Trans 7 Academy: Ngulik Dunia Voice Over

Lagi asik ngopi, tetiba denger suara Sinchan dari TV. Atau lagi melamun, eh ada suara Brama Kumbara dari radio yang memecah keheningan.

Nah, kalau kamu dengar suara Sinchan apa yang kamu bayangkan? Lucu, nakal, genit, jahil atau apa?

Pun saat mendengarkan suara Brama kumbara, apa yang kamu bayangkan? 

Ada yang menjawab: jagoan, berwibawa, gagah, bijaksana, pemberani. 

Suasana Trans 7 Academy sebelum dimulai


Nah, yang mengisi suara Sinchan dengan kelucuannya, Brama Kumbara dengan wibawanya atau Mak Lampir dengan keseramannya, itu disebut Voice Acting yang dibawakan oleh seorang dubber. 

Dubber harus bisa mengekspresikan akting takut, seram, sedih, bahagia dan emosi lainya dalam bentuk suara, agar pendengar ikut larut dalam dramanya.

Ngomongin soal suara Sinchan, Brama Kumbara atau Mak Lampir, ini adalah salah satu hal yang dibahas dalam Trans 7 Academy, Sabtu 22 November 2005 lalu.

Acara yang berlangsung di Studio Trans 7 di kawasan Warung Jati Jakarta Selatan ini dihadiri sekitar 135 orang. Yang datang langsung alias hadir di lokasi sebanyak 90-an orang, yang hadir secara online sekitar 40-an orang. Gak nyangka, lebih banyak yang ikutan offline dibanding online. Studio pun penuh orang, dan penuh keseruan hehehe...

Peserta Offline vs Online

Aku adalah salah satu dari 90-an peserta offline itu. Lebih seru rasanya datang langsung. Bertemu, bertatap muka dan kenalan dengan sesama teman-teman yang punya hobi atau bakat di bidang olah suara. 

Gak cuma voice over talent dan dubber yang hadir, tapi juga teman-teman yang punya bakat MC, penyiar radio dan conten creator juga hadir di acara tersebut. Karena kini, content creator pun membutuhkan VOT untuk melengkapi videonya. 

Siapa nih yang jadi pembicara atau mentornya?

Kalau kamu pernah dengar atau nonton iklan Mi Burung dara versi logat Betawi, atau kamu adalah penikmat program "Spotlite" di Trans 7, tentu akrab dengan suara yang mengisinya. Nah, pengisi suaranya itu adalah Arief Budiman. Beliau inilah yang menjadi pembicara atau mentor di Trans 7 Academy tersebut. 

Arief mengeluti dunia Voice Over Talent (VOT) sejak 2012 sampai sekarang. Sebelum terjun ke dunia VOT, begronnya adalah penyiar radio. Ia pernah menjadi penyiar, reporter dan produser di beberapa radio berita di Jakarta. Sampai sekarang pun masih jadi penyiar radio. 

Selain itu, Arief juga mengetuai komunitas atau Presiden Komunitas Voice Over, Dubber, Announcer Indonesia atau KVDAI.

Arief Budiman

Jadi, kata Arief, kalau kamu merasa punya logat yang khas atau kalau bicara kok ya susah ngilangin logatnya, justru itu adalah sebuah keunikan atau kelebihan tersendiri. Karena ada juga klien yang membutuhkan talent yang punya logat daerah. Semisal logat Padang, Palembang, Jawa, Sunda, Papua,Betawi dll. Contohnya, brand mi burung dara tadi, yang membuat iklan dengan beraneka macam versi dengan logat yang berbeda-beda. 

Di academy itu, Arief banyak berbagi pengetahuan seputar dunia voice over dan voice acting. Juga tips-tips yang membantu kita agar 'luwes' di dunia suara.

Arief juga mengatakan, menjadi seorang voice over talent harus punya kemampuan beradaptasi yang cepat dengan latihan. Misal jika terbiasa baca berita tapi saat disuruh baca iklan, maka harus mampu menyesuaikan gaya suara selayaknya membaca iklan.

Untuk pemula, suara yang layak jual adalah suara yang berkarakter. Suara yang berkarakter adalah ketika orang mendengar suaranya, orang tahu ini suara si A, B atau C. Tetapi kalau orang yang sudah ahli, bisa saja orang yang mengenalnya tidak akan tahu kalau itu adalah suara dia, karena dia sudah mampu memainkan berbagai macam karakter. 


Tebak, Arief lagi ngomong apa? hehehe

Arief juga memberikan contoh teks "Spotlite" Trans 7, dan meminta salah satu peserta offline dan online membacakannya dengan gaya VO ala Spotlite. Ada yang lancar, luwes, juga ada yang sedikit 'tersandung'. Bahkan ada peserta online yang kaget ketika dia diminta untuk membacakannya. "Saya grogi" katanya, Saking groginya, ia tak menyelesaikan membaca teksnya, hehehe


Interaksi dengan peserta online. Si mbak grogi katanya, hehehe 

Beberapa tips dari Arief yang aku catat:

- Senyum dulu baru bicara, InsyaAllah smiling voice akan terjadi.

- Untuk pemula, jangan pake mic wireless. Kecuali untuk konten buat happy-happy saja. Mic harus ada kabelnya kalau mau hasil suara bagus.

- Jika belum punya mic, boleh rekam suara pake HP. Tehniknya: ngomong jangan di depan speaker HP,  tapi HP diposisikan seperti orang yang sedang menelpon. 

- Berdoa sebelum memulai projek

- Dirajinin olahraga fisik (agar napas panjang, menunjang performa suara) dan olahraga muka (agar lidah tak kelu atau belibet)

- Minta izin sama yang ngasih kerjaan jika suara kita terasa kurang siap, misal suara terasa rada bergetar

- Jaga komunikasi dengan klien, kalau bisa fast respon.

- Jaga sikap atau attitude, baik dengan sesama talent VO, mentor atau klien

- Berjejaring (kenalan), kolaborasi (bikin konten bareng)

Yuk pemanasan wajah sebelum take VO


Gimana cara untuk menjual suara bagi pemula?

- Bisa jualaan suara ke orang yang kita kenal dekat, misal ke teman kita yang punya UMKM. 

- Bisa juga jualan melalui sosmed, dengan membuat akun baru khusus postingan sampel suara sendiri, sekalian buat branding. 

- Jika ada acara di sekitar RT boleh banget menawarkan diri "boleh gak dokumentasinya saya VO-in"? 

- Ikutan agency (Follow akun-akun sosmed yang membahas voice over) 

- Gunakan kata "kolaborasi" bukan "bantuin" temen, jika bekerja sama dengan teman, biar terlihat profesional dan gak gratisan.


Di akhir acara, semua peserta offline membawakan satu materi berupa teks yang disediakan oleh tim Trans 7. Materi itu secara bergiliran kami bacakan di depan kamera untuk direkam sebagai bagian dari portofolio. Ada sampel teks soal cerita lucu/ unik, berita, feature, dll. Peserta bebas memilih. Teks yang dibaca sekitar 2 menitan. 

Kameramennya ada 4 tim, jadi gak terlalu lama nunggu antrean yang dimulai dari peserta nomor urut 1 sampe 90-an. 

Nah, kurang lebih begini nih suasana saat proses rekamannya.



Di ajang ini, aku juga ketemu sama Opi dan Nur, teman pelatihan voice akting/ dubbing. Juga ketemu sama Lisa dan Regina, teman satu batch waktu ikut pelatihan voice over di Z Academy yang dimentori oleh Voice Over Senior Liza Harun pada September 2025 lalu. 

Cerita soal menimba ilmu di Z Academy tak kalah seru dengan Trans 7 Academy. Uhuynya bisa dibaca di sini.

Hore-hore bareng Gina, Lisa dan Opi. Mbak Nur kemana nih? hehehe


Yuk..yuk..foto dulu sebelum berpisah


Nah, di atas tadi, aku udah nyenggol dikit soal Komunitas Voice Over, Dubber, Announcer Indonesia atau KVDAI, yang Presidennya adalah Arief Budiman.

Jadi, kita kenalan yuk dengan KVDAI.

KVDAI ini hadir untuk menjadi wadah bagi para profesional, pegiat, dan pecinta di dunia suara seperti pengisi suara (voice actor/actress), dubber, dan announcer di Indonesia. Tujuannya untuk berbagi ilmu, melatih bakat, dan membangun jejaring profesional. 

Di KVDAI, anggotanya bisa ikut pelatihan (KVDAI Classroom), workshop, dan berbagi pengalaman seputar teknik voice over, dubbing (sulih suara), dan announcement. 

Tujuannya tentu untuk menggali potensi talenta suara dan mengembangkan industri suara di Indonesia. 

Oh ya, KVDAI juga bekerja sama dengan RRI memberikan kesempatan kepada anggota komunitas untuk berlatih. Salah satunya adalah belajar membaca Iklan Layanan Masyarakat atau ILM untuk di radio. 

Saya termasuk yang beruntung bisa mencicipi rekaman di studio RRI Jakarta, pada Kamis 11 Desember 2025 lalu bersama teman-teman KVDAI dan juga Pak Pres Arief.

Suasana latihan voice over di RRI


Gimana-gimana, mau jadi Voice Over Talent juga?  



No comments

Hai,

Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..