Sudah beberapa bulan ini, saya sering "mengintip" akun twitter perusahaan tempat
saya bekerja.
Buat apa..?
Ya, buat ngetweet pastinya, bukan buat
ngekepoin apa-apa, hehehe....
Mari ngetweet, yuk.. |
Kenapa
saya katakan cukup menguras waktu lama tuk sekali publish tweet..?
Kebetulan, konten yang akan saya tweet sudah ada bahannya. Jadi saya
harus mengcopy dan memotong satu persatu kalimat tuk ditweet dengan karakter yang
hanya dibatasi 140 itu. So, supaya kalimatnya nyambung, kena, enak
dibaca, gak loncat-loncat dan menghindari terlalu banyak kata yang
disingkat, dibutuhkan kesabaran tuk mengedit dan menyelaraskannya
sebelum itu tweet di publish.
Nah...itu
dia saudara-saudara....
Tuk mengedit kalimat yang bertumpuk hingga pas dengan
jumlah karakter/huruf yang dibatasi itulah membutuhkan waktu paling
tidak 2 menitan tuk satu tweet. Gak apa-apa sih pelan-pelan, supaya
oke dan yang penting enak dibaca gak ngebingungin dan saru, Eh saru
itu apa sih..?... *kibasponi*
Ya,
kebetulan saya ditugaskan oleh kantor tempat saya mengais berlian, tuk update “sesuatu"
mengenai informasi sebuah proyek besar yang sedang dilakukan di
Jakarta saat ini. Perusahaan kami, menjadi salah satu media partner dalam
pembangunan proyek "sesuatu” itu. Jadi, setiap hari, ada sejumlah tweet yang harus saya publish mengenai informasi
apapun, terkait pelaksanaan proyek itu. Entah itu tentang perkembangan
pembangunan, manfaat dari proyek itu sendiri, atau apalah ya, yang
penting update cerita intinya. Itulah tweet atau info yang harus saya bagikan kepada ribuan follower akun twitter kantor. Dengan hashtag yang
ditentukan pastinya, agar memudahkan rangkuman atau pencarian berita.
Begitulah...
Nah,
karena eh karena saya sudah terjebak di dunia tweet-tweetan #eh,
meski sebenarnya hanya melakukan tugas tertentu saja didalam ranah
tweeter kantor, tapi mau gak mau saya juga terlibat komunikasi
dengan para follower didalamnya.
Ya,
karena gak mungkin jika ada tweet masuk yang nyolot, akan saya balas
nyolot juga. Karena saya bermain diranah akun twitter milik
perusahaan, bukan milik pribadi. Jadi, kalau jawaban yang saya ketik
gak baik atau memberikan kalimat ketus bin tak pantas, maka nama baik
perusahaan saya juga akan kena imbasnya. Jadi, emang perlu berlatih
kesabaran. Uhuuy...
Trus..karena udah nyemplung masuk ke interaksi follower twitter kantor, maka saya pun menyapa follower (d iluar dari tugas utama saya) dengan memberi kicauan lain atau memberikan pertanyaan tentang hal yang sedang ngehitss dan jadi buah bibir. Ya, biar seru dan hidup. Senang rasanya ketika mendapat respon baik dari para tweeps.. Asyik lho, bisa berinteraksi dengan banyak orang yang belum pernah kita kenal sama sekali.
Nah, gegara sering balas-ngebalas mentionan di jejaring sosial ini, maka saya ngerasain juga deh dipanggil mimin (sebutan tuk orang yang bertugas sebagai adminnya tweeter suatu perusahaan) sama follower yang berinteraksi diakun twitter kami, hehehe. Hmmmm, gak tau ya mereka, kalo yang membalas mention mereka adalah seorang cewek sexy, aduhai, bahenol bin narsis. Wkwkwwk....
Ups...Saya jadi membayangkan, apa kabarnya para pekerja yang memang ditugaskan tuk menjaga dan mengelola akun twitter tempat perusahaan mereka bekerja, yang setiap saat gadgetnya akan berbunyi *ting..ting...ting*..sebagai bentuk notifikasi dari akun kantor twitter kantor mereka yang harus setiap waktu dan situasi diupdate melulu. Baik untuk menjawab pertanyaan, sapaan atau komplain dari para followernya.
Trus..karena udah nyemplung masuk ke interaksi follower twitter kantor, maka saya pun menyapa follower (d iluar dari tugas utama saya) dengan memberi kicauan lain atau memberikan pertanyaan tentang hal yang sedang ngehitss dan jadi buah bibir. Ya, biar seru dan hidup. Senang rasanya ketika mendapat respon baik dari para tweeps.. Asyik lho, bisa berinteraksi dengan banyak orang yang belum pernah kita kenal sama sekali.
Nah, gegara sering balas-ngebalas mentionan di jejaring sosial ini, maka saya ngerasain juga deh dipanggil mimin (sebutan tuk orang yang bertugas sebagai adminnya tweeter suatu perusahaan) sama follower yang berinteraksi diakun twitter kami, hehehe. Hmmmm, gak tau ya mereka, kalo yang membalas mention mereka adalah seorang cewek sexy, aduhai, bahenol bin narsis. Wkwkwwk....
Ups...Saya jadi membayangkan, apa kabarnya para pekerja yang memang ditugaskan tuk menjaga dan mengelola akun twitter tempat perusahaan mereka bekerja, yang setiap saat gadgetnya akan berbunyi *ting..ting...ting*..sebagai bentuk notifikasi dari akun kantor twitter kantor mereka yang harus setiap waktu dan situasi diupdate melulu. Baik untuk menjawab pertanyaan, sapaan atau komplain dari para followernya.
Ya,
tak sedikit beberapa akun twitter majalah, produk elektronik dan
rumah tangga, kosmetik, dan sebagainya, yang adminnya aktiiiiif
banget ngetweet. Saya tau, itu adalah bentuk job desk mereka. Akan
ada teguran dari kantor pastinya jika akun twitternya “hidup-mati”.
Makanya mereka selalu aktif. So, karena setiap saat, setiap menit
selalu berkecamuk dan bergerilya didunia tweet-tweetan, saya yakin,
pasti lebih banyak lagi hal yang “aneh-aneh” dari follower yang
mereka temui. Bisa bikin pusing dan capek, pastinya. Tapi, semua itu mereka lakukan (biasanya) demi mendongkrak penjualan produk dan menaikkan pamor brand product mereka sendiri. Gak salah memang. Karena memang seperti itulah salah satu cara berpromosi di era digital ini.
Untuglah
saya hanya kebagian tugas untuk ngetweet beberapa hal saja, gak
dituntut harus aktif setiap saat, karena bagian tim promosi juga
memegang password akun jejaring sosial milik perusahaan kami. Jadi,
mereka juga ikut memberikan sumbangan kicauan. Saya juga tak dituntut untuk menaikkan jumlah follower misalnya, atau gimana caranya supaya dengan aktifnya saya ngetweet, perusahaan saya jadi terkenal, penjualan meningkat atau bisa menarik banyak jumlah klien yang datang, seperti keinginan banyak bos perusahaan. Untunglah, tuntutan itu tak menghampiri saya, karena ada tim lain yang memang bertugas tuk "menjajakan jualan", dengan cara mereka masing-masing, hehehe....
Selain itu, dalam melakukan aktifitas ngetweet, hanya pada saat ketika saya berada di kantor dan memakai komputer perusahaan. Jadi, ketika jam kerja saja saya berjibaku dengan dunia pertweeteran ituuuhh....Kalau saya mesti update
setiap saat setiap waktu, haduuhh, bisa pengsan kali ya, walau saya
menyukai interaksi tweet-tweetan itu.....hihihi... #bersyukur.
Ada
positifnya juga sih yang saya dapatkan dari hal ini. Paling tidak,
karena saya doyan ngeblog, saya jadi terbiasa melatih diri tuk
memenggal kalimat yang tak penting dan bertele-tele, supaya lebih
singkat dan kena. Karena, dengan bermain dalam kalimat yang
karakternya dibatasi itu, akan membiasakan diri saya tuk lebih simple lagi dalam bermain kata-kata, hehehe...
Tapi,
eh..tulisan ini masih tetap panjang juga kok ya.., hahaha
Walah,
bearti saya memang harus rajin ngetweet lagi, nih.... Baiklah, mari
mulai membuka akun twitter kantor..
Saya ngetweet dulu, ya....
No comments
Hai,
Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..