Kertas Itu, Membawaku Terkepung di Gitar Legendaris


Oh....My Guitars....Cetarss
Jejeran gitar legendaris dengan tampilan menawan dan keren itu menyambut kami ketika memasuki ruang lobi yang didesain begitu elegan itu. Hingga semua orang yang pertama kali melihat dan menikmatinya langsung berdecak kagum. Terpukau!

Alat musik petik itu mengelilingi kami, dari mulai pintu masuk hingga disepanjang koridor awal ketika menapaki kaki ditempat itu. Wow! Itu kata yang terucap ketika melihat pajangan gitar berwarna warni itu. Merah, biru, hitam, silver dan masih banyak lagi. Ada yang hanya digantung atau ditempel saja didinding, tapi ada juga yang diletakkan didalam tabung kaca yang begitu special terlihat. Berada didalam tempat itu..., saya merasa seperti terkepung dalam gitar-gitar yang membawa nama musisi Legendaris dunia itu.
 
Jejeran gitar menyambut  kami


"Hey, look at this!"
Tangan saya menunjuk pada satu nama disalah satu jejeran gitar-gitar keren itu. 
Tertulis nama: SLASH!

Ini adalah nama mantan gitaris Gun's n Roses yang terkenal dengan gayanya yang nyentrik itu. Keren euy! Dan masih banyak lagi nama-nama gitaris dunia yang melegenda, yang ditulis bersama dengan gitar-gitar yang juga "legenda" itu.

Dan  gitar yang dipajang di sana, benar-benar bentuk  atau tampilan gitar asli yang dimiliki oleh para legenda-legenda pemusik itu, lho. 

Bersandar disalah satu gitar didalam tabung kaca

Suasana yang tercipta dengan adanya hiasan dinding berupa alat musik yang wajib dipunyai oleh musisi itu, sudah menghipnotis kami untuk melongo dan memperhatikan setiap tampilan gitar yang dihadirkan, sebelum merebahkan diri dan sebelum menikmati ruang eksklusif tempat kami mencicipi malam indah di kawasan Kuta, Bali. 

Yaaayy!!!!

Gitar-gitar keren dan cantik itu mejeng didinding Hard Rock Hotel, Bali. Tempat saya dan Angga, teman satu kantor saya menginap satu malam disana, setelah sehari sebelumnya kami kecapekan karena menikmati jelajah keindahan bali.

Oh, gitar- gitar itu di sepanjang koridor

Ketika menginjakkan kaki di Hard Rock Hotel, kami disambut begitu ramah oleh reseptionistnya, sembari menjelaskan bahwa kami sudah booking hotel dengan menggunakan voucher. Responnya sangat baik. Bahkan, kami dianggap tamu VIP, lo. Hah, Tamu VIP? Ya, Entah hanya untuk menyenangkan kami saja, atau emang benar seperti itu? Mengingat kami menginap disana menggunakan voucher...ya..., barangkali saja siapapun yang memegang vouchernya Hard Rock Hotel, dianggap tamu special mungkin ya, hehhehe.. Ah, tapi VIP atau bukan, itu juga gak penting. Yang penting, saya dan Angga berhasil menginjakkan kaki di Hotel yang tak semua orang bisa jadi tamu disana itu. Horeeehhh!!

Ini dia nih 4 lembar voucher, modal kami Menginap satu malam di Hard Rock Hotel Bali yang terkenal itu lho.

Voucher Hard Rock Hotel, Bali

Kok 4 lembar? Banyak banget? Karena 4 lembar itu untuk 2 orang. Jadi, saya harus mengajak satu orang lagi, supaya kertas bernilai itu bisa terpakai dengan sempurna. So, 1 lembar digunakan untuk "menukar biaya" menginap di hotel untuk 2 orang. Selembar berikutnya untuk makan malam 2 orang. Nah, 2 lembarnya lagi, masing-masing untuk 1 orang tuk menikmati reflexiology dan spa hard Rock Hotel selama 60 menit. Keren gak tuh? hehehe..

Setelah urusan dengan reseptionist selesai.... rupanya kita dapet voucher lagi lho. Nah, voucher berwarna hitam kecil ini special untuk tamu hotel atau yang menginap di sana. Banyak banget bahkan. Mulai dari voucher discount kalau beli perlengkapan/ barang di outlet Hard Rock, vocher discount  memesan makanan-minuman dibarnya, sampai voucher satu kali foto gratis di tugu circle gitar selamat datangnya Hard Rock. Nah, cuma voucher yang saya sebutkan terakhir ini yang kami pakai.

Welcome Voucher Hard Rock Hotel, Bali

Nih, dia hasil jepretannya! Tapi, belum saya scan sih, apalagi di bingkai... hihihi... jadi rada blur nih....

Hasil Jepretarn Fotografer Hard Rock Hotel

Sebelum memasuki kamar, kamipun diberikan welcome drink. Kami menikmatinya sembari duduk di bar yang  posisinya langsung terpampang nyata ketika kita memasuki Hotel dengan khas Gitarnya itu.

Nah, ini saya mengabadikannya di siang hari, jadi masih agak sepi. Tapi, yah kurang lebihnya beginilah kira-kira suasana barnya.

Suasana Bar Hard Rock Hotel disiang hari

Nah, tak lama usai menikmati welcome drink, kamar yang kami pesan sudah siap! Tinggal menunggu penghuninya datang.

Yipiii, saya dan Angga, siap memasuki kamar Type Deluxe (sesuai yang tertera didalam voucher) yang dinanti itu.

Ini dia kamarnya:



Ada 418 kamar yang menempati hotel yang tepat berada di depan pantai Kuta Bali itu. Tempat yang menjadi pusat kawasan hiburan dan tempat perbelanjaan. Hard Rock Hotel yang ada di Bali ini, cabang pertama yang didirikan di Asia. Konsepnya luar biasa!

So, karena lokasinya yang memang berdekatan dengan Pantai Kuta, saya pun tak menyiakan -nyiakan tuk mengabadikan moment disana.

Mejeng bentar di pantai Kuta
Nah, jika anda menyukai seni, kayaknya cocok banget deh menginap di hotel ini, karena di sepanjang dindingnya ada lukisan, memorabilia, dan ikon yang mencerminkan perubahan sejarah musik, seni dan fashion, memperingati artis–artis dari era tahun 50 sampai pada era tahun 90. Hard Rock Hotel Bali adalah tempat dimana anda bisa merasakan suasana rock and roll sepanjang waktu. Yeaaccchhh !!!!
  Hanya sehari menikmati Hotel ternama itu, rugi rasanya kalau tak mengabdikan pajangan gitar- gitar keren yang ada di dalamnya. Mulai dari gitar yang ada tandatangannya Slash, hingga gitar yang bertandatangan musisi dalam negeri, seperti  Grup Musik Indonesia, Sheila on 7. 

Beuh! Kerennya gitar silver disebelahku ini!
 

Lihatlah jejeran gitar-gitar ini..

Gaya dijejeran gitar keren Hard Rock Hotel

Duh, gaya ku kok lemes sih!
Weis, suka deh ngeliat gaya Angga disini. Rock n Roll! 

Gitar Merah!

Malam harinya, setelah kami pulang dari menikmati pantai nusa dua dan Pantai Pandawa, makan malam mahal di hotel mewah inipun tak kami sia-siakan. Dan dinner ini adalah salah satu "jatah" dari voucher yang kami dapatkan.

Bakso ala Hard Rock Hotel, Bali
Saya memesan semangkuk bakso, yang saya sebut bakso ala Hard Rock yah, karena mi-nya lumayan besar. Rasa kuahnya, yah,..enaklah seperti rasa bakso kebanyakan. Ccuma ada plus-plusnya nih. Di tengah mahalnya daging sapi, selain bola-bola bakso yang berenang di kuahnya, di dalam mangkuk baksoku juga bertengger dua iris daging sapi montok. Yummy.. Yah, namanya juga masakan ala hotel ya... hehehhe

Menu dinning yg kami santap

Selain bakso, menu wajib lainnya adalah nasi (perut orang Indonesia cuy, heheh) dengan lauk sayur, sate ayam dan ikan. Lengkap sih, dan boleh sesukanya kita mengambil yang tersedia di sana layaknya buffet gitu. Tapi.... sayangnya, minumnya hanya boleh air putih doang, xixixixi... Tapi gak papa. Bersyukur kok. Udah gratis belagu lagi, hahahhaha..!!!
 
Dinner bareng Angga
Sementara teman saya Angga, menyantap beraneka ragam daging, hingga penuhlah isi piringnya dengan beraneka daging itu. Mau gemukin badan ya, say? hahahha....

Sayangnya, jadwal kami agak molor tuk santap malam. Sekitar jam 9 malam waktu Bali, kami baru hadir diruang makan malam mewah itu. Maklum, sibuk mandi yang harus bergantian dan dandan yang lumayan ribet, hihihi..  


So, bule- bule yang menginap di hotelpun pasti udah selesai menyantap masakan enak itu. Tinggallah kita berdua yang menikmati makan malam gratis di ruangan yang luas dan elit itu. Duh.... Gimana sih, katanya mau melirik bulee...???

Atraksi api di Sky garden!
Nah, menikmati malam di Bali, sayang kalau tak dimanfaatkan tuk mengitari daerah perbelanjaan Kuta dan Legian yang tak terlalu berjauhan itu. Lumayan, cuci mata dimalam hari. Tak sampai 20 menit untuk sampai di Legian, kawasan yang ramai dipenuhi oleh bule-bule kala malam. 

Kita sempat mampir sebentar di Sky Garden, salah satu bar/ pub terkenal di daerah Legian yang penuh sesak dikunjungi turis itu. Namun, kami tak ikut ajeb-ajeb, hanya menikmati pertunjukan permainan bola api yang dihadirkan disana. Setelah itu, langsung naik ke lantai paling atasnya, yang ala-ala sky dinning Plaza Semanggi, Jakarta gitu deh, hehehe.. 

Tawa bahagia !hahahah..!
Yes! Menikmati malam dari puncak Sky garden!


Sebelum mampir ke sky garden, kita mejeng sebentar didepan tugu/ monumen Bom Bali 1 Legian, sambil menikmati suasana malam disana. Rame euy. Gak berasa kalau itu udah larut malam.

Legian, malam hari! Benar-benar hidup!

Di Monumen Bom Bali 1, Legian.
Legian di malam hari  dari Sky garden
Pulangnya? Kita jalan kaki tuk balik lagi ke Hotel. Aman kok Bali, ya. Gak kayak di Jakarta, yang kalau malam pasti sudah deg-degan aja bawaannya. 

Nah, kalau di Legian, sepanjang jalan yang kami lalui ketika malam hari yang sepi itu, tak terlihat ada anak-anak atau brandal nakal yang nongkrong atau gangguin orang-orang yang lewat misalnya. Semuanya tertib. Bahkan, gepeng dan pemulung pun, jarang terlihat. Tak heran kalau bule-bule pun berani tuk jalan kaki dari hotel mereka yang entah berada dimana itu, trus jalan kaki ke arah keramaian Legian, seperti sepasang bule yang kami temui ketika pulang menuju Hard Rock Hotel sekitar jam 12 malam.


Yaay! Jadi pengen main seluncuran !
Nah, sebelum sampai ke hotel, seperti biasa...ritual wajib holiday.... Foto-foto dulu di dipapan seluncur yang mejeng digarda depan hotel, plus mejeng bentar di gitar khas Hard Rock Cafe ini. Sayang, kami tak sempat masuk kedalam cafe yang letaknya bersebelahan dengan Hard Rock Hotel itu. Karena waktu kami terbatas. Jadi, tuk mengobati penasaran, yah  cukuplah mejeng didepan gitarnya aja deh, hehehe...

Numpang gaya  di gitar Hard Rock Cafe
Yuhuu! Circle Guitar di malam hari!























Ini dia, Gerbang masuk Hard Rock Hotel, Bali! Elegan!
Nah, esok harinya...... setelah malamnya nyenyak bergumul dengan kenyamanan kamar hotel, rencananya sih mau berenang tuh. Secara udah bawa baju renang dan memang memimpikan bisa menikmati kolam renang di hotel mewah ini.Tapi.... Biasalah... dua gadis itu tuh.. bangun kesiangan euy. Trus diburu waktu untuk pulang kembali ke Jakarta pula. Maklum, siang itu hari terakhir kami di Bali. Jadi, bener-benar harus berhitung waktu tuk  dimanfaatin.

Mulai berhitung waktu untuk beli oleh-oleh, foto-foto di pantai Kuta dan sekitarnya, hingga waktu tuk makan siang dan sedikit cuci mata, hehhe...dan yang lebih penting lagi, berburu waktu ke bandara agar tepat waktu, sebelum limit cek in pesawat ditutup. Jadi, kami harus merelakan tak bisa berendam diair kolam renangnya Hard Rock, demi "tepat waktu", hehehe..

Duh, padahal kolam renangnya oke lo. Ada tiga type bahkan! Untuk dewasa, anak-anak dan kolam renang air panas. Nah, kalau untuk anak-anak ada papan prosotannya juga lo. Sementara kalau untuk dewasa, ada seperti saung-saung keren gitu. Duh, sayangnya.... saya tak sempat berenang di kolam mewah itu.



Beginilah areal menuju Kolam Renang Hard Rock Hotel
Tapi...it's okeylah ya... meski gak sempat berenang, tapi saya sempat tuk berfoto ria di kolam renangnya. Seperti foto-foto diatas.. Ehm, kapan lagi bisa pose di sana, kalau bukan gara-gara dapet rezeki voucher, hahahha..

Voucher Reflexiology  60 menit. Mau ?
2 Voucher yang tersisa
Eh, iya, saking waktu yang kami pakai di Bali benar-benar untuk jalan-jalan, sampai kelupaan tuk memanfaatkan voucher reflexiology tuk dua orang selama 60 menit itu loh. Aduh ! Sayangnya. Tapi gak papa, expirednya masih sampai 15 Juni 2013 ini kok. Ya, siapa tau saya nanti akan ke Bali lagi dibulan Juni (ngarep.com), jadi masih bisa dimanfaatkan, toh? hehehe ... Semoga...

Didepan studio radio Hard Rock FM, Bali
Nah, satu lagi yang bikin saya riang...Di areal hotel keren ini, saya bertemu dengan teman satu profesi, hihihi. Ya, rupanya di Hard Rock Hotel ini, ada studio radionya juga lo....Apalagi kalau bukan Radio Hard Rock FM, Bali yang jaringannya ada juga di Jakarta. Wah, kesempatan nih tuk foto dengan background dua penyiarnya yang lagi bercuap-cuap di pagi itu. Meski kami tak sempat masuk kedalam studionya, karena kami kan dua gadis yang pemalu.
Walaupun cuma sehari semalam di Hard Rock Hotel Bali...tapi saya cukup menikmatinya. Melihat bule-bule dari anak kecil sampai orang tua yang berseliweran di koridor-koridor menuju kamar hotel yang circle itu. Apalagi posisinya yang tepat berhadapan dengan pantai Kuta! Gak sampai 20 langkah dari gerbang hotel, udah nyampe tuh di pantainya... Tentu itu memudahkan para bule yang langsung ingin berjemur dipantai, tanpa harus berjalan jauh.  Saya serasa bukan berada di Indonesia deh. Beneran loh! Karena didalam area sekitar dan dalam hotel, banyakan bulenya daripada orang pribumi.

Ah..bersyukur sekali bisa menginap di Hotel mewah itu. Karena kalau pakai duit sendiri, kayaknya gak sanggup deh mesti ngeluarin uang jutaan rupiah untuk satu malam. Untunglah...ada kertas keberuntungan alias voucher yang saya dapatkan dari majalah Femina, yang akhirnya menghantarkan saya ke sana, dan dikepung gitar-gitar Legenda itu.

Oh, Vouchernya dari Majalah Femina, toh?

Yup, bulan Januari kemarin, Alhamdullilah saya mendapatkan hadiah dari Majalah Femina berupa 4 lembar Voucher mahal dan keren: Menginap satu malam di Hard Rock Hotel Bal

Saya mendapatkan kertas bernilai itu karena berhasil memberikan jawaban yang dianggap menarik oleh Femina, dengan menjawab pertanyaan Femina tentang apa moment terbaik yang sudah saya raih atau saya alami di tahun 2012 kemarin. Syukurlah, saya adalah salah satu dari 4 orang yang beruntung mendapatkan kertas berharga itu. 
 
Sebenarnya....(kilas balik nih ceritanya)

Ketika sudah menggenggam Voucher keren itu ditangan, eh, saya ragu. Dalam hati; "Apa voucher ini akan terpakai ya?" Mengingat saya yang belum ada rencana untuk ke Bali. Meski, hati saya dari jaman kapan sudah menggebu-gebu sekali pengen menginjakkan kaki ke Pulau Dewata itu.

Saya memegang Kertas "mahal "!
Tapi, saya berfikir, kalau Voucher ini tak digunakan, wah sayang sekali. Udah susah-susah dapetinnya, bersaing dengan ratusan peserta yang lain. Eh, pas kita yang beruntung, kok malah disia-siakan. Nah, karena tak mau membuang kesempatan ke Bali dengan iming-iming menginap di Hotel berkelas itu, saya pun langsung berinisiatif mengajak salah satu teman kantor saya, Angga, yang sudah saya ceritakan diatas...( lengkapnya sih Wydia Angga, gitu, jadi bukan cowok lo ya,) tuk temani saya ke Bali, dengan modal voucher ditangan. hehehe.

Ternyata respon si wong solo ini begitu antusias. Ia langsung mengiyakan. Bahkan ia tampak histeris dan hampir pingsan (lebay dikit ya) ketika tau bahwa voucher yang saya dapatkan adalah menginap di hotel yang menjadi impian banyak wisatawan itu, yang ternyata hotel impian dia juga...

Padahal, awalnya saya kira Angga hanya menyikapi biasa saja atas tawaran saya. Dalam pikiran saya, dia akan berujar: "Ya nantilah, lihat-lihat sikon dulu ". Ternyata....ulalala....dia malah begitu anstusias mendengar ajakan saya. Karena kebetulan cewek yang rambunya mirip dengan Beyonce ini, juga sudah lama tak menikmati Bali.

Kloplah......

Misi dan visipun kami atur ! hihihih...

Rencana keberangkatan dikompromikan dan disesuaikan dengan "kebutuhan kantor tempat kami mengais rezeki'. Lagi pula, Booking Hotel Hard Rock tak boleh sembarang hari, karena ada beberapa ketentuan atau hari tertentu yang tidak bisa dipakai menginap jika menggunakan voucher. Akhirnya disepakatilah kami menginap hari minggu tanggal 28 April 2013, dan sudah dikonfirm oleh pihak hotel. Secara vouchernye expired tgl 30 April 2013 cuy, hihihi.. mepet habis dahh.

Setelah mendapat kepastian itu, jadwal cutipun disesuaikan. Untungnya direstui! Yach, soalnya cuma satu hari cutinya, sementara yang dua harinya emang jatah libur. (kelewatan juga kan kalau cuti tak disetujui, la wong cuma sehari cutinya.... wkwkwkwk) Jadi, 3 hari 2 malam saya dan Angga berlibur ke Bali.

Loh, Vouchernya kan hanya untuk menginap satu malam doang, kok sampai 3 hari? Tenang,.... pastinya satu malam sebelum menginap di hard rock, kita melipir nginep di hotel lain dulu, hihihihi...karena sayang toh, masak ke Bali cuma sehari semalam. Gak kerasa cin..., hehehhe...

Eh, ketika berburu tiket pesawat...Untunglah pula dapet harga murah. Yaaay!. Harga promo cin, Jakarta-Bali, PPnya alias pulang pergi cuma 450 ribu doang, cihuy.. Kayaknya direstui sama Tuhan banget deh kita tuk jalan- jalan....*Senyum manis*

Menunggu di bandara. Detik-detik menuju Bali!
Hingga tibalah hari H yang dinanti, Perasaan bahagia menyelimuti hati. Oh, akhirnya...., kesampaian juga menuju pulau ituuuuuuuu. Eh, baru menuju ya, belum sampai, lo..hehehe...
Dengan menumpang pesawat Tiger Air Mandala yang on time (salut deh) sampailah kami di Bandara Ngurah rai, sekitar jam 6 sore waktu Bali. Kesorean cuy eh kemaleman kita sampainya.. Tapi, yah mau gimana lagi, namanya juga tiket murah meriah, jadi jam keberangkatan kita mah gak bisa atur, alias nurut aja, hihihih..

Sesampai di Bali, kebetulan mobil jemputan kami sudah menunggu, dan tanpa babibu lagi, kami langsung menuju kawasan Jimbaran untuk bertamu di The Rock Bar yang dahsyat itu loh. Sesampai disana, wow aduhai sungguh indahnya ! Pemandangan dari atas tebing melihat kebawah dengan deburan ombak yang menghantam cafe yang didesain nuansa alam tebing batu pinggiran laut Bali. Menakjubkan ! (Maklum, baru pertama kali ngeliatnya euy, hihihi). 

The Rock bar, Bali disiang hari. Sumber:
http://www.ayanaresort.com/rockbarbali/wp/ 

The Rock Bar malam hari, berlatar dinding tebing
Sayangnya, kami datang ke sana malam hari, jadi pemandangan cantik disana tak jelas terlihat. Di kamera pun, tak begitu nyata alias banyakan gelapnya daripada terangnya. Namun, kalau dilihat dengan mata secara langsung, meski malam, tapi tempat itu begitu eksotik dan romantiis tis tis.... dudududu..... kerennya euy.... 


The Rock Bar yang terletak di Ayana Resort and Spa Bali adalah sebuah bar terbuka tanpa atap, bertengger diatas samudera yang menonjol di dasar tepian tebing. Duh, serasa berada diatas kapal yang belayar ke tengah samudera. Untuk turun kebawah, disediakan alat pengangkut yang mirip dengan gondola yang siap menghantar kita ke area cafe yang semakin dekat dengan pantai. Begitu juga ketika kita pulang. Gondolapun siap menghantar kita naik ketas kembali. Sepertinya tempat ini layak diulangi lagi untuk disambangi. Semogaaa... 

 
Mencicipi makanan & minuman The Rock Bar

Ehm..sekedar saran aja nih....

Buat yang tertarik berkunjung ketempat ini dan ingin menikmati view yang oke dan mengambil foto-foto ciamik, yang backgroundnya terlihat jelas, mending datangnya disiang hari deh. Kalau dimalam hari, aduh, gak keliatan apa-apa euy!. Penerangannya hanya memakai lampu dan lilin ala kadarnya. Meski, memang terlihat romantis dan sexy. Tapi, kalau anda memang ingin beromantis ria bersama pasangan, ya silahkan saja dimalam hari, hehehe...
 
Selesai menikmati deburan ombak dan pemandangan malam di The Rock Bar, kami melanjutkan makan malam, masih di daerah jimbaran juga dan masih dengan suasana pinggir pantai. 

Ya, malam itu kami  menikmati masakan sea food khas Jimbaran, sambil menikmati pasir putih dan hempasan ombak yang malu-malu mengintip kami menikmati sajian jimbaran yang terkenal itu.

Setelah itu, pulang ke Hotel.

Tapi , malam pertama di Bali, seperti yang sudah saya jelaskan diatas tadi, tentu masih menginap di hotel lain dulu, belum nginap di hotel impian itu, hehehe... 

Nah, besoknya, setelah cek out dari hotel yang ada di daerah Legian, kami langsung meluncur ke Hard Rock Hotel, untuk cek in sekaligus meletakkan barang-barang bawaan yang lumayan banyak, sebelum melanjutkan menyisir pulau Bali kembali, heheheh..

Begitu ceritanya........

Ah, terimakasih lo Femina sudah memberikan saya Voucher Menginap Satu Malam di Hard Rock Hotel Bali. Kalau bukan karena Femina mungkin saya tak akan eh belum pernah ke Bali sampai saat ini. Yah ini semua karena ingin memanfaatkan 4 lembar kertas berharga hotel eksklusif yang bernilai sekitar 1, 5 juta itu.

Kebetulan, Saya belum pernah ke Bali......

Pengeeeeennn banget rasanya. Disaat semua orang didunia ini menuju kesana, eh, kok ya saya yang bukan bule, malah belum pernah mendatangi tempat indah itu. Entah kapan ya saya akan kesana? Dengan cara apa? Itulah pertanyaan yang ada dibenak saya selama ini kalau tiba-tiba hasrat saya tuk terbang ke Pulau dewata itu mencuat di otak kecil saya.

Ada rasa pengen nekad aja mau kesana sendirian. Dan dadakan!? Tapiiii..., Hey.....ntar nyasar, ntar diculik orang. Trus mau tidur dimana? Ntar bengong dan bingung sendiri, ntar begini-begitu...Itulah ketakutan-ketakutan yang menari di kepala saya .

Btw, kenapa mesti sendirian dan dadakan?

Karena, biasanya setiap kali rencana itu di rencanakan biasanya gak jadi. Sempat kepikiran tuk mengajak teman sekantor. Tapi, kalau cutinya berbarengan dalam waktu yang bersamaan, takutnya justru gak dibolehin, karena akan mengganggu ritme kerja kantor (Baca; kasihan teman2 yang lain, yang menggantikan tugas saya, hehehe) Makanya, keinginan tuk ke Bali hanya bisa dipendam saja.
 
Tapi, rupanya tuhan mendengar dan merasakan keinginan saya yang sudah kebelet tuk mengunjungi Pulau eksotik itu.

Dengan cara apa saya ke Bali?

Yah, mungkin dengan cara inilah saya ke Bali. 
Dengan cara memanfaatkan Kertas berharga, bernama Voucher itu. 

Tengkyu Femina Magazine.

Mudah-mudahan suatu saat nanti, ada lagi rezeki saya yang nyantol di majalah wanita keren ini. Supaya saya bisa berbagi kisah lagi di blog ini, hehehe..Amin...
Mudah- mudahan juga, suatu saat nanti saya bisa terjebak lagi diantara gitar- gitar keren itu...Oh....



4 comments

  1. Seneng Ih baca tulisan lo Jol , Up Date and tulis terus ya setiap ada moment yg ciamik...ditunggu ! sangat !!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah Om denis..terharu ah kalau kau senang baca tulisan ku...hehehehee...ayo bikin tulisan juga atuh tentang dubbing tuh..hayuukk...Btw...kok pas aku buka link dirimu kok tidak ditemukan ya...??

      Delete
  2. aaaah seru banget mbak Joool... sama kayak kak Denis seneng banget aku baca tulisannya, salam cinta cipika cipiki buat mbak Angga ya. Oh rasanya pengen cus ke Bali skarang juga! x'0

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mechan...... tengkyu ya..iiihh kita kangen deh sama kamyuuu.....kata jeng angga dia pengennya cipika cipiki langsung sama kamyu...gak mau cuma lewat dunia maya aja, hehehehe..... Yuk, kpn kita ke bali bereng...?heheheh

      Delete

Hai,

Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..