Banyak teman saya yang menyesali karena tak sempat menyimpan baik-baik gambar-gambar kenangan yang pernah dilewati pada masa lalu. Dibiarkan begitu saja tanpa dirapikan atau dikumpulkan jadi satu, boro-boro dimasukkan kedalam album. Tercecer, terinjak, tertumpuk buku-buku, basah terkena air hingga kertasnya rusak, karena tercecer dimana-mana. Padahal, gambar yang ada disecarik kertas berwarna warni itu penuh kenangan. Nostalgia saat SMP, kegembiraan ketika kelulusan SMU, moment bahagia saat ulang tahun atau hari penting seperti pernikahan dan wisuda.
Kenapa ya tak
disimpan jadi satu, dan dimasukkan kedalam album plastik misalnya,
yang biasanya didapat dari toko tempat cuci foto agar semuanya
terkumpul jadi satu. Aman dan terlindungi. Jadi, kalau ingin mencari
atau melihat foto-foto masa lalu, tak perlu repot mencari, karena
sudah tau tempatnya dimana.
Gambar di mini book Pictalogi |
Ah, untunglah, sedari kecil saya diajarkan ibu saya selalu rapi kalau tuk urusan simpan menyimpan gambar/foto. Saya melihat, setiap kali usai jeprat-jepret disuatu acara, ibu saya langsung ke tempat cuci cetak foto, tuk mencetak foto. Setelah itu, beliau membeli album besar dan tebal, untuk menyimpan./ memasukkan foto-foto yang baru dicetak tadi.
Album-album itu,
ia susun berjejer rapi didalam kamar. Ketika menginjak bangku SMU,
sayapun meniru apa yang dilakukan oleh Ibu. Banyak sudah koleksi
foto-foto saya, baik foto yang narsis secara personal, maupun ketika
sedang berkumpul merangkai kenangan bersama teman-teman. Ketika saya pulang kampung, saatnya saya bernostalgia bersama album-album kenangan itu.
Album Jadul... |
Namun, kini,
seiring dengan perkembangan jaman, banyak yang menyimpan file foto
didalam komputer, CD, handphone atau di upload/disimpan jejaring
sosial. Ya, gak apa-apa sih, itu juga bagus.
Tapi, ada resikonya jika kita menyimpan foto di gadget. Salahsatunya adalah bagaimana jika file tadi hilang, rusak atau error ? Nah, kita juga yang rugi, kan. Apalagi jika momen yang hilang itu tak akan bisa terulang lagi. Reuni antar teman masa sekolah dulu, misalnya. Moment lucu saat anak-anak kita masih kecil. Kenangan saat traveling ke negara beda benua yang belum tentu bisa mengunjunginya lagi. Peristiwa bahagia saat dilantik tuk kenaikan jabatan. Moment mengharukan saat menerima penghargaan atau saat-saat sakral ketika duduk dipelaminan.
Dan masih banyak
lagi moment lain yang tercipta dalam hidup ini, rasanya sayang kalau
tak diabadikan melalui secarik kertas indah bergambar. Dengannya,
kita bisa tersenyum mengingat masa lalu, atau membangkitkan semangat
ketika melihat teman-teman yang ada difoto sudah sukses semua.
Tapi, ada resikonya jika kita menyimpan foto di gadget. Salahsatunya adalah bagaimana jika file tadi hilang, rusak atau error ? Nah, kita juga yang rugi, kan. Apalagi jika momen yang hilang itu tak akan bisa terulang lagi. Reuni antar teman masa sekolah dulu, misalnya. Moment lucu saat anak-anak kita masih kecil. Kenangan saat traveling ke negara beda benua yang belum tentu bisa mengunjunginya lagi. Peristiwa bahagia saat dilantik tuk kenaikan jabatan. Moment mengharukan saat menerima penghargaan atau saat-saat sakral ketika duduk dipelaminan.
Nah, terkait
urusan file yang hilang atau rusak. Ada pengalaman teman saya, yang
menitipkan file foto saat ia jalan-jalan ke Polandia, di laptop
pacarnya. Eh, tak dinyana beberapa bulan kemudian, laptop pacarnya
hilang dicuri maling, saat ia dan keluarga sedang terlelap tidur
siang. Siang hari, lo... Ehm maling sekarang gak pandang waktu lagi
dah... Nah, kalau sudah begitu, gimana coba,...bisa nangis bombay,
kan,..? Belum tentu bisa ke Polandia lagi. Padahal, foto-foto tadi
belum sempat dicetak.
Nah, itulah salah
satu gunanya cetak foto. Moment indah kita akan tersimpan manis
selamanya. Kalau dirasa biayanya mahal, ya gak usah semuanya dicetak.
Ambil gambar yang bagus-bagus atau yang dianggap penting, itu saja
yang dicetak. Yang penting, bisa mewakili salahsatu moment manis
dalam hidup kita. Selebihnya, ya silahkan ditaruh di tempat yang diinginkan.
Ah, begitu banyak
moment dalam hidup ini yang perlu diabadikan, disimpan, dipajang
bahkan dipamerkan. Saya termasuk orang yang suka sekali mencetak
foto. Apalagi sewaktu belum ada FB dan twitter, wah itu mah saya
wajib cetak foto. Karena, sampai sekitar tahun 2005-an, kan belum
menjamur tuh yang namanya FB dan twitter, jadi kalau mau lihat foto,
belum ada medianya. Paling disimpan cuma lewat CD doang. Tapi kalau
mau melihatnya gimana...? Mesti melalui komputer dulu, kan.
Iya, kalau punya
kompi, kalau kagak...? Masak, mesti kerumah temen dulu, atau ke
warnet dulu demi bisa melihat foto yang tersimpan di CD atau flash
disk. Ribet. Apalagi, kala itu yang namanya laptop masih barang
langka dan mahal.
Nah, karena tak
ada media penyimpanan atau pemajangan foto, jadi ya mau gak mau
mesti dicetak. Kalau cuma disimpan dalam CD atau masih berupa klise
saja, ya gak seru dong, ah, hehehe.
Berbeda kalau foto
tadi dicetak dan disimpan dalam album, ya tinggal diambil saja,
dibuka, dan ketika melihatnya, serasa terulang lagi deh moment
indah yang sudah terlalui. Dan moment itu bisa “bicara” ketika
kita memandangi gambar-gambar tadi.
Itulah beberapa
alasan kenapa saya suka mencetak foto.
Nih buktinya, kalau saya suka cetak foto.... |
Cumaaaa, yang
bikin saya jadi malas saat cuci cetak foto adalah antri bo. (Ini berdasarkan pengalaman saya yang sering cuci cetak di mall yang memang gerai cuci cetaknya selalu ramai, karena bagus kulitasnya). Trus,
mesti pilah pilih foto, mana yang mau dicetak atau tidak ketika
menyodorkan CD atau flashdisk ke kompinya tempat cuci cetak foto,
karena terlalu banyak file-file foto yang saya miliki. Dan ini
memakan waktu yang tak sedikit. Belum lagi nunggu hasil jadinya, lama.
Memang sih bisa ditunggu, kalau yang antri sedikit. Tapi, kalau lagi
banyak orang, wah bisa lebih 30 menitan nunggunya. Jenuh! Padahal, ada
kalanya saya mesti buru-buru meninggalkan gerai itu tuk melakukan
kegiatan atau pekerjaan lain. Memakan waktu..!
Tak cuma itu keribetannya. Kalau
mau ketempat tempat cuci cetak foto yang bagus, biasanya areanya ya
di mall atau tempat commersial area. So, memerlukan waktu dan ongkos
transport. Nah, untuk saya yang tinggal di Jakarta, tau sendirikan,
kalau mau ke kawasan mall atau commersial area, ya mesti berkecamuk dengan
kemacetan, muter-muter, menghirup polusi dan sebagainya. Melelahkan
dan ribet. Tapi, kalau mau cuci cetak foto abal-abal, yang sebulan
sudah berubah/pudar warnanya ya banyak mah dekat rumah saya,
hahhaha. Tapi saya gak maulah, semua orang pasti pengen kualitas
gambarnya yang tahan lama dan oke...
Pictalogi...membuat cetak foto menjadi mudah dan santai
My Pictalogi |
Semua kelelahan dan keribetan itu harus saya singkirkan, setelah saya menemukan pictalogi, tempat cuci cetak foto yang melayani jasa cetak foto dalam bentuk yang lebih menarik. Bisa kita order melalui dunia maya alias on line.
Nah, sekarang cetak foto makin mudah dengan Pictalogi. Gak perlu pake ongkos, gak usah
mikirin antri dan terburu-buru. Yup, cukup pesan dari rumah saja, dan tinggal menunggu hasilnya sambil bersantai dirumah.
Mengetahui ada jasa layanan ini, wajib dong dimanfaatkan. Kapan lagi mau cuci cetak foto diselingi dengan browsingan, sesekali membalas chatingan di jejaring sosial, sambil duduk manis di kursi putar kantor, hahahah.
Di pictalogi, saya memilih mencetak foto dalam bentuk mini book, yang berukuran 10,5 x 7,5 cm. Tak sampai seminggu, paketnya sudah mendarat di alamat saya dengan selamat, ouww.. saya bisa merasakan finishingnya menggunakan kertas doff, jadi terkesan eksklusif. Warna-warna gambarnyapun segar dan kinclong. packagingnya sesuai dengan apa yang saya upload/kirim ke pictalogi, tidak berubah. Pun, dengan pilihan background halaman foto dan cover, sesuai dengan apa yang saya pilih. Tidak ada yang error. Dengan satu set mini book ini, saya bisa menikmati 30 foto pilihan yang saya favoritkan. Ketika saya pamerkan kepada teman-teman kantor, mereka semua suka dan tertarik.
Nah, yang lebih cihuy lagi, cuci cetak foto di Pictalogi ini, gak perlu mikirin ongkos kirim, bro..!! Ya, layanan cuci cetak foto ini bebas Ongkos Kirim ke seluruh Indonesia. Ayikkan..? Pokoknya, cetak foto makin mudah dengan Pictalogi deh....
Kenapa saya memilih produk Mini book...?
Nah, seperti yang saya ungkapkan di awal tadi, alangkah asyiknya kalau foto foto yang kita cetak, terangkum jadi satu dalam album atau buku. Supaya tak tercecer kemana-mana dan awet. Yang paling penting lagi, saya gak perlu takut kalau salah satu fotonya bakalan hilang karena dicomot atau diambil oleh teman yang iseng, karena, gambarya menyatu dengan kertas kerennya. Selain itu, yang saya suka dipaket Mini book ini, ada banyak pilihan theme/tema background halaman foto dan tema cover, sesuai selera. Karena ukurannya yang imut, saya bisa membawa mini book kemanapun. Jadi, kalau ada teman atau keluarga yang pengen tau tentang aktifitas atau kenangan saya, tinggal pamerkan saja mini book pictalogi. Semuanya bisa terhibur dan saling berkomentar gegara gambar-gambar cantik yang hadir didalamnya.
Di pictalogi, saya memilih mencetak foto dalam bentuk mini book, yang berukuran 10,5 x 7,5 cm. Tak sampai seminggu, paketnya sudah mendarat di alamat saya dengan selamat, ouww.. saya bisa merasakan finishingnya menggunakan kertas doff, jadi terkesan eksklusif. Warna-warna gambarnyapun segar dan kinclong. packagingnya sesuai dengan apa yang saya upload/kirim ke pictalogi, tidak berubah. Pun, dengan pilihan background halaman foto dan cover, sesuai dengan apa yang saya pilih. Tidak ada yang error. Dengan satu set mini book ini, saya bisa menikmati 30 foto pilihan yang saya favoritkan. Ketika saya pamerkan kepada teman-teman kantor, mereka semua suka dan tertarik.
Kinclongkan warnanya...? |
Nah, yang lebih cihuy lagi, cuci cetak foto di Pictalogi ini, gak perlu mikirin ongkos kirim, bro..!! Ya, layanan cuci cetak foto ini bebas Ongkos Kirim ke seluruh Indonesia. Ayikkan..? Pokoknya, cetak foto makin mudah dengan Pictalogi deh....
Ketika Mini book Pictalogi mendarat di rumah... |
Kenapa saya memilih produk Mini book...?
Nah, seperti yang saya ungkapkan di awal tadi, alangkah asyiknya kalau foto foto yang kita cetak, terangkum jadi satu dalam album atau buku. Supaya tak tercecer kemana-mana dan awet. Yang paling penting lagi, saya gak perlu takut kalau salah satu fotonya bakalan hilang karena dicomot atau diambil oleh teman yang iseng, karena, gambarya menyatu dengan kertas kerennya. Selain itu, yang saya suka dipaket Mini book ini, ada banyak pilihan theme/tema background halaman foto dan tema cover, sesuai selera. Karena ukurannya yang imut, saya bisa membawa mini book kemanapun. Jadi, kalau ada teman atau keluarga yang pengen tau tentang aktifitas atau kenangan saya, tinggal pamerkan saja mini book pictalogi. Semuanya bisa terhibur dan saling berkomentar gegara gambar-gambar cantik yang hadir didalamnya.
Bagaimana Prosesnya..?
Sebelum kita melakukan proses upload gambar, akan muncul pilihan cover mini book seperti apa yang kita inginkan, plus tulisan apa yang akan kita cantumkan di cover mini book tersebut. Jenis dan ukuran hurufnyapun kita sendiri yang menentukan. Mau huruf sambung atau huruf jenis lainnya. Komplitkan?
Pada
mini book yang dipesan beberapa waktu lalu, saya memilih judul cover :
"The Shymphony Of Eka On Mini Book”
Biar kompakan sama judul
header blog saya :
"The
Shymphony of EKA”
Narsis di kandang sendiri, boleh dong ya...hahahha...
Nah, setelah sukses menentukan gambar cover dan judulnya, dilembar kedua, barulah muncul menu up load foto, yang bisa kita ambil dari facebook atau instagram. Eh, pictalogi juga menyediakan layanan tuk anda yang ingin upload foto langsung dari komputer, bukan dari jejaring sosial. Ya, siapa tau ada yang gak suka upload atau pamer foto di FB atau istagram, supaya lebih privasi. Nah, disini bisa juga upload foto dari kompi. Pictalogi ini pengertian, ya..hehehe..
Selanjutnya, ada pilihan menu background tuk halaman foto. Cantik-cantik lo pilihannya. Ada yang background putih bintang-bintang, ada warna biru dihiasi awan, ada bunga-bunga ungu, dan warna coklat yang dihiasi pohon. Tuh, banyak ya pilihannya.
Untuk menentukan
theme background halaman foto, kalau saya sih, disesuaikan dengan cerita
foto kita saja. Misalnya, pada gambar saya memegang boneka horta, dan
disebelahnya sedang posisi di outdoor berlatar rerumputan, maka tema
background halamannya, saya pilih hijau yang ada pernik
pohonnya. Supaya ada nuansa alamnya.
Pada bagian gambar
saya sedang di Pantai pandawa Bali dan mejeng di depan tugu hotel
yang berikon gitar, saya pilih tema biru berawan...
Tema biru berawan. |
Ketika sedang
berkumpul dan bercanda bersama teman-teman, saya pilih tema ungu.
Biar tambah seru dan rame....
Sedangkan tuk foto
hitam putih, saya pilih tema bunga-bunga ungu, agar terlihat romantis
dan cantik, secantik wajah yang ada digambarnya, …. wkkwkwwkw...
Tema ungu. |
Gak
cuma moment saat sudah dewasa saja yang saya abadikan, tapi
foto saya ketika masih berusia 8 bulan pun, saya rangkum dalam
mini book Pictalogi.
Foto saya ketika berumur 8 bulan... imut ya..hehehe |
Pun,
dengan penampakan wajah saya dan ibu saya kala beliau masih muda,
juga saya pilih tuk dicetak
Cantikan siapa ya..?hehehe |
Kebaya beda generasi, hehehe |
Anak & ibu suka bergaya mekarin gaun,hehe |
Selain bisa menentukan keinginan tema-tema background foto, kita juga bisa memilih mana foto yang ingin diletakkan dihalaman/lembar pertama, kedua, tengah atau terakhir. Berjuta rasa dah pokoknya, hihihih......
Hey, mengapa saya memilih Pictalogi..?
Tau gak, kalau layanan
ini memiliki kualitas cetak tinggi dengan menggunakan printer standar
percetakan dengan resolusi tinggi. Pemrosesannyapun dilakukan secara otomatis dengan
program, sehingga yang namanya human-error, bisa diminimalisir. Cukup
sign in, pilih/upload foto, bayar, dan tunggu hasilnya di rumah.Mudah dan Praktis.
Hasil mini book yang sudah sampai ditangan saya kemarin, menurut saya warna dan gambarnya kinclong, sesuai dengan apa yang saya upload/kirim ke pictalogi, tidak berubah. Dari pengalaman saya, biasanya, kalau cetak foto, apa yang kita punya, kadang berbeda warna hasil cetakannya. Di Pictalogi, hasilnya sesuai dengan keinginan.
Mau tau keuntungan apa saja yang saya peroleh dengan cuci cetak via on line di pictalogi ..??
- Saya tak perlu jauh-jauh datang ketempat cuci cetak foto yang menguras waktu, tenaga dan menembus kemacetan itu....
- Gak perlu repot bawa CD atau flashdisk, cukup berselancar membuka web pictalogi, dan melakukan prosesnya dari rumah atau dari manapun. Dari pantai juga boleh.. Mudah, kan..?
- Gak perlu antri, dan jenuh menunggu hasil jadi foto.
- Dibebaskan dari ongkos kirim
- Santai dan slow, tak perlu terburu-buru.
santainya cetak foto di pictalogi, seperti santainya difoto ini |
Ehm, santai dan tidak terburu-buru. Apa maksudnya ?
Upload foto di pictalogi, sah-sah saja diselingi ngopi. |
Begini, berdasarkan pengalaman saya saat sedang memilih ribuan foto dari facebook
tuk diupload, tetiba handphone kita berdering, pasti gak konsen lagi
dong memilah-milahnya, apalagi fotonya bervariasi dan banyak sangat.
Nah, daripada salah upload, mending kita rehat sejenak tuk melayani panggilan telephone itu. Setelahnya, baru deh dilanjut lagi upload fotonya. Atau, kalau mau diselingi sambil ngemil snack dan menyeruput kopi panas di sore hari, sambil berbincang bersama keluarga, asyik-asyik saja.
Nah, daripada salah upload, mending kita rehat sejenak tuk melayani panggilan telephone itu. Setelahnya, baru deh dilanjut lagi upload fotonya. Atau, kalau mau diselingi sambil ngemil snack dan menyeruput kopi panas di sore hari, sambil berbincang bersama keluarga, asyik-asyik saja.
Nah,
saat saya upload foto di webste pictalogi melalui gambar yang
diambil dari FB, posisi saya kebetulan ada di kantor, sambil kerja.
Selama proses itu, sesekali saya melanjutkan kerjaan, diselingi
ngobrol ringan dengan teman kantor tuk urusan pekerjaan. Setelah itu,
lanjut lagi pilah-pilih foto dari facebook sambil mikir kira-kira
background apa yang cocok tuk pilihan gambar saya yang outdoor atau
indoor..? Ah, begitu asyik dan santainya. Tak perlu diburu waktu,
dan gak pake antri.
Santai bagaikan dipantai... Slow seperti di pulau... Aih, mak...
Dan hal ini tentu tak akan bisa saya dapatkan kalau memilih cetak foto ditempat outlet cuci cetak foto. Hare gene, cetak foto, cukup dari rumah, bro!
Santai bagaikan dipantai... Slow seperti di pulau... Aih, mak...
Dan hal ini tentu tak akan bisa saya dapatkan kalau memilih cetak foto ditempat outlet cuci cetak foto. Hare gene, cetak foto, cukup dari rumah, bro!
Main air di waterboom PIK, sayang kalau gak dicetak, belum tentu bs kesana lagi |
Nah,
bagaimana caranya untuk memesan mini book Pictalogi?
Gampang,
kok! Setelah sign in di website pictalogi, kita akan dihadirkan
pilahan menu produk. Trus, silahkan dipilih yang sreg di hati. Maunya produk apa..? Disetiap paket produk ada keterangan penampakan
hasil jadinya seperti apa. Nah, karena saya memilih produk mini book, seperti yang sudah saya jelaskan diatas, maka setelah menunya terbuka, tinggal upload
foto, bisa dari instagram atau dari facebook, selanjutnya akan ditawarkan
pilihan tema background foto dan cover buku.
Jika semuanya beres, akan ada keterangan kemana kita harus mentransfer uang berikut jumlah nominalnya.Untuk produk mini book, kisaran harganya sekitar Rp.54.900. Setelah uang ditansfer, kita konfirmasikan melalui sms ke nomor yang ditentukan. Kalau kita mengirim konfirmasi smsnya dibawah jam 4 sore, pesanan akan langsung direspon dan diproses oleh Pictalogi. Tapi, kalau lewat dari itu, ya baru besok diproses. Tapi, gak apa-apa, cuma beda sehari doang, hehehe.
Nah, kalau sudah oke......ya tunggu aja paketnya sampai di rumah. Mudahkan..?
Ini skema alur pemesanannya. Mudah, kan...? |
Produk-produk Pictalogi
Oh ya selain produk mini book yang ditawarkan pictalogi, adalagi pilihan jenis cetak lainnya, lo..... Silahkan dipilih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda ... seperti yang saya hadirkan keterangannya dibawah ini...
Square Photo
Mini Sticker
R Sizes
Wah..wah dengan pilihan paket produk ini, saya jadi kepikiran tuk memberi kado ulang tahun sahabat, tak hanya dengan mini book saja, tapi bisa juga kita memberi hadiah dengan produk mini sticker yang lucu, mungil, mudah dibawa, tapi bermakna. Pasti teman saya suka ketika membuka foto-foto yang tercetak di mini book atau mini sticker besutan pictalogi..
Ah, begitu banyak
moment dalam hidup ini yang perlu disimpan, dan diabadikan, agar
bisa menjadi cerita indah saat kita tua nanti. Dan Pictalogi, telah
mempermudah urusan cuci cetak foto ini, karena tehnology dan kreativitas yang mereka
miliki.
Rasakanlah suasana santai dan slow, saat anda mencetak foto melalui media on line yang digagas pictalogi.
Tak perlu terburu-buru dan ribet.
Tak perlu menghidupkan mesin mobil dan menikmati deru debu dijalanan. Apalagi mesti menunggu antrian pelanggan dan kejenuhan menunggu hasil cetak foto. Cukup dari rumah saja, semuanya beres dan sesuai dengan keinginan kita. Cetak foto jadi lebih mudah, menyenangkan dan lebih berwarna dengan Pictalogi
Kalau ada yang ingin ditanyakan saat proses sedang atau akan berlangsung, bisa saja berinteraksi dengan pictalogy melalui twitternya di @Pictalogi. Akan direspon, kok.
Tak perlu terburu-buru dan ribet.
Tak perlu menghidupkan mesin mobil dan menikmati deru debu dijalanan. Apalagi mesti menunggu antrian pelanggan dan kejenuhan menunggu hasil cetak foto. Cukup dari rumah saja, semuanya beres dan sesuai dengan keinginan kita. Cetak foto jadi lebih mudah, menyenangkan dan lebih berwarna dengan Pictalogi
Kalau ada yang ingin ditanyakan saat proses sedang atau akan berlangsung, bisa saja berinteraksi dengan pictalogy melalui twitternya di @Pictalogi. Akan direspon, kok.
Nah....
saya sudah menikmati bagaimana saat-saat santai dan mudah ketika
harus cuci cetak foto dengan Pictalogi.
Saya
juga sudah mengabadikan beberapa moment manis hidup ini bersama Mini
Book Pictalogi.
wah mbak eka suka foto juga ternyata... idem mbak, sayang kameraku ga jelas buat motret :( good luck ya
ReplyDeleteWah, doyan banget mbak....hihihi.. makanya bela-belain cetak foto, biar bisa dinikmati dan dipajang dikamar dan dibawa kemana-mana..heheh. Wah, ternyata dirimu juga doyan ya..?Kenapa kameranya gak jelas buat motret Mbak..? Makasih ya.....
Deleteminibooknya kereennn looooo... sumpeehhh... ide bikin tema per halaman di pictaloginya ini mantap! lebih keren lagi karena yang difotonya memang narsis abis... jadinya saling mendukung nih... hahaha
ReplyDeletewkwkwkwkkw..... saling mendukung menjadi faktor penambah klop tulisan ya...hahhaha.... Mini booknya pictalogi emang ide bagus tuh...bisa dibawa kemana-mana, buat dipamerin ke sanak sodare..hhihihiih...Makasih mbak Orin, dirimu ikutan jugakah.?
Deletegak ikut mbak.. lagi banyak kerjaan offline... anak2 mau pentas di sekolahnya, temen2nya pada latihan nari di sini tiap hari... tau aja kalo emaknya dulu dancer wannabe :v
Deletegood luck yaaa...
Oh okeh..siap..... Smg di lomba2 lainnya bisa berpartisipasi..hehehe.. Sukses ya tuk pentas sekolah si kecil...
Deleteiy sekarang foto berceceran di gadget atau sosmed. bingung kalo mau cetak dimana.
ReplyDeletebagus nih infonya 'pictalogi' Thanks
Iya mas Anton, sayang kalau semua foto cuma ditaruh di sosmed dan digadget.. Baiknya sebagian kecil di cetak, biar ada kenang-kenangannya, dan jaga-jaga kalau ada file fotonya hilang atau apa... Makasih sdh mampir...
Deleteah akhirnya jadi juga postingnya....good luck ya Mak :)
ReplyDeleteYo, akhirnya diposting deket-dekt DL..seperti biasa....hihihih...Makasih Mak Ninik..good luck jg buat dirimu,,,
Deletekeren nih....
ReplyDeleteYoi...Pictalogi emang keren,..Makasih Mbak Yuni...
DeleteMakasih Fathur ..... Tulisan dan llustrasi kamu jg keren kok, aku dah mampir td...Tengkyu
ReplyDeleteMenarik nih...
ReplyDeleteBtw cetak foto pun bukan jaminan kalo dokumentasi tersebut aman. Album-album fotoku ilang diterjang banjir di rumah mamaku >.< Tapi ya memang ada kepuasan sendiri sih kalau lihat foto cetak. Hehehe
Betul Mbak Eka.. Kalau yg namanya musibah kita gak bisa menolaknya. Seabrek album-album fotoku akupun yg berisi foto narsis dan kenangan bersama teman SMP, SMU sampe masa kuliah, hangus terbakar gegara rumahku kebakaran, 12 th lalu. Tak ada yg tersisa.
DeleteApalagi,waktu itu blm ada FB, twitter dsb. jadi, tak ada tempat penyimpanan foto, selain ya dicetak. Tapi, paling tidak, kalau foto kita dicetak, bisa kita tunjukkan kalau ada teman/ keluarga yg datang, hehehe...Tp, kalau sdh musibah, ya mau di gimanain lagi.. Makasih Mbak Eka...Smg lancar lahirannya...
Suka foto yang gaya santai...
ReplyDeleteMakasih Mas Adi...
DeleteWah, bagus ya hasilnya. Aku juga lebih suka cetak foto daripada disimpen di kompi aja, hihihi :)
ReplyDeleteHai Indi.....iya kinclong hasilnya... Wah, kalau kalu mah emang wajib cetak foto ya, krn foto2 mu juga seabrek kan ya,hehehe....Makasih sdh mampir..
DeleteKlo temanya dri editan sndiri
DeleteGmna ....trus ukuranya berapa x brapa
Hai Mutia, sepertinya kalau tema dari editan sendiri, menurutku. gak bisa deh, krn sdh ditentuin dari sistemnya pictalogi, ada sekitar 10 tema.
DeleteUkuran mini booknya ya..? 10,5 x 7,5 cm.
Tuk penjelasan lebih lengkap lagi, atau kalau pengen dijajal lsg, silahkan intip websitenya, hehehe.... Makasih Mutia.
Makasiy infonya mba eka :) Jadi pengen cetak poto juga. Tapi kayanya jadi galau mau cetak yg mana aja. Hihi... Kalo mini book gitu, kudu milih berapa poto mba?
ReplyDeleteHai Mbak, tuk mini book, kita bisa memilih 30 foto yang kita suka, semoga gak galau lagi mau nyetak fotonya ya, hehehe
Delete