Hujan-hujanan
bersama pak gubernur itu....sesuatu banget ya.....
Biar hujan, tak halangi
beliau tuk jalankan tugasnya sebagai orang yang patut dicontoh.
Apalagi, hujan-hujanannya didaerah puncak. Tau kan, kalau kawasan ini
emang sangat terkenal dengan cuaca dinginnya. Ditambah dengan rintik-rintik air dari langit alias hujan, duh..duh...
jadilah dingiiiiinnn pake banget. Pagi-pagi lagi, dan berada di luar
pula. Beuh, jaket tebalpun ditembus oleh udaranya.
Duh,
serasa kayak lagi diluar negeri, cin. Mulut keluar asap, saking
dingin yang begitu menohok. Selama ini, saya hanya melihat adegan di
film-film, yang kalau aktor/aktrisnya lagi ngomong, keluar deh tuh
asap putih dari mulut mereka. Nah, sekarang, tepatnya selasa lalu (4
Feb'14) saya mengalaminya. Maklum, saya baru kali ini main-main
kedaerah puncak (selama ini cuma lewat doang, hehehe ) jadi agak-agak
lebay bin norak kalau ngomongin dinginnya kawasan yang sering
disambangi oleh warga Jakarta kala musim liburan tiba itu.
Tuk menuju kesana, ups....jam 6 pagi saya dan rombongan rekan kantor sudah meluncur dari Jakarta. Disambut hujan deras ketika keluar rumah tuk menuju kantor. Tak bisa ditunda, bro, karena bis sewaan yang kelak akan membawa kami ke kawasan yang dingiiin itu, sudah standby menunggu. Dua jam perjalanan dalam bus yang AC-nya minta ampun dinginnya itu, sampailah kami di lokasi yang dituju, tepat jam 8 pagi. Sementara acara yang akan dilakukan, menurut jadwal sih jam 9 pagi, gitu. Tapi, seperti biasalah, yang namanya molor itu tradisi, hehehe..
Ya,
saya bertandang ke kawasan itu, karena ada acara/kegiatan kantor
didaerah Telaga Saat, Puncak, Cisarua, Bogor yang harus saya hadiri.
Kebetulan, saya ditunjuk jadi MC/ pembawa acara diacara seremoni
penanaman pohon, yang dihadiri oleh Bupati Bogor, Rachmat Yasin dan
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, sang news maker.
Pose berlatar tenda yang masih kosong |
Ngeksis, mumpung acara belum dimulai |
Sembari menunggu Pak Gubenur Jakarta dan Pak Bupati Bogor datang, saya dan temen-temen wartawan merangkap temen kantor, foto-foto dulu di lokasi, berlatar belakang Telaga Saat, 100 meter dari kawasan Telaga Warna, seperti pose yang bisa dilihat diatas, hehe. Cuma, sayang, kabut begitu tebal dipagi itu, karena hujan yang mengguyur. Jadinya, Telaga Saat-nya gak kelihatan, tertutup kabut. Tapi, lumayanlah, daripada lumanyun, hehehe...
Cieh..ngepose berlatar Telaga Saat. |
Tapi, gak papa juga sih sebenernya, justru dengan adanya kabut di pagi buta itu, menambah dramatisasi cerita gambar, hihihihi...ya, saya serasa di Melbourne, tanah kelahiran saya..#eh...
Ah, untunglah ada rebusan panas di pagi yang dingin ditemani rintik hujan itu. Rebusan penggoda iman itu, sudah disiapkan oleh warga/panitia yang menyewa villa yang ada di seputaran Telaga Saat. Lumayan pengganjal perut.
Yuk, ngemil rebusan dulu... |
Minumnya..?
Aih, ada teh sereh, bandrek dan teh manis tentunya. Benar-benar menikmati suasana dan makanan khas pedesaan yang ngangenin.. ah...
Tak hanya mencicipi cemilan rebusan di pagi hari itu, para tamu yang menanti pak gubernur dan pak bupati sekitar lebih dari satu jam itupun, sibuk bercengkrama, santai dan bahkan dari pihak Perhutani Jabar menjelaskan tentang Peta Perhutani pada pengunjung. Biar wawasan cinta lingkungan bertambah luas, ya, hehehe...
Santai, sebelum Pak Jokowi datang |
Perhutani Jabar, sedang jelaskan petanya |
Nah, ngeksis lagi...hihihh |
Tak lama.....Pak Bupatipun datang....
20
menit kemudian...., disusul Pak Jokowi hadir bersama rombongan, termasuk para wartawan yang
berangkat langsung dari Jakarta. Kehadiran dua orang penting ini di
lokasi, disambut dengan hujan yang cukup deras. Saking derasnya,
acara outdoor itupun tertunda. Ketika sudah agak mereda, meski tetap
hujan, barulah acara hijau itu bisa dimulai. Itupun saya harus
terburu-buru membuka acara, mengingat kode ini dan itu dari banyak
pihak mengarah ke saya, yang harus menyegerakan acara dibuka, karena
waktu yang sudah molor. Maklum, yang hadirkan beberapa pejabat
daerah, yang pastinya mereka punya agenda lain setelah pulang dari
acara kami. Jadi, emang acaranya harus dipadatkan, tanpa banyak
berbasa-basi, daripada ntar jadi basi beneran, hehehe... *kok
kayak nasi, sih, basi..*
Acara sedang berlangsung |
Setelah sambutan dari tuan rumah, Perhutani, juga Pak Bupati dan Pak Gubernur, akhirnya acara utamapun dimulai. Yup, Menanam Pohon! Semuanya bergerak menuju lokasi penanaman pohon yang ada disamping/ seputaran Telaga Saat, sekitar 50 meter dari tenda mini, tempat acara pembukaan/ penyambutan berlangsung.
Menuju lokasi penanaman pohon |
Pak Jokowi ikut juga lo tentunya menanam pohon bersama dengan Pak Bupati Bogor, Rahmat Yasin. Ya, ini menunjukkan bukti keseriusan Pemprov DKI yang ingin menghijaukan dan bergotong royong menanam pohon di kawasan Telaga Saat, Desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor. Meski hujan tetap turun, namun tak menghalangi niat para pejabat itu tuk menanam bibit pohon yang telah disediakan. Bibit pohon yang ditanam orang nomor satu di Jakarta ini adalah Pohon kayu Putih. Kebetulan, beliau memang suka dengan pohon kayu putih.
Yayy..sudah berhasil ditanam, ya, pak.??.Horeeh.. |
Selain Pak Jokowi, ada juga Teten Masduki dan artis Olga Lidya yang turut menabung investasinya untuk alam. Diharapkan 3-5 tahun lagi, batang kecil yang mereka tanam itu, akan tinggi subur dan bisa melindungi tanah dari kerusakan dan bisa menyerap air yang lebih banyak. Oh, ya, Olga Lidya adalah salah satu artis yang peduli pada lingkungan. Aksi tanam pohon yang dilakukannya kemarin, bukan tuk pertama kalinya. Ia sudah sering berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan lingkungan yang diprakarsai oleh Green Radio maupun pihak lain.
Olga ikut tanam pohon |
Foto dulu sama Olga sebelum tanam pohon |
Ehm, kenapa harus menanam pohon di kawasan ini..?
Karena Telaga Saat ini
merupakan hulunya sungai ciliwung yang mengalir sampai ke Jakarta. Nah, untuk mencegah banjir di
Jakarta, bukan hanya dilakukan penanganan di ibukota saja, tapi
harus dimulai dari hulunya lebih dulu. Supaya daya serap aliran
sungai Ciliwung dan Cisadane meningkat. Itulah yang kami lakukan
hari itu.
Rencananya
akan ada ratusan pohon yang akan ditanami di lokasi tersebut. Seperti
pohon Rasamala, puspa, dan kayu putih. Didataran yang lebih rendah
akan dikombinasi dengan tanaman buah-buahan seperti durian, petai dan
rambutan.
Ouw.....begitulah....kerjasama
dan kebersamaan yang ditunjukkan oleh pemimpin kedua wilayah itu.
Mudah-mudahan kedepannya berjalan dengan baik dan menghasikan
sesuatu yang diinginkan.
Ehm,
asal tau aja, kemanapun Pak Jokowi berada, selalu dikerubuti oleh
wartawan, warga dan tamu undangan lainnya. Beliau benar-benar punya
fans yang banyak. Susah tuk berfoto bersamanya, kalaupun bisa, ya,
paling ramai-ramai fotonya. Jarang yang bisa dapat foto eksklusif
(hanya berdua doang) bersama sang gubernur terpilih ini. Saya saja
tak punya kesempatan tuk mepet-mepet dengannya, supaya bisa berfoto
bareng, misalnya... hahahhaa..
Ah,
sudahlah, bisa melihat langsung dan bergabung diacara yang
menghadirkan beliau ini saja, saya sudah senaaaang banget..
Ehm...ketika
waktu menunjukkan jam 12.30 siang, acara tlah usai, makan siang dah beres, hihihi, saatnya saya harus pulang kembali ke
Jakarta. Dan membawa cerita, kalau dihari itu saya menikmati
hujan-hujanan bersama pak gubernur, demi tanam pohon, tuk hijaukan Puncak.
Hai Mba Eka, coming here from your twitter. :) Thanks for following me and its nice to know you.
ReplyDeleteAih, asyik banget ya, baca postinganmu jadi serasa turut serta dalam acara ini deh. Pengen tanam pohon ih! Btw, salam kenal yaaaa. :)
Hai Mbak Alaika....tengkyu udah mampir..makasih juga udah di folbek di twitter.. Iya salam kenal juga, meski aku dah lama mengenalmu... hehehhe.....
Deletezaaaaaa....brr dingin ya Mbak.. Tapi ada usul opsi makanan yg bisa dinikmati kalo lagi musim hujan sebagaimana yg dikutip dari http://bit.ly/1m3hsxu seperti buah, sup, sayuran hijau, teh herbal, labu, dll. Yg penting jangan terlalu sering hujan-hujanan. Akibatnya bisa sakit yg bakal nganggu kegiatan & rutinitas nanti.
ReplyDeleteOkee...Terima kasih Agi sarannya...
DeleteWah wah keren sekali liputan Mbakyu. Heiheiie. Saya suka sekali dengan gaya tuilisan mba yang runut, dan natural sekali. Puncak ya. Wah jadi ingat terakhir saya ke Puncak sekitar tahun 2010 yang lalu saat ada kegiatan kepemudaan Internasional. Kami makan siang di Restoran Rindang Alam di kawasan Puncak,.
ReplyDeleteWah, mas Asep sdh jalan2 ke berbagai tempat ya. Dingin banget euy kawasan puncak, pagi pula..hiihih.. Ehm, nama resto Rindang Alam, cantik tuh namanya, jadi pengen mampir kesana, hihiihi... Makasih mas Asep.
Deletebiarpun hujan2an, acaranya tetep seru. Puncak memang gak ada matinya. Selalu asik buat dikunjungi :)
ReplyDeleteYoi mak, beneran kawasan wisata ya.... walau kudu menahan dingin yang menembus baju,. hehehe
DeleteDuuuh...paling nggak nahan deh, kalau liat foto dengan latar belakang kabut. Padahal ke lokasi itu cuma naik angkutan umum 2 kali dari rumah saya, tapi cuma sesekali kesana. Gara-gara foto ini jadi gemes pengen segera kesana ! Nice pict n story, Mak :)
ReplyDeleteyuhuuu...kabutnya dingin banget mbak, serasa di luar negeri, hihihih.. Ow, dekat dgn rumah toh , mbak, ...hayuk, main2 kesana lagi. heheh...Masih adem dan perawaan banget suasananya, ihiiyy....
Deletewah keren ya mbak bisa ikutan acra ginian...itu perasaan adeemm banget mesti yah hehe suka liat kabutnya hehe...adeemmm
ReplyDeletehehehe, iya..adem, kabut, hujan, telega, dan hijau.....surganya alam...
Delete