Saat anak-anak kos sedang berkumpul di sofa ruang tamu, Meli tiba-tiba bercerita tentang sepatu. Meski baru saja pulang kerja, ia semangat sekali menceritakan tentang sepatunya. Bukan sepatu high heels atau mirip wedges. Bukan pula sepatu baru dengan model kekinian.
Ini bukan sepatu yang saya ceritakan di artikel ini ya :D |
Sepatu yang ia ceritakan berukuran kecil, yang sepertinya untuk ukuran kaki anak kecil. Sepatu itu ia simpan di dalam kamar kos-nya. Ia lantas menunjukannya kepada kami. Eh, ternyata itu adalah sepatu Meli. Sepatu ketika ia masih kecil. Ia membawa sepatu itu dari kampung untuk diberikan kepada adiknya yang sedang bersekolah di Jakarta.
Sambil menenteng sepatu kecil berwarna putih pias itu, (karena sudah berumur), dengan bangga Meli bercerita kalau sepatunya itu masih bertahan dari ia TK sampai sekarang. Masih awet sampai sekarang. Sepatu itu, secara turun temurun dipakai oleh adik-adiknya. Jadi, tak perlu beli sepatu baru lagi untuk sekolah TK, karena masih ada sepatu yang masih layak digunakan.
Ia menceritakan tentang “sepatu awet” itu sambil tertawa senang. Tampaknya ia bangga, kalau barang ’sejarahnya’ masih bisa bertahan dan tersimpan dengan baik. Adik-adiknya pun tak malu memakai ’sepatu bekasan’ sang kakak.
Saya terpaku mendengar celotehnya. Lalu, tiba-tiba teringat dengan tumpukan sepatu / sandal high hells yang ada dalam kamas kos saya. Benda-benda itu masih berada dalam kotaknya, jarang saya pakai. Lalu.....
Sepatu dari kulit rusa semua itu ku tak minta... 😂😂😂 LAGU KALII!!..
ReplyDeleteYaa! intinya memang kita wajib berbangga diri karena bisa memberikan sepatu kepada adik kita walau pun bekas... Jadi bisa mengenang masa2,lalu dimana sejarah tentang sang Sepatu..😄😄😄
aku pengen sepeatu dari kulit ular...eh...gak boleh kan ya pakai sesuatu dari kulit binatang. Jadi, aku mau pakai sepatu dari kulit pohon saja, biar alami, hehehe
Deletesaya dulu punya 5 sepatu mbak, sebagai cowo yang biasa aja kayaknya kebanyakan ya, heheh...
ReplyDeletesneakers, pantofel, sepatu kerja dari kantor, sepatu training, sepatu badminton dan flat shoes.
kalau sekarang tinggal 5, flat shoes saya kasih ke abang saya, sementara training ke keponakan saya (terus saya beli baru, haha)
duu punya 6 sepatu XD
DeleteWah, lengkap koleksi jenis sepatunya :))
DeleteBagus dong tuh dihibah buat sodara, daripada gak kepakai lama, malah jadi rusak, hehehe
Kalau di tanya berapa jumlah sepatu saya, jawaban nya lebih dari 20 mbak :D
ReplyDeleteSoal nya saya pernah kerja sbg kepala toko di sebuah brand sepatu yg lumayan eksis lah, jd setiap ada sepatu model baru yg keren ya lgsg saya ambil, begtu seterus nya. Bahkan sampai skrg saat sudah td kerja di situ lg saya msh saja senang koleksi sepatu :D
Wuih, gimana tuh rasanya jadi kepala toko brand sepatu? Cucok dan update terus pasti ya sepatunya, hehehee
DeleteCucok dan update udah pasti,.
DeleteTapi ada hal yang lebih pasti,.
"Menguras dompet" hahahha :D :D
ho oh, tentunya, hehehe
Deletelangsung diambil gitu aja, kok dalam pikiran saya enak banget gratis ya? ga pakai bayar??? haha, free shoes gituuu???
DeleteCantik nian sepatu nya mbak..jadi pengen beli seperti itu
ReplyDeletebukan sepatu aku mbak yg ada di gambar ini, itu sepatu yang aku jepret di etalase pajangan toko, hehehe
DeleteSaya pribadi suka gitu, Teh. Turun ke adek saya, nanti kalau adek ada, dikasih ke saudara atau yang membutuhkan. Karena kalau memang disimpan saja terkadang malah rusak ya, Teh..
ReplyDeletewih, keren, sama seperti teman saya yang saya ceritakan di artikel ini ya, hehehhe
DeleteIya, kalau disimpan saja, malah sepatu jadi rusak, kan sayang... :))
Buat cowok, selain jam tangan. Sepatu juga kudu bnyk biar klo jln2 enak, haha ..#curhatpemburu sepatu
ReplyDelete#klo cewek make sepatu tinggi itu gak sakit ya?
ho oh, jam tangan ya kalau cowok.
DeleteKalau sepatu tinggi? ya sakit lah mas, tapi ya gitu deh, demi...demi ...kian, jadinya tetap dipakai, hihihihi
kalau sepatu .. cewe pasti rajanya .. eh .. ratunya .. haha
ReplyDeletehmm .. saya hitung2 ... saya ada 6 sepatu ... hehh .. banyak juga ya buat cowok sih