![]() |
Nyil..Unyil.. |
Ada
yang kangen sama Si Unyil? Itu lho, tokoh boneka era tahun 80 hingga
90-an.
Zamannya layar kaca cuma dihiasi TVRI
doang, hehehe… Waktu kecil dulu, setiap minggu pagi saya mantengin acara
“Si Unyil”. Sesuai judulnya, pemeran utama dalam cerita anak-anak ini,
ya si
Unyil. Tokoh ini dikenal sebagai anak yang bijak, baik dan nurut sama
orang
tua. Unyil pun digambarkan dengan karakter anak muda yang memakai peci,
sarung yang melintang di bahunya dan celana cungklang.
Dalam kesehariannya, Unyil berteman dengan Usro, Cuplis, Menik, Melani dan siapa lagi ya..? Kalau gak salah, mereka semua teman sekolahnya Unyil. Lima sekawan ini sering belajar dan jalan bareng.
Dalam kesehariannya, Unyil berteman dengan Usro, Cuplis, Menik, Melani dan siapa lagi ya..? Kalau gak salah, mereka semua teman sekolahnya Unyil. Lima sekawan ini sering belajar dan jalan bareng.
Eh, dalam cerita ini, ada pula tokoh yang
sangat terkenal sampai sekarang. Pak Ogah. “Cepek dulu, dong” itu dia yang
sering dia ucapkan kalau ada yang lewat di depan pos rondanya. Maksudnya, dia ngerasa
yang punya jalan gitu, jadi, kalau mau melintas di tempat dia mangkal, kudu
ngasih duit cepek (seratus rupiah). Kalau gak mau ngasih cepek, bakal diomelin
sama Pak Ogah, lho, hahahha. Jaman dulu mah, dengan cepek sudah bisa
beli 4 jenis makanan, lho. Kalau sekarang sih, diibaratkan cepek itu seribu
rupiah kali ye.
Pak Ogah ini tunakarya dan kepalanya selalu gundul. (Pak Ogah yang asli pun juga gundul). Eh, Pak Ogah ini punya teman, namanya Pak Ableh, yang rambutnya gondrong itu, lho.. Samalah kebiasaan mereka, cuma Pak Ableh lebih baik hati, hehehe….
Pak Ogah ini tunakarya dan kepalanya selalu gundul. (Pak Ogah yang asli pun juga gundul). Eh, Pak Ogah ini punya teman, namanya Pak Ableh, yang rambutnya gondrong itu, lho.. Samalah kebiasaan mereka, cuma Pak Ableh lebih baik hati, hehehe….
Nah, saking populernya tokoh Pak Ogah yang
suka malakin orang dijalan, maka, jika Anda melintas di perempatan jalan raya atau jalan pintas yang ramai lalu lalang
mobil---yang akhirnya menyebabkan kemacetan---biasanya akan muncul orang yang suka ngatur-ngatur kendaraan gitu kan,
supaya satu sama lain bisa melintas. Nah, orang tadi disebut Pak Ogah.
Pemandangan ini lumrah ditemukan, terutama di Jakarta.
Tapi, Pak Ogah versi jalan raya ini, biasanya gak malak, lebih tepatnya, meminta upah, karena merasa sudah membantu kendaraan bisa melintas dengan lancar. Jika ada pemilik kendaran yang tak memberi uang, banyak juga para Pak Ogah yang gak marah, tapi tak sedikit juga yang ngedumel, hehehe….
Tapi, Pak Ogah versi jalan raya ini, biasanya gak malak, lebih tepatnya, meminta upah, karena merasa sudah membantu kendaraan bisa melintas dengan lancar. Jika ada pemilik kendaran yang tak memberi uang, banyak juga para Pak Ogah yang gak marah, tapi tak sedikit juga yang ngedumel, hehehe….
Ada pula tokoh boneka Bu Bariah, orang
Madura yang berjualan rujak petis. “Jak rujaaaakkk”, begitu ia teriak saat
menjajakan dagangannya ke perkampungan. Kalau ia bicara, logat Maduranya kental
sekali. "Bo abo tak ye", ini juga sering diucapkan oleh beliau. Pak Ogah juga sering lho beli rujaknya Bu Bariah. Kalau gak salah sih, Pak
Ogah belinya pake ngutang. Jadi, habis makan rujak, ia diomelin deh sama Bu
Bariah, karena gak bisa bayar, hihihi..
Ehm, trus ada juga tokoh nyentrik laiinnya di film kartun ini. Pak Raden! Yup, kumisnya yang mentereng, selalu pake blankon, tongkat dan baju khas Jowo, menjadi mudah mengingat tokoh paruh baya ini. Suaranya juga khas bapak-bapak yang cerewet dan tegas. Segala sesuatu yang dikerjakan selalu mengacu pada primbon kesayangannya. Selalu berusaha menghindar bila ada kerjabakti di desanya dengan alasan penyakit encoknya kambuh, hihihih....
Ehm, trus ada juga tokoh nyentrik laiinnya di film kartun ini. Pak Raden! Yup, kumisnya yang mentereng, selalu pake blankon, tongkat dan baju khas Jowo, menjadi mudah mengingat tokoh paruh baya ini. Suaranya juga khas bapak-bapak yang cerewet dan tegas. Segala sesuatu yang dikerjakan selalu mengacu pada primbon kesayangannya. Selalu berusaha menghindar bila ada kerjabakti di desanya dengan alasan penyakit encoknya kambuh, hihihih....
![]() |
Unyil, Pak Raden, dan kedua orang tua Unyil. (foto: wikipedia.com) |
Masih
banyak lagi beberapa tokoh dalam flm kartun Si Unyil. Ada nenek yang
jahat, ada pak lurah, ada orang tua Unyil, ada si mbah...ehm..mbah apa ya namanya..?
Uyeach.., saya kudu mengorek memori lama nih, hehehe..
Dan...di
era modern sekarang, ada stasiun TV
swasta yang memunculkan tokoh si Unyil dalam program acaranya. Ceritanya dikombinasikan dengan kehidupan nyata. Unyil pun sudah mengenal laptop, hehehe. Tapi, tayangan
Si Unyil jaman TVRI dulu, dengan segala kekurangan dan ciri
khasnya, tetaplah ngangenin…
Naaaaa, kalau Anda kangen sama tokoh-tokoh ini, bisa berjumpa dengan mereka di Museum Wayang. Museum ini terletak di daerah wisata Kota Tua, Jakarta Barat. Beberapa hari yang lalu saya berkunjung kesana. Tiket masuknya cuma Rp.5000 kok. Dengan tiket senilai itu, nostalgia jaman baheulak hadir kembali di hadapan mata, yuhuu...
Naaaaa, kalau Anda kangen sama tokoh-tokoh ini, bisa berjumpa dengan mereka di Museum Wayang. Museum ini terletak di daerah wisata Kota Tua, Jakarta Barat. Beberapa hari yang lalu saya berkunjung kesana. Tiket masuknya cuma Rp.5000 kok. Dengan tiket senilai itu, nostalgia jaman baheulak hadir kembali di hadapan mata, yuhuu...
Ketika melihat penampakan boneka si Unyil
dan kawan-kawan di dalam museum, saya langsung mendekat dan mengamatinya.
Haduuuh, langsung teringat masa kecil deh. Kangen euy! Dah lama gak melihat si
Unyil. Tapi, boneka-boneka itu dipajang di dalam kaca, jadi saya tak bisa
menyentuhnya, apalagi nyolongnya, ups...hehehe….
Pas ngelihat wajah si Unyil di Museum Wayang…dalam hati bilang, kok wajahnya gak berubah sih ? Dari kecil sampai saya malang melintang mengikuti Miss Universe, wajahnya, ya gitu- gitu aja, hahaha….
Luar biasa ya koleksi boneka tokoh Unyil, dkk ini. Boneka khas Indonesia dengan pakaian dan budaya yang menjunjung bangsa kita.
Tak Hanya Si Unyil...
Oh ya, dalam museum yang berdiri sejak 13 Agustus 1975 ini, tak cuma ada boneka si Unyil aja, tapi juga ada tokoh si Pitung, Gatot Kaca, tokoh-tokoh perjuangan jaman belanda, wayang golek, wayang kulit, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, wayang beber, gamelan dll. Ada pula boneka dari negara lain, seperti dari India, Prancis, Thailand, Vietnam, Rusia , China dan sebagainya.
Pas ngelihat wajah si Unyil di Museum Wayang…dalam hati bilang, kok wajahnya gak berubah sih ? Dari kecil sampai saya malang melintang mengikuti Miss Universe, wajahnya, ya gitu- gitu aja, hahaha….
Luar biasa ya koleksi boneka tokoh Unyil, dkk ini. Boneka khas Indonesia dengan pakaian dan budaya yang menjunjung bangsa kita.
Tak Hanya Si Unyil...
Oh ya, dalam museum yang berdiri sejak 13 Agustus 1975 ini, tak cuma ada boneka si Unyil aja, tapi juga ada tokoh si Pitung, Gatot Kaca, tokoh-tokoh perjuangan jaman belanda, wayang golek, wayang kulit, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, wayang beber, gamelan dll. Ada pula boneka dari negara lain, seperti dari India, Prancis, Thailand, Vietnam, Rusia , China dan sebagainya.
![]() |
Boneka Vietnam |
Selain boneka cantik dengan pakaian khas negara masing-masing, banyak pula penampakan boneka yang raut wajahnya seram-seram. Boneka–boneka itu adalah boneka khas dari berbagai negara. Nah, penampakan wajah boneka yang seram itu, seperti gambar di bawah ini.
![]() |
Boneka China |
![]() |
Saya lupa, ini boneka dari negara mana ya..? |
Ehm, saya ngeri euy memperhatikannnya. Andaikan tak ada pengunjung lain di tempat saya berada, mungkin tak berani saya sendirian di sana. Suasananya rada–rada gimana gitu, hehehe…
Waktu saya kesana, kebetulan hari Minggu, jadi ramai pengunjungnya, meski gak padat banget, sih. Banyak yang selfie dan berfoto ria di depan boneka /wayang yang mereka suka. Lumayan euy, hari minggu bisa cuci mata melihat boneka-boneka budaya dan edukasi.
![]() |
Wayang Semar, Gareng, Petruk |
Ketika keluar dari area koleksi wayang dan boneka-boneka unik itu, kita bakalan ketemu kios yang menjual beberapa cinderamata. Ada wayang golek, wayang kulit, gantungan kunci, benda-benda unik dan aneka barang lainnya. Toiletnya juga lumayan bagus, bersih dan gratis.
Tertarik datang kesini..? Silahkan, lho.. Museum ini terletak di Jl. Pintu Besar Utara 27, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Setiap Selasa sampai Minggu, museum ini menunggu kedatangan Anda. Pintunya akan terbuka lebar dari jam 09.00-15.00 WIB. Sedangkan hari Senin dan Hari Besar, museum ini tutup, kan pegawainya butuh istirahat juga dong, hehehe…
Eh, gara gara menulis ini, saya jadi
penasaran, apa kabar Bambang Utoyo, ya? Beliau ini adalah sosok yang pertama kali memerankan
atau pengisi suaranya Si Unyil. Ada yang tau kabarnya..? Kalau ada yang ketemu doi, tolong sampaikan ucapan terimakasih ya, karena sudah menghibur saya... :)
![]() |
Ini dia si Unyil--Bambang Utoyo (foto:www.apasih.com) |
Sumber :
-http://id.wikipedia.org/wiki/Si_Unyil
-http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Wayang
duh udah lama ga liat unyil d tv :D
ReplyDeleteKalau Unyil jaman jadul emang bikin kangen ya.. Tapi, ada tuh skrg si unyil di TV swasta .. tapi kok yang itu tetap gak bisa membayar kangen kita ya..hehe
DeleteAku tiap hari lihat si unyil mbk...leptop si unyil hehe
ReplyDeleteheheheh, kalau tayangan leptop si Unyil malah jarang aku ngeliatnya mbak, lagian juga beda atmosfirnya. Tayangan Unyil versi kartun jaman TVRI lebih menghibur, hiihihi..
Deletetontonanku jaman cilik dulu,, dari yg zaman di TVRI sampai acara Laptop si Unyil..masih ada ga ya laptop Si Unyilnya?
ReplyDeletetontonankku juga mas, rela ngetem di rumah deh kalau ada si Unyil, hehehe
Deletejadi kangen nyil jaman dulu ya mbak. Walaupun sekarang ada laptop si unyil . Kalau di lihat-lihat wajah unyil dulu dan sekarang beda ya yang sekarang agak kekinian hehehe
ReplyDeleteYoi mak... Unyil yg jadul lebih lugu ngeliatnya dan mencerminkan cerita anak-anak bingits..
DeleteUnyil yang sekarang wajahnya kekinian ya..? Bisa saja mak Lidya, hihihi
bo abo bu bariah, saya mau pesen rujak, cabe nya jangan nyak banyak tak iye :)
ReplyDeletehahahaa, penikmat Si Unyil juga nih mas ya... bo aboooo... hehehe... Kangen euy sama Bu Bariah...
Deletembak..ada boneka yg serem..aku atuttt....btw enak ya bisa ke museum si unyil tokoh kartun masa kecilku :)
ReplyDeleteMasih banyak lagi boneka yg serem2 di museum ini, mbak... Aku juga rada takut melihatnya..hehehe.... Tapi untunglah ada boneka yang lucu-lucu juga macam boneka si Unyil ini, hehehe...
Deleteunyil yg dulu bukanlah yg sekarang,hehehe
ReplyDeleteunyil sekarang sudah gahol,punya suatu group ,yaitu band dekil -_-
Oh ya, Unyil sudah punya band ya..Aih keren bingits... apa ini cerita di Laptop si Unyil..? hehehe
DeleteSekarang si unyil udah bawa laptop :D
ReplyDeleteiya,..sdh modern unyilnya, hehehe...
Deletewahahhaha, jadi kangen unyil.
ReplyDeletedulu sering banget muncul di tv bareng pak ogah :)
Yoi, kalo inget Unyil, jadi inget Pak Ogah, dan ingat Pak Raden, hehehe
DeleteFilm UNYIL kegemaran saya saat masih anak anak dulu. Tokoh pak RADEN idola saya. Heihiehehiehieh. Keren bangeds. Pak Ogah dengan jargon "CEPEK dulu donk". Saya tertarik pada kosa kata CEPEK yang konon kata orang berasal dari bahasa Tiong Hoa yang artiya SERATUS. Saya biasa nyebut cepek saat di Jakarta
ReplyDeleteWah, sama kita mas..semua anak jaman dulu, suka ya sama si Unyil... eh..baru tau kalo "cepek" konon dari bahasa Tionghoaa..
DeleteKalau sekarang sdh berubah kali ye..jadi "Gopek dulu dong"..hehehe
unyil yang dulu beda yaaaaa
ReplyDeleteYoi...Unyil yang dulu lebih asyik...hehehe
Deleteunyil yang dulu lebih seru dan menghibur ya
ReplyDeleteYup....toss dulu...hehehe :))
DeleteKangen unyil yang dulu :-D
ReplyDeleteyoi...nyil..unyil...unyil .....unyil...kuciiing.....
DeleteEh ada Unyil..mengingatkan akan masa kecil...:)
ReplyDeleteiya mak...kangen.... terharu melihatnya, hihihi
Deletekomplit banget kayanya disini mba.hehe
ReplyDeletekalo film siunyil sekarang sudah ga ada ya mba, tinggal laptop siunyil aja, itu pun gatau sekarang masih ada atau engga soalnya disini ga ada trans 7 lagi..hehe
Deletesalam kenal ya mba
Iya, waktu masuk ketempat ini, saya pikir cuma berisi wayang-wayang doang. Ya, wayang kulit, wayang golek dsb..eh gak taunya bervariasi isi museumnya.. gak rugi deh kesini, hehehe
DeleteSalam kenal kembali Hendri. ..:)))
boleh juga nie musium dikunjungi, kalo saya mah baru sekali berkunjung ke musium.itupun waktu kecil dulu.hehe
DeleteUnyil yang dulu sma yang sekarang bnyak perubahannya yah
ReplyDeleteKalo pak ogah dari dulu ga berubah, masih aja gundul :D
hohohoh, iya kalo Pak Ogah, awet...awet rambutnya yang botak mulu, hehehe
Deletekangen unyil. semoga bisa berkunjung ke musium wayang sekaligus muterin kota tuanya. secara saya belum pernah kesana :(
ReplyDeleteAyuk mak, main main ke museum wayang... bisa ketemu dan bernostalgia, dgn budaya dan boneka dari negara luar, hehehe
Deletesaya yang abegeh ini tidak terlalu ngeh pada Unyil dan kawan-kawannya kecuali laptop si unyil, jadinya bagaimana mungkin saya mengangeni mereka..maaf yah.
ReplyDeletetak polow blognya ah
cieh...yang masih abegeeehhh...hehehe
Deleteiya daku follow balik blog nya ya..:)
Si unyil sekarang gnti sama BSK (bukan sekedar wayang)
ReplyDeleteouw...lebih dari sekedar wayang ya mas...hehehe
DeleteKok boneka-boneka dari negara laen serem yah, Mbak.. Hiiiii.. Lucuan Unyil dkk doooongs :D
ReplyDeleteyoi..unyill..lucu....imuuutt..dan cecuatuuuhh...hehehhe
DeleteWah..mbak eka ini emang suka yg unik2 ya ,besok saya lihat2 lagi ah ..skrg mau tidur dulu .
ReplyDeletekalu coment tp dibalas ya mbak ya..hehehe
Hai Rifai, tengkyu sdh mampir... silahkan dilihat dan diubek-ubek lho blog saya, hehehe
DeleteWaaa unyilnya dah tua. Aku belum pernah kesini tapi dulu ngefans banget smp punya bbrp kaos oblong si unyil
ReplyDeletehihihih, pemeran si unyil maksudnya mak..? Wah..ada ya kaos si unyil.. duh jadi pengen juga nih...ehehehe
DeleteVersi lengkapnya ada di Museum Gubug Wayang (di Ruang Sang Maestro, tempat khusus peninggalan2 Pak Suyadi/Pak Raden), lengkap dengan lukisan2 karya beliau, baju dan pernak pernik nya..
ReplyDelete