"Mau melihat bangkai tikus saja rame begono. Apalagi bangkai manusia. Pantesan kalau ada manusia yang ditemukan tewas, berbondong-bondonglah warga pengen melihat.”
Itu tadi celetukan seorang teman, saat tersiar kabar si bangkai tikus yang dicari, kini telah ditemukan.
Begini suasananya, saat mereka usai melihat bangkai tikus…
Itu tadi celetukan seorang teman, saat tersiar kabar si bangkai tikus yang dicari, kini telah ditemukan.
Begini suasananya, saat mereka usai melihat bangkai tikus…
Tutup hidung.. |
Kira-kira, caption atau keterangan apa yang cocok untuk foto diatas…??
“Puluhan pengujung hotel melati digrebek petugas, pasangan tanpa kartu identitas diciduk polisi”
“Kerumunan yang melihat mayat....."
atau
"Oknum instansi anu, mesum dengan anak di bawah umur"
Hihihihi, itu dia, rasa penasaran seseorang mengalahkan segalanya. Tak heran kalau muncul istilah “kepo’ atau “pengen tahu.” Sudah jelas-jelas bangkai itu sudah bisa ditebak penampakannya seperti apa. Sudah jelas-jelas, kalau nekad melihat si bangkai, ya akan menghirup bau yang aduhai. Dari jarak 5 meter aja, sudah tercium baunya, apalagi, emang niat didekati sumber baunya. Menyegat! Bikin mau muntah. Tapi tetap saja dilihat, hahahaha…
Si bangkai tikus rupanya bikin penasaran semua orang. Gimana enggak, bau bangkainya itu sudah menyeruak sejak 4 hari belakangan ini di kantor. Diduga, bau itu berasal dari sekitar tempat mejaku bertugas. Karena pas di situ, baunya sangat menyengat.
Sudah ditaburin dong kopi dan kapur barus,. Tujuannya, ya supaya baunya bisa ditutupi oleh kopi. Karena kopi emang bisa “menghisap” bau. Tapiiii…tetap saja tak bisa kalahkan bau bangke yang menohok itu.
Kebayang ya bro, sudah tiga hari ini daku bertahan dengan baunya itu. Kenapa bertahan.?? Salahsatunya karena malas pindah meja. Selain itu, sesuai dengan sifat hidung, jika terbiasa menghirup bau yang menyengat, apek, tengik, atau harum kimia yang menohok sekalipun, maka dalam beberapa menit, si hidung akan menyesuaikan. Pada akhirnya, bau bangke itu tak terlalu menyengat hidungku. Beberapa teman heran. “Kok, tahan banget sih elo duduk disini?” Saya hanya menjawabnya dengan senyuman manis.
Namun, di hari ke empat, baunya
semakin tajam, silet saja kalah.. Daku menyerah. Teman-teman yang lain apalagi…
Panitia pelaksana eksekusi pun disiapkan dadakan, siapa lagi kalau bukan dua orang OB kantor.
Lantai pun dibongkar.
OB kantor membuka karpet terlebih dahulu, baru membongkar triplek dengan obeng. Ya, dengan alat seadanya. Oh, ya area meja yang yang biasa saya duduki, kebetulan tempat lalu lintas perkabelan. Jadi, kabel itu diletakkan di lantai, lantas dikerangkeng dengan triplek, dan ditutupi karpet.
Setelah beberapa bagian lapak triplek dibongkar, taraaa…. ketemu juga si tersangka.. . Oh.. si bangkai tikus ditemukan tepat berada di bawah meja kerjaku.. ia berada di bagian ruang kecil perkabelan. Disitulah ia ditemukan mati dengan tenang.
Ah, akhirnya…bau tak sedap yang menyeruak 4 hari ini, sudah ditemukan jawabannya. Lega! Penghuni kantor langsung heboh dan penasaran pengen melihat si bangkai, seperti yang saya katakan tadi.
Entahlah… bagaimana cara si tikus masuk ke ruang kabel-kabel bawah lantai itu. Memang sih banyak cara yang bisa dilakukan tikus menyusup ke sudut-sudut kecil, hingga ia terjebak, dan tewas, meninggalkan bau yang aduhai. Sialnya, susah untuk mencari sumber asalnya, karena tak terlihat.
Sisa dan bau makanan, memang menggoda tikus. Itu salah satu faktor dia mendekat dan menggiringnya masuk kedalam kotak triplek, tak peduli itu adalah ruang kabel sekalipun. Terbukti, saat bangkenya dievakuasi, ditemukan juga di dekatnya sendok dan saos sachet. Oh...tikus memang tak pandang bulu kalau soal makanan.
Sayapun jadi tersangka, karena sering makan di meja kerja. Yach, mungkin saja, ada sisa makanan yang tercecer dan bau, hingga tercium di hidung tikus. Maafkan daku.. :) Eits, tapi, bukan hanya diri ini saja yang sering duduk di meja itu. Ketika saya pulang, atau tidak sedang di tempat, beberapa penghuni kantor juga duduk disana dan makan di sana. Jadi, ada banyak tersangka, hehehe…
Untunglah OB kantor cekatan menemukan dan segera mengevakuasi bangkai tikus. So, besok ruangan itu sudah mendingan baunya, walaupun belum harum. Karena hal ini, akan ditulis di area tersebut peringatan larangan melakukan kegiatan makan-makan... :)
Ehm…jadi mudeng….tikus asli saja banyak akal untuk menyusup ya, apalagi tikus berdasi yang dikarunia otak, widih, lebih lihay pastinya..
Tikus Berdasi |
Pantesan banyak yang jago sunat dana anggaran dan jadi kaya mendadak deh. Tapi, karena kecurangan dan kebohongan itu berbau menyengat seperti bangkai tikus, jadi ketahuan deh. Senada betul dengan pepatah yang bilang "Sepintar-pintarnya menyimpan bangkai, akan tercium atau ketahuan juga” Ya iyalah..baunya semerbak bingit gitu loh..
Bedanya, kalau si bangkai tikus dieksekusi OB, nah, kalau tikus berdasi, dieksekusi polisi, mahasiswa, masyarakat, pengadilan dan Tuhan..:)
Apalagi, semenjak ada si Om Kapeka, sudah ratusan kali ye, tikus-tikus berdasi yang ketahuan dan kini tinggal di rumah tertutup, yang penghuninya tak bisa bebas keluar, alias penjara.
Eh,
tapi…selain bau bangkai tikus yang menyengat, adakah alasan lain lagi,
sehingga koruptor kok disebut dengan tikus berdasi? Kenapa gak disebut ayam
berdasi, bebek berdasi, atau monyet berdasi…?
he he he, caption-nya terserah aja deh mbak :)
ReplyDeletebanyak yang antipati sama tikus, mulai dari yang hidup berdasi (ebuset) sampe yang mati (bangkai)
padahal, kalo di film kartun, tikus itu lucu kayak jery atau miki...
hehehe
hihihi, setuju deh...kalo di film kartun ,tikus itu menggemaskan dan ditunggu, tapi di dalam kehidupaan sehari, menjijikkan,. hehehhe
Deleteolahah...ternyata gambar2 di atas itu pada nutupin mulut dan menundukkan wajah karena gak tahan bau bangkai tikus yang menyengat ya? Kirain gimana gitu...hehe...
ReplyDeletehehehe, iya mbak... adegan menutup hidung krn bau bangkai tikus, hampir mirip dgn menutup muka saat penggrebekan di hotel melati yg sering kita lihat di TV-TV, hohohoh
DeleteGambar tikus berdasinya kiyut. Kok tahan sih 3 hari?
ReplyDeleteEntahlah mbak, kenapa aku bs tahan sampe 3 hari, krn posisi meja itu uenak sih, hehehe..Tikus berdasinya kiyut ya...hehehe...
DeleteCaptionnya lebih cocok yang :Puluhan pengujung hotel melati digrebek petugas, pasangan tanpa kartu identitas diciduk polisi" mba :D
ReplyDeletehehehe. jadi lucu-lucuan ya captionnya...
Deleteiya kenapa ga di sebut ayam berdasi kaya nya oke kalo pake nama itu dari pada tikus berdasi, wkwkwk
ReplyDeleteJadi, enaknya disebut apa, Mila..? hehehe..
Deletemenghirup bau yang aduhai kaya gimana ya? :D
ReplyDeletewaduh..gimana ya menjelaskannya bau aduhai itu, hahaha
Deletetikus memang selalu identik dengan yang bau, kotor, dan jelek :)..untung keteu ya bangkainya..
ReplyDeletehehehe, iya mbak, bau tikus itu khas bingit.. malah sebelumnya, ada temen yg menduga, itu bangkai cicak, tapi gak mungkin kan ya bau bangke cicak sampe aduhai begitu, hehehe
DeleteWhihiwwh iy bener banged. Yang namanya TIKUS sudah sering membahana kemana mana. Aroma TIKUS memang sangat. Bau menyengat. Apalagi kalau (Maaf) kotoran tikusnya itu. Waaa repot membersihkannya
ReplyDeletehohohoh, tau aja neh kang Asep, khas banget ya bau tikus itu....khas menyengatnya, hihiih
Deletenggak muntah3 to mbak eka bau bangkai tikus begituan..aku aja disini membayangkan bau bangkai aja mau muntah :(
ReplyDeletehihihihi...bau menyengat di hidungku dikesampingkan, demi sdh duduk di meja yg uenak dan layar kompi yg super duper lebar, dibanding kompi meja lain, hihihihi
DeleteTikus.. tikus hewan yang paling nyebelin jangankan di kantor mbak Eka di rumah saya aja kalau mau ngusir tikus itu perlu konsentrasi yang benar2 fokus. Btw bangkai tikus emang bikin ganggu suasana aja keadaan kantor mbak Eka jadi ramai sepertinya karena bangkai tikus :D
ReplyDeletehaha tikus badanya aj kecil tapi baunya ganas, dirumah saya jarang ada tikus soalnya kucing dirumah galak galak :D
ReplyDeletehohohoh, badan kecil bau ganas, xixixixi
Deletebangkai tikus bikin muntah engga kuat dengan baunya :D badannya kecil tapi aroma bangkainya bisa kemana-mana ya mba hihihihi
ReplyDeletebedanya kalo tikus kantor itu nggak keciri baunya sama bangke tikus hehehe
ReplyDeleteGambar tikus berdasinya kiyut
ReplyDelete