Saat menulis cerita ini, saya tengah dalam proses teeth whitening atau pemutihan gigi. Tadi malam, adalah hari ke 7 saya menjalani prosesnya.
Bukaaaan....
Bukan, karena gigiku terlampau kuning , makanya butuh diputihkan. Bukan pula pengen kayak artis yang giginya putih mentereng dan bersinar..... cling...
Tapi, ini saya lakukan karena tak mau menyia-nyiakan voucher dari HHDC klinik Thamrin City, yang saya dapat saat menghadiri acaranya sekitar sebulan lalu. Voucher itu, nilainya 3 juta rupiah, beb. Masak iya saya cuekin secarik kertas berharga itu ...? Gak semua orang bisa mendapatkan kesempatan ini,toh..? Iya, saya berhasil merebut vocher itu karena jerih payah jempol yang ikutan live tweet saat acara yang diadakan HHDC berlangsung, hehehe..
So, sudah dikasih rezeki dengan nominal voucher yang mahal, masak tak dipakai? Lagipula, saya juga pengen dong merasakan bagaimana kalau gigi saya menjadi lebih putih? Siapa tau Jashon Statham yang gagah dan rupawan itu akan naksir sama diri ini. :)))
Maka, 3 minggu setelah acara edukasi itu, setelah membuat janji, saya menyambangi HHDC untuk melakukan proses pemutihan gigi. Ada drg. Ira yang menyambut saya dan membantu melakukan proses pemutihan gigi . Ternyata, prosesnya gak langsung dikasih obat pemutih gigi. Tapi, gigi saya kudu dicetak dulu. Alat pencetaknya itu menggunakan sendok cetak dan ada bahan yang sekilas seperti sabun mandi batangan gitu. Tapi, kata drg. Ira itu seperti silikon bahannya.
Jadi, saat si sendok cetak yang menghantar bahan cetak dimasukkan ke mulut, bahannya pun bisa mengikuti bentuk gigi, karena elastis.
Tujuan pencetakan gigi ini adalah untuk membuat semacam pembungkus gigi. Namanya tray. Nah, setelah gigi saya dicetak, udah deh saya pulang, hehehe. Gitu aja..? Iya, gitu aja, karena cetakan gigi tadi harus dikirim dulu oleh pihak HHDC Thamrin City, ke HHDC yang ada di Sudirman untuk dibentuk menjadi tray.
Dua hari setelahnya, Mbak Yani dari HHDC mengabari saya kalau tray saya sudah jadi. So, saya harus datang kembali ke HHDC untuk mengambit tray sekaligus diajarin cara memasang dan mengoleskan gelnya di dalam tray.
Jadi, didalam tray itu dioleskan gel pemutih. Gel itu disimpan dalam wadah seperti alat suntik gitu. Buatan USA lho gel pemutih ini, makanya biaya pemutihan gigi itu mahal ya, bahannya saja dari impor, hehehe. Nah, saat “menyuntikkan” gel ke tray, cukup 1/3 bagian dari tray saja. Karena kalau kebanyakan, maka saat tray dipasang di gigi, gelnya bisa keluar atau meluber. Jadi gak enak, toh.
Oh ya, sewaktu drg Ira mengajari atau memperlihatkan kepada saya bagaimana cara mengoleskan gel ke tray, ia mewanti-wanti, kalau dalam prosesnya nanti, tetiba saya mengalami ngilu terus menerus karena dampak keasaman gel pemutih, maka pemakaian harus dihentikan. Itu artinya, gigi saya tak cocok dengan proses tersebut Jadi, bisa saja say bye bye dental whitening, hehe...
Tapi, untungnya, setelah pemakaian pertama, saya tak terlalu merasakan ngilu yang berlebihan. Kalau asamnya terasa, iya, tapi gak terlalu menohok.. Artinya, saya bisa melanjutkan proses ini.
Penggunaan gel, minimal 4 jam dan maksimal 6 jam, selama kurang lebih 12 hari, atau sehabisnya gel pemutih tadi. Dan itu harus dilakukan rutin setiap hari. Dihari pertama pemakain tray dan gel yang dibantu drg. Ira, saya melihat saat itu jam menunjukkan angka 2 siang. Artinya, saya harus melepaskan traynya sekitar jam 7 malem. Selama pemasangan tray, saya tak boleh minum dan makan. Tau dong kenapa? Ya, karena akan mengganggu prosesnya. Tapi kalau untuk ngobrol bisa dong, hehehe. Pemasangan tray ini tak mengganggu kenyamanan kita saat berbicara, kok.
Nah, setelah tray dilepas, gelnya terasa euy belepotan di gigi, licin-licin gitu, wkwkwkw. Tapi, cukup di kumur kumur saja , habis itu sudah bersih kembali dan tak meninggalkan rasa apa pun, kok.
Dan ketika saya melihat penampakan warna gigi saya di cermin, wow, warnanya langsung putih dari sebelumnya cuy.... “Hmmm, cepat juga prosesnya", bathin saya. Setelah itu, saya makan, karena laper euy, 5 jam lebih kagak ngudap-ngudap, hihihi....
Pantangan dan akibatnya bila melanggar !!
Agar putihnya maksimal, kata drg. Ira, syaratnya gak boleh minum kopi, teh, jus, merokok, dan makanan berkuah yang menggunakan bumbu kunyit, seperti soto. Tau dong ya, kunyit itu kan warnanya kuat bingit, dan akan mempengaruhi warna gigi. So, saya harus meninggalkan minuman yang enak-enak itu selama beberapa hari kedepan. Tapi, demi si gigi putih. Gak apa-apa deh..:)
Hari pertama, kedua, ketiga dan keempat, saya lalui dengan mulus. Oh ya, dari hari pertama sampai hari ketiga, saya memakai tray saat siang sampai malam. Setelah itu makan. Tapi, karena mendengar cerita teman, katanya orang yang dalam proses pemutihan gigi itu, biasanya memakai tray plus gelnya di malam hari sebelum tidur, biar gak ditimpa makan lagi sesudahnya. Cuma, kata drg Ira, takutnya ketiduran atau kebawa sampe tidur. Dan itu bahaya. Kan, maksimal pemakaian perhari 6 jam, kalau lebih, ntar ada dampaknya.
Tapi eh tapi, saya kepengen juga memakai tray di malam hari. Akhirnya di hari ke 4, saya melakukannya sebelum tidur. Saya pun mengatur waktu. Hari itu, saya makannya sore, sekitar pukul 18.00. Trus, kasih jeda sedikit, jam 19 baru pasang tray sampai jam 12 malam. Pada hari ke lima, saya pun mengatur waktu melakukan hal yang sama.
Namuunn....
Lhooo......besooknya kok gigi saya ngilu teramat sangat, menjadi sensitif. Disundul pake lidah aja ngilu. Minum air yang rada dingin aja, ngilu ngilu. Ulalala, apa yang salah..? Ouw, barulah saya ingat, kemarinnya sekitar jam 18.00, sesudah makan nasi, saya meminum minuman jeruk kemasan. Botolnya ukuran gede lagi. Saya minum dong tanpa ras awas was.
Ternyata eh ternyata, minuman itu mengandung asam sitrat tinggi, yang menjadi salah satu pantangan dalam proses pemutihan gigi. Alamak..Piye..? Saya baru ngeh, kalau minuman ini, ya sejenis jus gitu. Hadeeehhh...Kan sudah dibilangin, minum jus gak boleh... :((
Namuunn....
Lhooo......besooknya kok gigi saya ngilu teramat sangat, menjadi sensitif. Disundul pake lidah aja ngilu. Minum air yang rada dingin aja, ngilu ngilu. Ulalala, apa yang salah..? Ouw, barulah saya ingat, kemarinnya sekitar jam 18.00, sesudah makan nasi, saya meminum minuman jeruk kemasan. Botolnya ukuran gede lagi. Saya minum dong tanpa ras awas was.
Ternyata eh ternyata, minuman itu mengandung asam sitrat tinggi, yang menjadi salah satu pantangan dalam proses pemutihan gigi. Alamak..Piye..? Saya baru ngeh, kalau minuman ini, ya sejenis jus gitu. Hadeeehhh...Kan sudah dibilangin, minum jus gak boleh... :((
Ya, saat saya baca di buku petunjuknya, mengkonsumsi jus yang mengandung asam sitrat tinggi akan menyebabkan gigi sensitif. Dan itu terjadi...! Karena, secara logika, minuman jeruk kemasan itu asam, nah, ditampol gel pemutih yang juga asam. Ya, gitu hasilnya. Jleb banget deh, saya melanggar pantangan tanpa sengaja.
Ketakutan pun datang, apakah gigi saya akan sensitif selamanya? Ataukah hanya sementara waktu..? Mau bilang ke dokternya maluuuukk.. Kan kesalahan ada pada saya sendiri, hihihih...
Jadi, karena takut kenapa-kenapa, akhirnya di hari itu, yang harusnya menjadi hari ke 6 saya dalam proses ini, saya tak memasang tray dan gel, karena takut gigi saya semakin sensitif.
Esoknya, saya tunggu. Apakah rasa sensitif itu akan hilang? Ternyata belum. Tapi, sudah mendingan. Esoknya lagi, atau Rabu (25/11) sudah lebih mendingan lagi. Hanya sesekali saja sensitifnya muncul. Akhirnya, malamnya saya memberanikan diri untuk memasang tray dan gel. Sepanjang malam, saat tray dan gel dipasang, sampai tray dilepas, gigi saya tak menunjukkan reaksi yang gimana-gimana gituh. Saat terbangun tidur pada Kamis pagi (26/11), gigi saya aman-aman saja, meski ada sedikit rasa ngilu yang hilang timbul.
Namun, saat Kamis sore, ngilunya mulai kambuh lagi, tapi malamnya saya tetap pasang gel dan tray. Eh, Jumat pagi ini (27/11), gigi saya kembali ngilu dan cenat cenut yang mengganggu. Oh, ternyata gigi yang sensitif gegara meminum minuman asam, belumnlah sembuh benar. So, apakah ini pertanda saya tak bisa meneruskan proses ini..? Malam ini, sepertinya saya tak akan memasang gel/tray dulu. Karena takutnya akan bahaya bila dipaksakan memasang gel sementara gigi saya tengah sensitif. Saya tau ini bukan kesalahan pada obat dan prosesnya, tapi kesalahan saya yang melanggar pantangan...
Hari ini pun saya sudah berencana berkirim email ke drg. Ira, untuk mengkonsultasikan hal ini. Apakah bisa dilanjutkan atau di stop saja..?
Haduuuuh ...kapok deh kalau gak hati-hati membaca pantangan teeth whitening.
Oh ya, proses yang saya lakukan ini adalah proses pemutihan gigi yang dilakukan di rumah, lho. Ada pula yang prosesnya langsung di ruang praktek dokter, yang hanya memakan waktu kurang lebih 60 menit. Gigi pun langsung putih, gak perlu lagi mesti sampai beberapa hari pakai gel. Tapi, tentu saja, proses yang dilakukan langsung oleh dokter giginya itu ya mahal,lah. Hihiihi....
Nah, ada yang mau giginya diputihkan juga? Coba intip-intiplah websitenya HHDC untuk mencari lebih dalam informasinya Tapi, ingat jangan melanggar pantangan seperti saya, ya..
mantab mb eka...yang gini gini keywordnya banyak dicari hihii
ReplyDeleteaku ni tar sore mau cabut gigi huhu
wuahahaa, selamat cabut gigi yak, smg lancar, hihihi
Deletesoto ya? hemmm kalau sop gitu atau nasi padang gimana? *aduh malah nanya makanan..
ReplyDeletekalau sop, kan gak mengandung kunyit, mbak, kalau rendang... ada ya dikit2 kunyitnya, hihihi. Tapi yang disarankan dokter giginya, hindari soto yang memakai bumbu kunyit seperti soto betawi... ;))
Deletebaru tw sy mbak ...
ReplyDeletesaya juga idem, mbak..hehehe
Deletecantik banget...putih giginya dan berseri senyumannya :)
ReplyDeletepengenya lebih berseri lagi mbak, hihihihi
DeleteAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkk, pengen juga mutihin gigi, tapi masih maju mundur cantik T____T
ReplyDeletehihihihi, kenapa maju mundur mbak....? Apa yang ngeganjel? hehehe... kepo...
DeleteAkkkkkk...
ReplyDeleteMauk giginya putih gitu....
Kira kira itu beberapa hari ya mbak sampe benar benar lepas dari tray nya? Maksudnya udah selesai nggak pake gel-nya?
cuma sekitar 12 harian kok, Wahyu,.:)) gak lamakan..? hehehe.. Mau.,..?
Deletegigi pengen putih butuh waktu yang lama ya mbak
ReplyDeletesekitar 12 harian mas prosesnya..;)
Deleteaaa benernya bikin senyumnya makin kinclong,,
ReplyDeletemoga gigi sensitifnya cuma sementara aja ya mbak..
Hai Aiy, Amin, semoga sensitifnya sementara saja. Cuma msh hilang timbul manja euy ngilu nghilunya.. :))..
Deleterajin sikat gigi aja deh biar punya gigi putih alami :)
ReplyDeletehehehhe, betull, sikat gigi juga menjaga kebersihan dan warna gigi, mas..;)
DeleteKudu disiplin ya Cint....
ReplyDeleteBtw,, pas bacanya juga jadi ikut2 an cenut2.. nih.. ~_*
Yoi cint...gegara cenat cenut bikin rusak rencana, hihihih...
Deletegigi putih jadi pd
ReplyDeleteho..oh...:))
Deletesaya juga mau ah nyikat gigi ala cara mb eka, wih biar putih bersinar :) hehehe
ReplyDeletelho..ini bukan soal sikat gigi, ini memutihkan gigi, lho mas, hehehe
Deletevisit and follow here...
ReplyDeleteTerima kasih Faizal...:))
DeleteMbak Ekaaaa.. Ih ngerasa gimanaaa gitu ya kalo gigi ngilu. Trus sekarang uda ngga papa kan, Mbak? :(
ReplyDeletekak, mau nanya dong. gimana setelah 2 tahun bleaching gigi ada keluhan? itu mengenai harganya berapa ya di HHDC thamrin city clinic? makasih
ReplyDelete