#PODCASTPARTY Mengulik Konten dan Rezeki di Podcast



Pernah dengar podcast sis bro? Itu lho konten audio digital. Temanya beragam, dan durasinya bebas. Ada yang bilang podcast mirip-mirip seperti siaran di radio. Ya emang mirip sih. Bedanya, tema atau kontent Podcast lebih bebas, tak dibatasi dengan waktu. Boleh ngobrol cuma 10 menit bahkan hingga satu jam. Suka-suka deh, asal ada isinya aja, hahaha....

Di podcast, ada yang ngomongin soal keseharian, curhat manjah, politik, percintaan, opini, puisi, kisah horor dan masih banyak lagi.

Dalam setahun belakangan konten podcast di Spotify, misalnya, terus bertambah secara signifikan. Pendengarnya pun tidak sedikit. 

Jadi bukan youtube aja yang sekarang lagi booming, tapi podcast juga lho.

Modalnya? Cuma mikropon dan alat perekam suara.

Untuk memulai sebuah podcast, kalau gak ada dua alat itu, bisa saja ngerekam suara sendiri atau suara teman di smartphone, lalu di-upload deh tuh di spotify. Maka dia akan menyebar di dunia maya, didengerin orang,  jadilah dia sebuah podcast. Sesimple itu.

Tapi, kalau mau serius dan mendatangkan uang, ya tentu harus serius juga alat-alatnya, hehehe.


Nah, beberapa hari lalu saya menghadiri #PodcastParty di FX Sudirman Jakarta, Kamis (3/10/2019). Acara ini diadakan platform Podcast KBR Prime. Platform ini baru diluncurkan sekitar Oktober 2018 lalu. #PodcastParty diadakan dalam rangka International Podcast Day yang dirayakan tiap 30 September. Sekaligus merayakan banyaknya podcaster yang bermunculan di Indonesia.

Warna kuning mendominasi acara ini. Panitia, MC, moderator dan penyambut tamu di meja registrasi memakai kaos kuning seragam, bertuliskan “KBR Prime Podcast Party”. Tamu yang datang mendapat goodybag bertuliskan acara yang sama. Ada juga yang mendapat goodybag yang bentuknya nanas. Ih, Lucu deh.

Panitia melayani tamu registrasi

MC dan Moderator kepergok lagi dendong alias dandan sebelum mengisi acara ;D

Selain mendapat goodybag, tamu juga dihidangkan Susu Hometown dan Bakso Bonanza yang uenak banget. Di tengah acara bahkan tamu diberikan pisang Sunpride. Jadi pas banget deh, acara ini bertabur warna kuning, hehehe....

Sajian di #PodcastParty

Pukul 5 sore tamu mulai berdatangan, termasuk saya. Namun acara baru dimulai sekitar pkl 6 WIB. Ada sekitar 100 tamu yang datang dan memadati arae hall lantai 3 FX Sudirman. Sembari menunggu acara dimulai, ada kuis dari MC-nya nih. Pertanyaannya seputar dunia podcast. Yang berhasil menjawab, dapat vocher belanja. Yuhuuuu!

Ada kuis di awal dan di sela-sela acara
Suasana #PodcastParty



IT'S TIME TO PARTY


Hey...hey....hey....

Saatnya kita berpesta dengan podcaster-podcaster Indonesia! Yuhuu!!

Salah satu nara sumber yang hadir di 'pesta' tersebut adalah Iqbal Hariadi, Kreator podcast Subjective. Iqbal optimistis Indonesia akan lebih kaya secara genre konten, karena menurutnya budaya tutur kata di Indonesia lebih kencang dibanding budaya membaca dan menulis. Jadi podcast yang akan mucul akan lebih beragam.

“Podcast bukan tentang,.... massif yang paling gede siapa? Tapi podcastnya ngomongin apa? Selama podcastnya spesifik, ia akan menemukan pasarnya dan pada akhirnya bisa masuk industri dan survive (bertahan),” kata Iqbal.

Apakah podcast bisa menghasilkan uang?

Kata Iqbal nih, pemasukan yang bisa didapat dari Podcast dari dua hal. Yang pertama dari brand (iklan) yang kedua dari otority si podcaster sendiri. Dengan serius terjun ke dunia podcast, menurut Iqbal, profil orang tersebut akan dianggap pantas atau layak untuk diajak berbicara dalam sebuah isu dan diundang menjadi narasumber di seminar atau di acara lainnya.”Seperti di acara ini nih,” katanya.

Sementara itu Podcaster Pangeran Siahaan (Kreator Podcast Box2Box Indonesia) mengaku uang yang mengalir dari podcast yang ia kelola, sudah ada. “Kalau duitnya bukan mulai kelihatan, tapi duitnya emang sudah ada,’ kata Pangeran.

Menurutnya, kalau memandang podcast harus melihat dari dua hal; sisi media dan sisi teknologi.

“Media, sekecil apapun audiencenya, se-niche apapun demografinya, selalu ada pihak yang tertarik di sana. Entah itu brand atau agensi.” katanya.

Meski begitu tetap ada usaha yang harus dilakukan. Selain itu podcaster, marketing, dan brand juga harus teredukasi dengan baik agar bisa menjelaskan podcast itu sendiri.

“Pada dasarnya, media adalah bisnis yang sederhana, karena cuma dua modalnya, kamu jual ke audicience atau audiencenya yang dijual ke orang lain.” katanya.

Ngomongin soal konten, Pangeran berpendapat, banyak podcast yang rekaman audionya atau suaranya jelek, tapi pendengarnya banyak. Sebaliknya, ada yang audio podcast yang bagus, tapi pendengarnya sepi. “Jadi, it's always about content," kata Pangeran.


(ki-ka) Citra Dyah Prastuti, Iqbal Hariadi, Pangeran Siahaan dan Moderator Malika

Pemimpin Redaksi KBR Citra Dyah Prastuti yang juga hadir di sesi pertama menjelaskan model bisnis di KBR (Kantor Berita Radio)

“Karena KBR basicnya radio dan website, maka tidak terhindarkan juga KBR meluncur ke podcast dalam bisnis media, selain bagian dari edukasi,” jelas Citra.

Dalam menjalankan bisnisnya, KBR juga membidik atau berkolaborasi dengan Civil Society Organization (CSO)  karena isu-isu yang dimainkan di KBR juga dimainkan juga oleh CSO. Jadi hal itu bisa menjadi sarana edukasi, kampanye yang bisa disebarkan dan dipakai.

“Sehingga orang cenderung merasa konten radio jauh lebih personal dan intim, jadi bisa menjadi nilai jual dari materi sebuah kampanye yang dekat” kata Citra.

Citra menjelaskan soal Podcast dan  KBR Prime
#PodcastParty

Salah satu podcast besutan KBR Prime yang sudah menghasilkan uang adalah podcast DISKO-Diskusi Psikologi, kerjasama KBR dan Komunitas Into The Light, yang kini disponsori Badan Narkotika Nasional atau BNN.

Podcast ini mengangkat pengalaman nyata penutur kisah yang didukung dengan analisa berdasar bukti ilmiah. Podcast ini juga mendorong penghapusan stigma terhadap orang dengan gangguan mental.

Jika Anda ingin mendengarkan podcast-podcast yang ada di KBR prime, klik saja www.KBRPrime.id, gak perlu download aplikasi lagi. Selain DISKO, ada Love Buzz, Parbada, KBR Trending, Cek Fakta, Lika-liku Mancanegara, Ngulas Film, Magdalene's Mind, Masa Sih, Ruang Publik, Sains Sekitar Kita  dan lain-lain.

Jika membuka KBRPrime.id, akan muncul ragam logo podcast, silahkan Anda pilih


Di sesi kedua dan ketiga #Podcastparty ini, ada juga Podcaster lainya yang berbagi pengalaman. Seperti Mizter Popo, Kreator Podcast Do You See What I See. Ini adalah podcast horor lho. Tapi justru konten ini dicari dan digemari banyak orang. Terbukti konten-kontennya sudah didengarkan hingga jutaan kali di spotify.

(Ki-ka) Dena Rachma, Benny Prawira, Asrul Dwi dan Modereator Aika Iriene
Suasana obrolan di #Podcastparty


Ada juga Serafina Stefany, Kreator Podcast puisi "Suara Puan" ini mengaku banyak mendapat e-mail dari pendengarnya, yang ingin agar karya-karya puisi mereka bisa ditampilkan secara lisan dalam format podcast. 

Juga ada Juris Bramantyo (Mari BerJuDi), Benny siauw (Disko), serta Asrul Dwi (Love Buzz) dan guest star Dena Rachman. Dena adalah tamu pertama yang mengisi podcast “Love Buzz”.

Podcast “Love Buzz” membicarakan perkara yang tidak dibicarakan ketika berbicara mengenai cinta, mengeksplorasi cinta dari beragam individu dari beragam latar belakang (dan preferensi seksual).

Juris Bramantyo, Serafina Stefany, Mizter Popo  dan Moderator Don Brady

Kelihatan gak party-nya nih? hehehe

Moderator masing-masing sesi beda-beda orangnya, dan semua moderator adalah penyiar KBR.  "Biar gak bosen," kata panitianya.

Selain dihadiri para podcaster dan follower podcaster, ramai juga mahasiswa dari beberapa universitas  di Jakarta, salah satunya dari Universitas Paramadina, dan juga media yang meliput.

Kini, jika Anda ingin mencari tahu tentang sesuatu hal, tak hanya bisa berselancar di mesin pencari yag menampilkan teks saja atau video (youtube) saja, tapi bisa juga lho mendengarkan berita dan cerita di ruang digital lewat medium podcast.

Ada banyak pilihan platform untuk mendengarkannya. Selain di spotify yang memang udah populer, podcast juga bisa dinikmati di Anchor, Google Podcast, Apple Podcast, KBR Prime dan lain-lain.

Nah, kebangkitan budaya bertutur "baru" itulah yang kemudian dirayakan dalam acara Podcast Party KBR Prime.

Anda, sudah dengerin podcast apa hari ini?

(ki-ka) Juris Bramantyo, Serafina Stefany, Mizter Popo  dan Moderator Don Brady




Sumber: KBR.id

21 comments

  1. Kuncinya tetap di konten ya. Mau nyari ah podcast puisi Suara Puan. Aku suka dengar orang baca puisi

    ReplyDelete
  2. Seruuuu buangeett ya Mba Eka!
    Yuhuuuu aku juga mau belajar nge-Podcast ahhh
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  3. Tetap ya, konten itu yang utama.
    Kalau dengerin podcast gini lebih enak ya, bisa sambil mengerjakan yang Latin. Sambil masak atau setrika tetap dapat hiburan dan juga informasi

    ReplyDelete
  4. Acaranya terlihat, tapi sebenarnya saya bukan tipekal yg dengerin podcast or spotify hihihi di rumah ngga bisa dengerin karena ribet sama anak2 di jalan dengerin radio & di kantor dengerin utub doang :D I'm so last year banget deh :D

    ReplyDelete
  5. Aku sering dengerin Podcast yang kontenya parenting tapi biasanya aku pilih yang durasinya ngak lama jadi bisa dengerin beberapa pocast sekaligus, lumayan buat hiburan pas lagi nulis, kadang bisa buat ide konten nulis juga lho, tapi memang aku pilih-pilih yang kontennya bagus dan pas dengan kebutuhannya aku, jadi kepingin belajar bikin podcast juga.

    ReplyDelete
  6. podcast sekarang sedang naik daun banget ya.
    AKu pun senang mendengar podcast berisi puisi-puisi karena memang dulu hobinya nulis puisi

    ReplyDelete
  7. Podcast membuka peluang orang yang suka cuap-cuap tapi nggak bisa menjadi penyiar radio ya. Aku belum pernah dengerin, jadi kepo deh

    ReplyDelete
  8. Aku lebih suka dengerin podcast daripada lihat langsung. Emang tipikal pendengar radio sejati sih, hahaha. Baru tau di spotify ada podcast

    ReplyDelete
  9. enaknya adanya podcast gini mba, emak-emak kayak saya bisa dengerin sambil masak, sambil ngurus rumah. Kalau nonton kan rada susah tuh multitasking. Coba deh saya mampir di KBRprime.id

    ReplyDelete
  10. Belum ngerti nih apa mirip YouTube atau OmeTv itu ya soalnya belum pernah buka aplikasinya , tapi bener banget budaya orang Indonesia itu bertutur lebih banyak daripada menulis dan membaca hehe

    ReplyDelete
  11. Aku termasuk yang ketinggalan untuk urusan Podcast. Tapi memang sih, ada yang sering kudengar, itu pun cuma satu, dua dan kebetulan punya teman penyiar. KAdang pengin bikin juga, karena kayaknya seru bisa sambil curhat, wkwkwkw. Tapi sayang suaraku sengau gak jelas. Duh, pendengar bisa kaborr, kekekek

    ReplyDelete
  12. TAu sih soal podcast tapi aku belum pernah dengerin mbak hihhi, padahal di spotify juga ada nih aku pernah lihat

    ReplyDelete
  13. Wahh ini fitur yang belum kucoba sama sekali nih.. Bisa jadi sarana serupa yutup juga ya... cobain dl ahh

    ReplyDelete
  14. Podcast ni mulai hits ya di Indonesia, enaknya kontennya apa ya biar banyak yang dengar..kudu riset dulu nih..

    ReplyDelete
  15. Sudah lama dengar tentang podcast ini, tapi belum tertarik untuk mencobanya. Gak pede dengan suara sendiri hihihi, padahal ternyata konten yang lebih penting untuk menarik pendengar ya ...

    ReplyDelete
  16. Huaaaa buat yang demam panggung kayak aku, podcast ini bisa jadi alternatif, ya. Apalagi dulu pernah pengen jadi penyiar radio tapi ga kesampaian. Kapan dong adain di Bandung hihihi Kan enak bisa cas cis cus ga mikirin muka diliat orang muahaha

    ReplyDelete
  17. Wah baru tahu tentang ini podcast-podcast yang ada di KBR prime, klik .KBRPrime.id, Dan gak perlu download aplikasi lagi acara deket pdhl ya aku gk tau

    ReplyDelete
  18. Wah, menarik jg ya mba podcast ini. Sy baru tau loh. Mau coba fiturnya jg deh ah.

    ReplyDelete
  19. Aku termasuk orang yang gaptek dengan podcast ini. Huhu, kudu update ya, biar
    Gak ketinggalan. Bagus juga bisnis

    ReplyDelete
  20. Lagi musim ini podcast. Cuma aku ga pede suaraku ga renyah dan empuk. Tapi lebih ke cempreng soale xD.
    Padahal lumayan ya bisa sharing blog atau apalah seperti orang-orang podcaster ini. Cuma takut malah jadi bingung yang denger dibanding lebih enk baca

    Dirimu biasanya podcast apa mak?

    ReplyDelete
  21. Masih belum familier nih dengan gaya bertutur melalui podcast ini. Udah kepikiran sih untuk bikin podcast. Tapi masih bingung mau ambil genre apa ya yang bisa dibahas.

    ReplyDelete

Hai,

Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..