Ada berapa banyak teman di kantor? Berapa jumlah teman satu kos? Tetangga kanan-kiri pun tak terhitung jumlahnya. Bahkan, di lingkup keluarga, ada beberapa isinya dalam satu rumah. Semua manusia yang saya temui setiap hari, diciptakan dengan khasnya sendiri. Tak ada yang bisa meniru sikap satu sama lain. Kalau pun bisa ditiru, tentu tak sama persis.
Ada seorang teman yang
terlihat lembut dan bijaksana, tapi ada kalanya ia bisa marah
meledak-ledak sambil menggebrak meja. Saya kaget dibuatnya, tak
menyangka ia akan seperti itu. Meski begitu, ia orangnya mudah
memaafkan dan cepat memperbaiki kesalahan. Ini satu keunikan menurut
saya. Karena tak semua orang yang suka marah cepat memaafkan,
yang ada malah didendam. Iya, kan?
Teman
yang lain lagi, ada yang tak terlalu pintar dari sisi akademik atau
istilahnya pintar di atas kertas. Nilainya? Wah, bagus semua! IPK-nya,
ehmm..hampir mencapai kepala 4. Tapi kalau berbicara di depan orang atau
ada sesi diskusi di salah satu mata kuliah, hanya bisa diam seribu
bahasa. Sebaliknya, ada mahasiswa yang nilai kuliahnya
sering dapat angka jelek, tapi, kalau berorasi atau berbicara di depan
orang, jagonya bukan main. Semua orang terpana melihat kelihaian
bicaranya.
Ada
lagi.....yang pendiam, tak banyak bicara. Tapi, bisa jadi penyiar
radio, yang notabene harus nyerocos atau pintar mengolah
kalimat. Nah, kalau selama ini orang melihatnya tak banyak cakap, maka
ketika dia jadi penyiar radio, semua orang kaget. "Kok bisa ya dia jadi penyiar?"
Teman saya yang lain, ada yang belum pernah jadi marketing. Bahkan sempat menolak ketika ditawarkan. Tapi ketika ia memang ditasbihkan harus 'berjualan' dan mendapatkan klien, rupanya ia bisa melakukannya dengan baik, meski minim pengalaman.
Teman saya yang lain, ada yang belum pernah jadi marketing. Bahkan sempat menolak ketika ditawarkan. Tapi ketika ia memang ditasbihkan harus 'berjualan' dan mendapatkan klien, rupanya ia bisa melakukannya dengan baik, meski minim pengalaman.
Seorang yang berprofesi sebagai dokter pun, yang biasanya dianggap orang mempunyai kecerdasan, tapi ada juga yang mudah diperdaya atau ditipu orang. Saya pernah membaca di salah satu media cetak nasional, seorang dokter senior yang ditipu oleh seseorang yang mengabarkan kalau ia terpilih sebagai salah satu dokter terbaik dari satu lembaga, melalui percakapan di telephone. Nah, karena hal itu, si dokter diharuskan mentransfer sejumlah uang untuk memperlancar prosesnya. Sang dokter pun percaya dan dengan semangatnya menuruti apa yang diperintahkan oleh seseorang tadi. Hingga akhirnya ia sadar, kalau telah tertipu. Ya, itulah, Tuhan menciptakan kelemahan dan kelebihan mahluknya masing-masing.
Ada
pula teman saya yang lain, yang pemalasnya minta ampuuuuun, tapi mudah
mendapatkan pekerjaan. Ini juga hal yang membuat saya geleng-geleng
kepala. Kok bisa ya dia begitu? Bangunnya selalu siang, kamarnya aja
malas diberesin. Tapi, kalau urusan melobi orang, dia jago.
Teman
yang lain lagi, terkenal sekali dengan sifatnya yang suka ngomongin dan
mengejek orang lain yang punya kelemahan atau tak sejalan dengannya.
Tapi, di sisi lain, ia tak pelit dan senang berbagi. Saya cuma bisa
tersenyum jika melihat sisi baiknya dengan mengingat betapa banyak orang
yang sudah dibuatnya jengkel dan sakit hati karena sisi sifatnya yang
jelek.
Kisah lain lagi dari seorang manusia...
Ia
dikenal tak mempunyai tata krama yang baik. Masuk ke rumah orang
langsung ngelonyor sampe ke dapur, misalnya. Tapi, meski sopan santunnya yang nyeleneh
itu sering jadi perbincangan, dia ternyata pemurah. Jika ada yang
mengalami
musibah, tak segan-segan ia langsung memberikan sejumlah uangnya untuk
menolong orang yang tertimpa bencana tersebut tanpa pikir panjang, tanpa
hitung-hitungan.
Sebaliknya, ada orang yang suka ceramah atau menasehati orang dan dianggap santun oleh banyak orang, tapi sayang, ia belum tentu akan bertindak sigap mengatasi satu masalah atau membantu orang lain. Saya sudah pernah melihat hal ini.
Sebaliknya, ada orang yang suka ceramah atau menasehati orang dan dianggap santun oleh banyak orang, tapi sayang, ia belum tentu akan bertindak sigap mengatasi satu masalah atau membantu orang lain. Saya sudah pernah melihat hal ini.
Hihi macem macem ya mb, bagaikan bervariasinya ikan di dalam satu toples kaca
ReplyDeleteKliatan sifatnya semua klo uda kumpul jadi satu hihhihih
Wah uda lama ni ngga mampir k tempat mb eka aku
hai Gusty, si wajah imut...hehehe, iya, baru kelihatan sifatn seseorg kalau kita sdh dekat atau sering kumpul sama doi... ;))
DeleteKalau sifatnyas ama malah bingung; lah kok sama hahahhahaha.
ReplyDeletehahahhahaha...yoi...
DeleteSerba baik engga ada, serba jelek juga ga ada yah
ReplyDeleteYah manusia emang unik, beginilah kita :)
dibalik sifat jelek manusia, tersembuanyi juga sifat yang baik ya..;))
DeleteYa itulah sifat-sifat manusia mba, tergantung kitanya aja, bisa ngendaliin hawa nafsu amarah nggak??!
ReplyDeleteBiasanya yang marahnya meledak-ledak tapi sebentar, itu kayak orang darah tinggi ya,
hayo..darah tinggi apa darah tinggi? Apa emang sifatnya begitu? hehehee
DeleteIni bener nih. Keren garis besar nya..
ReplyDeleteHai Agia, pasti kamu juga sering menemukan hal serupa ya? hehehe
DeleteSering. Ini poin-poin yang kamu tulis, pas banget. Sering saya nemu temen yang dulunya 'anti' pacaran, tapi akhirnya nikah duluan.
DeleteTampilan luar tidak menentukan segalanya.
setujuh! Jangan langsung menyimpulkan hanya dengan melihat selintas, tanpa menyelaminya...tsaaaahh..
DeleteNyelam kemana ya???
DeleteNyelam ke hatimu, #eh....
DeleteManusia ohh manusia.. itu kocak yang pendiem jadi penyiar radio dan pasti nya d tuntut untuk terus nyerocos :) hihi
ReplyDeleteJadi pada intinya jangan menyimpulkan jika hanya melihat sekilas :)
ho oh....karena manasia itu diciptakan dengan keunikannya masing-masing :))
Deletemasing masing manusia itu ada sifatnya yg berbeda dr yg lain, ada yg begini ada yg begitu ... biar lebih seru , kalau sifatnya sama semua udh gk asyik lagi ....:)
ReplyDeletemanusia adalah ciptaan tuhan yang paling sexy ;)
ReplyDeletemenurut mulan jamela, hehe
salam mediablog4you
manusia adalah makhluk yang sempurna
ReplyDelete