Tampilan meja makan di Istana Beling |
Saking aw-nya.., saya takut tuk memegangnya. Takut
pecah, takut lecet, dan takut kalau kalau saya khilaf yang
ujung-ujungnya akan saya “rampok' semua itu barang.. hehehe... Ya,
kemarin saya dikepung oleh peralatan dan perkakas yang dibutuhkan
oleh semua rumah tangga. Namun, yang dihadirkan dalam ruangan wah
itu adalah peralatan yang telah dipoles dengan sebuah seni, dibalut
warna-warni indah menawan. Sehingga siapapun yang melihat akan
terpukau dengan penampilannya yang penuh rona-rona merah, biru,
putih, kuning, hijau hingga transparan.
Ada meja makan
beserta piring-piring dan mangkuk beragam ukuran dan model. Toples
beling yang cantik. Beragam pisau dan sendok garpu sesuai dengan
fungsi dan estetikanya berjejer rapi. Sementara, pajangan dinding
disampingnya menyajikan gelas-gelas cantik nan tipis beragam bentuk,
berpadu dengan cangkir beraneka model.
Area tengah Kedaung Home |
Jejeran gelas, sendok, dan pisau |
Pisau dan sendok yang tertata... |
Tak ketinggalan juga pastinya
cangkir-cangkir hias yang biasa dipajang di lemari hias, lengkap
dengan piring hiasnya dalam satu set. Cucok buat kado pernikahan
sahabat. Atau mau dipajang dirumah sendiri? Boleh saja. Tinggal
dipilih, Bu....
cangkir hias / coffe set yang cantik... |
Didepan jejeran cangkir putih, adalah kotak berisi set cangkir hias |
Aneka serbet, taplak meja, dan penghias meja makan,
seperti bunga, vas bunga, kerang-kerangan, tatakan, tutup gelas,dan
sebagainya juga ada, kok. Semuanya terpajang rapi di “tatakan”
besar yang memenuhi ruangan yang luas itu. Pokoknya suasananya
seperti berada didalam istana elit. Ya, istana beling, yang siap
melayani kita dengan segala rupa-rupa peralatan sesuai dengan yang
kita mau..Aih...Jadi raja atau ratu sehari, siapa yang gak mau, ya..?
Hehehe....
Duh...cantiknya.... |
Ya, saya dan
beberapa tamu undangan, beruntung bisa hadir dan terkepung didalam Istana Beling Kedaung Home: Sebuah toko peralatan rumah tangga yang
menyediakan segala yang dibutuhkan, lengkap dengan pilihan dan design
keren. Masuk didalamnya, kami di serbu dengan rupa-rupa benda
sehari-sehari. Namun, semakin saya dekati, benda-benda itu semakin
menampakkan aura kerupawanannya, yang membuat saya semakin jatuh cinta...oh...
Duh, elegannya Kedaung |
Saking mewahnya
barang-barang itu, saya takut salah langkah atau lengah gitu, karena
nyenggol dikit aja, waduh, alamat itu barang dipajangan akan jatuh
dan pecaah..cah... cah...berantakan. Berabe, kan....? Bisa ganti rugi, deh. Itu dia kenapa tempat ini saya sebut Istana Beling, karena
dominan barang-barangnya terbuat dari kaca atau beling yang terpampang
nyata. Semuanya cetar, bro! Dan semuanya juga rawan pecah pastinya,
hehehe...
Waduh....vas bunga yang tingginya beragam, awas kesenggol, hehe |
Wuih...bertabur merah yang cantik... |
Namun, selain
kaca dan porselin, ada juga pernak-pernik yang terbuat dari bahan lain.
Aluminum, misalnya, seperti wadah nasi dan teko model jadul namun
dipoles dengan sentuhan unik dan modern, rantang dan beberapa ragam panci
dan wajan.
Ada teko dan wadah nasi model jadul... |
Bahkan, tuk anda
yang ingin membeli pernak-pernik lainnya, seperti, wadah tusuk gigi,
papan nama, dan wadah lilin yang terbuat dari kayu-kayuan ada juga
lo.
Disudut inilah tempat pernak ernik meja makan, seperti lilin dsb. |
Nah, yang
specialnya lagi, di hari Sabtu 15 maret 2014 kemarin, adalah
launching design cantik piring dan gelas dari RETOTA, yang
bekerjasama dengan Kedaung Home. Dimana, pihak Retota yang
menyajikan design cihuy, sementara, Kedaung yang memproduksinya.
Sentuhan warna merah yang bercampur hijau dan kuning, memberi
kontribusi pada aksen rigi-gerigi didalamnya, membuat kesan mewah dan
etnik pada piring-piring cantik itu.
Eh, by the way, kayaknya motifnya mirip makanan gitu,
ya ?? Yup, bener sekali, sobs... Piring cantik berwarna dominan merah
ini terinspirasi dari kue lapis dan onde-onde yang ada di daerah
Medan.
Karena piring beserta “teman-temannya” berwarna merah, maka tak heran, bertabur warna-warni merah di Kedaung. Termasuk sarung bantal dan beberapa pernik yang terbuat dari kainpun melengkapi suasana warna menyala hari itu. Pantas saja, tamu undangan yang hadir, yang diundang melalui majalah femina, diwajibkan memakai dress code Touch of Red. Oh, rupanya ini maksudnya, emang sesuai dengan warna design yang sedang menjadi sorotan saat itu. Hehehe.. Tapi, memang sih, merah itu meriah ya. Terkesan gagah, berani, kuat dan cetar dan tahan banting, hahahha.....
Karena piring beserta “teman-temannya” berwarna merah, maka tak heran, bertabur warna-warni merah di Kedaung. Termasuk sarung bantal dan beberapa pernik yang terbuat dari kainpun melengkapi suasana warna menyala hari itu. Pantas saja, tamu undangan yang hadir, yang diundang melalui majalah femina, diwajibkan memakai dress code Touch of Red. Oh, rupanya ini maksudnya, emang sesuai dengan warna design yang sedang menjadi sorotan saat itu. Hehehe.. Tapi, memang sih, merah itu meriah ya. Terkesan gagah, berani, kuat dan cetar dan tahan banting, hahahha.....
Eits....selain
warna yang gagah berani itu, ada juga design lain yang berdominasi
warna lembut, biru muda. Nah, kalau inspirasi warna ini, menurut
RETOTA, karena keindahan laut dan langit Pulau Lombok yang
menebarkan warna biru disetiap mata memandang. Uhuuy.... Biru emang
adem euy...
Retota Biru bertengger manis di meja makan.... |
Warna cantik dan
design yang menarik, jika dihidangkan di meja makan, akan
menambah..... ah..tentu akan menambah selera dan kehangatan bersama
keluarga atau handai taulan jika sedang bersantap bersama. Berada
didekat produk-produk Kedaung, rasanya saya ingin mencoba duduk di
kursi makannya yang imut itu. Tapi..ah..malu ah..., hihihi.. jadi,
cukup berpose dan memegang sedikit piring-piring cantik dan mahal
itu, sudah cukup deh, hehehe.. Yuhu...berpose diarea ini, serasa
saya jadi istrinya konglomerat mana gitu,...hahahha.. #ngayal.. Ya, banyak tamu
yang hadir juga berpose ria di meja makan nuansa biru ini.
Serasa dirumah pribadi. Serasa jadi istrinya konglomerat, hihih |
Sudut Pajangan tertata rapi |
Ada lukisan disudut dinding |
Sembari menunggu
acara utama dimulai, kamipun mencicipi hidangan yang disediakan. Ada bakso, dinsum dan kue-kuean. Lezat, euy.... eh, rupanya ada cafe mini juga, lo, didalam Kedaung ini. Tempatnya mojok, didesain cantik, beneran seperti bar gitu. Javva Cafe, namanya. Jadi, kalau kita mau main ke Kedaung yang terletak di Jalan Senopati No. 71-73, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini, trus kecapekan mengelilingi benda-benda indah yang ada didalamnya, boleh dong mampir sebentar ke cafe ini, sekedar mencicipi kopinya yang nikmat itu. Sluurrpp....
Menata Hiasan di meja
Makan
Citra jelaskan tatahias meja makan |
Oh, ya, di acara tersebut, kami juga bertanyajawab ria dengan mbak Citra, dari Retota, soal bagaimana menata meja makan beserta pernak-perniknya, supaya terlihat menarik dan tak membosankan.
Menurut
mbak Citra, kalau kita ingin memberi hiasan bunga pada
meja makan, kita bisa tambahkan bunga yang beraneka warna. Gak
harus kaku dan saklek, kok. Artinya, boleh saja banyak warna, dan
disajikan dalam beberapa vas bunga. “Saya suka bunga hidup,
supaya lebih enak dilihat dan dihirup wanginya”, ujar citra.
Ia juga mencontohkan cara sederhana tuk menaruh bunga. Tak harus memakai vas bunga yang mewah dan besar. Boleh saja kita menggunakan wadah dari toples kecil atau wadah beling, yang penting ukurannya gak setinggi kepala kita. Supaya tidak menutupi orang yang ada dihadapan kita saat sedang santap malam, misalnya. Begitupun untuk tutup gelas, tak harus dan bahan stainlees atau aluminium, bisa saja dari dari anyaman bambu, lantas di cat warna-warni. Seperti yang bisa dilihat pada gambar dibawah ini. Lucukan tutupan cangkirnya...?
Ia juga mencontohkan cara sederhana tuk menaruh bunga. Tak harus memakai vas bunga yang mewah dan besar. Boleh saja kita menggunakan wadah dari toples kecil atau wadah beling, yang penting ukurannya gak setinggi kepala kita. Supaya tidak menutupi orang yang ada dihadapan kita saat sedang santap malam, misalnya. Begitupun untuk tutup gelas, tak harus dan bahan stainlees atau aluminium, bisa saja dari dari anyaman bambu, lantas di cat warna-warni. Seperti yang bisa dilihat pada gambar dibawah ini. Lucukan tutupan cangkirnya...?
Nah, untuk yang
perabotan Retota yang berwarna biru, hiasan mejanya, tak harus dengan
bunga. Bisa juga kita tampilkan kerang-kerangan dan bebatuan putih kecil, karena toh, warna
biru itu senada dengan warna laut.
Nah, kalau untuk mensiasati supaya hiasan di meja makan tak berlebihan, menurutnya, kita harus menggunakan feeling saja. Kalau dirasa sudah keramean, ya dikurangilah aksesorisnya. Oh, ya, wanita berkacamata ini juga menyarankan, agar letak lauk-pauk terpisah dari meja makan. Jadi, untuk lauk pauk dan nasi, diletakkan dimeja yang berbeda. So, ketika kita makan di meja makan, hanya ada piring dan gelas yang digunakan saja, jadi lebih lapang dan leluasa. Oh..gitu, toh mbak....Baiklah.....
Nah, kalau untuk mensiasati supaya hiasan di meja makan tak berlebihan, menurutnya, kita harus menggunakan feeling saja. Kalau dirasa sudah keramean, ya dikurangilah aksesorisnya. Oh, ya, wanita berkacamata ini juga menyarankan, agar letak lauk-pauk terpisah dari meja makan. Jadi, untuk lauk pauk dan nasi, diletakkan dimeja yang berbeda. So, ketika kita makan di meja makan, hanya ada piring dan gelas yang digunakan saja, jadi lebih lapang dan leluasa. Oh..gitu, toh mbak....Baiklah.....
Menenun di “Istana
Beling”
Wah, asyik banget menenunnya, mas... |
Acara yang
bekerjasama dengan majalah femina ini, juga menghadirkan demo
menenun secara manual atau tanpa mesin. Modal menenun, itu ternyata
cuma jumputan benang demi benang yang disatukan melalui alat tenun, hingga berbentuk menjadi helai kain yang kita inginkan. Sekilas
melihatnya, sepertinya tak begitu rumit ya menenun itu, tapi, kalau
kita mencobanya, haduh...tak semudah yang dibayangkan sodara-sodara.
Gadis berjilbab bernama Vivi, mencoba mengasah kemampuannya tuk
menenun. Wuuiih, ternyata ribet ya. Langkah demi langkah harus
diinngat, supaya gak salah. Hentakan atau tarikan kayunya tuk
merapatkan benang juga harus pas, supaya tenunnya rapat dan mantap. Warna-warna benang yang dipakai tuk demo tenun ini, juga senada
dengan warna dari design piring Retota, merah, hijau dan kuning.
Dari hasil tenun ini, bisa menjadi taplak meja, serbet atau apapun itu, sesuai dengan yang kita inginkan...(Kalau tuk under wear, bisa gak ya...#Ups....)
Suasana demo tenun. Semua penasaran..Yuk, mendekat... |
Peserta sedang diajari menggunakan alat tenun |
Setelah aksi demo
tenun usai, acara selanjutnya adalah bagi-bagi doorprize, hadiahnya kalung cantik berwarna kalem. Warna yang netral yang
bisa dipadupadankan dengan baju apapun.
Pertanyaan kuis
yang diajukan oleh MCpun, tak jauh dari apa yang sudah dijelaskan
oleh Pihak kedaung maupun Retota. Misalnya, terkait dengan asal- usul
ide design warna Retota, ada berapa banyak showroom Kedaung dan sejak
kapan perusahaan ini berdiri? Untuk pertanyaan yang terakhir ini, kebetulan
saya yang terpilih tuk menjawabnya, dengan modal ngacung tangan
duluan, hehehe....
Ya, Kedaung,
berdiri sejak tahun 1969. Usia yang sudah cukup dewasa dan mapan. Tak
heran, kalau produk-produk yang dihadirkanpun selalu up to date dan
modern. Bahkan, kini sudah mempunyai 7 showroom yang tersebar di Jakarta. Selain berada di kawasan Jalan Senopati, Jaksel, tempat yang saya sambangi saat itu, Kedaung juga hadir di daerah Menteng, Kemang, Gading dan Raden Saleh.
Nah, karena saya bisa menjawab pertanyaannya dengan manis dan unyu-unyu,
maka kalung cantik itupun, akhirnya berhasil saya rebut dari tangan
MC-nya, seperti yang terpampang nyata cetar membahenol pada gambar dissmping ini, hehehe....
I Like it!
Kalung cantik hadiah kuis , lumayan..hehehe |
I Like it!
Menata Dinner Set
Gaya bersama meja hasil kreasi. |
Acara seru
selanjutnya adalah lomba menata dinner set atau menata meja makan,
gitu sih simplenya, hehehhe. Ada tiga kelompok yang berlomba di jam
makan siang itu. Masing-masing meja terdiri dari 3 orang. Boleh
cewek, boleh juga cowok dong, hihih...
Diatas meja
bundar, telah siap sedia dua set design Retota. Seri merah dan
biru. Masing-masing kelompok diberi kesempatan tuk memilih warna apa
yang akan dipakai, berikut pernik-pernik atau pelengkap meja makan,
agar terlihat menarik, cantik dan cocok. Pesertapun
diperbolehkan menggunakan peralatan pelengkap yang ada di dalam
Showroom Kedaung, sepuasnya. Horeeeh... Kapan lagi mau ngubek-ngubek peralatan
mewah nan mahal itu, hihihi...
Saya, satu tim
dengan dua orang teman yang baru saya kenal juga di acara tersebut,
Jully dan Vivi. Nah, Karena kami cewek yang strong, riang, dan gagah,
hahaha, maka kami menentukan tema warna merah sebagai warna dominan
di meja makan yang akan kami tata itu. So, piring, cangkir, dan telapak mejapun, kami
hias dengan nuansa merah. Waktu 30 menit yang diberikan, sepertinya
kurang ternyata, ya. Kelihatannya aja mudah dan simple
menyusun peralatan meja makan, ternyata rempong, bo. Apalagi, bagi
kami yang tidak terbiasa makan dimeja makan yang pake ritual lengkap.
Seperti ada pisau, tatakan, lilin, bunga-bungaan, buah-buahan dan
sebagainya. Jadi, hari itu kami berlatih dan belajar jadi orang kaya
ceritanya, yang biasanya meja harus ditata sesuai dengan toto kromo dan
manner, hihihi.....
Ini tim saya. Bersama Jully dan Vivi |
Tau gak seh,
sodara-sodara.... kelompok kami paling rempong dan lamaaa banget
menyusuunnya, dibanding dengan dua kelompok lainnya. Meja pesaing yang berada di kanan kiri
udah selesai berbenah, dan pesertanya sudah duduk santai menikmati
hasil kreasi mereka, eh..kami bertiga, para gadis-gadis yang rempong
ini belum juga menuntaskan tantangan itu. Mulai dari merombak
warna taplak meja, sibuk cari lilinlah, bunga-bungaan, buah-buahan,
bebatuan kecil dan semua pemanis meja lainnya. Maksudnya sih pengen
perpect, ya....supaya bisa menang gitu deh,,hahaha....
Setelah waktu yang
ditentukan habis, dewan juri dari Kedaung dan Retotapun memberikan
komentar dan penilaian, sambil mendekati meja masing-masing peserta.
Setiap kelompok diwajibkan tuk memberikan alasan, kenapa memilih
warna atau konsep yang sudah disajikan. Ternyata eh ternyata, dari
hasil penilaian, menurut dewan juri, masing-masing meja mempunyai
kekurangan. Dari posisi peletakan antara sendok dan pisau yang salah.
Ada lagi penempatan atau urutan tumpukan mangkuk dan piring yang
kurang serasi dan sebagainya. Yach, namanya juga lagi belajar
ya..hehehe...
Vivi, mewakili tim kami, sedang menympaikan alasan tentang tema yang kami pilih. |
Daaann...ketika
pengumuman dicetuskan,....jeng-jeng..jeng,.....
Ups....ternyata
meja tetangga sebelah kiri kamilah yang jadi juaranya. Mereka memilih design peralatan makan Retota
dominan berwarna biru, yang dianggap paling menarik oleh juri.
Hiks...sediiihh.....
Hadiahnya...? Aw,...satu dinner set Retota, yang dibungkus kardus gede, cuy....plus
langganan femina 3 bulan....ah....Selamat deh, buat yang menang.
Tapi, bagi yang berpartisipasi ikut lomba menata meja makan, aih..rupanya
kecipratan hadiah juga. Aseeekk... Masing-masing peserta diberi dua
sarung bantal petak, yang diletakkan dalam wadah dari anyaman bambu. Dan
disaat acara berakhir, ehm... diberi goody bag pula. Isinya : toples
dan kain berbentuk ayam jago, yang berfungsi tuk mengambil masakan
dari dalam oven. Semuanya berwarna meraaahhh membahana.....Asyik.....
Bersama Geng Baru, sambil memegang hadiah dari Kedaung |
Goody bag, plus hadiah menata meja makan ala Kedaung. |
Tengkyu Kedaung dan femina...
Ilmu soal bagaimana menata meja makan yang oke berikut pernak-perniknya, bakal diterapkan, meski peralatan yang kami punya tak semewah apa yang tersaji di Kedaung Home.
Artikel yang menarik..., bolehkah saya repost diblog saya ?
ReplyDeleteSalam kenal.. terima kasih
Silahkan Omah Tenun, asal dicantumkan sumbernya ya...Makasih...
DeleteTerima kasih banyak...
DeleteOya yang ATBM mini dan yg menenun itu dari kami mba Eka...
Sekali lagi terima kasih banyak...
Oh ya...waw..salam ya buat si mas nya yg hadir diacara tersebut...aku lupa namanya,.. Mas Eko ya kalau gak salah..? Bener gak..? hehehe ...Sbenernya aku juga pengen diajarin nenun waktu itu, cuma aku malu, karena rame orang, hihihi...Makasih ya....
Deletenamanya mas Iman mba Eka... in syaa Allah disalamin...
Deletekapan2 kalo pas kebetulan lewat Pekalongan silahkan mampir mba Eka, jadi bisa belajar menenun sepuasnya...
Oh iya , mas Iman, kalem dan ramah orangnya,,, hehehe....iya, mudah-mudahan nanti aku bisa mampir ke pekalongan ya...Sukses terus ya mas menenunnya....
DeleteAamiin....
DeleteSukses juga buat mba Eka...
Makasih... :)