Saatnya belajar Kelola Keuangan... |
Karena setiap
wanita itu adalah calon ibu rumah tangga yang harus mengatur keuangan,
maka kudu mencari tau bagaimana cara mengelola keuangan yang hemat dan smart. Baik mengelola uangnya sendiri atau juga
uang dari suami tercinta..:)) Maka, beruntunglah
saya tak perlu repot mencari tau hal tersebut.
Karena, ilmu yang saya butuhkan, sudah saya dapatkan pada acara "Bijak
Mengelola Keuangan" bersama Safir Senduk dan Sunlife Financial,
Sabtu (1/8/2015) di Cafe XXI. Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Belajar
untuk bisa mengelola keuangan itu memang kudu telaten dan serius, tapi
gak ngebosenin. Untunglah Sunlife financial jeli memilih nara sumber
yang jago tapi santai dan penuh humor, untuk berdiskusi bersama
blogger terkait hal ini.
Yup,
Safir Senduk, Sang Perencanaan Keuangan yang sudah tersohor sejak saya
masih SMU dulu, mengajarkan hal ini kepada sekitar 100-an blogger dengan
santai dan penuh tawa. Acara pun meriah dan gak bikin ngantuk.
Safir Senduk, Perencana Keuangan (foto: @sunlife_id) |
Namun,
sebelum lelaki yang wajahnya mirip presenter Nico Siahaan ini
membeberkan ilmunya, kami diajak dulu untuk mengenal Sun Life Financial
lebih dekat.
Sun
life financial adalah salah satu perusahaan asuransi paling
dipercaya di dunia. Lokasi kantor pusatnya ada di Toronto, Canada. Di
Indonesia, PT. Sun Life Financial hadir sejak 1907, namun karena adanya
perang dunia kedua 1942, akhirnya perusahaan ini keluar. Butuh puluhan
tahun untuk kembali lagi ke Indonesia. Hingga pada1995, perusahaan ini
pun beroperasi lagi di negeri tercinta ini. Sunlife juga hadir di
China, Malaysia, Filiphina, Vietnam dan masih banyak lagi. Kini, Sun
life financial memiliki 28.515 karyawan.
"Blogger
bisa mengubah Indonesia, karena tulisannya dapat dibaca banyak orang,"
begitu kata Elin Waty, Chief Distribution Officer PT Sun Life Financial
Indonesia, saat memberkan alasannya mengapa pihaknya mengundang para
blogger untuk hadir pada acara tersebut. Selain itu, tujuan acara ini memang untuk
financial literate. Menurutnya, seseorang bisa sejahtera kalau sudah mapan secara financial.
Nah, nantinya dengan pengalaman blogger mengelola finansial, bisa disebarluaskan dan menjadi informasi yang baik bagi masyarakat. Temu blogger ini, juga untuk menunjang program pemerintah OJK tentang edukasi keuangan.
Nah, nantinya dengan pengalaman blogger mengelola finansial, bisa disebarluaskan dan menjadi informasi yang baik bagi masyarakat. Temu blogger ini, juga untuk menunjang program pemerintah OJK tentang edukasi keuangan.
Elin Waty, Direktur dan Chief Distribution Officer PT Sun Life Financial Indonesia |
Elin Waty yang mempunyai pengalaman bidang asuransi selama 21 tahun ini menambahkan, perusahaan ini bisa bertahan sampai ratusan tahun, karena mereka peduli pada kesejahteraan nasabah. Hai ini sesuai dengan Visi PT. Sun Life Financial Indonesia untuk menjadi salah satu dari 10 perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia. Dan misinya adalah membantu keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan dengan kemapanan finansial.
Mari Kita Belajar Mengelola Keuangan Bersama Safir Senduk
“Menurut anda, di
antara Karyawan, Profesional dan Pengusaha, manakah
yang paling kaya?" Begitu pertanyaan Safir Senduk membuka obrolan bareng blogger yang tergabung dalam beberapa komunitas itu.
Hayo...mana yang paling kaya?
Saya
sih dalam hati sudah sudah menebak, kalau yang paling kaya adalah yang
tabungan atau investasinya paling banyak. Ternyata benar... meski banyak
blogger yang menjawab yang paling kaya adalah pengusaha, tapi menurut Safir,
kekayaan tidak dilihat dari popularitas, penghasilan atau banyaknya
barang konsumtif yang dimiliki. Jadi, yang paling kaya adalah yang
paling banyak investasi.
Namun,
untuk menentukan seberapa rajin Anda akan berinvestasi, karakter
pribadilah yang mempengaruhi perilaku keuangan Anda. Misalnya, yang suka
menyenangkan orang lain, maka ia suka mentraktir. Yang suka motor,
biasanya akan beli otomotif dan modif, dan yang suka bercermin atau
dandan, tentulah suka selfie dan akan memilih smartphone yang mempunyai
kamera mumpuni. Ini mah saya banget, hehehe...
Apa karakter Anda..? |
Nah, karakter sangat ditentukan oleh apa yang ada dalam kepala
kita, yaitu otak. Ada otak kanan dan juga otak kiri, masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda. Otak kiri, berhubungan dengan logika dan otak kanan
berhubungan dengan Insting. Namun keduanya sama pentingnya, asal kita tahu kapan untuk
menggunakan ke dua fungsi otak ini.
Menurut
Safir, problem yang dihadapi oleh orang yang sering memainkan otak
kiri, kadang terlalu serius, tapi positifnya adalah orang tersebut jadi
disiplin. Sementara orang dengan otak kanan, kalo misalnya tak jadi
membeli baju bisa gak bisa tidur, lho.... waduh..
Nah, karena saya seorang blogger dan karyawan, tentu memerlukan kreatifitas, konsep dan
gagasan. So, bisa
disebut saya masuk kategori yang sering menggunakan otak kanan. Kalau Anda....?
Ini isi otak Anda..:) |
Mengatur Cashflow
Ngomongin
soal mengelola keuangan, bagaimana cara Anda selama ini mengatur
cashflow atau arus masuk uang dari penghasilan yang didapat ? Nah, cara Anda mengelola hal ini, sangat menentukan, Anda masuk kategori
golongan apa dalam soal mengelola keuangan..?
Safir menjelaskan, kalau penghasilan dan pengeluaran
sama besarnya atau penghasilan dihabiskan semua untuk pengeluaran, maka Anda termasuk golongan orang miskin.
Misalnya pendapatan Anda Rp.5 juta perbulan, maka yang keluar pun Rp 5
juta dalam satu bulan itu, tentu saja Anda tak akan punya tabungan,
makanya jadi miskin, hehehhe
Jika penghasilan anda disisihkan untuk membeli barang konsumtif (baju, sepatu, gadget, make up) dan sisanya untuk
menutupi pengeluaran wajib seperti bayar sekolah anak, bayar listrik, biaya makan, dan lain lain, maka Anda termasuk golongan orang menengah.
Nah, Anda adalah golongan orang kaya,
jika menyisihkan penghasilan untuk investasi (emas, tabungan, saham
dll) kemudian baru memikirkan untuk membeli barang konsumtif dan
sisanya untuk pengeluaran wajib. Yey!
Susahkah mengatur cashflow ini..? Nah, ada kiatnya agar pengeluaran kita berada di koridor yang benar.
Tiga kiat dalam mengelola keuangan
1. Miliki Investasi Sebanyak Mungkin.
Kira-kira
apa investasi yang menarik minat Anda..? Saham, emas, properti, barang
elektronik, kendaraan atau barang mewah seperti tas branded yang
dikoleksi oleh banyak artis..? Nah, menurut Safir Senduk, tidak ada
investasi yang baik dari investasi yang
lain. Lagi pula investasi itu bergantung selera dan tujuan ya, Tapi,
kalau bisa carilah investasi yang memiliki kelebihan lebih banyak
dari investasi yang lain.
Nah, di bawah ini adalah investasi yang disarankan oleh Safir Senduk.
a} Saham di Pasar Modal
Saham
adalah surat tanda kepemilikan pada sebuah perusahaan. Dengan
memiliki saham, Safir mengibaratkan sama seperti memiliki bisnis atau
perusahaan, tanpa harus repot membangun dari awalnya dan tak perlu
repot terlibat dalam bisnisnya. Ada dua keuntungan Investasi saham,
yaitu pembagian laba dari perusahaan tersebut atau Deviden dan jual beli
untung modal atau Capital Gain.
Deviden perusahaan adalah pembagian laba yang
di dapat oleh perusahaan dan kemudian dibagi ke para pemegang saham,
sedangkan capital gain adalah nilai yang didapatkan ketika
menjual saham dengan harga lebih tinggi dari harga beli.
Safir
menyarankan, ketika berinvestasi dengan membeli saham, jangan terlalu
berharap pada capital gain, tapi berharaplah dari deviden perusahaan.
Jika anda
mengharapkan deviden, artinya Anda sudah membeli saham
dari perusahaan yang baik dan dalam jangka panjang. Dengan begini, Anda
bisa
lebih tenang, tidak tegang serta lebih fokus. Iya, karena Anda tak perlu setiap
hari harus melihat harga saham yang bikin jantung cenat- cenut.
b} Investasi Via Manajer Investasi
Saya juga kepengen punya saham euy.. :) |
b} Investasi Via Manajer Investasi
Investasi Via Manajer Investasi ini, artinya investasi dimana uang Anda dikelola
oleh pihak ketiga yang ahli dalam investasi. Ibaratnya, Anda punya pakar investasi yang bekerja untuk Anda.
Biasanya,
investasi dengan Manajer Investasi
ini produknya berupa ReksaDana atau Unit Link. Produk Reksa Dana
dikeluarkan oleh Perusahaan Aset Management. Sedangkan, unit Link
dikeluarkan
oleh Perusahaan Asuransi dimana didalamnya mengajak Manajer Investasi.
Namun, kini baik Reksa Dana maupun Unit Link, bisa Anda dapatkan di
bank.
Bagaimana cara memilih investasi lewat Manajer Investasi?
Perhatikan
reputasi perusahaan manajer investasi atau perusahan asuransinya. Ini
bisa dilihat dari berapa lama
perusahaan itu berdiri, sudah berapa banyak perusahaan itu melewati
gelombang naik turunnya
perekonomian? Jika dia perusahaan asuransi, maka semakin tua semakin
oke. Jangan lupa, lihat juga siapa saja orang yang ada di belakangnya.
Terus, perhatikan kemana dia berinventasi? Yang bagus adalah jika mereka membeli saham infrastruktur dan ritel. Lantas, bagaimana prestasi di masa lalu perusahaaa tersebut..? Ini juga perlu dicari tau. Jika pernah mengalami pasang surut di masa lalu, cari tau apa alasannya. Ini semua untuk meneguhkan pendirian kita untuk menanamkan investasi di tempat tersebut atau tidak.
Terus, perhatikan kemana dia berinventasi? Yang bagus adalah jika mereka membeli saham infrastruktur dan ritel. Lantas, bagaimana prestasi di masa lalu perusahaaa tersebut..? Ini juga perlu dicari tau. Jika pernah mengalami pasang surut di masa lalu, cari tau apa alasannya. Ini semua untuk meneguhkan pendirian kita untuk menanamkan investasi di tempat tersebut atau tidak.
c] Investasi Properti atau Real Estate
Membeli
rumah, termasuk salah satu pilihan investasi yang saya inginkan, meski
belum terwujud, sih. Mengapa saya suka dengan investasi ini ? Nah, ada 2
keuntungan investasi properti, yaitu bisa dijual kembali atau
disewakan. Dan harganya akan terus naik di masa mendatang. Tapi, kekurangan investasi properti adalah tidak mudah dijual kembali, karena harganya yang mahal. Kalaupun nanti terjual, menurut Safir, itu adalah bonus.
Nilai
properti ditentukan oleh beberapa hal, seperti faktor lingkungan, sudah
pernah direnovasi atau belum? Kemudian, lokasi, keadaan
pasar, kondisi properti, dan usia
properti, juga akan menjadi penentu nilai jual properti.
Jadi,
Safir menyarankan jika ingin membeli properti, lebih baik
disewakan saja agar mendapatkan keuntungan. Ada tips dan taktik lho
untuk menyewakan properti, yaitu, menyewakan dengan frekuensi sewa
pendek (perbulan, perminggu atau harian)
dan disewakan ke banyak tenant, seperti dibuat kos-kosan.
"Semua akan indah, jika ada duitnya "
_Safir Senduk
By
the way, dengan banyak pilihan investasi, ada juga yang iseng
menawarkan investasi bodong.. Ini patut diwaspadai, jangan sampai Anda
tertipu. Ciri-ciri
investasi bodong, itu antara lain :
- Penawaran bunga yang sangat tinggi, siapa yang tak tergiur..?
- Memberi janji hasil cash bulanan
- Mereka menjamin Anda tak akan rugi
- Anda akan dapat bonus jika mendapatkan member baru
- Jika Presentasi, skemanya tak masuk akal atau tidak jelas.
Nah, itu tadi soal investasi sebagai bagian dalam mengelola keuangan. Bagaimana untuk menyiapkan dana untuk masa depan..?
Aha, semakin dalam penjelasan Safir Senduk, bukannya bikin ngantuk malah para blogger semakin antusias. Pembawaan Safir yang santai dan tak membosankan, membuat suasana makin ramai. Saya yang duduk paling belakang saja seriuuuus menyimak. Terkesan, ia tak sedang mengajari kami, tapi seolah mengajak diskusi dan tanya jawab ala sesama teman.
Setiap kalimat yang dikeluarkan oleh pria kelahiran 42 tahun ini, langsung di live tweet kan oleh para blogger. Kebetulan, aksi live tweet ini juga dilombakan. Hashtag #Lebihbaik diikuti mention @SafirSenduk dan @sunlife_id bertaburan siang itu. Adapula yang repot mencari posisi yang pas, agar bisa memotret slide show yang ditayangkan safir. Cakep-cakep sih gambarnya, hehehe...
Aha, semakin dalam penjelasan Safir Senduk, bukannya bikin ngantuk malah para blogger semakin antusias. Pembawaan Safir yang santai dan tak membosankan, membuat suasana makin ramai. Saya yang duduk paling belakang saja seriuuuus menyimak. Terkesan, ia tak sedang mengajari kami, tapi seolah mengajak diskusi dan tanya jawab ala sesama teman.
Setiap kalimat yang dikeluarkan oleh pria kelahiran 42 tahun ini, langsung di live tweet kan oleh para blogger. Kebetulan, aksi live tweet ini juga dilombakan. Hashtag #Lebihbaik diikuti mention @SafirSenduk dan @sunlife_id bertaburan siang itu. Adapula yang repot mencari posisi yang pas, agar bisa memotret slide show yang ditayangkan safir. Cakep-cakep sih gambarnya, hehehe...
Begini suasana saat belajar kelola keuangan bersama Safir Senduk. (foto: @sunlife_id) |
Lanjut lagi ya....
2. Siapkan Dana Untuk Masa Depan.
Hai hai, untuk Anda yang belum menikah nih, kudu siapkan dana untuk menikah dari
sekarang. Saya sudah melakukannya lho dengan membuat tabungan berjangka
di bank, jadi tak bisa sesuka hati mengambilnya. Tabungan yang saya
pilih adalah yang berjangka 2 tahun. Setiap bulan, saya menyisihkan
setengah dari gaji saya untuk dipotong secara autodebet oleh bank yang
bersangkutan. Jadi selama kurun waktu itu, saya harus ngerem dan hemat.
Ya, gak apa-apa, demi tercukupi kuota biaya pernikahan yang diinginkan. Tau dong ya biaya pernikahan itu gak murah, jadi memang kudu dicicil
dari sekarang nabungnya. Lagi pula kalau kita sudah punya modal untuk
menikah, orang tua dan saudara akan senang karena tak merepotkan
mereka. Betul tidak..?
"Yang tampan akan kalah sama yg mapan :)) "
Safir Senduk
Trus,
habis menikah, perlu beli rumah dong ya. Hah? Cuma rumah doang? Tentu
bareng isinya juga kan.? Nah, ini dia lumayan megap megap, sudahlah
harga rumah mahal, eh belum lagi mikirin beli isinya, sofa, lemari,
kulkas, spring bed dan sebagainya, Tapi, tenaaaang.... kita bisa membeli
rumah dengan cara kredit, kok. Karena, kata Safir nilai rumah akan
naik, dan bunga kredit dari pembelian rumah itu sendiri, masih lebih
kecil kalau kita bandingkan dengan harga rumah di tahun-tahun
selanjutnya.
Meski begitu, banyak juga nih, yang kalau sudah punya uang banyak, lebih memilih membeli mobil
dulu daripada rumah. Mungkin terpengaruh dengan anggapan masyarakat, kalau mapan itu, bisa dilihat dari seseorang itu sudah punya mobil atau belum. Padahal, tidak demikian. Apalah artinya punya
mobil, kalau rumah masih ngontrak, dan ngos-ngosan untuk menutupi biaya
perawatan dan membeli bahan bakar yang tak sedikit itu. Mendingan, uang
untuk DP beli mobil digunakan untuk DP beli rumah. Kalau sudah punya
rumah, barulah berfikir untuk membeli mobil. Kenapa? Karena kalau kita
beli rumah dari sekarang, maka setiap tahun nilainya akan naik, jadi tak
perlu ditunda membeli rumah. Beda dong dengan mobil, yang nilai jualnya
justru semakin turun.
Nah, kalau sudah menikah, yang perlu dipikirkan selanjutnya adalah dana untuk Pendidikan Anak. Ini juga perlu dipersiapkan sejak dini, mengingat semakin tahun biaya pendidikan semakin meroket. Apalagi, untuk jurusan tertentu, seperti kedokteran biayanya lebih mahal.
Kalau dana pendidikan untuk anak sudah mulai dicicil, pikirkan pula dana untuk hari tua/ pensiun. Anda tak mau kan ketika tua nanti masih sibuk bekerja juga.? Enaknya sih, kalau sudah tua itu ya santai santai aja dirumah. Tapi Anda tak akan bisa bersantai kalau tak punya tabungan atau investasi masa pensiun sejak dini. Memperluas dan menjaga networking juga perlu, lho, terutama jika ingin mendirikan bisnis.
Nah, kalau sudah menikah, yang perlu dipikirkan selanjutnya adalah dana untuk Pendidikan Anak. Ini juga perlu dipersiapkan sejak dini, mengingat semakin tahun biaya pendidikan semakin meroket. Apalagi, untuk jurusan tertentu, seperti kedokteran biayanya lebih mahal.
Ini tiga jurusan kuliah yang biayanya mahal. |
Kalau dana pendidikan untuk anak sudah mulai dicicil, pikirkan pula dana untuk hari tua/ pensiun. Anda tak mau kan ketika tua nanti masih sibuk bekerja juga.? Enaknya sih, kalau sudah tua itu ya santai santai aja dirumah. Tapi Anda tak akan bisa bersantai kalau tak punya tabungan atau investasi masa pensiun sejak dini. Memperluas dan menjaga networking juga perlu, lho, terutama jika ingin mendirikan bisnis.
Saya
sudah kepikiran untuk berbisnis atau punya usaha "Cafe Pempek". Saya melihat, rata-rata orang yang tinggal di
Jakarta dengan berbagai suku, suka dengan makanan khas Palembang ini.
Selain itu, pembuatannya juga gak ribet dan bahannya mudah didapat. Jika
usaha ini sudah maju dan lancar, tinggal merekrut karyawan, dan kita
bisa mencicipi aliaran dana masuk setiap bulannya, hehehe...
3. Oh, Pengeluaran... Bagaimana Mengaturnya?
Haduh,
andaikan hidup ini tak ada pengeluaran, asik kali ya..tapi tak mungkin,
selagi manusia hidup, ya akan ada kebutuhan, keinginan dan nafsu.
Karena hali ini, kadang kita rela mengeluarkan rupiah untuk mendapatkan
hal yang kita inginkan tadi. So, jangan banyak gaya deh, kata Safir itu
bisa bikin kita jadi tertekan seperti hukum newton, hahahaha...
Nah, agar pengeluaran tak membengkak dan membuat Anda menumpuk hutang, ada taktiknya :
1. Jangan boros dan cari tau di mana si boros..?
Ehm....yang lebih boros itu cewek apa cowok..Hayo..? |
Saya sih, mengira cewek yang lebih boros, karena sering belanja dan rajin masuk toko, hehehhe.. Tapi, menurut Safir, wanita dan laki-laki itu sama borosnya. Bedanya adalah wanita sering belanja tapi rajin nawar dan biasanya mencari barang yang harganya murah, bila perlu diskon. *Iya banget*. Tapi, kalo laki-laki, memang jarang belanja, tapi sekali belanja biasanya barang yang dibeli harganya mahaaal dan malas nawar. Betuuul...!! Ada teman laki-laki yang seperti ini. Dia beli sepatu saja harganya satu juta, beli jam tangan, seharga 7 jutaan. Dalam dua tahun, bisa dua kali dia beli jam tangan dengan harga sebesar nominal itu. Walah.... Kalau cewek mah mending beliin baju, emas, lemari atau barang elektronik, biar ketahuan mahalnya... atau beli motor sekalian.
Nah, untuk itu kita harus tau, hal apa sih yang membuat kita boros..? Lantas, kurangi keborosan itu perlahan-lahan. Biasanya wanita boros dipenampilan, dan pria boros dihobi. Jadi kita harus mengendalikan keinginan, agar hidup ini indah dan gak banyak hutang :)
2. Kendalikan keinginan kita.
Karena itu, kita harus belajar mengendalikan keinginan dengan memprioritaskan mana pengeluaran yang wajib dan tidak.
Pengeluaran WAJIB
Ini adalah pengeluaran yang memang harus kita keluarkan, seperti bayar kos atau kontrak rumah, bayar sekolah anak, bayar listrik, PAM, tagihan, hutang kredit dan kebutuhan makan bulanan. Kalau pengeluaran wajib ini tak kita keluarkan, seperti membayar tagihan atau hutang kredit, walah, bisa terkena konsekuensi finansial berupa denda, lho. Jadi, ini kudu dinomorsatukan. Karena dengan adanya denda, akan menambah beban pengeluaran kita.
Ini adalah pengeluaran yang memang harus kita keluarkan, seperti bayar kos atau kontrak rumah, bayar sekolah anak, bayar listrik, PAM, tagihan, hutang kredit dan kebutuhan makan bulanan. Kalau pengeluaran wajib ini tak kita keluarkan, seperti membayar tagihan atau hutang kredit, walah, bisa terkena konsekuensi finansial berupa denda, lho. Jadi, ini kudu dinomorsatukan. Karena dengan adanya denda, akan menambah beban pengeluaran kita.
Biarpun
saya belum ada tanggungan, saya tetap hemat, lho. Untuk memilih kosan
saja, saya pilih yang biaya sewa perbulannya Rp. 500.000, seperti yang saya katakan tadi. Ada ya di
Jakarta harga kosan segitu? Lha, saya buktinya, walau jarang ada sih,
hehehe. Alhamdullilah saya beruntung bisa dapetin tempat kos yang
murah, pinggir jalan dan dekat dengan segala akses. Memang sih, gak pake
AC, tapi pakai kipas angin doang. Gak masalah, yang penting disediakan
kasur dan lemari oleh ibu kos.
Soale, sayang kalau cuma untuk kosan saja harus mengeluarkan uang sampai Rp.1
juta. Kalau gaji saya 10 juta mah, mungkin bisa saja ya, hehehe.
Untuk menghemat pengeluaran transportasipun, saya memilih kosan yang
jaraknya berdekatan dengan kantor. Cukup jalan kaki 5 menit ke kantor,
sampai deh. Jadi uang yang dihemat dari ongkos transport saya guanakan
untuk pengeluaran kebutuhan lain.
Pengeluaran
karena BUTUH
Ini adalah pengeluaran yang jika tak dikeluarkan pun, ya Anda tidak terkena konsekuensi finansial kok, namun memang ada fungsi yang terhenti. Seperti contoh, kebutuhan pulsa untuk ber sms ria, bertelpon cantik atau untuk memenuhi kuota internet setiap bulannya.
Ini adalah pengeluaran yang jika tak dikeluarkan pun, ya Anda tidak terkena konsekuensi finansial kok, namun memang ada fungsi yang terhenti. Seperti contoh, kebutuhan pulsa untuk ber sms ria, bertelpon cantik atau untuk memenuhi kuota internet setiap bulannya.
Pengeluaran karena INGIN
Nah.. ini dia nih... Pengen ini dan itu di luar kebutuhan wajib dan butuh. Misalnya, ingin liburan, ingin beli gadget yang canggih, ingin beli baju yang model terkini yang mahal agar terlihat oke dan sebagainya. Dia selalu muncul dan muncul.
So, kalau saya ingin membeli baju baru misalnya, saya alihkan pikiran saya dengan mengingat bahwa lemari di kamar kos saya sudah penuuuh, hingga tak cukup lagi kalau mau nampung baju-baju yang baru. Bahkan, ada beberapa baju yang jarang saya pakai. Dengan begitu, setan penggoda pun akan pergi dengan sendirinya..:)
Nah.. ini dia nih... Pengen ini dan itu di luar kebutuhan wajib dan butuh. Misalnya, ingin liburan, ingin beli gadget yang canggih, ingin beli baju yang model terkini yang mahal agar terlihat oke dan sebagainya. Dia selalu muncul dan muncul.
So, kalau saya ingin membeli baju baru misalnya, saya alihkan pikiran saya dengan mengingat bahwa lemari di kamar kos saya sudah penuuuh, hingga tak cukup lagi kalau mau nampung baju-baju yang baru. Bahkan, ada beberapa baju yang jarang saya pakai. Dengan begitu, setan penggoda pun akan pergi dengan sendirinya..:)
3. Jangan lupa, prioritaskan pengeluaran yang utama.
Untuk meredam keinginan dan keluar jalur, kita harus melakukan
prioritas pada keuangan. Misalnya, jika ada cicilan motor, rumah dan
peralatan elektronik, maka sisihkan 30 persen dari pendapatan setiap
bulan untuk melunasinya, kalau tak mau terkena denda, seperti yang saya
katakan tadi. Jika
biaya untuk cicilan sudah disisihkan 30% atau 40% jiika kita mencicil
rumah, maka tabungan dan
investasi, plus premi asuransi pun harus disediakan pos khusus, minimal
10% dari penghasilan kita. Sisa dari semua pos-pos itu, sekitar 50% adalah
untuk biaya hidup kita.
4. Memiliki asuransi pun
diperlukan lho. Untuk membayar preminya, bisa diisihkan 10 persen dari
penghasilan per bulan. Dengan memiliki asuransi, kita bisa membayar
pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya
tidak terduga, seperti biaya rumah sakit. Gak murah kan ya kalau sudah
masuk rumah sakit..? Satu malam saja berapa ratus ribu, belum biaya
obat, pemeriksaan dokter, ongkos transport keluarga yang bergiliran
menunggui dan sebagainya.
"Asuransi itu ibarat payung.
Payung tidak
menjamin hujan tidak akan turun, tapi akan menjamin kalau kita tidak
akan basah jika turun hujan...."
Safir Senduk
Nah....kalau semua hal di atas sudah dirinci dan diperhitungkan masak-masak, hati hati nih, jangan sampai prioritas perincian kita tadi dirusak dengan nafsu untuk membeli barang konsumtif, dengan alasan mumpung lagi diskon..
Apalagi nih, kalau lagi jalan ke mall, berhati-hatilah dengan yang namanya SALE atau diskon, karenaaaa......
" Gak semua sale adalah sale."
Safir Senduk
So,
jangan khilaf kalo liat diskon
40%+30%, kalau dijumlahkan sih emang 70%. tapi sebenarnya itu adalah
jebakan diskon, yang kalau dihitung secara persenan, diskonnya cuma
58%. Wajib menjaga hati,
mata dan nafsu, kalau lihat penawaran seperti ini.
Ah, teringat dengan pelajaran ilmu ekonomi masa kuliah dulu, dikatakan oleh dosennya, kalau hal ini disebut "Psikologis Harga". Sama hal nya dengan jejeran nominal angka untuk harga Rp.999.999. Selintas, harganya adalah Rp.900 ribuan, tapi ternyata itu mendekati 1 juta. Wew..ngeri ya..
Ah, teringat dengan pelajaran ilmu ekonomi masa kuliah dulu, dikatakan oleh dosennya, kalau hal ini disebut "Psikologis Harga". Sama hal nya dengan jejeran nominal angka untuk harga Rp.999.999. Selintas, harganya adalah Rp.900 ribuan, tapi ternyata itu mendekati 1 juta. Wew..ngeri ya..
So,
kalau kita berhasil mengendalikan keinginan, maka fokus kita tinggal
kepada biaya untuk kebutuhan dan kewajiban saja. Dengan begini, hidup
bisa aman tanpa harus terbayang-bayang bakal ditagih debt collector....
atau mesti nahan malu sama teman karena sering meminjam uang..:)
“Hidup itu indah...!
Yang
bikin ribet itu adalah tagihan-tagihannya.”
Safir Senduk
Safir Senduk
Begini suasana acara yang sersan, serius santai. |
Yay, mengikuti obrolan seru bersama Safir Senduk dan Sun Life Financial, saya jadi semakin tau dan bijak mengelola Keuangan. Saya banyak salah kaprah selama ini, namun ada pula beberapa hal yang sudah tepat saya lakukan dalam mengelola keuangan dan mengerem nafsu, agar saya bisa punya tabungan dan menghindari hutang.
Meski
di acara keren ini, saya gagal mendapatkan smartphone merk terkini
karena gak ikutan kuis dan gak menang live tweet, plus namaku gak muncul
di doorprize, tapi ilmu dari Safir Senduk, sudah menjadi hadiah bagi
saya, karena membuat saya semakin bijak mengelola keuangan.
Foto bareng Witha dan Mia, teman satu kursi, usai acara.. |
mantap tispnya
ReplyDeleteTerima kasih, ini tips dari Safir Senduk, saya cuma nambahin dikit-dikit aja, yang sesuai dengan pengalaman pribadi, hehehe
Deletesaya mah kalau ditanya mana yang paling kaya di antara Karyawan, Profesional dan Pengusaha, manakah yang paling kaya? ya saya pastinya akan jawab pengusaha, heu
ReplyDeletetenrnyata investasi itu memang baik untuk hari depan,sip lagh salam sukses.
Yoi, itulah perlunya menyisihkan pendapatan setiap bulannya..:)
DeleteInvestasi salah satu cara yang paling jitu :-D
ReplyDeleteYup...sudah berinvestasi, bro..?hehehe....
Deletepenasaran sih sama saham, deposito atau LM, tapiii kayaknya.. entahlah masih belum berani hihi
ReplyDeletehohohoh, lama kelamaan mudah-mudahan jadi berani, dimulai dari deposito yang jangka waktu 2 bulan dulu coba, hehehe;)
Deletewah kayaknya mbak habis acara lagi nih, bicara menej keuangan perlu diterapkan semua orang juga nih termasuk saya, kalo saya letak siboros ada di rokok aja mbak, soalnya saya biasa 1bungkus bahkan lebih dalam sehari heuheu
ReplyDeletetapi masalahnya tanpa rokok saya malas kerja jadi mending ngerokok deh yang penting bisa kerja dan menghasilkan duit.hehe
yang saya belum siapkan adalah tabungan untuk masa depan.heuheu
sulit sekali nih mbak..
Nah, itu dia, cowok boros di rokok...dalam sebulan saja, brp duit yang keluar cuma buat rokok...alasannya macem2 pula kenapa mempertahankan rokok, kayak kamu tuh, hihihii...ah, untunglah daku cewek, hehehe...
Deletesaya juga engga tau mbak, kalo gak ngerokok jadi lemes bawaannya.mungkin sudah kecanduan kali yah..
Deleteyah tapi meskipun saya sudah mengetahui letak siboros saya juga suka memenej uang.soalnya saya juga memperhitungkan dengan penghasilan.asal jangan besar pasak dari tiang aja deh mbak.heuheu
Saya mungkin terbiasa menggunakan otak kanan mbak alias mengandalkan insting jadinya g bisa disiplin, hehehe ..
ReplyDeleteKata Om Safir Senduk, otak kanan dan otak kiri ada positif dan negatifnya kok, dan dua-duanya penting, asal tau menempatkannya saja, hehehe
DeleteAhahah Setuju nih sama Quote'a "Semua akan Indah, Jika ada Duit'a" bukan pada waktunya :D
ReplyDeleteSaya masih belumbisa mengelola keuangan, cari'a 1 bulan habis'a 1 hari -_-
memang perlahan-lahan mengaturnya, kalau ada motivasi, mudah mudahan bisa.. hehehe
Deletenah sekarang mualai terapkan dong tips cara mengatur duitnya mas..
Deleteinvestasi bangunan memang menggiurkan hahahaha :D
ReplyDeleteBtw kenapa pada Foto2 yah pas dijelaskan, bukannya menyimak dengan baik hehehehe
Yang difoto para blogger itu jutru slide/gambar yang ada tulisannya, dan itu berguna juga untuk bahan tulisan blog dan foto di blog, kan..? Gitu mas..bukan foto2 setiap saat, jadi yang difoto hanya ketika muncul slide show yang baru dari Safir Senduk, atau menjepret nara sumbernya..hehehe
DeleteNgeBlog juga saya rasa ikut investasi kak. Kalau blog kita dipasangi iklan semakin banyak pengunjung semakin banyak pula penghasilan kita :D
ReplyDeleteOhh ya mampir ke blog sederhana saya ya gan sebagai tanda persahabatan :)
Hoo oh..setuju, blog juga investasi ya.. :) Iya, ntar aku mampir di blog mu ya..:)
Deletebetuk tuh membayar tunjangan wajib diutamkan dari pada telat bayar akhirnya kena denda, yang ada malah rugi :D
ReplyDeleteiya...denda adalah pengeluaran yang sia-sia, hehehe..
DeleteQUotenya safir senduk jlebbbb semua yo mak
ReplyDeleteYoi...lucu tapi sesuai kenyataan...hehehe
DeleteDuh, blm jadi orang kaya nih krn blm investasi. Kudu buru2 alokasiin dana ya mba biar aman masa depan :)
ReplyDeleteIya mbak, mari kita memulai perlahan, hehehe
Deletewaaa aku datang juga mba pas acara ini, pas lagi mudik bogor hihihi rame pisan yaaa...meriah..aku belum nulis, dan lupa mbahas apa aja ><"
ReplyDeletewoh....mbak Dewi duduk di depan ya..? Trus ruangannya temaram gitu kan ya, jadi sukar mengenali orang, hihihihi...
DeleteSaya lebih suka invest properti daripada saham. tapi saya belum melakukannya, yang sudah saya lakukan hanya sebagai blogger saja :)
ReplyDeletehehehe, blognya blogger juga masuk investasi ya pak dokter..;))
Deletesaya masih bingung dan galau mengenai asuransi nich Mbak... perlu ga sich, apa cukup investasi saja
ReplyDelete