Pukul 1 dini hari
Sunyi senyap. Tak ada yang menemani. Saatnya beranjak ke kasur untuk tidur. Baru saja tubuh menyatu dengan kasur, eh tetiba kepala dan pundak tegang atau kaku hingga susah digerakkan. Panik langsung menyerang. Ada apa ini? Kenapa gak bisa menoleh ke kiri atau ke kanan seperti mati rasa hingga bagian bahu?
Sendirian di rumah. Di Bekasi. Suami sedang pergi ke Bogor mendampingi muridnya yang berkegiatan di sana. Keluarga inti ada di Solo. Sepupu terdekat ada di Jakarta Selatan.
Karena takut dengan otot yang tegang dan kaku itu, yang ada di pikiran ya ke rumah sakit. Kartu BPJS, kartu asuransi serta ATM dan pernak-pernik lainnya untunglah tersimpan di dompet. Jadi tak perlu repot mencari-cari dulu yang akan membuat suasana makin tegang dan riweh.
Ingin rasanya membangunkan tetangga, minta tolong. Namun mengingat saat itu sudah larut, niat itu diurungkan. Terpaksa sendirian menyusuri jalan cluster komplek menuju pintu gerbang. Langkah kaki menghampiri satpam yang berjaga di pos gerbang komplek. "Tolong antar saya ke rumah sakit, Pak. Kepala saya kaku. Saya sendiri". Untunglah satpamnya bersedia.
Menegangkan sekali malam itu. Tegang, setegang otot yang dirasakan dari kepala hingga bahu.
Malam yang tegang itu dialami teman kantor saya, Wydia.
Bukan Wydia yang ada dalam cerita KKN di Desa Penari ya, hahahha. Kalau cerita versi Wydia yang ditulis akun twitter Simple Man, bukan hanya bikin otot yang tegang, hati dan pikiran juga tegang karena larut dalam ceritanya, hehehe.
Wydia tiba di rumah sakit jam 2 dini hari. Ia tak langsung dapat kamar inap karena kudu antri untuk mendapat kamarnya. Jadi, ia harus ‘mondok’ di kamar UGD dulu. Sudahlah ia sendirian karena tak ada keluarga yang menemani, apa-apa dia mesti ngurus sendiri pula. Jam 6 sore, barulah ia dapat kamar. Artinya 16 jam ia harus menunggu di ruang UGD. Drama banget dah.
Suaminya di Bogor cemas dan tak bisa pulang ke Bekasi karena ada tugas, Wydia pun ditelponin melulu. Teman di kantor gak kalah sibuk menelpon rumah sakit memastikan keadaannya. Sementara adiknya Wydia sedang dalam perjalanan dari Solo ke Bekasi untuk menemaninya selama di rumah sakit.
Begitulah......
Karena “ketegangan” ini, Wydia harus dirawat di rumah sakit selama tiga malam.
Di hari kedua, kami para teman kantornya yang manjah dan ngangenin ini baru sempat menjenguknya. Hari itu tepat ulang tahun Wydia yang ke.....
Kue ulang tahun syantik dan imut pun menjadi buah tangan kami saat membesuknya.
Wydia ulang tahun di rumah sakit |
Dokter bilang, Wydia mengalami Cervical Root Syndrome (sindrom akar syaraf leher) atau bahasa awamnya frozen shoulder (bahu kaku) hingga tak bisa menoleh ke kanan dan ke kiri.
Dari hasil pemeriksaan lainnya, syaraf leher Wydia tidak kejepit atau tidak ada penyempitan. Tulang dan leher tidak osteopororis, dan kondisi jantung juga baik.
Dari hasil pemeriksaan lainnya, syaraf leher Wydia tidak kejepit atau tidak ada penyempitan. Tulang dan leher tidak osteopororis, dan kondisi jantung juga baik.
Saat geng kantor membesuk Wydia |
“Sakit orang modern,” kata Wydia bercanda menirukan ucapan dokter. Dan penyakit ini, kata dokter yang memeriksa Wydia, cukup banyak dan meningkat.
Rupanya, orang yang ngerasa kerjanya gak berat atau tak membutuhkan tenaga fisik yang besar perlu mewaspadai hal ini.
Rupanya, orang yang ngerasa kerjanya gak berat atau tak membutuhkan tenaga fisik yang besar perlu mewaspadai hal ini.
Wydia dan saya, sama.
Di kantor bisa mengetik hingga berjam-jam atau duduk di depan komputer dalam waktu lama. Anda juga?
Beruntungnya saya selalu menyelingi aktivitas mengetik atau ‘ngetem’ di depan kompi itu dengan mengambil air minum di pantry. Jarak pantry dari tempat duduk saya sekitar 50 langkah.
Atau saya selingi dengan beli kopi di warung dekat kantor, ke ATM atau ‘wara-wiri’ di seputar ruangan kantor. Jadi gak terlena di depan kompi. Cukuplah Ike Nurjana saja yang terlena.
Selain itu, saya juga mau menyelamatkan mata saya dari paparan komputer, karena mata terasa lelah dan pegal jika tanpa istirahat menatap layar datar itu. Maka itu saya harus lari sejenak dari kompi.
Nah, kalau Wydia?
Dia bisa berjam-jam depan kompi tanpa beranjak. Kecuali mau pipis atau ada keperluan penting.
Makan pun ia santap di meja kerja. Dan untuk merelaksasikan pikirannya, ia isi dengan nonton film di youtube, ya via kompi juga. Artinya ia tetap duduk di depan kompi.
Wydia lagi kerja |
Karena kebiasaan Wydia yang betah depan kompi, Ia pun dinasehati dan diberi saran oleh dokter.
Menurut dokter, maksimal waktu yang digunakan untuk mengetik atau berada di depan komputer adalah 4 jam. Sedangkan Wydia, bisa sampai 8 jam sehari lho.
Menurut dokter, maksimal waktu yang digunakan untuk mengetik atau berada di depan komputer adalah 4 jam. Sedangkan Wydia, bisa sampai 8 jam sehari lho.
“Tips dari dokter: setiap 2 jam sekali harus meninggalkan meja atau bergerak dan tidak duduk. Harus istirahat dulu. Postur tubuh harus tepat saat duduk di depan kompi.
Nah, per 1 jam-nya, ada latihan dengan streching atau pelemasan. Misal menoleh ke kanan, ke kiri dan menunduk, masing-masing 8 kali dan dilakukan 3 set,” kata Wydia.
Hampir dua minggu berlalu, meski sudah bisa beraktivitas normal, Wydia masih dalam masa kontrol dengan menjalani fisioterapy dan mengkonsumsi obat.
Duh, ngeri-ngeri sedap ya. Otot kaku datang tiba-tiba tak mengenal waktu. Untung saja yang dialami Wydia hanya dari kepala hingga bahu. Jadi ia masih bisa berjalan. Gimana kalau otot kaku seluruh badan. Ya tuhan, semoga jangan sampai terjadi.
Pelajaran banget nih untuk sering melemaskan otot di waktu senggang (satu sampai dua jam sekali) terutama bagi yang bekerja menghabiskan waktu lama di depan kompi.
Nah, Anda pernah mengalami otot atau bagian tubuh yang kaku juga?
Cepet sembuh ya Wydia |
Saya pernah hehe, kalo saya bukan di depan laptop saja tapi main game wkwkwk sampe 6 jam pernah main game tanpa henti
ReplyDeletesaya juga kalau pas cuti kantor, justru main hapenya jadi lama. Karena kadang masih ngurusin gawean kantor juga, jadi kudu ngecek email ya lewat hape dan WA-WA-an di grup kantor juga urusan kantor, jadi malah lebih mantengin hape, hehhehe....mata juga ujung2nya jadi perih.
Deletewah betul juag ay duduk berjam2 bisa mmebuat otot pada kaku semua
ReplyDeletePenyakit orang modern, hmmm...bener juga ya. Tetep yang namanya sakit apapun sebutannya enggak enak ya. Baca ini aku baru yakin butuhnya streching di sela kerja. Syukur aku termasauk yang harus wira-wiri. Bentar ke toilet, bentar ke warung sebelah. Itu alau di kantor. kalau di rumah jangan ditanya, wkwkwk. Bentar-bentar ke dapur karena ada dua pre-teens yg heboh-hebohnya tumbuh yang teriak. Buuuuun...laperrrrrr....
ReplyDeleteJAdi bener yang dimuat di banyak majalah or media online ya. Kita perlu streching di sela kegiatan kantor kita. tadinya aku juga abai lo
ReplyDeleteNah iya Mba buat orang2 modern memang kudu merawat tubuh dan care dgn stretching.
ReplyDeletePokoke kudu ada break untuk aktivitas kita ya
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Pelajaran banget nih buat saya. Tapi Alhamdulillah nggak sampai selama itu si dwpan kompi. 1 jam saja udah ngantuk lalu keliling-keliling kompleks wh tempat kerja. Hehe.
ReplyDeleteWah Alhamdulillah kalo ternyata gak ada yang mengkhawatirkan ya kondisinya...Meskipun ya sempat bikin deg2an juga...Semoga gak mengalami...kalo gejala ringan sih pernah...Insyaallah dengan olahraga rutin bisa dicegah...
ReplyDeleteWah, yang begini juga berisiko dialami blogger. Saya juga kadang-kadang merasa kaku otot leher dan pundak. Tetapi, belum pernah sampai ke rumah sakit. Harus mulai awas, nih. Gak boleh kelamaan duduk
ReplyDeletePenyakit orang modern he hehe... Rasa kaku itu menyerang mendadak ya mbak, udah lewat tengah malam pula. Seberat dan sebanyak apapun kerjaan, jaga kesehatan itu tetap harus diutamakan ya
ReplyDeleteAku juga nih mirip-mirip Widya. Istirahat ya di depan kompi, makan siang ya depan kompi, duh abai banget! Kalau aku tuh kakiku Mbak yang sering kaku di malam hari. Ya itu sama! Kebanyakan duduk, kurang peregangan! Sekarang sih sedikit-sedikit pura-pura ke kantor sebelah, sedikit-sedikit ke belakang, kalau perlu nyari KM yang agak jauhan, hahaha!
ReplyDeleteWah deg2an banget ya itu, karena pas ototnya kaku malem2 gitu.
ReplyDeleteAku pernah ngerasain syaraf kejepit di bagian tulang ekor.
Kakakku pernah ngalamin kaku otot leher gitu juga.
Saran dokternya bisa aku share ke adekku nih, dia soalnya persis kayak temennya mba Eka. Depan komputer terus, jalan kalau mau pipis aja ��
Wah mbak, kok pas banget nih dengan yang aku alami sekarang. Aku juga lagi rada gak enak di bagian punggung bawah bahu sebelah kanan. Baru inget, kemarin kemarin ngerjain DL tulisan dari pagi sampai malem. Emang sih ada jeda juga tapi ternyata memang harus ada jeda ya, gak boleh terus terusan.jadi paham aku kenapa lah sekarang sakit punggung. Lah cara kerjanya begitu yaa. Makasih mbak, jadi pengingat juga nih buatku.
ReplyDeleteAku nggak nyangka sampai harus dirawat inap seperti itu, mba :(. suamiku otot tangannya sempat sakit kaku katanya ya kelamaan di depan laptop
ReplyDeleteWah ngeri penyakit orang sekarang ya, jaman dulu mana ada hal seperti ini.
ReplyDeleteKalo aku sejak kerja di kantor dan duduk di depan PC, selalu mengupayakan setiap 2 jam sekali bangun dari kursi. Kemudian jalan-jalan keliling ruangan kerja. Atau melihat keluar jendela, nyari tanaman hijau di taman depan kantor. Kebetulan depan tempat kerjaku dulu ada taman kota yang lumayan. Nah sedihnya pas pindah lokasi kantor, keluar jendela cuma menatap genting. Akhirnya bawa tanaman di pot kecil dan taruh di meja kerja. Itu ikhtiar untuk merehatkan mata sih, katanya kalo lihat yang hijau-hijau mata bakal aman dari gangguan
Temanku ada yang pernah kena frozen shoulder ini. Tapi bukan gara-gara ngadep depan laptop terus karena dia cukup gaptek dan jarang ngendon kerjaan kantor. Ternyata penyebabnya adalah dia sering bawa tas cangklong di salah satu sisi bahu saja.
ReplyDeleteBahaya banget yah kalau tiba2 kaku otot malem2 gitu, alhamdulillah sy blm pernah mengalaminya
ReplyDeleteAku pernah begitu jg loh mba. Tp gak separah ini sih. Masih ringan aja. Duh, serem jg ya cerita versi widya. Eh, kok jd inget KKN. Wkwk..
ReplyDeleteWaduh, harus waspada nih soalnya blogger kek kita kan suka ngetik berjam-jam. Kadang leher suka kaku. Wah, mending berhenti aja ya. Alhamdulilah kondisi Mba Widya sudah baikan.
ReplyDeleteDuhh aku bngt tuh suka lama2 d depan laptop tapi dah lama bngt juga sih dulu waktu kerja ternyata apapun yg berlebihan bahaya y mba untungnya msih cepat teratasi
ReplyDeleteSerem yaa...ternyata kalau kurang gerak.
ReplyDeleteMungkin salah satunya karena Widya asik mantengin situs blibli di foto terakhir yaak..
Hhehee...
Lain kali belanjanya offline aja yaa...lebih sehat.
Wah serem nih. Aku juga bakalan panik kalo sakit dan ga ada yang bisa diminta tolong. Panik banget
ReplyDeleteWah mesti waspada aku..jari-jariku yang sering begitu. Kakuuu..
ReplyDeleteKalau lagi lupa diri di depan lappy
Makasih sudah diingatkan lewat cerita ini.
Besok-besok ga mau lagi, nanti bisa yang laon kakunya..hiii ngeri
Mba ini sama gak dengan penyakit leher beton, ga bisa noleh kiri kanan dan juga banyak nyerinya kalo dipaksa begerak
ReplyDeleteYa Allah
ReplyDeleteAku baca sampai tuntas dan malah membayangkan klo di komplekku ke gerbang depan yang ada satpam jauh, remang remang dan sepi pula. Temanmu pasti kalut banget ya, aku jadi aware nih mb. Secara aku pun sering kerja depan lapi. Makasih sharingnya ya mba
Makasih sharing pengalaman penyakit temannya mbak. Saya jadi punya alasan buat mengingatkan suami agar tidak duduk depan komputer lama-lama juga karen pernah mengeluh pundaknya berasa pegal dan kaku
ReplyDeleteselamat ulangtahun widya.. :*
ReplyDeletePas kemaren aq kerja karena kerjaan dibagian finance wajib kudu depan laptop dan kebanyakan duduk. Alhamdulillah skg resign dan kalo pegang HP juga sekali2 itu jg sambil duduk, rebahan atau berdiri banyak bergerak hehehe
ReplyDelete