Sandal Salah Pasangan
Beberapa kali saya salah
memakai atau mengenakan pasangan sandal. Entah karena gak teliti, teledor atau buru-buru. Alhasil,
sandal yang dikenakan kaki kiri, berbeda dengan kaki kanan. Seringkali, sadarnya itu pas sudah setengah perjalanan menuju ke warung atau saat mau beli nasi ke
warteg. Tapi, ya sudahlah…, mau ke warung
juga, dekat rumah pula, malunya masih bisa disembunyiin, hehehe...
Tapi, kalau salah pasang sandal
(sedikiti nge high heels) terjadi saat menuju
ke sebuah perusahaan, yang lokasinya jauh dari rumah, ehmmm apa kabarnya ya...?
Tampilan busana sudah rapi, eh, pas nengok ke bawah... ya amplop, sandalnya ternyata salah pasangan. Gimana, tuh?
Tampilan busana sudah rapi, eh, pas nengok ke bawah... ya amplop, sandalnya ternyata salah pasangan. Gimana, tuh?
sandal salah pasangan |
Iya, itulah yang pernah
saya alami sekitar 10 tahun lalu saat menemani teman ke sebuah gedung
perusahaan, untuk suatu keperluan. Sadarnya itu, justru setelah pulang dari gedung tersebut dan tengah
menuju ke jalan raya, untuk naik angkutan umum. Jleb!
Teman saya pun baru mengetahui
hal ini, karena saya beritahu. Ngikik manislah dia melihat keteledoran
saya.
Ya sudahlah....saya jabanin
aja. Mau gimana lagi, daripada nyeker, ya mending tetap dipakai, meski pasangan
sandal satu sama lain sedang bercerai sementara waktu.
Nah, ini pasangan sandal yang benar ...;) |
Tali sandal lepas
Sandal murahan yang saya punya,
menunjukkan kelemahannya saat saya ingin bertandang ke rumah teman. Yup, sandal
yang dipakai, putus, tepat berada di
tengah gang yang ada di perkampungan. Lagi rame orang pula, aeh mak….
Langsung deh ngacir ke warung
yang kebetulan jaraknya cuma beberapa langkah dari lokasi kejadian. Sayang,
warung itu tak menyediakan sandal, karena memang warung rumahan yang kecil. Yo,
wes, tertatih-tatih lah kaki ini melangkah menuju ke rumah teman. Mau nyeker malu,
karena banyak orang.
Ketika jarak 20 meter, ada
beberapa warga yang berteriak memanggil saya. "Mbak...Mbak...."
Saya menoleh, ouw, rupanya ada warga yang ingin memberikan sandal, mungkin
kasihan kali ye melihat saya, hihihi
Tapi, saat itu ,
sedikiiit lagi saya sampai di rumah yang dituju, jadi ya gak saya hampiri orang-orang
yang ingin menolong itu. Maaf ya, bukan sombong, tapi malu, hehehe.
Tali (Sandal) Wedges lepas
Ini cerita jaman kuliah dulu.
Setiap weekend, biasanya ngeceng tuh sama-temen-teman ke mall atau ke
tempat perbelanjaan. Yah, cuma ngeceng aja, alias jalan-jalan, uang juga pas –pasan,
gak ada yang bisa dibeli, hihihi. …
Nah, di suatu minggu yang
cerah, saat mobil yang dibawa teman
sampai di lokasi yang di tuju, eh, pas keluar dari mobil, blash... tali
sandalku copot. Lemnya terburai. Putus, deh. Padahal, itu sandal baru, pertama
kalinya saya pakai di hari itu. Tapi, sandal murahan , sich, hihihi.
Untung putusnya pas baru turun
dari mobil, bayangkan kalau putusnya sudah setengah jalan, aih, malunya
doble deh. Untung pula, teman saya bawa sandal di dalam mobilnya,
meski sandal jepit, sih, tak apalah, daripada apalah-apalah (niru komentarnya Iis Dahlia di Dangdut
Akademi 2, Indosiar)
"Itu dia kenapa aku gak
mau beli sandal yang murahan, ya begini dia nih akibatnya" begitu komentar
Selly, teman yang menemani saat itu :)
Tali (Sandal) Wedges lepas lagiiii…
Nah, dua cerita diatas adalah
kisah sandal/wedges putus yang harganya
murahan. Trus, apakah kalau kita beli sandal yang mahal, ada jaminan gitu akan
baik-baik saja. Oh, tidak sodara-sodara..
Wedges mahal dengan model kece
badai yang dibeli secara on line, telah menunjukkan sakratul mautnya, hanya dalam
beberapa jam setelah kaki indah saya menapakinya. Deuh!
Yup, baru diajak jalan beberapa
meter dengan langkah kaki yang cepat, bahannya mengkerut, jahitan dan talinya
kropos, lemnya megap-megap. Padahal, ini wedges belinya mahal, lho. Ya, setidaknya
mahal versi saya lah ya, hihihi....
Apa karena sandal ini hand made
ya, bukan buatan pabrik, (begitu keterangan di websitenya) makanya jadi
mudah ngelendot ? Ya, bisa jadi sih,
karena menurut saya, bagaimanapun buatan pabrik lebih oke dan kuat,
dibanding hand made. Atau.... emang kaki saya yang ngragas..? hahaha..
Itu terjadi 3 tahun yang lalu.
Walhasil, setelah turun dari angkutan umum dan menyebrang, langkah kaki kudu
hati-hatiiii bingits, karena tali wedges sudah diujung tanduk. Alhamdullilah,
sampai juga di mall, demi menghadiri sebuah acara, dengan mengandalkan tali wedges
yang masih nyantol dikit. Ulalala….
Setelah acara berakhir, saya
langsung borong wedges di mall yang sama. Langsung beli 3 pasang. Ya,
ampun, jadi kalap dan dendam deh, gara-gara alas kaki mahal yang reyot. Yang
saya pilih, pun harganya tidaklah murah, meski ada diskonnya juga, sih, hahahha....
Ehm... usai wedges-wedges
kece yang diborong tadi dibayar di kasir, saya langsung pake itu barang, supaya
gak malu-maluin. Hadeh... Ternyata, meski mahal bukan jaminan sandal wedges
akan awet ya. Tergantung kuatnya bahan dan keganasan kaki kali ye, hohoho..
Kaki ini pede banget ya :) |
Gara-gara sering mengalami
sandal putus, saya sampai trauma, lho. Jadi, kalau mau menghadiri acara yang
mengharuskan pakai high heels atau wedges
dengan tali temali, meski talinya kuat, saya bawa persediaan sandal lain.
Ya, buat jaga-jaga sih. Siapa tau kaki jenjang ini mengeluarkan keganasannya, jadi
putus lagi deh sandalnya. Tapi, sandal cadangan yang saya bawa, bentuknya ceper dan ringan, supaya gak berat-beratin
tas.
Trus, kalau sudah terlihat tali wedges yang lemnya megap megap, saya sempatkan jahit di tukang soll,
supaya jangan terjadi insiden yang bikin saya jalan ngesot lagi.
Ehmmmm, meski telah mengalami beberapa
kali kejadian memalukan gegara sandal, wedges atau sejenisnya, tapi, saya tetap
mau berterima kasih pada sandal.
Gara-gara sandal, kaki kita jadi
aman dan dari tanah, kotoran atau benda - benda tajam yang bisa menusuk telapak
kaki.
Gara-gara sandal, wedges , atau
high heels penampilan kita jadi terlihat cantik dan menarik.
Gara -gara sandal juga, saya bisa
menuliskan kisah ini :) Dan itu artinya, blog saya nambah lagi isinya, hihihi
ahahah, pengalaman sandal putusnya banyak juga ya mbak,
ReplyDeleteitu kayanya bukan salah di sandalnya deh, kemungkinan kaki mbak yang salah, terlalu pemilih gitu, baru jadian udah minta putus lagi, hihihi xD
hohohoh, hai Ilajah...iya, kaki ku gragas atau memang terlalau pemilih ya, seperti katamu, jadi maunya minta sandal yang baru lagi, hehehe... Makasih ya, aku bisa nulis ini krn terinspirasi dari artikelmu, hehehe
DeletePernah sandal gue itu tipis banget, secara kan sandal hotel ya, nah pas keluar dari hotel untuk jajan eh ternyata diluar becek, jadilah berbecek2 dengan sandal hotel yang tipis itu hahaha
ReplyDeleteKalau aku blm ada sih yang mengesalkan dari sandal hotel, paling karena tipisnya itu, jadi gak nyaman kalo injak lantai, hehehe
Deletesendal copot aku juga serig banget mbak, hasilnya beli sendal di jalan
ReplyDeleteWah, sama-an kita ya mbak....tos dulu..hehehe
Deletetali sandal putus itu nggak enak banget, saya pernah beberapa kali begitu -__-
ReplyDeletehahaha kasihan amat mbak salah pake pasangan sendal..
wah..wah banyak juga ya yang punya pengalaman sandal putus, tapi kalau salah pasang sandal..??? .ehm....cuma aku nih kayaknya, hahaha...
DeleteKalo tali sandal lepas udah sering, hati aja sering :)
ReplyDeletehehehe, iya, makanya sering bawa sandal cadangan..;)
Deletebhahahaha lihat poto paling atas aku ngikik2 gak selesai2..dikira ama suami aku lagi sawan..hahaha...masih ada ya sandal kebalik begitu...eh btw...widges oke punya yg bawah jadi pengen juga nih :)
ReplyDeletehohhoho, gara-gara gak teliti dan terburu-buru mbak, jadi salah deh pasangan sandalnya deh, hehehe...aku juga suka model widges, gak terlalu sakit dibanding high heels ya. hehehe..
Deletehahaha pengalaman yang engga mau terulang lagi :D saya pernah ngalamin putus sandal di acara penikahan tetangga saya haduuuuuh malu nya muka mau di simpen di mana :D di liatin para tamu undangan :( mau pulang jauh mau beli jauh juga tempatnya dari gedung :"( nasiiiib deh .
ReplyDeleteWahahah, saya juga pernah dinikahan kejadian memalukan, bukan putus talinya, tapi lem antara sandal dan batas bawah sandal lemnya mangap dan akhirnya lepas..ah sudahlah...begitu banyak kejadian yg memalukan, hihihih
DeleteAku sering juga dulu ayak gini, tapi yang paling malu itu waktu ketemu dosen *bimbingan skripsi. Pakai sandal malah keliru haaa
ReplyDeleteToss dulu...heheheh..
DeleteTali sendal yang serin glepas itu berhubungan dengan berat bandan ngga sih mbak, hehehehehe :D
ReplyDeletehahahhha, bisa jadi..bisa jadi.... dan...berhubungan jg dgn keganasan kaki, wkwkwkw
DeleteSaya juga pernah mengalami memakai sandal yang tidak cocok antara yang kiri dan yan kanan. padahal rasanya di kaki sudah beda. Mungkin karena terburu-buru kali, ya?
ReplyDeleteIya Lut, kalau sdh terburu-burur, rasa sandal yg berbeda jadi gak ngeh kitanya, hihihi
DeleteSaya gak pernah mau lagi pake sendal kalau jalan-jalan, Mbak. Harus pake sepatu. Karena udah sering banget tanpa sadar, setiap kali masuk mobil sandalnya saya tinggal di luar wkwkwk. Kalau ketinggalannya di rumah sih gpp, paling balik lagi. Tapi, kalau ketinggalannya di jalan. Pasrah kalau sampe hilang :D
ReplyDeleteLoh, kenapa tuh mbak, setiap kali masuk mobil, sandalnya tinggal diluar? hihihihi.... Kalo pake sepatu, ya selalu nyantol ya, jg gak tertinggal lagi..heheh
DeleteWaduh kisah sandal putusnya banyak banget tapi akhirnya tampil cantik penuh pesona. Sendal putus bisa disebabkan karena material sandal yang kurang mampu menopang penggunanya :p
ReplyDeleteouw, krn keberatan badan ya mas, hohooho
DeletePakek wedges emang lebih enak ya, Mbak. Aku jugak sukak, meski nomor satunya tetep kets sih. Hihihi :P
ReplyDeletekets emang lebih aman, gak pake putus, paling kalau lemnya sekarat, sepatunya jadi mangap, hahahha
Deleteaku malah pernah sandalku sol bagian bawahnya lepas dan ketinggalan di jalan..... haduuh untung ga ada yg liat
ReplyDeletehahaha, aku juga pernah mbak...banyak sebenarnya kisahku dgn sandal, cuma kalau diceritain semua...halah, penuh nih artikel, wkwkwkw
Deletekalau q g thu kenapa, kalau dibelikan yang mahal, contohnya dibelikan istriku sandal bata g lama sudah rusak...tpi kalau yang murahan yang 20 sampai 30 an, sampai sekarang belum rusak...
ReplyDeletewuahaha, memang ada kalanya sandal murahan justru lebih awet,wet, wet..entahlah kenapa, hihihi
DeleteTenyata memakai sendal pun penuh suka dan duka, haha jd berasa berkesan sekali.
ReplyDeleteBeda bgt dgn saya, mungkin karena saya laki2.. jd ga terlalu peduli dgn sendal yg di pakai :D
Tapi benar itu, kadang produk yg mahal maupun murah itu membingungkan. Kadang bisa sama2 awet, kadang bs sama2 cepat rusak. Entah, mungkin tergantung bagaimana cara kita memakai dan merawat nya :D
hehhe, iya mas, meski cuma sebagai alas kaki dan letaknya paling bawah diantara tubuh kita, tapi peran sandal cukup besar, justru karena itulah timbulkan suka duka, dari sandal yg murah maupun mahal, hahaha
DeleteSandal, wah jadi keinget dulu dikejar kejar sama anjing dan talinya lepas sebelah (lepas bagian kanan, bukan yang depan) jadi nyeker hahaha....
ReplyDeletePernah malu saat dulu ke warung pake sendal emak emak (yg dipake kondangan) alhasil diketawain. Gue pikir malam udah sepi, kalau ada nggak merhatiin sandal kita....
Hahaha.... Salam kenal ya, kunjungan pertama ini :))
Wuahahaha, aku ngebayangin deh gimana kamu pake sendal emak2 untuk kondangan ke warung, pletat pletot gak kakinya...? hahahah....
DeleteSalam kenal kembali..:)
Itu sendal cuma satu satunya dirumah, udah malem juga dan warung sepi. Dikira nggak ada orang, tapi....dugaan meleset. Sial, diketawain sepanjang jalan....
DeleteDasar sendal jahanam....
haha aku sering mak..kata ibuku, jalanku terlalu sembrono hihihi...
ReplyDeletehehehe, iya, aku jg sembrono kali ya mbak...hihihhi :)
DeleteWidiw.. berasa Raisa ya Mbak *serba salah* mau beli sandal murah atau mahal. Aku sekarang lebih pilih merk yang terkenal awet Mbak, gak berani beli yang abal-abal. Tapi tetep gak kapok beli yg murahan meski kudu siap-siap kalo jebol tiba-tiba suatu saat :D
ReplyDeleteIya Hil, semenjak aku sdh kerja, selalu beli sandal yg rada mahal dikit, biar awet...tapi yg murah juga tetap dibeli,. buat cadangan, hahaha..... tosss dulu....
Deletewkwkwk sama banget, dari mulai tali putus,dl tapi belom pernah sih salah pasangan. mudah2an engga pernah deh! hihihi :P
ReplyDeletepasti ngikik dan ga pd sepanjang jalan :)
heheheh, wah, banyak ya yg punya kisah putus sandal, tapi semoga tidak banyak kisah sandal yg salah pasangan, emang malu euy, hihihihi
Deletekadang ada pengalaman yang membuat kita merasa konyol, namun di balik kekonyolan itu sebenarnya unik dan itu bisa membuat orang merasa kita berbeda dengan lainnya. tapi ya memang lucu mbak. saya juga punya kawan yang super cuek, kadang malah make sendal istrinya...gara-gara penemapilannya seperti itu malah ia jadi unik menurut kawan-kawannya...heheee
ReplyDeletehohohoho, temennya cuek banget mas, sampe pakai sandal istrinya, hihihi..Tapi, iya,, yang konyol itu yang lucu , hehehe
DeleteAduuuh wedgesnya bikin ngiler pengen beli, tapi sayang uangnya harus di tabung hihihi
ReplyDeletehahaha itu kenapa sandal wedgesnya copot terus mbak,hehe pengalaman sandal copotnya banyak juga ya? :D
ReplyDeleteSaya pernah ngalamin yang salah pasangan :D
ReplyDelete