REAKSI
ATAS AKSI
Sudah
seminggu ini tulisan-tulisan 'teguran' itu tertempel rapi di rumah
kos kami yang berlantai dua.
Ada teguran soal jangan lupa kunci pintu, dalam versi panjang dan pendek, sampai pada peringatan untuk tamu-tamu yang datang ke kekosan kami, yang terkadang tak sopan itu.
Ada teguran soal jangan lupa kunci pintu, dalam versi panjang dan pendek, sampai pada peringatan untuk tamu-tamu yang datang ke kekosan kami, yang terkadang tak sopan itu.
Tempelan teguran tertulis didinding kos |
Ehm,
sebagai orang yang bertugas menulis kalimat-kalimat sakti (yang bagi
orang normal agak sedikit menampar itu...) sekaligus sebagai tukang
ngeprint dan tukang tempel di dinding....saya memperhatikan dan
melihat reaksi atas aksi yang sudah saya dan beberapa teman kos lain
sepakati . Nah,
cerita soal asal muasal muncul tulisan sebagai towelan itu, silahkan
baca disini
Ada perubahankah?
Pastinya..!! Paling tidak, teman-temen satu kos saya yang berjumlah sekitar 10 orang itu sudah pada rajin mengunci pintu ketika pergi dan pulang dari suatu tempat. Atau ketika hendak tidur.
Ada perubahankah?
Pastinya..!! Paling tidak, teman-temen satu kos saya yang berjumlah sekitar 10 orang itu sudah pada rajin mengunci pintu ketika pergi dan pulang dari suatu tempat. Atau ketika hendak tidur.
Kalau
dulu......sebelum ada tulisan sakti itu....
Dikacapun ditempel kertas sakti! |
Hmmm....masuk
rumah kos ya masuk aja. Keluar rumah ya keluar aja. Gak pake ritual
ngunci pintu! Cueeeekkkk bebeeeeekkkk!!! Saling mengandalkan yang
lain tuk kunci pintu,..... Bahkan, sering sekali kejadian pintu
tak terkunci sepanjang malam... Du..du..du.. untung Tuhan masih
melindungi rumah itu ya... Hemmm... (terkait hal ini, kalau mau
dijelasin detail, kepanjangan nanti ah... )
Sebal,
kan?!!
Kenapa
saya sebal. Karena saya merasa, salah satu orang dikosan itu, yang
rajin ngecek pintu dan ngunci pintu. So, wajar dong kalau kesal sekali melihat
teman-teman yang pada cueknya tak memperhatikan keamanan bersama itu.
Tapi, eh...justru saya malah yang sering diomelin oleh mereka-mereka yang merasa risih karena saya sering mengunci pintu.
Loh....?
Alasannya, "Mbak Eka..ini masih belum terlalu malam!" Atau, "Hei, saya ada kok dirumah, jadi gak perlu dikunci pintunya!"
Ow, trus kalau ada dirumah, dengan posisi pintu tak terkunci, apakah menjamin bahwa rumah tak kemasukan maling atau orang gila???
Tapi, eh...justru saya malah yang sering diomelin oleh mereka-mereka yang merasa risih karena saya sering mengunci pintu.
Loh....?
Alasannya, "Mbak Eka..ini masih belum terlalu malam!" Atau, "Hei, saya ada kok dirumah, jadi gak perlu dikunci pintunya!"
Ow, trus kalau ada dirumah, dengan posisi pintu tak terkunci, apakah menjamin bahwa rumah tak kemasukan maling atau orang gila???
Hadeeh....,
Terkait hal ini juga,,... kalau mau dibahas, banyak banget deh adegan tersinggungnya hati saya. Huh!
Terkait hal ini juga,,... kalau mau dibahas, banyak banget deh adegan tersinggungnya hati saya. Huh!
Nah,
suatu ketika..... anak kos yang tinggal dilantai dua, kamarnya dibobol maling kala malam sepi, karena pintu rumah kos tak
dikunci!
So, gara-gara kejadian itu...baru deh ketar-ketir.
So, gara-gara kejadian itu...baru deh ketar-ketir.
Semuanya pada was-was. Takut-takut kalau terjadi lagi
hal yang bikin dongkol itu menimpa mereka.
Ehmmm,...
Sebenarnya, adegan rajin mengunci pintu atau mawas diri, itu semua demi keamanan semuanya, kan! Bukan untuk kenyamanan satu dua orang saja.
Kok susah ya dilakukan... ????
Sebenarnya, adegan rajin mengunci pintu atau mawas diri, itu semua demi keamanan semuanya, kan! Bukan untuk kenyamanan satu dua orang saja.
Kok susah ya dilakukan... ????
Nah, itu soal "kunci pintu"
Kalau soal tamu kos yang sering nyelonong aja masuk kerumah tanpa permisi, seolah olah itu rumah pribadianya?
Hmm...., kalau
ini sih, ada satu dua yang sudah mulai memberikan senyuman sapaan
yang ramah dan pake kulu nuwon. Tapi ada juga yang masih cuek dan tak
ramah.
"Bebal
nih orang ya..!" Gerutu saya dalam hati..
Tapi,
gak apa-apa, dengan mereka yang tidak peduli dengan teguran kami
secara tertulis yang sudah ditempel didinding strategis itu, bearti
bisa dinilaikan kepribadiannya seperti apa?
Sementara
Kalau untuk reaksi anak kos yang lain, yang tak ikut rapat bersama
ketika itu, karena lagi pulang kampung atau belum pulang kerja,
mereka sih hanya diam saja melihat beberapa kesepakatan yang sudah
dilakukan oleh sebagian dari kami.
Entah
diamnya tanda setuju. Atau diam karena, ya kalau mau protes juga malu
kali ya.. Apa juga yang mau diprotesin sebenernya... La wong apa yang
kami hadirkan didinding rumah itu adalah positif kok. Iya kan?
Jadi
kalau ada anak kos yang mau protes dia bakalan malu sendiri
kali...hihihiih...
So,
sampai saya menulis cerita ini, disiplin masih diterapkan oleh
teman-teman kos. Reaksi atas aksi beberapa orang dari kami, tak terlalu menimbulkan gejolak negatif. Tapi entah beberapa bulan kedepan? Apakah masih akan
tetap memegang teguh kesepakatan bersama itu??
Yah,
saya berharap situasi yang sekarang udah rajin kunci pintu ini, tidak
hanya hangat-hangat tai ayam saja, tapi berlangusung seterusnya. Demi
kenyamanan dan keamanan bersama.
Hidup Anak Kos !!!
Sudut dinding turut meriahkan kertas teguran! |
No comments
Hai,
Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..