juga mau dong di kulik kulik, ahi hi hi.

    ReplyDelete
  6. yang di kulik kulik, kulak kulik orang-orang keren semua tuh mbah, btw yang di kulik kulik lelaki semua ya mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. lha, tentu saja tidak, cowok cewek merata dong dikulik-kulik, hehhehe

      Delete
  7. Kerjaan sampean agak gimana gitu ya mbak.... bisa dibilang kurang kerjaan tapi itu juga pekerjaan hahaah bingung sih

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu hanya bagian kecil dari tugasku saja kok, bukan bearti kerjaanku cuma itu doang, ada lagi tugasku yang lain, hehehehe

      Delete

Hai,

Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..