Tamu
DAN Anak KOS
SETIAP
TAMU YANG DATANG ATAU ANDA YANG MERASA TAMU DISINI,…….
HARUS
MENGENALKAN DIRI KEPADA TUAN RUMAH, JIKA ANDA KEBETULAN BERTEMU
SALAH SATU PENGHUNI RUMAH KOS INI.
BERIKAN
SAPAAN DAN SENYUMAN.!!!!
KELUARKANLAH
KERAMAHAN DAN SOPAN SANTUN ANDA, AGAR KAMI YANG KOS DISINI
MERASA DIHARGAI !
TAMU
TETAPLAH TAMU !!!
ANDA
HARUS MEMPERHATIKAN ETIKA DAN TATA KRAMA!
JANGAN
MASUK RUMAH KOS INI NYELONONG SAJA TANPA MENGUCAPKAN SALAM ATAU
MEMPERKENALKAN DIRI
JANGAN
MENGANGGAP TUAN RUMAH ATAU ANAK KOS YANG TINGGAL DISINI PATUNG !
TERIMAKASIH
Ituah,
beberapa kalimat yang saya tulis, lantas saya print sore hari ini.!
Agak tajam? Memang!
Ya,
kali ini saya harus mengetik sejumlah kalimat yang agak pedas dan menghujam! Untuk apa? Ya, tentu hanya untuk mengarahkan ke hal yang
lebih baik sih pastinya.
Sambil
mikir kira–kira kalimat apa lagi yang pantas saya tumpahkan
dikompi, eh untunglah tak sampai 30 menit, selesai juga tulisan
"peringatan" yang kelak akan ditempel didinding itu.
Yaacchh…..Setelah
selesai menuntaskan kalimat yang pas dan pantas namun tetap menohok,
untuk ditujukan dan dibaca orang satu rumah, kertas penampung
tulisanpun siap dicetak!
Tulisan yang siap ditempel didinding! |
Rentetan
tulisan yang saya print itu, bukan untuk urusan kantor sih, tapi ini
urusan rumah kos alias kos-kosan yang jumlah penghuninya rada banyak
dan riweh pastinya.
Dari
yang suka malas-malasan, cuek, gak tau diri, gak tau malu, dan yang
aneh-aneh lainnya. Tapi, yang rajin juga ada kok, hohohoho…..
Nah,
kalau kita tinggal dirumah kos dengan penghuni yang lumayan banyak,
karena memang kamar yang disediakan juga jumlahnya tak sedikit, tentu yang
menjadi permasalahan adalah selain faktor kebersihan, masalah
keamanan dan kenyamananlah selanjutnya yang perlu diperhatikan, toh?
Ada
yang cuek, ada yang biasa aja, dan ada yang sangat perhatian. Saking
perhatiannya sama keamanan kos, sampai-sampai terlalu rajin tuk kunci
pintu. Eh, saking rajinnya, malah digerutui sama anak- anak yang lain.
Karena dianggap ....duh, masih siang kok kunci pintu sih. Atau ada
yang bilang "Aduh..si ini dan si itu kan belum pulang, jadi ntar
aja deh ngunci pintunya!"
Yang
diomelin akhirnya memilih mengalah dari pada ribut. Okeylah….
"Tunggu kalau ada kejadian atau ada yang kebobolan, baru deh
kena, dan baru bergiat untuk ngunci pintu” begitu kata si rajin
pengunci pintu ini dalam hatinya.
Dan
ternyata benar !
Baru-baru ini ada anak kos yang tinggal dikamar atas, kebobolan dimalam
hari. Kejadiannya sekitar jam 10-11 malam. Pintu kamarnya dicongkel
orang. Sementara ia sedang tugas/jaga malam disalah satu rumah sakit
di Jakarta tempat ia magang sebagai suster. Sejumlah uang dan
bendanya hilang dibondol maling! Kenapa bisa begitu?
Ya,
karena pintu tak dikunci!
Entah
pada kemana penghuni rumah kos dua lantai yang jumlahnya sekitar 10
orang itu. Mungkin lagi tidur, atau lagi nonton TV, atau asyik
bermain dengan gadget, sehingga tak terlalu menghiraukan keadaan
rumah. Atau emang cuek, karena mengandalkan yang lainnya yang
dianggap bisa memantau situasi kos? Hmmmm.......
Padahal
yang namaya menjaga keamanan kos itu ya kewajiban bersama toh, bukan
kewajiban satu atau dua orang. Bukan juga kewajiban orang-orang yang
tinggal dilantai bawah. Mentang-mentang pintu depan atau pintu
masuknya berada di bawah. Huh!
Gak
bijak juga kalau anak yang tinggal dilantai atas untuk tak
memperhatikan atau mengingatkan masalah kunci mengunci pintu ini,
toh..?
Nah,
setelah ada kejadian kemalingan yang dialami anak lantai atas,
barulah riweh dan cemas. Takut, kalau-kalau kejadian itu menimpa
dirinya. Loh, jadi kalau gak ada kejadian, gak cemas toh, nduk?
Padahal, ini bukan kali pertama terjadi dikosan yang sudah saya
tempati selama 3 tahun lebih itu. Ada sekitar 2 hingga 3 kali
kejadian kemalingan. Belum lagi kejadian yang terjadi sebelum saya
tinggal disana. Tapi, rupanya itu tak membuat penghuni kos waspada
dan rajin tuk mengunci pintu. Bahkan, sampai jam 12 malam, kadang
pintu utama untuk area masukpun tak terkunci.
Alasannya?
Karena ada
salah satu penghuni kos yang bekerja shift malam, hingga pulangnya
jam 12 malam. Jadi, mengandalkan anak yang pulang tengah malam itu,
untuk mengunci pintu, toh? Haduh, secara logika. Itu pintu mau
dikunci jam 7 malem kek, atau jam 10 malem kek, ya gak apa- apa toh.
La wong yang pulang jam larut malam itu membawa dan megang juga kunci
pintu depannya sendiri kok., yang emang dibagi-bagikan oleh Ibu kos
tempo hari.
Jadi, ketika si mbak yang pulangnya jam 12 malam itu
datang ke kost, ya, dia tinggal ambil kunci dalam tas, terus dimasukin
kelubangnya, diputer dikit kuncinya, udah deh kebuka tuh pintu. Iya
kan? Jadi kalau alasan pintu tak dikunci hanya karena ada satu
penghuni kos yang belum pulang, lantas menjadi alasan pintu belum
dikunci.... waduuh,.alasan dari mana tuh? Dari Zimbabwe kali ya…!!!!
So,
karena tak mau terulang lagi, malam kemarin, saya dan anak anak yang
tinggal dilantai bawah, sekitar 5 orang, membicarakan hal ini dan
berembuk untuk membuat suatu tulisan ‘pengingat “. Dan, syukurlah sudah saya bereskan !
Pengennya sich, dengan dibacanya tulisan yang akan ditempelkan dibeberapa sudut dinding kosan kami, semoga semua penghuni kos tak lengah lagi untuk malas dan ragu-ragu mengunci pintu.
Pengennya sich, dengan dibacanya tulisan yang akan ditempelkan dibeberapa sudut dinding kosan kami, semoga semua penghuni kos tak lengah lagi untuk malas dan ragu-ragu mengunci pintu.
Bersama Teman Kos |
Nah,
tak hanya soal keamanan kos dan masalah kunci saja yang kami bahas
tadi malam..Tapi juga nyempret kemasalah tamu/ pengunjung kosan.
Kebanyakan sih teman atau pacar salah satu anak kos yang sering berkunjung. Ya, sebenarnya gak masalah sih kalau ada tamu. la wong saya dan anak- anak kos yang lain pernah semua kedatangan tamu atau pengunjung. Entah itu teman kantor, atau orang tua yang jauh-jauh datang dari kampung.
Kebanyakan sih teman atau pacar salah satu anak kos yang sering berkunjung. Ya, sebenarnya gak masalah sih kalau ada tamu. la wong saya dan anak- anak kos yang lain pernah semua kedatangan tamu atau pengunjung. Entah itu teman kantor, atau orang tua yang jauh-jauh datang dari kampung.
Cuma
yang bikin mandek adalah, banyak dari tetamu itu yang main nyelonong
aja masuk kedalam kosan, tanpa pake permisi, boro-boro mengenalkan
diri, melempar senyumpun tidak. Kami sebagai tuan kos, merasa tak
dihargai oleh mereka yang datang yang tak punya tata krama dan sopan
santun itu. Seperti tulisan yang saya ketik sore ini.
Karena
merasa temannya adalah salah satu penghuni kosan, jadi sang tamu
tadi mungkin menganggap kosan itu rumah pribadi teman atau
pacarnya kali ye.....hingga tak mempedulikan anak-anak penghuni kos
yang lebih berhak atas rumah itu daripada sang tamu tadi yang sombong
tadi. *duh, tepok pantat ah tepok jidad deh*
Hal
ini sering saya dan teman-temen kos alami!
Ketika
ada tamu datang misalnya, yang kita tidak tau dia siapa...Eh, tanpa
basa-basi dan menyapa.... langsung selonong boy aja masuk kedalam rumah!
Lah, saya atau teman saya yang lain, yang ketika itu sedang duduk di
sofa ruang tamu, gak dihiraukan sama sekali. Dianggap patung, cin !
Ditoleh pun tidak. !
Bahkan, kita yang sebagai tuan kos, kadang memberikan senyuman terlebih dulu kepada mereka, eh malah gak dibalas tuh senyuman kita. Ya, ampyuunn....... Dan ini bukan terjadi satu atau dua kali, lo. Udah sering banget kosan kami kedatangan tamu-tamu yang tidak tau etika dan sopan santun. Yang akhirnya, saya dan temen-temen yang merasa dilepehkan oleh para tetamu yang congkak tadi, akhirnya sepakatlah membuat tulisan yang rencananya akan ditempel didinding kos.
Bahkan, kita yang sebagai tuan kos, kadang memberikan senyuman terlebih dulu kepada mereka, eh malah gak dibalas tuh senyuman kita. Ya, ampyuunn....... Dan ini bukan terjadi satu atau dua kali, lo. Udah sering banget kosan kami kedatangan tamu-tamu yang tidak tau etika dan sopan santun. Yang akhirnya, saya dan temen-temen yang merasa dilepehkan oleh para tetamu yang congkak tadi, akhirnya sepakatlah membuat tulisan yang rencananya akan ditempel didinding kos.
Ehem, ini contoh tulisan"teguran" |
So,
ada dua tema yang saya ketik hari ini.
Tentang "Jangan lupa mengunci pintu depan" dan tema yang satu lagi tentu khusus dan ditujukan untuk tamu yang berkunjung ke pondokan kami. Agak nampar sih kalimat saya! Malah saya buat dua versi lo. Yang satu versi tulisan panjang. Tentu berisikan ungkapan- ungkapan kekecewaan kita selama ini terhadap tamu yang datang. Dan yang kedua versi pendek. Tulisan singkat ini tentu rangkuman dari tulisan panjang, namun bagian kalimat-kalimat yang special untuk 'menegur' para tamu agar bersikap lebih sopan ditempat orang, hurufnya saya tonjolkan/besarkan agar terbaca dengan jelas! Nah, contoh rentetan kalimat sebelumnya sebagai pembuka tulisan saya ini, itu adalah contoh versi pendeknya lo. Wah, gimana versi panjangnya ya..? Wkwkwkw.....
Tentang "Jangan lupa mengunci pintu depan" dan tema yang satu lagi tentu khusus dan ditujukan untuk tamu yang berkunjung ke pondokan kami. Agak nampar sih kalimat saya! Malah saya buat dua versi lo. Yang satu versi tulisan panjang. Tentu berisikan ungkapan- ungkapan kekecewaan kita selama ini terhadap tamu yang datang. Dan yang kedua versi pendek. Tulisan singkat ini tentu rangkuman dari tulisan panjang, namun bagian kalimat-kalimat yang special untuk 'menegur' para tamu agar bersikap lebih sopan ditempat orang, hurufnya saya tonjolkan/besarkan agar terbaca dengan jelas! Nah, contoh rentetan kalimat sebelumnya sebagai pembuka tulisan saya ini, itu adalah contoh versi pendeknya lo. Wah, gimana versi panjangnya ya..? Wkwkwkw.....
Nah, ini contoh tulisan yang panjang! |
Pun,
untuk versi "Kunci Pintu" Juga ada dua versi yang saya
lemparkan. Sekalian ini juga merupakan curhat saya atas kedongkolan saya
selama ini dengan teman-teman yang cuek terhadap keamanan rumah! Ada
beberapa lembar yang saya cetak. Supaya bisa ditempel dibanyak
tempat. Biar rame dan puas! huahahhaha....!!!
Setelah
nanti selesai ditempel didinding kos. Ehmm..., Saya jadi penasaran,
apa reaksi anak-anak? Mungkin ada yang merasa tersinggung atau
tertampar dengan tulisan panjang, yang tentu sudah saya diskusikan dulu
sebelumnya dengan 5 orang teman yang lain. Khususnya teman-teman yang
mendiami bagian kamar lantai bawah.
Yah,
semoga mereka menyadarinya. Karena ini semua demi kebaikan kami
bersama. Bukan bermaksud untuk menyakiti hati siapapun !
Versi tulisan pendek! |
No comments
Hai,
Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..