![]() |
Jajanan jadoel beserta pajangan duit kertas jadoel.. |
Melihat jajanan jadoel yang beraneka ragam, dari permen, coklat jadul, rokok-rokokan dan konyelan lainnya..saya langsung teringat masa unyu-unyu.
Dulu,
kalo ngemil coklat, kebanyakan sih yang tersedia di warung-warunng
pasti mereknya ayam jago. Di tahun 80-an harganya cuma seratus
perak, bro. Jaman dulu mah, harga seratus rupiah itu sudah termasuk
mahal, lo. Karena masih banyak bertaburan jajanan yang harganya 25
perak. Permen aja ada yang harganya 3 biji seribu, wkwkwkw.
Itu tuh, permen yang warnanya hitam bulat kecil, bungkusnya rada
kuning emas itu, lo..rasanya pedaaassss... Masih ingatkah
saudara-saudara...? Hayo yang angkatan jadul ngacung...! hahahha...
Nah, di tahun
90-an jajanan menggemaskan itu sudah jarang terlihat. Termasuk si
coklat ayam jago Eh, ditahun 2000-an, yang katanya tahun millenium,
malah udah gak pernah nongol lagi, berganti dengan coklat-coklat
dengan kemasan modern, permen-permen yang berjuta rasa, dibalut
dengan kemasan yang menawan. Harganyapun fantastis tis tis... Gak ada
lagi yang harganya seratus perak ya...hihihihi....
Eh... tapi, gara-gara ada JFFF yang digelar dari 9 Mei hingga 1 Juni 2014 kemarin, cemilan jaman baheulak itu muncul lagi. Huawawa....rasanya
sesuatu banget bisa melihat cemilan jaman saya SD dulu, terutama si coklat. Meski, bukan
dijajakan diwarung dan ditaruh didalam toples, tapi, disajikan dalam
nampan yang terbut dari bambu...
Harganya 5 ribu
rupiah perbatang.
Selain coklat ayam
jago, masih banyak yang lainnya.
Ada permen yang dibungkus dalam lilitan kertas berbentuk seperti rokok, jadi orang menyebutnya rokok-rokokan.
Ada permen yang dibungkus dalam lilitan kertas berbentuk seperti rokok, jadi orang menyebutnya rokok-rokokan.
Ada juga permen karet warna-warni. Permen kayu, dan jajanan lainnya
Nah, ini mie-mie-an ....
![]() |
Mi lidi dan mi keriting..eh ada kuaci juga... |
![]() |
Permen Gulali |
![]() |
Permen bentuk bunga |
Mas-mas yang menjaga jajanannya sekaligus yang meladeni pembeli, juga masih sama seperti si mas yang tahun lalu, pada saat saya kunjungi.
Cuma mereka berbeda tempat gelaran dagangan saja, kalau dulu rada ketengah area, kini stand ini rada kepinggir dan masuk kedalam. “Giliran, mbak..di rolling”, begitu katanya si Mas yang menjaga dagangan, ketika saya bertanya kenapa tempatny pindah.
Tapi, meski posisi
dagangan mereka tidak ditengah area, tetep ramai kok. Kebanyakan sih
yang mampir ke jajajan jadul ini, ya para “wanita-wanita jadul”
juga, hahahha... Ya, kalau ingin mengenang nostalgia masa lalu, rugi
lo kalau gak mampir ketempat yang menyajikan jajanan unik nan langka
ini, hihihi...
Ah, Serasa kembali
ke era 80-an. Berasa didalam lingkaran masa kecil yang penuh dengan
warna, seperti warna warni jajanan jadoel yang saya lihat di ajang
Jakarta Fashion and Food Festival JFFF 2014, di Kelapa Gading. Selain itu, saya juga bisa temu kangen dengan uang kertas nominal seribu rupiah, seratus rupiah, lima ribu rupiah dan sepuluh ribu rupiah, yang dipajangkan disetiap jenis jajanan, penanda harga per satu item penganan.
![]() |
Nah, cukup 3 ribu rupiah saja tuk dapatkan permen coklat ini... |
JFFF yang digelar
setiap tahunan ini, sungguh memberikan rasa tersendiri. Saya menikmati
ajang tuk sambut hari Ulang Tahun Jakarta yang ke 485 ini, di hari
terakhir penyelenggaraan lo, 1 Juni 2014. Tahun lalu, saya juga ke
tempat ini dan samaaa....di hari terakhir jua, (kok kebetulan banget
sih), keseruannya bisa dilihat disini.
Kalau ditanya rame apa kagak..walah, ajang yang sudah berjalan tahun ke 11 ini, selalu didatangi warga yang tinggal di ibu kota tercinta. Semakin senja merengkak malam...semakin ramai.... Saya datang kesini saat itu, sekitar jam 4 sore. Walaupun sudah ramai, tapi suasana di masing-masing koridor jajanan, masih bisa bikin saya bernafas.
Kalau ditanya rame apa kagak..walah, ajang yang sudah berjalan tahun ke 11 ini, selalu didatangi warga yang tinggal di ibu kota tercinta. Semakin senja merengkak malam...semakin ramai.... Saya datang kesini saat itu, sekitar jam 4 sore. Walaupun sudah ramai, tapi suasana di masing-masing koridor jajanan, masih bisa bikin saya bernafas.
Selain jajanan sunda jadul unik-unik yang saya sebutkan diatas, banyak juga yang jadul-jadul lainnya.
Ada es goyang.
Yuk digoyang mas..., Aseeek... hehehhe..
Ada pula es goreng.
Es goreng ini, adalah roti yang di goreng, dan ditengahnya diisi es krim.
Yang tidak jadul, ada juga, lo. Maksudnya jajanannya masih eksis sampai sekarang, meski ini juga jajanan warisan leluhur...
Sate Ayam Madura
misalnya. Antriannya woalah....panjang pake bangetsss. Enak kali
ya... Sayang saya tak sempat mencicipinya, karena kalau sudah antri
panjang begitu, sudah malas saja saya belinya, hihihi...
Ada juga penganan
yang baru-baru alias resep fresh...
Nasi Pelangi...
Pernah mendengar
namanya..? Ya, sesuai namanya, nasi ini berwarna-warni..Bukan merah
kuning hijau, sih, tapi kuning dan ungu. Seporsi 28 ribu rupiah.
Sudah satu paket dengan lauk pauknya. Warna ungu pada nasi, menurut
si Mas penjualnya adalah warna yang didapat dari talas ungu. Aih,
kreatif sekali... sama dong bahannya dengan Kue lapis Ungu, yang
pernah saya ulas juga disini....
Sate Jamur....
Pernah tau nama jajanan ini...?
Nah, ini makanan baru bagi saya. Penampakannya beneran kayak sate daging lo. Dan rasanya seperti rasa daging, padahal ini asli sate dari sayur jamur tiram. Mungkin, karena sate ini dibuntal-buntal kali ya, makanya berasa seperti daging. Alot dan renyah. Kuahnya juga berbumbu kacang plus bumbu kecap. Dilengkapi dengan lontong. Satu porsi dihargai 17 ribu rupiah, kita akan dapatkan 5 tusuk sate plus lontong. Nikmat.... Buat yang ngidam sate daging, tapi takut kolesterol, spertinya.... sate jamur, saya rasa adalah pilihan yang cucok...
![]() |
Sate Jamur dan kuahnya |
Selain sate jamur, saya juga mencicipi Es Durian. Tiga puluh lima ribu rupiah perporsi, kita akan dapatkan 5 biji buah durian, yang dibawahnya ditaruh es serut dan susu. Duriannya sih durian biasa ya, bukan durian montong. Tapi, yah lumayan lah, ..secara saya pencinta durian, jadi kalau gak mencicipi buah berduri itu di JFFF, kok sayang rasanya, hehehe...
Saya membayar dua
makanan ini dengan menggunakan kartu elektrik pra bayar, yang sudah saya isi
sebelumnya di loket pengisian kartu. Jadi, sebelum bergerilya
mengelilingi area jajanan yang disebut Kampung Tempo Doeloe itu,
kita harus mengisi dulu kartunya dengan menukarkan sejumlah uang.
Dan kartu itu akan isi dengan nilai nominal uang, sesuai dengan
jumlah uang yang kita berikan diloket penukaran kartu.
![]() |
Loket pengisian kartu elektrik |
Berbeda dengan
tahun lalu, dimana uang yang kita berikan di loket akan ditukar
dengan uang kertas “main-mainan” yang bertanda khusus, dan
tertera nominal nilai dihelainya. Jumlah nilai di kertasnya, sama
besarnya dengan sejumlah nominal uang yang kita berikan di loket.
Nah, Sate jamur
dan es durian ini, standnya bersebelahan, lo. Jadi, saya bisa
menyantapnya di meja yang ukurannya tinggi, tanpa kursi, yang
letaknya diantara dua stand ini. Tak cuma satu meja yang dijejerken
disana, tapi ada beberapa meja tanpa kursi, diletakkan ditengah
koridor jajanan. Sepertinya sengaja di setting demikian, agar
pengunjung yang sedang berada di bagian area ini bisa minikmati
makanan dengan nyaman, meski harus berdiri, tanpa sambil
membawa/memegang mangkuk. Lagipula kalau area tengah yang memang
tersedia meja dan kursi lengkap, semuanya sudah full... Padahal,
saat itu masih beranjak jam 5 sore...
![]() |
Nah, ini meja tinggi yang saya maksud, berada ditengh koridor antara stand jajajan. |
![]() |
Disinipun penuh.... |
Oh ya, saat saya tengah menyantap sate jamur, eh, ada SPG yang tiba-tiba memberikan saya sebotol Yogurt Benecol. Saya pikir bakal bayar, gak taunya gratis. Ya, saya ambil dong, kan gak boleh nolak rezeki, hehehe......
![]() |
SPG Yogurt Benecol sedang tawarkan produknya pda pengunjung |



Usai menyikat sate jamur dan es durian yang lezat, saya melanjutkan jelajah kuliner lainnya, walaupun gak semuanya saya beli, tapi lumayan buat cuci mata dan menggoda perut, hehhe...
Auw, ditengah perjalanan, tiba-tiba mata saya terkesima ketika melihat pernik pernik stand jajanan nasi khas Bali yang disajikan sedemikan rupa seperti gambar dibawah ini. Bongkol_Nasi Campur bali, namanya. Unik, etnik dan cantik... Kalau semua stand dihias beginii, wah... bakal tambah menyedot pengunjung nih pasti., hehehe.
![]() |
Gak kuat euy ngelihat kuningannya...Mewah dan klasik... |
Di koridor lain, saya melihat mas-mas yang dengan semangat 45 sedang menguliti dan merobek-robek daging kambing. Ya, ini adalah stand Kambing Guling..
![]() |
Wuih sedang terjadi "pembantaian"kambing nih ceritanya, hehehe |
Ehmm.....Makan khas palembang si otak-otak, ada juga, lo.
Saya ikut mencicipinya. Satu piece empat ribu rupiah. Ukurannya keciilll. Tapi, yah lumayan lah...karena dah lama gak menyantap otak-otak.Eh, tapi kok saya tidak melihat empek-empek ya.. atau saya saja yang terlewat, "terselip" gitu tempatnya, saking banyaknya jajanan, jadi tak terlihat oleh kedua bola mata saya yang uhuy ini, hihihi....
Selain itu, saya juga kepincut dengan soto ceker, seporsi 20 ribu rupiah. Sayang, bagian cekernya banyak yang hancur, mungkin keseringan dipasanin kali. Jadi gak nikmat deh rasanya. Walaupun kuahnya lumayan.
Didekat stand soto
ceker, ada Ragam kue putu-putuan...
Nah, kalau gambar dibawah ini, namanya Ayam Mercon. Sepertinya …pedaaasss membahana. Ya, lihat saja daging ayamnya yang berlumur cabe. Tampilannya bener-bener kayak mercon, berantakan oleh cabe hijau dan merah yang menghiasi seluruh bagian sang ayam mati. Saya aja ngeri melihatnya, gak kebayang pedasnya kayak apa, hihihi....
Ada pula nasi rames
![]() |
Lontong Kikil Suroboya....Mengenyangkan... |
Nah, kalau makanan khas Jakarta, kerak telor, ini mah kudu wajib ada ya... Disampingnya ada jajanan tahu gejrot. Saya juga mencicipi tahu ini, Enak euy. Jarang-jarang saya membeli tahu gejrot. Seporsinya 12 ribu rupiah.
Oh ya..., tak hanya berhamburan jajajan makanan saja lo disini, tapi ada juga yang menjual tanaman dan bunga-bungaan. Ada bunga hidup lengkap dengan potnya, maupun bunga plastik dengan karangannya.
Nah, buat yang pengen mencoba sabun mandi organik dengan wangi buah-buahan.,.. nih dia ada Cottage....
![]() |
Pengunjung Sedang mencoba cottage.. |
Eits, Asosiasi Kopi Special Indonesia AKSI juga tak ketinggalan unjuk pamer produksinya diajang yang diselenggarakan setahun sekali ini.
![]() |
Beberapa Kopi asli dari daerah Indonesia di hadirkan di stand ini. |
![]() |
Adakah jenis biji kopi yang anda kenal..? |
Uhmmm.....
Semakin waktu beranjak jelang senja, sekitar jam 6 sore...wuih...manusia semakin sesak, memadati seluruh koridor jajanan khas Indonesia itu. Apalagi itu hari pamungkas ajang keren ini, maka bertambah menyemutlah orang-orang yang tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tuk mencicipi jutaan varian makanan yang memberikan rasa selera nusantara itu.
Wine and Cheese
Ke JFFF gak lengkapa rasanya kalau tak masuk ke arean Wine and Cheese. Nah, masuk kedalamnya, saya disambut dengan jejeran botol wine dengan beragam ukuran dan bentuk serta variasi rasa. Pun, dengan aneka jenis keju yang menjajakan rasa istimewanya. Sayang sekali, ketika masuk ke arena ini, baterai ponsel saya lemot mot mot..,,kameranya pun ikutan lemot dong pastinya...hehehe. Jadi saya tak bisa mengabadikan suasana dan produk-produk yang mahal itu.
Semakin waktu beranjak jelang senja, sekitar jam 6 sore...wuih...manusia semakin sesak, memadati seluruh koridor jajanan khas Indonesia itu. Apalagi itu hari pamungkas ajang keren ini, maka bertambah menyemutlah orang-orang yang tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tuk mencicipi jutaan varian makanan yang memberikan rasa selera nusantara itu.
![]() |
Nah....padatnya kayak ada cuci gudang aja, hehehe |
Wine and Cheese
Ke JFFF gak lengkapa rasanya kalau tak masuk ke arean Wine and Cheese. Nah, masuk kedalamnya, saya disambut dengan jejeran botol wine dengan beragam ukuran dan bentuk serta variasi rasa. Pun, dengan aneka jenis keju yang menjajakan rasa istimewanya. Sayang sekali, ketika masuk ke arena ini, baterai ponsel saya lemot mot mot..,,kameranya pun ikutan lemot dong pastinya...hehehe. Jadi saya tak bisa mengabadikan suasana dan produk-produk yang mahal itu.
Ehm...meski
begitu, saya tetap bergerilya...
Eh, disudut
ruangan besar ini, ada pajangan coklat juga rupanya, ditaruh dietalase
bundar. Nah, karena itu hari terakhir ajang JFFF, maka banyak produk
yang di discount, termasuk cecoklatan yang benar-benar memiliki rasa
asli coklat itu.
Sayapun kepincut
dengan coklat Dark Chunks dan Lindt. Penasaran, gimana sih rasanya coklat mahal, yang benar-beanr hitam membahana dengan sentuhan rasa pahit itu.
Ini dia si coklat hitam itu...
![]() |
Lumayan kecicip coklat diskonan, hihihi... |
Ah, semakin hari
beranjak malam..semakin padatlah tempat itu. Terlihat dari antrian
penukaran kartu yang mulai mengular. Kursi-kursi yang tak bersisa.
Bahkan, ketika sedang jalanpun saling senggol-senggolan, saking
ramainya...
![]() |
Semakin senja semakin padat.... |
Seru dan
meriah.
Ya, kampung Jadoel, tak sekedar jadoel.
Banyak hal-hal baru dan unik yang bisa kita temukan disini. Selain mencicipi nuansa jajanan jadoel dan penganan rasa baru dari para pelaku usaha kuliner, kehadirannya juga menambah wawasan baru dan suasana yang layaknya seperti pasar malam. Ngerakyat banget deh.....
Sampai ketemu lagi
di JFFF 2015.
Pengen ngonyel coklat ayam jago lagiiiiiiiiii.....
Pengen ngonyel coklat ayam jago lagiiiiiiiiii.....
Seru nya ngeliat jajanan jadul..bener2 jadi ingat masa kecilll hehehe... Untung masih dapet gambarnya mbak, meski dah hari terakhir...
ReplyDeleteIya..cuma setahun sekali nih moment begini, sayang cuma 3 minggu, gak sampai sebulan.. kurang ah waktunya...hehehe...waktu kesanapun , gak tau aku kalau itu adlh hari teakhir, untunglah sempet difoto-fotoin.
Deleteya ampyun gemesnya ngeliat si coklat yang bakalan susah nemuinya kalau gak di JFFF...Ah, sayang aku kemaren gak sempet mampir ke stand ini karena buru-buru.. Tapi lumayan deh melihat foto-foto diblogmu jadi bisa melihat suasana dan jajanannya...hehehe
ReplyDeleteTengkyu Mbak Ul...smog ditahun depn kita bs ketemu lagi di JFFF yg seru itu...
DeleteYaah kalo mau maen kesana berarti udah telat. Tahun depan bisa lah mbak ajak ajak gue kesana wkwkw *Kode* *Minta di gampar*
ReplyDeleteYoi mas....kalau dirimu tinggal di Jakarta, itu promosinya gencar bingit...masuk berita dimana2..jadi pantauin aja di tahun depan ya...hehehe....makasih.....eits.... atau mau gue ajak benaran..?wkwkwkw....
DeleteBoleh, asal disana di traktir yah mbak haha
Deletehohohoho.....
Deletewuih ada permen rokok2an... kangen :))
ReplyDeletefoto2nya bikin ngiler ih :p
Iya mbak....aku juga jadi keinget waktu ngemut permen itu jaman SD dulu...hihihi...
Deletewah bikin nostalgia nih :'(
ReplyDeleteSungguh...benar-benar nostalgia, Manap....hehehe....
DeleteWwaaah seru bgt ya bikin ngiler aja, jajjanan jadul kesukaanku itu milidi kkkkwkkwkwkw: D
ReplyDeleteWah Mi Lidi toh kesukaanmu mbak...? Kalau aku mi kering keriting, jaman dulu ya itu snacknya ya, selain chiki yg bungkusnya ada gambar donal bebeknya.....hahahah...
Deleteliatin foto2 makanannya jadi laper mba. -____-
ReplyDeleteApalagi saya yang motoin dan bergerilya di tempat itu, lebih laper lagi, mbak...hahahha...Makasih ya sdh mampir...
DeleteWah jajanan nya,,, aku suka semua kalo aja deket dari temptku pasti kesana hehehe :)
ReplyDeleteEmang dimana Irfan tinggalnya..? Kalau diluar Jkt, bearti kalau mau maen2 ke Jkt pas bulan Juni saja, biar ketemu sama JFFF, hehehe...
Deletehihihi..makanan jadul juga pernah kucicipi waktu kecil...aauuw :)
ReplyDeleteYoi Mak, nostalgila ya...hehehe
Delete