Koran Penangkal Haid

Kalau haid lagi banyak-banyaknya, biasanya itu cairan akan menembus pakaian dalam, hingga menembus pakaian luar. Parahnya lagi, disaat tidur, kalau pembalut yang dipakai ukurannya pendek dan tidak pas,  noda merahpun bisa lintas daerah dan menembus seprei dan kasur. Kotor, deh..! 

Gak cuma itu, kalau lagi memakai selimut pun, kalau posisi kain selimutnya kebetulan tertindih atau berada di bawah badan, bisa saja rembesan darah haid ikut tertempel di selimut. Ya, maklum, kalau kita tidur, kadang gak sadar kalau ada kain atau sejenisnya, tiba-tiba ikut bergumul saja sama tubuh.


Kalau sudah begitu, kadang kita jadi jijik melihat lukisan pulau-pulau merah yang menempel di seprei atau selimut, akan susah dibersihkan pula. Apalagi kalau bahan selimutnya tebal, seperti jenis bed cover, udah susah, berat pula untuk memeras air yang meresap kedalam bahan, ketika kita sedang membilasnya. Dan mesti direndam pake detergent dengan waktu yang lumayan lama.
 
Bahkan, untuk anda yang di kantor sering duduk di kursi atau sofa yang berbahan kain,..iiih gak mau, dong kalau ketika anda berdiri dari sofa, lantas ada jejak merah yang ditinggalkan pada sofa yang baru saja anda duduki ? Saya sering menemukan hal ini. Baik itu karena bekas orang, maupun saya sendiri yang ikut berpartisipasi menyumbangkan noda merahnya. So, daripada kena marah bos, atau gak enak dilihat orang, biasanya saya langsung membersihkan itu noda dengan lap. Merepotkan memang. 

Nah, gak mau kan kita jadi repot setiap bulannya gegara hal ini? Untuk itu, saya mau berbagi taktik ala saya, supaya ketika dalam posisi tidur atau duduk, darah haid cukup hanya menembus pakaian dalam saja, atau minimal ke pakaian luar, tapi jangan sampai nembus ke seprei atau sofa yang kita duduki.

Nah, ini dia tak-tik ala saya ketika sedang haid, terutama untuk anda yang terbiasa mencuci dengan  menggunakan mesin alami bernama tangan, hehehe...

1. Memakai koran penangkal. 
 
Ketika hendak tidur, saya melapisi seprei dengan kertas koran, dibentangkan atau berlipat dua, sekitar 3 sampai 4 lembar, lantas disesuaikan dengan posisi tubuh kita. Koran ini berfungsi untuk menyerap darah haid, agar tidak langsung tembus ke seprei. Tapi, tergantung banyak atau tidaknya cairan. Kalau lagi banyak-banyaknya, ya, bisa 5 lembar atau lebih kali, ya. 

Nah, supaya posisi koran gak bergeser-geser karena tidur kita yang lincah, ya, jadi kita harus menahan “aksi blingsatan” ketika sedang dalam kondisi seperti ini, supaya korannya tetap berada diposisi yang tepat. Kalau pengalaman saya, sih, meskipun itu koran bergeser, gak terlalu jauh-jauh amat kok dia bergerak. Apalagi kalau lembarannya banyak, semakin berat kertas korannya buat jalan-jalan. Pengalaman saya sih, dengan melapisi alas kasur memakai koran pada saat sedang haid, ketika bangun tidur di pagi hari, seprei saya aman terkendali....hehehe..

Ehm....buat sebagian orang, dengan kondisi ini, agak gak nyaman tidurnya barangkali. Karena gesekan kertas koran itu akan menimbulkan bunyi. Tapi..... daripada itu darah langsung nyosor ke seprei dan menembus kasur, yang susah siapa? Kita juga, kan? Jadi, memang harus ada penangkalnya. Masak cuma petir doang yang ada penangkalnya..?Hehehe..
 
Begitu juga ketika duduk di sofa atau kursi yang bisa diputar kantor (kursi yang ada rodanya) yang bantalannya berbahan kain, warnanya muda dan cerah pula (seperti putih, biru muda, atau krim) boleh juga tuh dialasi pake koran, saat kita sedang haid. Cuma, untuk hal ini, mesti lihat-lihat sikon, ya. Gak mungkin dong, kalau lagi ada tamu kita mesti pake koran penangkal, ntar tamunya jadi heran, hehehe.. Tapi, kalau anda berada diruangan sendiri, ya mending ditangkal aja dengan cara seperti ini. Daripada kita mesti cari lap buat bersihinnya  seandainya terjadi "kebocoran".  Atau, mau nyuruh OB..? Ih, tega apa..? 



2. Ganti bad cover dengan selimut/kain biasa

Kenapa mesti diganti..? Tau kan, kalau bed cover itu berbahan tebal dan berat. Nah, gimana jadinya kalau itu darah nembus selimut tebal itu..? Haduuh...ngeliat bercak darahnya saja udah malas, apalagi ngebayangin mau nyucinya..?

Ups..., anda mungkin ngedumel..: "Kalau gak pake selimut tebal, bisa kedinginan, dong....."

Nah, kalau tuk menutupi tubuh kita dari rasa dingin ketika sedang tidur, kita bisa ganti dengan yang kain panjang atau bisa juga seprei yang dijadikan selimut. Ya, walaupun dua alternatif ini gak terlalu “kedap udara” pastinya. Tapi, paling tidak, kalau darahnya cuma nembus di seprei atau kain panjang biasa, ya kita agak ringan membersihkannya.

Namun, kalau memang anda anti atau alergi dengan udara dingin, solusi lainnya, mungkin pake baju yang tebal kali ye pada saat tidur, supaya rasa dinginnya tak terlalu menembus kulit, disaat kita memakai selimut yang biasa. 



3. Pakai celana dalam yang jelek.
 
Saya selalu memakai celana dalam yang jelek saat sedang haid. Ya, celana dalam yang jelek. Apalagi kalau sedang hari pertama atau hari kedua haid. Kan, biasanya lagi banyak-banyaknya tuh, jadi  kemungkinan itu cairan bakal meleber kemana-kemana, "menghiasi" semua bagian celana dalam anda , meski sudah memakai pembalut. 

Nah, celana jelek di sini, bukan berarti celana yang compang-camping dan tidak layak pakai. Bukan juga yang sudah bolong-bolong, jangan dong...ntar masuk angin, hehehe. Maksud saya, celana dalam jelek adalah koleksi kita yang sudah lama, yang sudah kita beli tiga atau dua tahun lalu. Jadi kemantapan bahannya, jahitannya,  atau karetnya sudah tidak joss lagi seperti ketika baru dibeli dulu. Jadi, kalau terkena noda darah dan akhirnya jadi rusak karena kita menyikat atau membersihkannya terlalu keras, paling tidak...ya sudahlah ya, kan udah jelek ini..., hehehe..
 
Coba kalau celana dalam kita masih bagus, baru beli, harganya mahal pula, waduh..apa gak sayang tuh kalau terkena noda.? Tapi, kalau emang anda gak punya celana jelek, artinya CD anda emang dalam kondisi bagus dan mantap semua, ya, mending beli aja CD khusus saat haid, yang harganya murah. Daripada memakai CD yang mahal dan berbahan bagus, kalau sudah kena noda darah, ah, sayang rasanya.

Kalau bisa sih, pilih yang berbahan licin atau non katun, karena bahan ini, tak menyerap cairan, jadi mudah dibersihkan. Sedangkan katun, serat bahannya menyerap cairan, jadi susah dibersihkan.

Oh ya sedikit mengingatkan saja.
Kalau lagi datang bulan, usahakan memakai rok atau celana panjang yang berwarna gelap. Seperti hitam, coklat, atau biru tua, supaya kalau tembus, gak terlalu kelihatan nodanya. Tapi, bagi yang kerjanya memang memakai seragam atau rok berwarna muda, seperti cream, putih atau hijau muda, ya, cara mengakalinya memang harus bawa rok cadangan. Supaya kalau tembus, bisa langsung diganti. Daripada.... daripada......ya,  mending bawa persiapan, kan...hehehe... 



Nah, itu dia taktik yang saya terapkan ketika sedang haid. 
 
Dan tulisan ini saya buat, karena beberapa hari lalu, saya melihat teman kos yang mau ngelaundry bed covernya , tapi dalam kondisi berlumur noda merah bekas darah haid. Du..du..du.. gak tega euy rasanya melihat tukang laundry menerima barang dari kita dengan kondisi seperti itu. Walau bagaimanapun, tukang laundry juga manusia.....

Jadi, mending kita mengantisipasinya dengan cara yang saya sebut sebagai “Koran Penangkal Haid”. 

(Ssssttt...laki-laki juga gak apa-apa lo membaca tulisan ini, siapa tau bisa kasih masukan tuk istrinya, anaknya atau teman-temannya...hehehe... )

18 comments

  1. mbak saya kalo nyuci CD pas haid pake sabun mandi batangan yg bekas :D yg udah mau abis gitu jadi udah ga dipake sama orang rumah. soalnya nodanya cepet ilang. iya, sama. pake CD jelek aja. saya sih mau tidur atau ga pake yg ukuran 30an cm. soalnya banyak terus. nah antara rok sama CD itu saya pakai boxer. jadi lapis2 deh hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuahaha, ada cara lain rupanya pakai boxer ya, hehehe....Iya, bagus juga tuh....Tapi tuk urusan cuci mencuci, krn sdh terbiasa merendam pakaian dg detergent, jadi kalo mau nyuci pakai sabun batangan, kok aku gak semangat ya, hahaha...Paling aku pake detergent yang cair, diolesin dulu sedikit dibagian nodanya, baru direndem... Tapi, makasih sarannya Linda...Tos dulu buat sama2 pakai CD jeleknya, hihihih

      Delete
  2. blog walking trus ketemu blog ini. judulnya menarik, aku kira emang ada koran khusus ternyata koran biasa yang berevolusi jadi koran khusus..kreatif, makasih postingannya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe,....sama-sama Mak Wardah, Iya, ini gara-gara melihat banyak tumpukan koran bekas dikamarku, jaid kenapa tak diberdayakan saja, daripada aku ganti seprei tiap hari...hihihi...Terimakasih Mak....

      Delete
  3. Replies
    1. Hai Mak yg senama dengan ku...makasih ya udah mampir...udah lahiran belum, nih...?hehehe....

      Delete
  4. tips nya jos Mak, aku kalo hari pertama kedua selalu kebanjiran... :D
    sudah pake yang 40cm kadang masih tembus jua :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yoi Mak, kalau lagi banyak-banyaknya itu cairan bisa merajalela kemana-mana, sampe menembus yang lain-lain deh, hahahaha Makanya diakali pake koran, hehehe.. .Makasih mak sdh mampir...

      Delete
  5. Wah ini artikel sepertinya khusus kaum Hawa ya mbakyu
    Saya nyimak aja hieheihiee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan disimak mas Asep. disarankan juga tuk istrinya, hehehe

      Delete
  6. Bersyukur saya bukan tipe banjiran kalau datang bulan hehe, btw nice tips lhoo ^_^

    Ohya, kalau berkenan main keblog ku ya ^_^
    http://leeviahan.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Lee, aku jg bukan tipe yg banjiran, tapi kalau hari pertama dan kedua, tetap aja membuncah kemana-mana, apalagi saat tidur, pembalutnya suka bergeser, jadi cairannya lsg nembus ke CD dan ke kasur deh..:D..

      Iya, ntar aku maen ke blogmu ya...

      Delete
  7. baru tau ada yang pake koran, hihii biar gak gerak2 mungkin bisa pake lem, korannya XD
    nah kalau nyuci dan susah dibersihkan saya sih suka ngerendem pake detergent, 2 harianlah,, itu jadi mudah dibersihinnya,, kalau yang terlanjur susah dan banyak,, mungkin bisa makan waktu lama buat ngerendemnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehhe, wah susah dong kalau korannya di lem ke sprei, ntar lengket, hehehe..:D...

      Saya juga kalau nodanya susah hilang, direndemnya rada lamaan. tapi, kalau terlalu lama, apalagi sampe dua hari gitu, takutnya malah ngerusak bahan mbak, celana jd mudah robek krn bahannya ngerapuh, hehehe

      Delete
  8. Kalau pembalutnya didouble gimana mak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. boleh saja dong mbak, ada tuh temen saya waktu SMA dulu, pake dobel, saking banyaknya, hehehe.. Tapi ya tergantung kenyamanan kita sih, untung sekarang banyak pembalut yang panjang2, jadi lumayan menutupi

      Delete
  9. Tiap hari pertama kedua, mesti darah selalu nembus CD terus celana, padahal pembalut udah dobel. Apalagi waktu tidur, darah udah pasti tembus sampai sprei tidak terselamatkan :v. Trims tipsnya

    ReplyDelete

Hai,

Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..