“Linda...!! Apa kabar? Dari mana, nih?” Sumringah saya
menyapa teman lama yang sudah setahun kenal, ketika pernah
sama-sama bekerja di sebuah Production House. Namun, yang disapa hanya diam dan
bengong melihat saya ketika berjumpa di halte busway.
“Siapa, ya?” Ia membalas sapaan sambil memandang dalam wajah saya sembari berusaha mengingat siapa orang yang ada dihadapannya.
“Siapa, ya?” Ia membalas sapaan sambil memandang dalam wajah saya sembari berusaha mengingat siapa orang yang ada dihadapannya.
“Loh,
udah gak inget lagi ya?”
“Aduh,
aku lupa, beneran, deh.”
Glek..!!
Itu
adalah ucapan kesekian kalinya
yang saya terima dari beberapa teman lama ketika tak sengaja berjumpa.
Sering saya bertanya pada diri sendiri. Apa yang berubah dari diri saya?
Apa saya gemukan? Atau justru kurusan dimata mereka?
Atau... apa yang berubah dari penampakan tubuh saya, hingga banyak yang tak mengenali lagi.
Nah, baru-baru ini, saya diajak
teman kantor bertemu dengan kliennya untuk urusan bisnis. Ternyata eh ternyata,
kliennya teman saya ini, adalah seorang wanita cantik, yang sangat saya kenal
wajahnya. Namanya Dira. Saya mengenalnya, ketika kami sama-sama bekerja sebagai
reporter, yang sering bertemu dilapangan ketika meliput suatu peristiwa, meski
kantor tempat kami bekerja berbeda.
Dalam masa itu, saya dan Diran sering telpon-telponan atau sms-an tuk saling memberi kabar jika ada berita menarik yang perlu kami liput. Atau, sekedar janjian tuk ketemuan ketika usai liputan untuk sekedar ngobrol atau makan bareng. Bahkan, meski sudah lama tak pernah bertemu, kami tetap menjalin pertemanan di facebook. Pernah chatingan, saling komen-komenan foto, malah ia pernah ngajak reunian.
Dalam masa itu, saya dan Diran sering telpon-telponan atau sms-an tuk saling memberi kabar jika ada berita menarik yang perlu kami liput. Atau, sekedar janjian tuk ketemuan ketika usai liputan untuk sekedar ngobrol atau makan bareng. Bahkan, meski sudah lama tak pernah bertemu, kami tetap menjalin pertemanan di facebook. Pernah chatingan, saling komen-komenan foto, malah ia pernah ngajak reunian.
Dengan jalinan pertemanan yang
harmonis itu, tak heran, ketika bertemu dengannya setelah 6 tahun tak bersua,
saya langsung histeris melihatnya sambil menepuk akrab bahunya ketika saya
diperkenalkan.
“Hei, kau rupanya Dira,
apa kabar..? Kerja disini toh sekarang?” Saya berapi-api menyapanya dan
ingin langsung memeluknya. Tapi, apa responnya? Wanita tinggi semampai itu,
menyikapi dingin ucapan saya sambil heran melihat aksi sok akrab saya terhadap
dia. Ia hanya menimpali ucapan saya dengan memanggil saya “mbak”. Ekpresinya
hormat, layaknya baru pertama kali kenal. Saya bengong melihat reaksinya. Oh,
rupanya, ia tak mengenali saya lagi.
Padahal, saya sudah sok akrab dan hati
saya bukan main riangnya, karena bisa bertemu lagi dengannya setelah
bertahun-tahun tak ada kontak fisik.
Karena pertemuan antara teman saya dan
Dira saat itu berlangsung serius, maka saya tak enak kalau terus jor-joran
mengingatkan Dira tentang kebersamaan kami dulu. Malah, terlihat sekali kalau
ia berpura-pura menggingat saya, dengan bertanya, “Eh, kamu berapa lama sih
kerja di *******, kamu gak betah ya kerja disana?”, ia malah menyebutkan
media lain yang bukan tempat saya bekerja.
Duh, karena ini adalah kejadian tuk kesekian kalinya saya tak dikenali oleh teman lama, jadi saya tak begitu terkejut. Cuma, jujur saya malu dan sedih. Saya tak dikenal.
Ehm, setelah berkali-kali mengalami hal ini, baru saya sadar, sepertinya karena bentuk rambut saya yang berubahlah, akhirnya membuat tampang saya juga ikut berubah total.
Duh, karena ini adalah kejadian tuk kesekian kalinya saya tak dikenali oleh teman lama, jadi saya tak begitu terkejut. Cuma, jujur saya malu dan sedih. Saya tak dikenal.
Ehm, setelah berkali-kali mengalami hal ini, baru saya sadar, sepertinya karena bentuk rambut saya yang berubahlah, akhirnya membuat tampang saya juga ikut berubah total.
“Loh, dulu rambut kamu lurus, kan? Sekarang kok
keriting. Aku beneran pangling, lo. Untung aku masih ingat sama tahi lalat
dihidung kamu.” Begitulah pengakuan seorang teman, ketika bertemu di suatu
acara. Ini masih mending, setidaknya dia masih mengenal wajah saya.
Apakah ketiga foto dibawah ini, wajah saya memang terlihat berbeda-beda..?
Ada yang melototin
wajah saya dengan serius selama beberapa menit, baru deh mereka ngeh kalau itu
adalah saya. Malah, ada juga yang sama sekali tetap tak mengenali saya. Dan ini
terjadi berulang-ulang. Ah, mereka tak ingat lagi diri ini. Mereka lupa dengan
kebersamaan yang pernah tercipta, pangling dengan wajah saya, hanya gegara
model rambut yang "berubah haluan".
Padahal, setiap kali bertemu teman lama,
pengen langsung cipika-cipiki rasanya. Tapi, sebelum saya melancarkan aksi itu,
semuanya tertahan, ketika menangkap wajah aneh mereka saat memandangi saya,
karena tak ingat siapa saya. Sedangkan, saya masih jelas menghafal wajah
rupawan mereka.
Keriting dgn make up tipis |
Make up total, dgn bulu mata anti debu :) |
Baru-baru ini, saat sedang asyik-asyiknya baca novel, tiba-tiba bel dirumah saya berbunyi.
“Ting tong” ! Saya membuka
pintu, ada sosok wanita berjilbab dengan kacamata besar berdiri dihadapannya
saya. Dia tersenyum melihat saya, seolah mengenal saya. Tapi, saya tak tau dia
siapa?
“Cari siapa, mbak..?” saya
menyapa ramah.
Yang ditanya tak menjawab. Ia lantas,
mengulurkan tangannya dan menyebut nama saya. “Kamu Eka, kan.. Apa kabar,
masih ingat saya..? Hmmm... ini aneh nih. Biasanya orang yang tak
mengenal saya. Sekarang saya betul-betul tak tau siapa orang yang sok akrab
ini. Saya tatap wajahnya dalam-dalam, sembari menyambut uluran tangannya. Hmm,
siapa ya..? Saya mengingat-ngingat.
Oh, my God, rupanya dia adalah Nunung,
teman SMP saya, wajahnya benar-benar berubah sekarang dengan jilbabnya itu.
Untunglah, saya cepat mengingatnya, sehingga cairlah suasana pertemuan kami
hari itu.
Ah, sekarang saya baru mengerti, kenapa banyak teman lama yang tak mengenali saya lagi. Rupanya, begitu banyak penampilan kita yang berganti dari tahun ketahun. Entah itu gaya busana, bentuk tubuh ataupun rambut, yang mempengaruhi karakter wajah sesorang, yang ujung-ujungnya bikin pangling!
Note
:
Tulian ini kombinasi antara tulisan pribadi dan beberapa kalimat yang
yang sudah di edit oleh redaksi Femina, pada rubrik "gado-gado"
femina No. 28, edisi Juli 2014. Penampakan tulisan di "gado-gado" femina |
Dapet bonus mini book gado-gado |
Sbr gambar kartun :
http://letsread123.blogspot.com/2012_11_01_archive.html
haha efek rambut baru jadi pada pangling XD
ReplyDeletebtw, rambutnya bagus mbak.. lebat gitu B)
Yoih..efek rambut jaid tak dikenali orang lagi, hehehe ....btw...gak lebat kok rambutku...cuma kalau difoto emang terlihat lebat ya..heheh,,makasih Fandhy
Deletemasa segituh tebelnya ngga masuk kategori lebat...coba?
DeleteHihihi...yah..kalo tetep mau di bilang lebat sih, ya Alhamdullilah Mang Lembu, hehehe
DeleteDagunya gak berubaaaaah. Hehehe :D
ReplyDelete*dagu khas Mbak Eka kayaknya*
hhihihi....kenapa fokusnya ke dagu mas..? hahahaha... Daguku memang tak berubah mas....Tapi kalau badanku lagi melar, tak hanya dagu yang berubah, mata jadi sembab dan pipi juga jadi melar. Dan perubahan bentuk badanku yang dulu kurus, ke gemuk, trus kurusan lagi, bikin orang pangling juga mas... hehehe...
DeleteSemua model tetep terlihat kece mak 😊
ReplyDeleteMasa sih Mak, ? Temen-temenku bilang, aku bagusan rambut lurus, terlihat lebih fresh dan ringan, kalau rambut keriting, ada yang bilang seolah wajahku terlihat rumit, serumit rambutku, hahaha ...Tengkyu Mak Irma :)
DeleteMba ekaaa cantiikk...
ReplyDeleteAku jugaa suka smoothingan..malahan orang dikantor heran klo rambutku keriting disangkanya dikeritingin. Padahal obat smoothingannya udah abeees dan mulai mngkriting. Hihihi...
hahahaha, ada yang senasib sama akuuuhh.... ketika sedang smothing, trus rambut baru tumbuh hingga memanjang, maka rambut keriting asli keluar lagi... dikira org dikeritingin, padahal emang itu asli rambut kita ya Winda, hahaha... eh, tapi bagi yg punya rambut lurus malah mereka pengen punya rambut ikal kayak kita.. hihihih ....Ah, manusia ...manusia... :D
Deletecantik tapi kok keren manis
ReplyDeleteTengkyu mas.. :)
Deleteiya berubah, kok bisa ya :D haha
ReplyDeleteBerubah ya..? Beda ya..? Jadi pangling ya..?
DeleteIya !
hehehe...
Glek... Cantik...
ReplyDeleteGlek...eh ada mas Adi..:)
Deletewah kalo mbak pake jilbab tambah gak dikenali lagi ya hihi...
ReplyDeletehehehe, iya Mas, kalo aku pake jilbab, pasti temen2 lamaku yang tlah lama tak jumpa, tambah dobel-dobel deh panglingnya....hehehe...
DeleteSebenarnya gak jauh berbeda, cuman yang keriting kelihatan lebih tua, he-he.
ReplyDeletehahahaha, iya kalo keriting terlihat dewasa bingits ya,..dan gak fresh..hihihihi....Tengkyu Lutfi..
Deletetapi dengan semua model cantik terus kok mak Eka :)...aku gaya rambut baru berubah akhir-akhir ini aja hehehe...
ReplyDeleteMak Indah juga rambut keriting kan ya mak.. tos dulu..samaan kita, hehehe ..wah, sekrg sdh berubah jadi model apa nih..?
Deleteklo dliat sepintas, emang keliatan beda bgt yah :))
ReplyDeleteKalo sepintas kelihatan beda, kalo gak sepintas, mak? Hehehe...
Deletelebih beda lagi kalau liatnya dari atas Monas, liatnya lewat celah sedotan es...yakin, beda banget deh...cobain gih.
DeleteAduh, jauh atuh kalo mau ke Monas, pake sedotan pulah..haduh....yakin beda deh.. :D
Deletesangat berbeda :)
ReplyDeleteHo..oh... Apa kamu jg merasa wajahmu ikutan berubah kalau sedang beda gaya rambut, Ipah..?hehehe..
Deleteiya loh Mbak, yang keriting sama yang rambut lurus itu beda banget mukanya...pantes aja temen lamanya banyak yg lupa, hehe
ReplyDeletehehehe...saya sendiri aja kalau ngelihat foto sendiri, antara keriting dan lurus dalam posisi foto yg berdekatan, seperti yang di pajang di blog ini, emang beda ya, apalagi orang lain yang ngelihatnya hihii.
DeleteEh iyaaa...beda bangeet ! Segitu besar pengaruh rambut ya :) Seneng bisa mencoba gaya baru. Dulu saya mendamba rambur keriting, sampe bela-belain menggulung dengan batang daun singkong. Udah kayak keong banyak di kepala. Btw Keren semua tampilannya Mbak, nggak ngebosenin...:)
ReplyDeletehahahhaha, lucu baca ceritamu Mak. Beneran tuh gulung rambut pake batang daun singkong..? wkwkwkwkw....Yg lurus pengen di keritingin, yang sudah keriting, bela-belain cari cara supaya bisa lurus, hihihi. Btw, iya, model rambut itu ngaruh banget ke karakter wajah, bikin pangling.
Deleteihhh mak Mutia....kita ternyata seangkatan...wkwkwk
Deleteaku sewaktu kecil dulu juga pernah dirol rambutnya pake batang daun singkong :p :D
mak Eka...ini true story lho....hihihi
Wuahahhaha.....itu pasti terjadi sebelum ada yang namanya roll rambut ya Mak... Kalau aku sih gak pernah pake roll Mak. Apa juga yang mau dirollin, wong rambutku sdh ikal kayak gituh, hihihih... Tengkyu true story nya Mak Ninik dam Mak Mutia, komen kalian menghibur diriku sore ini, ihihihih....:)
Deletewuiidih..bangganya saya, ternyata saya ada di blognya wanita hebat(tapi ngga keren kaya saya loch yah..), gimana ngga, tuh liat tuh..Keriting, Smooting, dan panglingnya muncul di majalah dunia Femina gituh...
ReplyDeletesaya malah lebih suka (baca: demen) pas lagi smooting...ehmmm
hahahha, duh komentar mas Cilembu ini lucunya... Demen yang smoothing yakk? Aih, tengkyu deh, hehehehe...
DeleteEh tapi aku suka banget ama ce yg rambutnya bergelombang rada2 keriting di bandingkan lurus rus rus hahaha #Ngakadamaksud #modusss
ReplyDeleteOuw, mas Cumi suka cewek yang rambut ikal toh, kalao gitu aku mau nyari roll rambut dulu deh, biar rambutnya jadi ikal mayang.. Roll mana roll.. ..? #ngakadamaksud #eh
Delete