Mencuci
baju sendiri, bagi saya adalah jaminan mutu untuk kebersihan, kesucian, keawetan dan keutuhan baju.
Karena
memegang prinsip itu, so... sampai sekarang saya tak pernah
menggunakan jasa laundry, apalagi memakai mesin cuci atau mencari
orang agar bersedia memberikan jasanya untuk membersihkan pakaian
kotor saya yang hanya beberapa helai itu. Karena bagi saya, mencuci
baju dengan menggunakan tangan dan tenaga sendiri, lebih bersih dan
terjaga !
Apalagi
saya belum menikah, tentu tidak begitu banyak baju kotor yang
dihasilkan atau yang harus saya cuci, meski seminggu sekali saya
mencucinya. Kenapa harus seminggu atau dua kali semingggu? Karena
saya harus menghemat detergent dan air. Kalau kita mencuci setiap
hari dengan hanya 3 atau 4 lembar baju, tentu ini akan lebih
memborskan air dan detergent, ketimbang kalau mencuci langsung dalam
jumlah banyak. Itu alasannya. Selain itu, semangat cuci baju saya, ya
munculnya emang seminggu atau dua kali seminggu, hahahhaa....
*
Nyuci
baju sama dengan olahraga, lho!
Kalau nyuci baju cuma 4 lembar, gak kerasa euy capeknya. Saya justru
sengaja nyuci yang banyak sekalian, karena ingin mengeluarkan
keringat dalam tubuh, pengganti ngegym, hehehhe.... Seringkali kalau
saya mencuci, sampai seukuran ember besar penuh! Dua ember bahkan! Tapi tetap saya
lakukan secara non stop. Saya puas sekali kalau sudah menuntaskannya dengan
tenaga sendiri.! Keringat bercucuran layaknya habis berlari 6
putaran lapangan sepak bola Gelora Bung Karno, Jakarta, hehehe..
Iya
tuh, nyuci baju itu sama saja dengan kita berolahraga, lo. Nah,
kalau menurut Cynthia Sass, ahli gizi di The Early Show yang saya
ambil dari artikel di web liputan 6.com, mencuci pakaian bisa
membakar 72 himgga 100 kalori, apalagi kalau cuciannya banyak. Tentu
akan bertambah banyak juga kalori yang terbakar. Dan ini setara
dengan berlari di treadmill dengan kecepatan sedang selama 25
menit-an.
Sementara
kalau menyetrika selama 30 menit akan menurunkan sekitar 70 kalori. Bahkan
kalau kita mencuci piring dengan mesin selama 30 menit, bisa membakar 105
kalori, dan mencuci dengan tangan memakan 160 kalori. Nah,
bearti sehat toh kalau melakukan pekerjaan rumah tangga. Jadi, kenapa
mesti malas??
Itu
baru keuntungan dalam hal bakar membakar kalori, lo.
Belum
lagi, kalau kita lihat dari sisi 'keamanan' baju.
Bagian
yang kotor, harus diberi perhatian extra
Kalau kita mencuci baju sendiri, otomatis kita akan tau dong, dimana bagian baju kita yang kotor atau perlu disikat. Terkadang, meski sudah direndam dengan detergent, yang katanya 'bisa mencuci sendiri' itu, ada beberapa jenis pakaian, yang kotorannya tetap menempel, atau gak hilang meski udah direndam dalam waktu yang cukup lama, satu jam misalnya. Seperti bahan jeans, jaket, atau kaos.
Nah, karena kita
tau letak kotorannya dimana dan seperti apa, tentu kita bisa
menyikat atau membersihkan lebih extra dibagian kotor tersebut. Coba
kalau ngelaundry, ya gak akan mungkin bisa memberikan perhatian lebih
pada bagian tersebut. La, wong biasanya kalau pake jasa laundry, kan
pake mesin cuci,tuh..., jadi ya bajunya diudek-udek aja sama itu
mesin, tidak spesifik "mencari" kotoran yang menempel kuat
di pakaian kita.
Belum
lagi, mana kita tau kalau ditempat kita ngelaundry, siapa tau baju
kita bercampur dengan baju kotor milik orang lain. Kalau kotornya
baju orang lain itu dalam skala biasa-biasa saja, ya masih
mendingan. Coba kalau kotornya karena lumpur misalnya, trus digabung
dengan baju kita yang hanya kotor karena keringat atau debu,
yaa..bisa kena getahnya, dong.!
Apalagi
kalau seandainya baju tersebut adalah baju dari orang yang
punya penyakit kulit, misalnya..iiiihh..bisa-bisa ketularan, bo...Sereem kan..?
Mencuci
sendiri, pasti tau harus membilas berapa kali
Ketika sudah menyerahkan pakaian ke laundry, kita gak tau bagaimana cara perusahaan atau jasa laudry memperlakukan baju kita. Dari kebersihan air yang digunakan,misalnya. Sebagai contoh, kalau boleh kita mengambil pikiran yang
negatif dulu deh, bisa saja saja mereka membilasnya hanya satu kali
doang (kita tidak melihat proses mereka ngelaundry baju kita, toh? ) Kalau saya sih, kurang nyaman ya, kalau membilas baju hanya
satu kali. Selain sudah terbiasa, bilas dua kali juga hasilnya akan
lebih bersih.
Meski
sekarang sudah ada pelembut pakaian yang mengklaim bisa menghilangkan
busa pada pakaian dengan membilas hanya satu kali saja, tapi, saya
mah masih punya keyakinan membilas dua kali, itu lebih baik dan
lebih afdol. Harga mati, dah ! Kecuali, kalau kita emang kekurangaan
air disaat musim kemarau, misalnya. Ya, keadaannya begitu mah, mau gak mau harus hemat air. Dan mau gak mau juga
harus bilas cuma satu kali. Itupun rasanya.....gimana gitu
ya...hehehhe..
Yang disukai orang dengan jasa laundry....Adalah Bonus Setrika!
Okelah,
kalau kita mencuci baju di laundry, maka kita akan mengambilnya
dengan kondisi rapi dan kinclong, karena sudah disetrika. Namun, kita
tidak tau apakah energi atau uap panas yang digunakan ketika
menyetrika sudah tepat berdasarkan bahan baju atau kain kita? Bisa
saja, mereka menyetrikanya dengan panas yang berlebihan untuk baju
yang berbahan tipis, misalnya. Wah, bisa-bisa bahan baju dan
warnanya bsia cepat rusak dan memudar, lo!
Lagian
juga, kalau kita menyetrika baju sendiri, seperti yang saya sebutkan
diatas tadi, selain bisa membakar kalori, kita juga bisa atur setelan
panas yang pas untuk baju-baju kesayangan Jadi lebih terjamin
keawetan baju.
Jadi Hemat tanpa Laundry
Dengan
mencuci baju sendiri, hemat pasti akan didapat! Karena tak perlu
membayar jasa laundry. Walau, memang sih, sekarang jasa laundry
agak murah. Satu kilo cuma 5 ribuan, ada yang 3 ribu, bahkan! Satu
kilo itu, kalau ditimbang, dapet 5 atau 6 baju ukuran dewasa kali ya. Jadi, kalau 2
kilo bisa sepuluh baju. Berarti, hanya mengeluarkan uang sepuluh
ribu doang, tapi sudah beres semua, tanpa perlu bercapek ria
mengeluarkan tenaga untuk cuci baju, mantau jemuran dan menyetrika.
Ehm....memang
sih, kalau melihat dari faktor murah dan simpelnya laundry., ya
pasti tergiurlah kita untuk memanfaatkan kemudahan tersebut. Malah, teman satu kos saya, kalau mau ngelaundry, dia menelpon
petugas laundrynya untuk datang kekosan buat ngambil baju kotornya. Saking
pengen simpelnya dan gak mau susah.
Saya kadang nyengir sendiri melihatnya. Mau nganter baju kotor ke laundry aja, malesnya ini orang.... sampe harus merepotkan si tukang laundry yang harus datang ke kosan, tuk menjemput baju sang gadis yang masih muda, tenaga masih kuat, belum punya anak dan suami, dan belum ada pula yang diurus, kecuali mengurus dirinya sendiri.. ...ck..ck..ck.ck..ck
Saya kadang nyengir sendiri melihatnya. Mau nganter baju kotor ke laundry aja, malesnya ini orang.... sampe harus merepotkan si tukang laundry yang harus datang ke kosan, tuk menjemput baju sang gadis yang masih muda, tenaga masih kuat, belum punya anak dan suami, dan belum ada pula yang diurus, kecuali mengurus dirinya sendiri.. ...ck..ck..ck.ck..ck
Nah, teman kos saya yang lainnya, beda lagi. Dia mengambil jasa tukang cuci yang rumahnya
tak jauh dari kosan kami. Statusnya sama kayak saya. Masih gadis,
belum punya anak, dan banyaaaaaak sekali waktu luang...Namun, enggan
mencuci baju sendiri, dan ngandalin tenaga orang lain, mentang-mentang sudah bisa ngupah. dudududu... ...Gak cuma itu, kalau hasil
cucian si tukang cuci tadi dianggapnya gak bersih, keluarlah omelan
bawelnya, bak emak-emak yang sudah punya anak 5 !
Mencuci sendiri, lebih bersih !
Mencuci sendiri, lebih bersih !
Ehmm..meski banyak "keuntungan" yang didapat dengan melaundry, tapi...saya sih tetap suka mencuci baju pake tangan dengan tenaga sendiri! Bahkan, tuk
mencuci baju pake mesin cucipun, saya kurang tertarik. I love cuci
baju pake tangan, deh....hahahaha.....
Saya sedang mencuci baju, hihihi! |
Mungkin
Anda yang sering menggunakan jasa laudry dan sudah punya momongan,
akan bilang ke saya. : " Ya enak, kamu masih gadis, makanya
belum perlu bantuan laundry, tapi kalau sudah berkeluarga, maka
kamu akan butuh juga jasa laundry, karena tugas yang menumpuk dan
terbagi-bagi.."!
Ya,
bisa saja seperti itu....
Saya
juga gak menutup kemungkinan, kalau saya sudah berumah tangga dan
punya anak (banyak) maka saya akan ngelaundry juga ujung-ujungnya...hehehe..
Namun,
saya tak mau manja... Selagi, masih kuat untuk semangat mengerjakan
pekerjaan rumah dengan tangan sendiri, maka saya tetap akan lakukan
sendiri. Cihuuyy..!!!
Mungkin
yang membuat saya kekeuh tuk nyuci baju sendiri, adalah kebiasaan
saya yang sudah saya lakukan sejak kecil. Ya dari umur 10 tahun,
ketika saya sudah bisa mandiri mencuci baju sendiri, maka sejak itu sampai
sekarang saya justru ogah kalau baju saya dicucikan orang lain. Takut
gak bersih! Itulah alasannya. Kecuali, kalau memang ada orang yang
berbaik hati mau mencucikan baju saya, yaa.... Itu mah lain lagi
ceritanya, hehehe,,..
Yang
penting, saya tidak menyuruh !
Lagian,
bermain dengan busa hasil rendaman baju, bagi saya itu asyik sekali
, lo. Ada kenikmatan tersendiri. Yuhu.....
Yuk,
mari cuci baju....tapi pake tangan ya....supaya lebih bersih, plus sekalian olah
raga.....Aseek....
No comments
Hai,
Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..