Ada Si Klepto di Sekitar Kita


Yang namanya maling atau perbuatan kriminal, pasti adalah hal yang paling gak disukai atau ditakutkan oleh banyak orang. Tapi, apa jadinya kalau si maling itu ternyata ada dalam rumah kita sendiri? Satu atap, satu naungan karena kita berada dalam kos-kosan yang sama? Haduh, betapa gak enaknya.

Ini yang terjadi di kosan tempat saya tinggal. 



Sudah hampir setahun, anak-anak kosan mengeluh sering kehilangan baju, celana panjang sampe baju daleman serupa celana dalam (CD) dan Bra. Duh, kok parah ya, nyolongnya sampe kepakaian dalem segala. Gak jijik apa memakai bekas pakaian dalem orang. Kalo baju luaran, okelah ya..tapi kalo mesti CD dan BH juga dipake hasil dari nyolong..?Ah, apa kata dunia..? Kalau gak ada duit buat belinya, mbok ya nabung dulu, dong. Tapi, kalau emang terpaksa bin kebelet, ya pinjam secara baik-baik.

Tapi, yang terjadi, si pencuri rupanya menggunakan cara nekad bin kebangetan, nyolong baju orang dengan cara mengambilnya dari tali jemuran saat si target sedang pergi bekerja atau kuliah.  Waduh....

Setelah kasak-kusuk bertanya-tanya siapakah sang pencuri baju anak-anak kos, saling tebak-tebakan, saling curigaan, hingga menuduh tukang cuci bajunya salah satu anak kos, yang kemudian dipecat. Kini.....terkuaklah sudah..... Ternyata-eh ternyata, si pencurinya selama ini adalah salah satu penghuni kos sendiri, teman satu atap.

Bermula dari kecurigaan seorang teman kos, Diani, yang menjemur bajunya diteras lantai atas. Ya, pasca memecat tukang cuci baju pribadinya, karena dituduh/dianggap pencuri baju-baju yang hilang selama ini, maka ia pun akhirnya mencuci baju sendiri. Nah, ketika ia hendak mengangkat bajunya yang berjumlah lima lembar itu, e, e.. pas mau di angkat kok tinggal 3 lembar ya...? Celana panjang dan baju yang satunya lagi mana, ya.? Eh, gak taunya, ia menemukan bajunya yang hilang itu, berada di tali jemuran yang terletak di tali sebelah kanan teras kosan, dalam kondisi basah, layaknya baru dicuci lagi. 

Padahal, sebelumnya ia menjemur semua pakaiannya di tali jemuran di sisi sebelah kiri teras. Jarak antara sisi kiri dan kanan tali jemuran, sekitar 4-5 meteran, jadi gampang terlihat. Anehnya, kalau ada orang yang memindahkan jemurannya karena sesuatu dan lain hal tanpa ada niat negatif apapun, kok bajunya itu dalam kondisi basah, ya? Harusnya, ya, dalam keadaan kering, dong, sama seperti tiga bajunya yang lain yang sudah ia jemur berjam-jam, tanpa hujan.

Diani, adalah salah satu anak kos yang juga sering kehilangan pakaian selama ini. Dari baju batik, kemeja, daster hingga celana dalam. Karena curiga, ia lantas minta izin membongkar salah satu lemari anak kos yang tinggal dilantai atas. 

Ica (bukan nama sebenarnya), masih berumur 18 tahun, yang pada saat itu ada di kosan. Tak perlu waktu lama, ketika lemari itu dibongkar, ulalala beibeh.... semua bajunya yang hilang tak berbekas selama ini, ternyata ada dalam lemari yang sedang diobrak-abrik itu. Semua baju-bajunya terlipat rapi, seolah itu baju emang milik si empunya lemari. Tak hanya baju, celana dalam dan bra miliknya yang ia temukan, tapi setrikaan listrik yang jadi andalannya tuk melicinkan baju kantornya yang selama ini lenyap, ternyata udah nongkrong juga di kamarnya si gadis pencuri itu. Wualaha...

Setelah diubek-ubek lagi saudara-saudarah,... ternyata tak hanya baju-baju Diani saja yang ditemukan, baju anak-anak kos lainnya yang selama ini hilang juga ngumpet dalam lemarinya, berikut shampo dan conditioner serta barang-barang lain milik teman sebelah kamarnya. Jumlahnya ada puluhan, dengan berbagai item. Tak mengherankan jika ditemukan barang curian sebanyak itu, karena ada sekitar 7 orang anak kos, yang selama ini mengeluh kehilangan barang, dan itu terjadi  berkali-kali.  

Sayangnya, ada beberapa baju teman saya yang sempat hilang, tapi tak ditemukan dalam lemarinya si pencuri. "Mungkin, sudah dijual kali, atau diberikannya ke orang lain, ya", celetuk teman saya ketika kami sedang membahas masalah ini. Hahahaha. Wah, kamu toh ternyata selama ini yang “menyimpan” baju anak-anak, wahai gadis ABG !! 

Ketika diberondong dengan pertanyaan, agar si gadis muda itu jujur, ia tak mau mengakui semuanya. Malah, ia berkilah, kalau baju-baju itu adalah kepunyaannya yang ia beli sendiri. “Mirip kali sama punya kakak !” begitu ujarnya datar tanpa ekepresi, ketika ditanya darimana ia mendapatkan baju-baju itu. Glek !

Tapi, lama-kelamaan ia akhirnya ngaku juga, haduuuhh... So, Ia benar-benar diinterogasi oleh anak-anak malam itu. Kamarnya yang berada paling ujung, dekat dengan teras kos lantai atas, dikerubungi. Bukan dikerubungi oleh semut atau laler, tapi ya dikepung oleh anak-anak kos yang langsung heboh hari itu. Benar-benar gak nyangka kalau si gadis yang pendiam ini pelakunya.

Karena hal itu, si Diani, teman yang pertama mengetahui hal ini, langsung menelpon keluarga si gadis pencuri, melalui nomer telephone yang tersimpan di Hpnya, ketika sedang disidak oleh anak-anak lain. Melalui telephone, Diani yang memang punya sifat yang tegas dan berani itu, spontan memberitahukan kejadian ini pada keluarga Ica. Esoknya, kakaknya si pencuri dateng ke kosan, dan langsung mengangkut semua barang-barang yang ada di dalam kamar adiknya. Hari itu juga, gadis berperawakan kecil pendek dan berkulit hitam itu, angkat kaki dari kosan kami. Entah ia pindah kemana... Pasca itu, tak terdengar lagi kabarnya.

Ehm...melihat kejadian ini, entahlah, apa dia pantas disebut pencuri atau ia hanya kebetulan orang yang menderita klepto, ya..?

Nah, ini berikut fakta yang saya  googling, terkait hal ini.  

  • Kleptomania termasuk gangguan kesehatan mental atau gangguan penguasaan diri serius. Dimana tatkala hasrat mencuri muncul, maka tidak ada kesanggupan pada penderitanya untuk mencegahnya. Penderita kleptomania tidak merencanakan pencurian, ia bertindak atas dorongan sesaat saja. 

  • Orang menjadi kleptomania karena ada dorongan yang tertahankan untuk mencuri meski ia tidak membutuhkan barang tersebut dan kadang barang yang dicuri pun tidak terlalu bernilai. Hal ini, jika tidak diobati akan membuat hidup orang tersebut berantakan.  

  • Penderita penyakit ini akan menyangkal kalau dirinya sakit dan mempertahankan diri jika dituduh mencuri. 
     
  • Penderita kleptomania biasanya sering mencuri di tempat umum seperti supermarket, di tempat pesta atau mencuri barang milik teman. 

  • Penelitian terbaru yang dilakukan Stanford University mengungkap, 62,5 persen penderita kleptomania adalah perempuan sementara 37,5 persen sisanya adalah laki-laki. Widih, ngeri deh....

  • Penyebab kelptomania, sampai hari ini belum diketahui penyebabnya secara pasti.
     
    Ups... berdasarkan ulasan di atas, sepertinya, teman saya yang suka mencuri tadi termasuk menderita klepto, deh. Poin 2, 3 dan 4 ada pada dirinya. Ia mencuri baju dan barang-barang lain, yang semuanya itu tak bernilai sebenarnya. Dan semuanya itu milik teman-temannya sendiri, yang ada di sekitarnya. Bahkan, salah teman kos yang akrab sama dia, yang bersebelahan kamar, ikut kebagian dicolong BH dan CDnya. Sampai kaget ia, ketika mengetahui kalau teman akrabnya-lah yang jadi dalang atas semua barang-barangnya yang hilang selama ini. 

    Nah, si gadis klepto ini, tak memakai baju curiannya ketika sedang berada di kos-kosan. Mungkin, ia juga sadar kali, ye, kalau itu baju dia pakai, wah bisa ketahuan, dong. Tapi, ketika kami membuka foto-foto di Hpnya, saat sedang berlangsung introgasi di malam itu,  kami menemukan salah satu foto, dimana dia sedang bergaya selfie sambil memakai baju salah atau anak kos yang hilang. Background dalam foto tadi, sepertinya sedang berada dalam kamar mandi. Hahahha...

    Kami juga curiga dengan banyaknya koleksi sepatu yang ia punya. Jumlahnya puluhan. Padahal, kata anak-anak kos lantai atas, ketika ia baru datang pertama kali dulu, jumlah sepatunya tak sebanyak yang sekarang. Nah, lo..!!  Jangan-jangan, itu juga adalah hasil dari colongan juga. Namun, anak-anak kos tak merasa kehilangan sandal atau sepatu selama ini. Barangkali, si gadis klepto ini tau juga ya, kalau ukuran kakinya tak ada yang sama dengan kepunyaan anak kos, makanya tak ia colong. Ini bisa dilihat dari koleksi sepatu dan sandal yang mejeng di rak sepatunya, semuanya berukuran sama dengan kakinya. Bisa saja, ia mencomotnya dari tempat lain, hihihi... #nuduh

    Eh, apa kabarnya baju-baju dan barang saya, ya..? Apa pernah kehilangan juga..?

    Nah, beruntungnya saya selama ini, ketika teman-teman lain berkeluh kesah kehilangan baju, kehilangan ini-itu, saya justru aman-aman saja. Ya, saya tak pernah kehilangan baju atau apapun. Kenapa..? Karena badan saya termasuk besar dan tinggi. Sementara badannya si klepto ini kecil dan pendek. Jadi, ia sadar juga kali, kalau mau nyolong baju saya, ya, gak bakal pas juga sama tubuhnya, hihihi.. Hal yang sama juga dialami oleh teman lain yang punya badan besar seperti saya. Baju-bajunya aman, hehehe. Nah, berarti si klepto  juga memikirkan barang yang akan ia embat, kira-kira pas atau tidak ditubuhnya. Duh, udah nyolong, pake milih-milih pula, hihihi.


    Ngumpul bersama teman kos-kosan. No si Klepto!


    Nah, di bawah ini saya paparkan beberapa sifat atau karakter si klepto ini yang saya lihat ketika masih tinggal satu atap dengan kami. 

    • Ia tak gaul dan tertutup. Ia, hanya berteman atau ngobrol dengan orang-orang tertentu saja. Misalnya hanya akrab dengan teman yang ada disebelah kamarnya saja, yang berada dilantai atas. Sementara kami, dengan anak-anak yang tinggal dilantai bawah, ia sama sekali tak pernah ngobrol. Ngomong seperlunya saja. Ketika ada anak kos yang ulang tahun, misalnya, semua anak-anak kos berkumpul dan mengundang dia juga tentunya, namun ia tak mau berkumpul. Ia hanya diam dikamar saja. Padahal, makanan yang tersaji di meja semuanya menggiurkan, lo. Ya, namanya juga lagi ulang tahun, hehehe.. Tapi, si klepto tak tergoda. 

    • Ketika anak-anak cerita kepada dia kalau selama ini kita sering kehilangan baju, ia pun mengaku kalau ia juga sering kehilangan baju selama ini, dengan ekspresi layaknya benar-benar ia kehilangan juga. Makanya, kita selama ini gak curiga sama dia, karena yang kita tau, dia juga pernah kehilangan, berdasar pada pengakuannya. Jadi, maling teriak maling ceritanya. Duh...

    • Tak merasa bersalah atau bersikap biasa aja, atas semua kasak kusuk kami selama ini. 
       
    • Pada phonebook ponselnya, kami menemukan semua nama-nama samaran dan tak jelas. Pakai kode-kode gitu. Misalnya, nama ayahnya, ia tulis pake angka-angka. Entah apa maksudnya. 

    Apakah sifat-sifat diatas adalah ciri orang yang klepto...? Bisa saja.. Paling tidak, gejala-gejalanya, ya, seperti itu. Adakah teman anda yang juga punya karakter seperti yang saya paparkan tadi.  Woh, hati-hati kalo gitu.

    Nah, untuk Penanganan klepto mania, bisa dengan cara-cara seperti ini, yang saya ambil dari sini 
    • Karena ia bermasalah dengan penguasaan diri, maka penderita kleptomania mesti mengakui perbuatannya secara terbuka. Segala sesuatu yang dirahasiakan akan memperkuat dorongan untuk melakukannya.

    • Ia membutuhkan dorongan teman dan perlu membentuk tim pendukung; kepada merekalah ia mempertanggungjawabkan perbuatannya. Misalkan, sebelum ia pergi mengunjungi toko, ia harus menghubungi seorang teman dan memintanya mengecek setelah ia keluar dari toko.

    • Ia harus mengakui ketidakmampuannya di hadapan Tuhan dan melihat masalah ini sebagai problem. Dengan kata lain, ia harus melawan keinginannya untuk menyangkali masalah. Ia mesti meminta pertolongan Tuhan setiap hari. Dengan kata lain, ia harus berjalan dengan Tuhan.

    • Penderita kleptomania harus mempertahankan kehidupan batiniah yang tenteram. Keresahan atau kecemasan memperbesar kemungkinan ia mengulangi perbuatannya.

    Sayangnya, banyak penderita penyakit ini, malu dan malas tuk melakukan “terapi” tersebut. Mungkin, mereka merasa normal-normal saja kali, ya. Atau, memang belum ketahuan kalau mereka menderita klepto...?

    Ah, ternyata, tak disangka, klepto ada di sekitar kita rupanya. Dengan orang yang tak terduga. Ehm, mesti waspada dimanapun. 
     
    • So, jangan menaruh barang sembarangan, apalagi itu barang berharga. Seperti jam tangan, flash disk, laptop, handphone dan sebagainya. Walaupun dalam satu kos-kosan, asrama, mess, atau kantor, meski sudah saling mengenal satu sama lain. Karena kita tak tau, siapa tau dari sekian orang banyak itu,  ada diantaranya yang memiilki "kelainan".

    • Kalau mau jemur baju, diinget-inget dulu, ada berapa jumlah baju yang kita jemur. Ya, buat jaga-jaga kalau-kalau ada yang hilang. Yah, namanya juga orang ramai. Sama halnya kalau kita mau ngelaundry baju, pasti dihitung dulu, kan berapa jumlahnya..? Karena, tak sedikit kejadian ada yang kehilangan baju di laundry.

    • Bersikap hati-hati terhadap orang yang jarang bergaul. Siapa tau dia punya karakter aneh atau nyeleneh yang kalau kita temenen sama dia, bisa merugikan diri kita sendiri. Meski, tak semuanya begitu, sih.

    Ah, sungguh tak diduga, kalau dalam kosan khusus wanita yang berlantai dua, dihuni sekitar 16 orang dari berbagai daerah dan profesi itu, terselip satu orang yang menderita klepto. Duh.....ini pengalaman berharga buat saya dan anak-anak yang lain.  

    Ehm, jadi ingat, sebelum terkuaknya misteri ini, ada teman kos kehilangan flashdisk yang ia pinjam dari salah satu anak kos juga, yang ia taruh dipinggir jendela kamarnya. Posisi jendela itu ada diantara koridor jalan utama kosan kami. Gegara hal ini, dua teman saya itu jadi berantem. Apakah si klepto ini juga yang mencurinya..? Entahlah..





    28 comments

    1. Parah bangat itu mah kleptonya, sampe pakaian "dalem" aja diambil, miris :|

      ReplyDelete
      Replies
      1. Iya Titis...itulah sifatnya si klepto ya..brg tak berharga spt CD dab Bra pun di embat jg...haduuuhh..

        Delete
    2. kalau kos-kosan memang sasaran empuk ya bagi penderita klepto ini. dulu saya pernah kos di daerah Gatsu. CD lagu baru Britney hilang di curi. Enggak berani nuduh sih, karena enggak ketangkep basah. untung sang pencuri ke tempat Mbak sudah pindah. semoga tiodak melanjutkan aksinya di tempat lain ya :)

      ReplyDelete
      Replies
      1. Wah mbak Lina anak kos jg ya ternyata ...heheeh..iya mbk..apalg kos kosan tuh rame orgnya...kt jg gak bs baca karakter org satu persatu secara dalam..yg kita pikir itu org normal2 saja..eh gak taunya ada kelainan.....memang hrs waspada dimanapun.....Makasih udah mampir...

        Delete
    3. wah sama dulu dikosanku juga gt tapi sayang kita gak menemukan bukti....

      ReplyDelete
      Replies
      1. Wah, Icha anak kos juga ya... kos-kosan emang rawan ya. makanya saya gak mau naruh barang pribadi di luar kamar. Apalagi kalau penghuninya emang ramai. Kalau kita kehilangan barang, karena kita naruh sembarangan, ya itu salah kita juga, hehehe.. makasih Icha..

        Delete
    4. orang klepto kaya gituuu pas ketemu emang bikin gemeeesss yak.. pengen di unyeng2 rasanya apalagi kalo dia gak ngaku :)))

      ReplyDelete
      Replies
      1. Wah, apakah winda juga sudah pernah ketemu dan jadi korban si klepto..?hehehe

        Delete
    5. Ekaa...

      kita mengalami hal yang nyaris serupa ^_^

      ReplyDelete
      Replies
      1. Oh ya..? Dimanakah kejadian dirimu,mbak. Semasa gadis dulu kah, di kosan juga.? Atau dimana.? Bikin illfil ya. Tapi, hikmahnya, ya kita jadi mesti waspada di manapun berada. :)

        Delete
    6. Xixixixi...jadi ngebayangin wajah anak-anak kost pas nemuin barang-barangnya kembali. Sambil terperangah pasti seru tuh koment-koment nya. :) :)

      ReplyDelete
      Replies
      1. Wah, heboh habis mbak... coba di video-in ya, hihihi...Jadi bahan perbincangan hangat ini selama seminggu...hihihi..

        Delete
    7. Kalo dikostku orangnya iseng tapi nggak tanggung-tanggung. Sering banget kalo lagi bakar sampah itu nagmbil jemuran pakean temen terus ikut dibakar. Duh nasib bener kalo jadi korban,

      ReplyDelete
      Replies
      1. Waduh, itu orang sakit kali mas. Kelewatan dan gak tau etika . Ada-ada saja. Semoga kita tidak lagi menemukan orang aneh kek gitu ya.

        Delete
    8. wah kirain klepto hati mak hihi ngeri juga kalau pny temen klepto tp penyebabnya apa ya ?

      ReplyDelete
      Replies
      1. Aih, mbak Susan pengen di kleptoin hati nih kayaknya. Sama sih, aku juga, hahahha... Tapi, kalau klepto barang ..ah..itu sangat menyebalkan tentunya... Penyebab klepto, blm diketahui pasti sampe sekarang mbak, itu sih yang aku baca di beberapa ulasan tentang klepto.

        Delete
    9. Tapi, anehnya barang yang dicuri yang 'mungkin' dipakenya pas keluar rumah aja, apa iya gak dicuci lagi ya? kalau jdicuci jemurnya pasti di situ2 juga, masa gak ketauan..
      apaaa jangan2 bajunga di laundry yak wkwk *niat banget!

      Ah, yang pasti kalau bukan di rumah sendiri emang kudu waspasa yah kak :D

      ReplyDelete
      Replies
      1. hihihi, iya juga ya Ran, dia nyucinya dimana yak..? kayaknya bener deh di laundry, kudu harus begitu emang demi gak ketahuan, hahaha... Yoi, kalau bukan dirumah sendiri, waspada perlu ditingkatkan. Tengkyu Rani.

        Delete
    10. wah..ceritanya mirip kyak yg pernah aku alamin. pelakunya mantan teman sekosn aq.
      dia tuh awalnya cuman minjem barang tapi ujung2nya gak dibalikin. pas udah ketangkap basah juga masih aja ngeles. nyebelin banget.

      ReplyDelete
      Replies
      1. Wah, ternyata banyak ya di kos-kosan yg mengalami hal serupa..kudu waspada.. tengkyu Kiki...

        Delete
    11. parahnya pake banget tuh klepto baju lagi di jemur malaaaah di ambil hahaha

      ReplyDelete
      Replies
      1. hahaha, karena cuma dgn ngambil di jemuran cara mudah tuk nyolong baju orang, kalau nyolongnya sambil masuk kamar orang, kan ketauan ntar, hihihi... Makasih Ipah....

        Delete
    12. waduh emang bahaya temen-temen yg kayak gitu musti waspada siapin satpam dis ekitar klepto heheeh moga aja gak ktmu si klepto hehe

      ReplyDelete
      Replies
      1. Wah, kalau disiapin satpam, kayaknya ibu kos gue gak sanggup tuk bayar gaji satpamnya, hahaha,..smg lain waktu jgn sampe ya kita ketemu (lagi) sama si klepto... hehehe

        Delete
    13. Teman di koss saya dulu juga ada yang semacam ceritanya kamu. Ngeri siih, teman sendiri bisa jadi pencuri. Saya ga habis pikir kalo dia ternyata klepto. Mukanya kasihan bgt. Mana dia anak yatim gitu. Ga tega rasanya marah marah sama dia.
      Dikoss ku dulu sampe ke celdam ama bra juga dia embat. Tapi aneh ya, dia ngambil uang juga lo. Itu termasuk klepto apa bukan? Ga ada niat sii sebenernya ngelaporin dia ke polisi. Kasihan. Tapi mukanya itu pengen dijambak aja, dia ga ada muka bersalah gitu. Padahal hampir ke 5 teman sekoss aku lainnya jadi korban. Maaf jadi curhat. Soalnya masih kesel abis.

      ReplyDelete
      Replies
      1. waduh, orang klepto mukanya justru bikin kita jadi kasihan ya? hehehe...
        Karena, pada dasarnya mereka itu kalau beneran klepto gak tau apa yg dilakukan adalah salah dan gak boleh, jadi wajah mereka lempeng aja..:)
        Dan klepto juga gak pandang bulu kalo ngambil barang, termasuk uang ...

        Delete
    14. Ditmpt kontrkan ku jg sering hilang jemuranya... Tp yg sering hilang punya temen ku ... Aku belum perna khilangan trus selang beberapa hariiii tiba tiba jemuran ku kena juga hilang ... Tp aku bingung apakan diaaa beneran yg nyuri apa tidak ... Soalnya kita juga pernah ngedapati hijab yg sama milik temen ku yg sering hilang ... Tp masak ya dia smua yg ngambil jemuran kami semua slama ini ... Pengen bget mergoki nya tp blom perna mergoki pas dia ngambil ato pas pakai... Pngen bgt mergoki trus kita maki maki tp kok serasa gak tega.

      ReplyDelete
      Replies
      1. hehehhe, tos dulu mbak, itulah dinamika kos-kosan/ kontrakan rame-rame. Suatu saat nanti, ada saatnya akan kepergok :)) Salam buat temen kontrakannya.

        Delete

    Hai,

    Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..