IBU, Cinta Tanpa Akhir

Mom & Me


Mamah...Mamah...Mamah... 

Nama itulah yang kusebut, ketika terjaga dari tidur. Tak ada yang lain.
Aku memanggil namanya kala mulai beraktifitas menyambut pagi.
Kala mata telah terbuka setiap jam wekerku berbunyi.

Seakan ia ada disebelahku.
Seperti masih butuh bantuannya, walau umur sudah lebih dari seperempat abad.
Seolah aku ini anak kecil, yang butuh di gendong, dipeluk dan dimanja  olehnya.




Ah, mama.....

Ketika berumur 6 bulan
Ketika aku kecil dulu, sering kali terbangun tengah malam.
Mungkin jam 24.00 atau sudah dini hari...
Aku merengek haus dan meminta air minum padamu.
Engkaupun terbangun mendengar erangan gadis kecilnya.
Tak ada waktu untuk kau menunda keinginanku.

Langkah kakimu yang masih capai itu, langsung menuju kebagian belakang rumah kita.
Tak sampai dua menit, air putih yang jernihpun sudah ada dihadapanku, 
Tuk hilangkan dahagaku tengah malam itu.
Padahal, bisa saja di tengah malam itu kau masih mengantuk dan capek karena bekerja seharian. 
Bekerja dengan ilmu yang kau punya
Juga bekerja tuk mengurus diriku yang masih bocah.


Ah, mama  
Mamah, saat beliau muda
Hampir setiap hari, kala aku mengaji di sebuah mesjid besar yang jaraknya lumayan jauh dari rumah kita.
Engkau selalu menjemputku dan menunggu dibahu jalan raya,
sembari duduk diatas motor vespa kesayanganmu.. 
Ketika aku keluar dari masjid usai mengaji, 
Engkaupun langsung tersenyum menyambutku.

Lantas, dengan kendaraan roda dua yang kau dapat dari hasil jerih payahmu itu, engkau mengajak aku berwisata kuliner. 
Mampir di beberapa kedai makanan.
Apapun yang aku suka, ya tinggal ambil saja. 
Tak pernah kau melarangku tuk membatasi apa yang ingin aku santap kala sore hari itu.
Pempek, srikaya, agar-agar, rerotian, semuanya ku santap.
Nikmatnya, sore hari jalan bersama dirimu, Mah. 

Ah, mama.... 
Ketika lebaran tiba.
Aku tak perlu capek merengek padamu tuk dibelikan baju baru.
Tapi, baju baru itu justru sudah ada didepan mataku, ketika aku pulang sekolah.
Bahkan jumlahnya tak hanya satu, dua, tapi tiga, tanpa kupinta.
Kau sangat mengerti kebutuhan dan keinganan anakmu ini.
Meski busana yang kau belikan untukku itu, terkadang tak sesuai dengan seleraku, Mah,
Tapi, aku juga tak berani menolaknya.
Aku tetap bergembira. Namanya juga anak kecil, hehehe..


Ketika daku  masih imut, hehe
Ah, mama.... 
Ketika tubuh mungilku terasa sakit dan tak enak.
Tak ada waktu bagimu tuk membiarkan kesakitan.
Engkau langsung membawa aku ke dokter saat itu juga.
Engkau tak mau melihatku bersakit-sakitan.
Segala upaya kau lakukan untukku agar aku cepat sembuh.  

Masih ingat gak, Mah,.... 
Pernah dulu aku mengalami susah buang air besar.
Aku menangis.
Engkaupun langsung panik.
Sampai tetangga satu komplek heboh, karena kau “berteriak” minta tolong pada semua orang gegara keadaaanku itu.
Tetanggapun ramai mengunjungi rumah kita.
Ada yang menyarani ini-itu, agar aku bisa mengeluarkan hajat itu dengan lancar..
Namun, masih tak keluar juga. Hiks,,..
Tapi, untunglah aku masih bisa tidur nyenak malam itu. 
Meski engkau tetap panik melihatku. 

Ah, mama....
Setiap kali jatuh tanggal lahirku, aku tak pernah meminta untuk dirayakan.
Tapi, engkau selalu merayakannya, dengan caramu sendiri.
Disaat teman-teman sebayaku meraung-raung pada orang tuanya tuk dibuatkan pesta ulang tahun,
Aku justru tak pernah merengek-rengek meminta itu. 
Karena engkau tau apa yang harus dilakukan.
Engkaulah yang paling sibuk merencanakan, merancang dan mengseksekusinya
Hingga acara meriah itu berjalan lancar dan ramai. 
Ah, ibu mana yang pernah lupa dengan tanggal kelahiran anak kandungnya...??
Ibu mana yang tak ingin mengucapkan selamat hari ulang tahun tuk belahan hatinya..?


Ketika Ulang tahun yang ke 8 .




Saya, saat berumur 3 tahun
Ah, mama 
Ketika aku meminta ini-itu dimasa-masa kerewelanku semasa kecil dulu, engkau tak pernah mampu tuk menolaknya.
Dengan segala keterbatasanmu, engkau berusaha memenuhi semua keinginanku. 

Kini.... 
Disaat aku sudah punya pekerjaan tetap dan menerima gaji setiap bulannya, harusnya ada sebagian dari uang itu yang harus kuberikan padamu, Mah..
Paling tidak, aku bisa membelikan baju baru, atau makanan kesukaanmu..
Bukan tuk membalas semua kebaikanmu,
Karena tak mungkin aku bisa membalasnya,
Tapi, hanya sekedar tuk menyenangkan hatimu 
Buat bibirmu mengembang

Namun ternyata,
Yang harusnya kupersembahkan untukmu itu, 
Tak pernah tercicipi oleh mu sampai sekarang. 


Serius baca bahan talkshow
Ah, mama

Dulu, ketika melihat tayangan televisi,
Ada seorang anak remaja yang berani tampil bernyanyi atau berperan dengan begitu ekpresifnya,

Engkau bilang padaku : “Lihat tuh anak, ia tak cantik, tapi ia berani tampil. Kamu juga harusnya punya keberanian seperti itu, jangan pemalu! 

Kini... 
Disaat aku bisa tampil di layar TV, 
membawakan acara Talkshow di TV swasta, 
Engkau justru tak pernah menontonnya.

Ketika aku berhasil memegang piala kebanggaan, 
hasil kemenanganku disuatu lomba bergengsi, yang mengharuskanku tuk tampil dan bicara didepan umum, 
Engkau justru tak menyaksikannya.


Ah, Mamah.... 
Dipangkuan Mamah
Ketika aku sudah bisa begini dan begitu, engkau justru tak menikmatinya.
Ketika aku ingin memelukmu erat, menciummu bertubi-tubi, engkau justru tak merasakannya.
Ketika banyak koleksi foto yang aku punya, namun aku justru tak punya foto bersamamu ketika aku tlah meranjak remaja.
Tapi, syukurlah, masih ada foto-foto kebersamaan kita ketika aku masih balita dulu. 

Ya, sudahlah Mah.... 
Mungkin Tuhan tlah merencanakan tuk membatasi waktu kebersamaan kita yang tak panjang itu.
Namun, aku tau, kecintaanmu pada buah hatimu, tak pernah ada batasnya, tak ada akhirnya.
Pun, cintaku padamu, tiada pernah berhenti.  

Dan, sebagai persembahanku di hari Ibu, yang jatuh pada hari ini, 22 Desember 2013, aku tulis sedikit kenangan indah bersamamu. 
 
Saat Family Gathering 
Kebaikanmu untuk bocah kecilmu yang sudah menjadi wanita dewasa ini. 
Kegigihanmu tuk membahagiakanku.
Semangatmu tuk membuatku tertawa dan tercukupi.
Ah, semuanya, Mah..
Semua kau perjuangkan untukku.
Apa yang tlah kau lakukan pada hidupmu, hanya demi orang-orang tercinta yang ada disekitarmu.

Meski engkau tak bisa membaca tulisan ini...
Namun, aku yakin...
Malaikat akan mengirimkan guratan ini langsung kehatimu, agar kau bisa merasakannya. 

Tau gak, Mah... 
Dengan semua apa yang kuhadapi dan kurasakan
selama hidup tanpamu... 

Ternyataaa...

Ketika Liburan
Tak ada yang panik berlebihan jika aku sakit, kecuali engkau, Mah.
Tak ada yang sesegera mungkin mengabulkan keingananku, kecuali Mamah tersayang.
Tak ada lagi yang mengajakku berwisata kuliner, kecuali engkau yang slalu memanjakanku, Mah.
Tak pernah lagi aku melihat sosok wanita tegar  menjemputku disuatu tempat, kecuali hanya sosokmu.
Tak ada yang bisa menyayangi dan mencintaiku sepenuh hati, sedalam lautan, kecuali Mamah tercinta.
Tak ada yang ikhlas menolong aku, kecuali wanita hebat yang telah melahirkanku kedunia ini.
Tak ada yang berani memberikan aku pengaruh hebat, kecuali dirimu, Mah
Dan.....
Tak ada yang bisa menaklukkan hatiku yang terdalam, kecuali Ibu kandungku terkasih.

Engkau, selalu terukir dalam hatiku, dalam bersitan pikiranku
Engkau, selalu ada dalam tiap langkahku
Setiap aku pergi kemanapun, hanya dirimulah yang aku ingat, tak ada yang lain.
Tak ada yang bisa menggantikan posisimu dihatiku, sampai saat ini, Mah. 

Cintamu yang tiada akhir dan tanpa batas itu, membuatku merasa selalu ada didekatmu, sampai kapanpun.

Terima kasih untuk semua kebahagiaan dan kenangan yang tercipta selama ini, antara kita.



Selamat hari Ibu tuk Mamaku tersayang
22 Desember 2013

http://emak2blogger.web.id

4 comments

  1. Fotonya lengkap sekali mbak dan diiringi dengan cerita juga ^^

    Selamat Hari Ibu ^^ *salam kenal dan kunjungan perdana*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih Titis...maklum, yang nulis kebetulan emang narsis tuk urusan jepret menjepret, jadi majangan fotonya narsis juga, hehehe....

      Selamat Hari Ibu ya....salam kenal juga....

      Delete
  2. Terharuuuu..........*mewek-mewek*

    Saat ibu masih ada..emang saat itulah kita harus sesegera mungkin membahagiakannya.....

    Selamat hari Ibu, mbak...

    ReplyDelete

Hai,

Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..