Saya susah untuk menahan sendawa, bahkan gak pernah menahannya. Kalau sendawa ya sendawa aja. Ya gimana, namanya reaksi tubuh yang refleks.
Sendawa hal yang normal, toh. Biasanya terjadi, setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Jangankan minuman tertentu, menenggak air putih saja, saya bisa sendawa, hahaha.
Kalau yang saya baca di halodoc.com, sendawa merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan gas berlebih secara alami. Proses keluarnya gas dari tubuh adalah hal yang baik, sebab bertumpuknya gas di dalam tubuh atau perut bisa menyebabkan gejala kembung dan nyeri pada area perut.
Sendawa hal yang normal, toh. Biasanya terjadi, setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Jangankan minuman tertentu, menenggak air putih saja, saya bisa sendawa, hahaha.
Kalau yang saya baca di halodoc.com, sendawa merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan gas berlebih secara alami. Proses keluarnya gas dari tubuh adalah hal yang baik, sebab bertumpuknya gas di dalam tubuh atau perut bisa menyebabkan gejala kembung dan nyeri pada area perut.
Di
masa SMA saya baru tahu kalau sendawa saat berada di dekat orang, itu termasuk hal yang tidak sopan
di Indonesia. Saat itu ada teman yang sendawa ketika kami sedang kumpul. Lalu teman lainnya nyeletuk kalau sendawa itu tak sopan.
Saya juga pernah melihat status teman di Facebook yang menulis: ”Sendawa di
depan orang itu gak sopan, tahu”. Sebut saja si penulis status itu namanya Ani.
Membaca
statusnya, saya terbayang saat mengobrol dengan Ani. Dalam hati ‘pernah
gak ya saya sendawa di depan Ani waktu dulu? Jangan-jangan pernah.’ Gak
kebayang seperti apa dalam hatinya saat saya sendawa di dekatnya. Mungkin dalam hatinya mengumpat saya, hahahha. Iya dong, karena dia mau
bilang gak sopan ke saya pasti gak enak, ihihih...
Lalu,
teman kantor saya juga cerita kalau anak perempuannya yang masih SMP
suka kesel kalau melihat orang sendawa. Baik itu orang yang dikenal
(keluarga misalnya) maupun orang yang dijumpainya saat makan di mall.
Anaknya tak sungkan menunjukkan ekpresi kesal dan tak suka terhadap
orang yang sendawa di dekatnya.
‘Larangan’
demi larangan soal sendawa di tempat umum yang saya dengar dari
beberapa orang, tetap tak bisa mengubah saya untuk menahan sendawa.
Malah sering saya sendawa berjilid-jiild saat kondisi tubuh sedang tidak
fit, atau saat kekenyangan, hahaha... Iya berjilid-jilid, maksudnya
dalam rentang waktu berdekatan, mungkin 10 menitan, lalu sendawa lagi.
Bahkan ada teman kantor saya yang sendawa malah gak berhenti-henti tatkala ia diduga masuk angin atau kurang enak badan. Pun ibu saya juga melakukan hal yang sama saat tak enak badan. Sendawanya beruntun.
Bahkan ada teman kantor saya yang sendawa malah gak berhenti-henti tatkala ia diduga masuk angin atau kurang enak badan. Pun ibu saya juga melakukan hal yang sama saat tak enak badan. Sendawanya beruntun.
Di
keluarga saya, juga tak memusingkan kalau sendawa itu dianggap sesuatu yang tak sopan atau tidak. Kami sendawa ya sendawa saja. Dari saya kecil, memang tak pernah berusaha untuk menahan sendawa.
Namun,
saya tahu ada beberapa suku di Indonesia atau keluarga yang sangat
saklek sekali dengan urusan persendawaan ini. Mereka benar-benar
menganggap sendawa itu gak sopan, sehingga harus ditahan kalau lagi ada
orang.
Duh,
saya mah syusyah nahan sendawa. Karena sendawa itu otomatis,
kadang-kadang gak ada tanda-tandanya, langsung keluar begitu aja. Kalau ada orang yang mengganggap saya gak sopan, ya sudahlah ya, gak apa-apa karena setiap orang punya penilaian masing-masing.
Btw,
kalau di Indonesia sendawa dianggap gak sopan, rupanya di belahan
negara lain, justru menganggap sendawa adalah hal yang sopan lho!
Iya,
gara-gara saya syurhat soal sendawa di blog ini, maka saya pun
berselancar di internet mencari tahu soal sendawa. Lah, rupanya ada
beberapa negara yang justru menganggap sendawa itu lazim dan malah
sebagai tanda apresiasi dan terima kasih kepada orang yang sudah
memasak.
Alhamdullilah, bearti sendawa yang dianggap tidak sopan di Indonesia, bukanlah hal
yang tidak sopan sedunia, hehehe, karena ada negara lain yang justru
'mengharapkan’ sendawa.
Di
Korea misalnya, seperti yang saya kutip dari idntimes.com, sendawa hal
yang sangat lazim dilakukan sebagai tanda bahwa mereka menikmati
makanannya.
Di India dan Bahrain, bersendawa juga jadi salah satu cara menunjukkan apresiasi terhadap orang yang sudah memasak.
Orang Jerman, justru merasa tidak sopan jika tak bersendawa setelah
makan, terutama saat bertamu. Karena ini adalah cara untuk memberi tahu
tuan rumah kalau kita puas dengan hidangannya.
Sementara di China, bersendawa menjadi kebiasaan yang dianggap baik, karena menandakan kamu menyukai makanan yang disajikan.
Bahkan
di Kanada, sendawa merupakan bagian dari tradisi, sampai ada juga World
Burping Association alias Asosiasi Sendawa Dunia. Yuhuu!
Ya, begitulah perkara sendawa!
Tak hanya sendawa;
bersin, buang angin, muntah, batuk, itu adalah reaksi alami tubuh. Saya
tak bisa menahannya, hanya bisa mengurangi volume suaranya saja.
Beda kalau buang angin (kentut) atau bersin yang ada tanda-tandanya jika mau keluar. Maka itu, bisa banget ditahan.
Apalagi
kalau kentut, ya jelas gak sopan kalau mengeluarkan suara saat berada
di dekat orang, apalagi kalau gasnya mengeluarkan bau yang amboy, duh,
bisa diumpat orang, hehehe... Maka itu ada teman saya yang bilang "kalau mau kentut di saat sedang sendiri atau gak ada orang, lega banget rasanya ya, hahahha"
Kalau
menahan bersin, saya juga bisa. Tapi kesaaallnya bukan main lho kalau
menahan bersin itu. Kayak ada sesuatu yang mau kita buang tapi gak
kesampean, hahaha. Tapi demi menjaga kesopanan, terutama jika berada
dalam suasana yang resmi dan dengan orang-orang baru, rasanya malu juga
kalau bersin dengan keras.
Tapi kalau di kantor, jika ada tanda mau bersin, saya tetap hempaskan. Namun
saya tutup dengan telapak tangan. Sebabnya saya kenal semua sama teman-teman kantor, jadi rasa malu dan gak
enakan, ya disingkirkan saja dulu deh, yang penting saya lega bersinnya, hahahhaa...
Pun kalau lagi batuk, gimana coba mau nyembunyiinnya. Paling ya sama kayak bersin, ditutup pake tangan atau sapu tangan.
Pun kalau lagi batuk, gimana coba mau nyembunyiinnya. Paling ya sama kayak bersin, ditutup pake tangan atau sapu tangan.
Tapi untuk sendawa, saya tetap tak bisa menahannya.
Jika suatu saat nanti saya berkunjung ke India, Jerman atau ke Cina, untunglah bisa bebas sendawa, karena sendawa justru hal yang lazim di sana bahkan diharapkan, hehehe....
Jika suatu saat nanti saya berkunjung ke India, Jerman atau ke Cina, untunglah bisa bebas sendawa, karena sendawa justru hal yang lazim di sana bahkan diharapkan, hehehe....
The process of gas discharge from the body is a good thing, because the accumulation of gas in the body or stomach can cause symptoms of bloating and pain in the abdominal area.
ReplyDeleteWah waahhh baru tahu akutu mbaaa, kalo sendawa malah "diharapkan" di negara2 lain.
ReplyDeleteWihh, culture emang beda2 ya di masing2 daerah :)
sedari dulu aku juga tahunya sendawa di negara lain its okay cuman di Indo doang dianggap ga sopan hahaha tapi aku juga sama kayak mba sukanya sendawa :p
ReplyDeletememang budaya menjadi latar belakangnya, makanya kalo film2 luar memang sendawa ini dinikmati banget haha tapi memang sih kadang aromanya gak sedap haha
ReplyDeleteSaya nggak bisa menahan sendawa, justru diharap-harapkan saat perut terasa kembung. Paling tutup mulut pakai telapak tangan aja kalau mulai kerasa mau sendawa.
ReplyDeleteAnak-anak saya malah menjadikan sendawa sebagai bahan lucu-lucuan, siapa yang setelah makan bunyi sendawanya paling besar, maka dia yang dapat jatah cuci piring setelah kegiatan makan bersama
Nah iya aku tuh termasuk orang yang agak gimanaa gitu kalau liat ada yang sendawa mba. Hehehe. Emang sih kesannya ga sopan. Tapi ntar ke China aku mau sering sendawa ah. Hahahah
ReplyDeleteSaya jarang banget bersendawa. Mau itu abis makan atau saat masuk angin, rasanya nyaris gak pernah bersendawa. Tapi, buat saya gak apa-apa kalau sesekali mendengar orang bersendawa. Cuma memang suka ilfil aja kalau mendengar yang bersendawa tanpa henti. Suka pengennya langsung menjauh hehehe
ReplyDeletebeda negara beda budaya nya masing-masing ya mba, aku mah suka sendawa trus udahannya say sorry hehehhe
ReplyDeleteNahan sendawa memang susah ya, jadi saya sih diusahakan suaranya seminim mungkin...
ReplyDeleteJadi inget jaman kuliah, menurut saya buang ingus di depan orang itu enggak sopan, tapi menurut teman saya kalau di jakarta, buang ingus itu lebih sopan daripada nyedot ingus, hehe...
aku masih bisa nahan sendawa, batuk, n bersin. tapi kalo nahan kentut agak susah, alamakkk gawatt. kalo lagi di tempat umum pengen kentut, aku jalan cari tempat sepi :D
ReplyDeletePernah beberapa Kali menemui reaksi Dan pendapat orang yg mengatakan kalau sendawa Di depan/antara banyak orang itu tdk sopan. Kalau saya pribadi, sendawa termasuk hak asasi, ya sendawa Saja. Tp saya termasuk yg jarang sendawa.
ReplyDeleteNah Kalau buang gas (maaf, kentut) memang bisa ditahan. Problema saya, kakau kentut ditahan petit kembung. Dan saya tipe susah kentut, jadi seperti orang diluar negeri yg mengharapkan sendawa, saya bisa buang gas itu hal yg diharapkan.
Berhubung buang gas Di antara banyak orang itu tdk sopan, ya gimana lagi harus saya tahan.
Kalau nahan sampai gak keluar, gak bisa aku mah. Paling memang ngurangi volume atau nutup mulut gitu. Kalau kentut, baru tuh nahan dan kabur agak jauh antara. Eh tapi kalau gak bunyi dan gak bau, gak papa sih, hahaha
ReplyDeleteOh setahuku sendawa itu kalo keseringan ada masalah di lambungnya, mbak. KArena aku tuh biasanya sendawa kalo abis makan kekenyangan. Dan jarang banget lah. Tapi sejak sakit asam lambung, aku sering sendawa bila pas kambuh. Jadi karena nggak biasa ya akhirnya aku tahan volumenya. Di Jawa emang dianggap nggak sopan sih, hihiii
ReplyDeleteHihi ..lucu ya, beda tempat memang beda adat. Seingat saya, saya bersendawa kalau mengalami 2 kondisi. Satu kalau saya kekenyangan, dua kalau saya sedang masuk angin..hihi...dan bersendawa memang melegakan..😀
ReplyDeleteBoleh bersendawa jika tidak terlalu kencang dan syantik sendawanya, hahahhaaa... aku lagi ngetik ini sambil ngebayangin sendawa cantik kayak apa ya? wakakakaaa
ReplyDeleteWaah sampai ada Asosiasi Sendawa Dunia juga ya. Saya baru tahu makna sendawa di negara lain.
ReplyDeleteKalau di sini memang sebagian menganggap itu hal yang kurang sopan. Tapi setahu saya gak begitu parah dibandingkan dengan kentut sih ...
Wah.. Cius mba di Korea sendawa dianggap gitu. Aku baru tau loh. Tp memang kalau sendawa nyaman sih ya. Aku pernah mengalami perut keroncongan n bunyinya sampai keluar. Itu jauh lebih memalukan drpd sendawa. Haha. Tp aku msh tim yg malu sendawa di luar.
ReplyDeleteMengenai sendawa saya nggak tahu apakah bagus atau tidak secara kesehatan kalau ditahan, tapi kalau bersin malah tidak boleh ditahan karena akan berakibat fatal.
ReplyDeleteIya sudah ditahan kalau sendawa, kadang berusaha disamarkan aja suaranya wkwkw biar nggak barbar banget, haha secara bersin aja aku macho banget hihi
ReplyDeleteAku risih kalo sendawa atau buang ingsu pas ada org. G bisa keluar hahahah. Makanya diusahain banget harus sampe rumah baru bersih2
ReplyDeleteWah baru tau kalo di luar sendawa ini diharapkan. Aku juga ke anak-anak selalu menanamkan pengertian kalo sendawa kudu pelan dan jangan di depan orang. Gak sopan.
ReplyDeleteSaya termasuk orang yang jarang banget bersendawa. Makanya suka heran dengan orang yang bisa bersendawa berkali-kali. Tiap bulan saya biasanya ke tempat pijit untuk kerokan atau pijit . Anehnya mbak terapisnya yang sendawa saat memijit atau ngerokin saya. Padahal saya yang masuk angin tapi dia yang sendawa. Nggak semua terapis sih. Sepertinya 3 langganan terapis saya bersendawa tiap mijit pelanggan
ReplyDeleteSaya suka sendawa kalau masuk angin huhuh, suka ditahan - tahan soalnya dalam tata kesopanan urang sunda memang kurang sopan kalau sendawa depan orang banyak.
ReplyDeletesendawa kalau ditahan malah bikin sakit mbak, kalau sya biasa rada ditutup dengan tangan biar terdengar keras hehehe
ReplyDeleteMasih bingung melogikakan sendawa yang diharapkan. Soalnya sendawa itu kan tak ubahnya (maaf) kentut, menyebarkan bau yang tak sedap.
ReplyDelete