Mencicipi Garuda Indonesia
Kala itu, bisa mencicipi pesawat nomor satu di Indonesia, merupakan kebanggaan tersendiri, Bagaimana tidak, Garuda Indonesia adalah Maskapai Terbaik Indonesia, dan terkenal dengan pelayanannya yang baik, ramah dan lengkap. Saat check in, misalnya, koper yang saya bawa tuk dimasukkan di bagasi, dilakukan pengikatan dengan tali kuning, sebagai pengaman. Jadi, kita gak perlu takut kalau tas koper kita bakal dibongkar oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Dan gratis! Duduk di ruang tunggunyapun luas, adem, dan tidak padat.
Saat memasuki pintu pesawat, petugas maskapai ini tak sungkan
memberikan senyuman dan sapa. “Selamat pagi, selamat datang di Garuda
Indonesia” begitu sapaan paramugari dan pramugaranya di pintu masuk, menyapa
semua penumpang yang hendak memasuki kabin pesawat. “Silahkan diambil korannya
mbak’, sapa salahsatu pramugari pada saya. Ouw, saya ambil dunk, lumayan buat
menambah wawasan, biar selalu update, hehehe. Seingat saya ada beberapa koran nasional besar dan ternama
yang disajikan di samping pintu masuk.
Begitu
masuk kedalam kabin, eh, sudah standby beberapa pramugari cantik lain dengan
seragam biru dan senyum mengembang, siap membantu penumpang tuk mengarahkan petunjuk
nomor tempat duduk dan membantu menyusun barang-barang bawaan dengan cekatan
dan apik. Berhubung saya baru pertama kali naik pesawat, saya minta diarahkan
oleh mbak Pramugarinya, kira-kira nomor kursi saya ada dimana, ya? Kalau gak
salah, waktu itu, saya bersama kakak mendapat jejeran kursi nomor 12-an deh. Dengan
senang hati, pramugarinya menunjukkan dimana letak kursi saya. Makasih ya mbak..
Begitu
tau posisi saya persis di samping jendela, ah, rasanya seneng bingittss. Yes!
Saya bisa leluasa melihat pemandangan alam dari samping jendela.. Kata orang,
kalau melihat mobil di jalanan dari atas pesawat, kayak melihat semut, lo. Eh, bener
saja. itu mobil kayak semut yang lagi lari-lari berebut mangsa. Rumah-rumah
kayak kotak-kotak, dan jalanan atau sungai, kayak uler.. Duh senangnya. Maklum,
baru pertama kali naik pesawat, masih
norakss, hahahaha..
Sebelum
berangkat ke bandara, teman saya komentar “Gila, enak banget lu, selama ini belum pernah naik pesawat, eh,
sekali naik, langsung terbang bersama Garuda“. *Maaf ya dilarang syirik,
hehehe*
Ya, gak heran sih temen saya bilang begitu, karena maskapai ini sangat
terkenal dengan pelayanannya yang excelent dan prestise. Nomor satu gitu lho di
Indonesia, gimana gak syumringah rasanya. Dan, benar saja, ketika duduk di
kursinya, aih empuk.. puk..puk.. ruang area kakinya besar, maksudnya jarak antara
kursi depan dan belakang, rada jauh, jadi gak sempit. Apalagi kaki saya termasuk
ukuran panjang, bisa nyantuk tuh dengkul kalau ruang kakinya kecil. *maklum,
kaki mantan peragawati* #eh..
Kabinnya
juga besar dan bersih. Sirkulasi udara dan pendingin udaranya bagus, gak
terlalu dingin, sedang-sedang saja, pas untuk suhu tubuh orang Indonesia.
Begini Kabin garuda Indonesia. (sbr: indoflyer.net) |
Terbang
bersama maskapai ini, kita gak perlu takut bakalan bosen atau jenuh, apalagi
jika melakukan perjalanan yang panjang. Karena, ada layar LCD monitor yang akan
menemani kita selama dalam perjalanan. Jadi,
kalau mau membunuh bosan, ya bisa dialihkan dengan
menonton melalui layar tadi., letaknya persis di depan kursi saya. Ya, layar LCD berukuran sekitar 30
cm, siap memberikan tayangan kesukaan kita. Bebas aja mau pilih tontonan film
atau video apa gitu. Tapi, saya pernah juga naik Garuda Indonesia yang layar TV-nya diletakkan di atas plafon. Posisinya di depan, tengah dan belakang kabin. Saya
suka tuh nonton di layar yang berukuran sekitar 21 inch itu, besar, soalnya nontonnya barengan dengan
penumpang lain dari kursi masing-masing, jadi ada rasa kebersamaan hehehe.. Pas
ada adegan lucu saat drama komedi diputar, misalnya, kita ketawa barengan, serasa dirumah, hehehhe..
Asiknya terbang ditemani TV (sbr: portalbalikpapan.com) |
Kurang
lebih 25 menit perjalanan, ada ada pramugari yang menghampiri kursi
masing-masing penumpang sambil membawa meja dorong, Ouw, rupanya isi
meja itu adalah makanan/snack dan minuman yang bisa dipilih sesuai selera. Ya,
sesuai selera, karena banyak pilihannya. Ada teh, kopi, susu, jus kotak rasa
buah dan sebagainya. Kita tinggal bilang aja mau minum apa, dan pramugarinya
akan memenuhi permintaan anda. Asalkan, minuman tadi tersedia di pesawat ya.
Jangan kayak cerita saya diatas tadi, yang ujuk-ujuk minta jus alpukat, bikin
pramugarinya senyum simpul, hehehehe…
Makanannya
juga bervariasi, lo. Kita juga boleh memilih mau nasi atau pasta? Atau, nasi
dengan lauk apa..? Mau ayam atau daging…?
Jangan
takut bakal sering pipis karean merasa minumnya kebanyakan, sob. Yaelah, pipis aja dipikirin… Tinggal
buang aja tuh hajat di toilet Garuda Indonesia. Bersih dan wangi. Maskapai ini
gak mengenal jorok, wanginya toilet maskapai ini, lebih harum dari toilet
rumah saya :)
Satu
jam perjalanan dari kampung menuju Jakarta, eh, tiba-tiba roda pesawat
menghentakkan cakarnya dengan lembut ke landasan pacu, pertanda pesawat telah
landing dengan sempurna. Ouw, akhirnya, tiba juga di Ibu kota tercinta, yang
selama ini penampakannya cuma bisa saya lihat di layar TV doang, tapi, kini
saya berada di dalamnya. Menuju pintu keluar kabin, Pramugari dan Pak pilot,
kembali menebarkan senyuman dan sapaan ramah kepada penumpang yang hendak
keluar pesawat. “Terimakasih sudah terbang bersama Garuda Indonesia”, sapa mereka di samping pintu. Saya
tersenyum dan menjawab “terimakasih kembali”.
Keluar
dari pintu pesawat, tak perlu lama merasakan bahu miring sebelah karena menenteng/memanggul
tas ransel berat, karena sudah ada eskalator yang menunggu, yang disediakan di area penurunan
penumpang, membawa saya dan kakak menuju ke tempat pengambilan bagasi. Jadi,
jalannya gak terasa jauh. Karena barang bawaan, bisa ditaruh juga di tangga
berjalan itu, supaya gak berat nentengnya. Coba deh, kalau gak ada eskalator, waduh, kerasa capeknya, bro !
Ah,
perjalanan yang menyenangkan dengan pelayanan yang excellent. Padahal
penerbangan yang saya ikuti, hanya kelas ekonomi, lo. Apa kabarnya kalau saya duduk di kelas eksekutif ? Wew, jadi mupeng deh.
Semakin Mengenal Garuda Indonesia.
Hmmmm,
kedatangan saya di Jakarta, dan bekerja di salah satu perusahaan media
ternama, membuat saya lebih mengenal Garuda Indonesia. Sebagai reporter, saya
sering ditugaskan tuk meliput kejadian ke suatu daerah dengan moda transportasi
udara, tentu. Itulah yang membuat saya semakin mengenal maskapai ini. Ya, setiap
bertugas keluar Jakarta, karyawan bagian HRD, yang bertugas memesan tiket
keberangkatan dan kepulangan, selalu menyodorkan tiket maskapai Garuda
Indonesia kepada semua reporter yang akan berangkat ke daerah. Ia tak pernah
memesan tiket maskapai lain.
Kemanapun saya dan reporter lain bertugas meliput,
selalu dan selalu Garuda Indonesia yang kami tumpangi. Kalaupun ia memesan tiket
maskapai lain, itu mungkin disebabkan karena hal yang urgent. Misalnya, saat si
reporter akan berangkat dadakan saat itu juga karena liputan yang
mendesak, ternyata tiket Garuda
Indonesia ke kota yang dituju, sudah
full booking. Jadi, ya mau gak mau, mesti beli tiket maskapai lain. Tapi, kalau
saya memesannya 3 atau 2 hari sebelum keberangkatan, biasanya, tiket Garuda Indonesia selalu berhasil digenggam.
Garuda Indonesia Air Lines. Sbr gbr disini |
Kata
orang, maskapai apa yang ditumpangi oleh seorang reporter/karyawan pada saat
bertugas, menunjukkan brand atau identitas perusahaan dimana tempat ia bekerja.
Lagi pula, management perusahaan merasa lebih nyaman jika memberangkatkan
karyawannya dengan Garuda Indonesia, dibandingkan dengan maskapai lain.
Tak
berlebihan memang, jika karyawan tempat perusahaan saya bekerja dulu, diberi
tiket Maskapai Terbaik Indonesia.
Bukan sekedar untuk memanjakan karyawan, tapi lebih kepada kepercayaan kepada
maskapai itu sendiri. Kepercayaan kepada keselamatan penumpang, sistem oprasional,
management pelayanan penumpang, kenyamanan area tunggu pesawat, makanan dan
minuman yang disajikan, serta kenyamanan
kabin yang dimiliki oleh maskapai ini.
Kebayang
dong, kalau dalam perjalanan udara, tiba-tiba kita kelaparan karena gak dikasih
makanan (gratis) waduh, bisa berabe tuh. Kalau naik maskapai yang peduli
dengan perutnya penumpang, pasti akan memikirkan konsumsi penumpang selama dalam
perjalanan. Dan pilihan serta jenis makanan dan minuman yang disajikan maskapai ini bervariasi lo. Saya juga semakin tahu, kalau pemberian variasi makanan,
bergantung jarak pendek atau jauhnya penerbangan yang dilakukan. Semakin
jauh perjalanan, ya, tentu makanan yang diberikan lebih banyak dan
"berat ". Pokoknya, kalau naik maskapai ini, sih, kalau meniru kata
Syahrini, kenyang cantik, deh, hehehe
Pramugari yang menawarkanpun penuh dengan
senyuman. Tak selalu muda, ada juga pramugari maskapai ini yang saya lihat
berusia sekitar 30 tahunan keatas. Namun, tetap ramah.
Garuda Indonesia, Jarang Delay !
Satu
hal, yang membuat orang percaya dan suka dengan Garuda Indonesia adalah kedisiplinan sistem oprasionalnya. Maskapai ini, sangat
jarang terdengar yang namanya delay atau penundaan waktu penerbangan. Kalaupun
pesawat harus delay, pastilah dengan alasan yang kuat. Faktor cuaca, misalnya. Pengalaman
saya, waktu masih aktif liputan keluar kota dulu, berkali-kali pulang dan pergi
dengan Garuda, seingat saya tak pernah merasakan yang namanya delay.
Ini bukti, bahwa management yang dikelola maskapai nomor satu ini, baik.
Lima tahun lalu misalnya, saya liputan ke Aceh, dengan Garuda Indonesia penerbangan pertama. Sekitar jam 6 pagi jadwal keberangkatan pesawat. Kalau jadwal pesawat
jam segitu, ya otomatis, saya mesti bangun jam 3 pagi dong, tuk berbenah dan
bersiap. Jam 4, sudah kudu pergi dari rumah. Nyampe di bandara sekitar jam
04.50. Pas kan, memang itu waktunya boarding check in pesawat. Bayangkan, kalau pesawatnya delay sodara-sodara? Sudah bangun tengah malem, tergesa-gesa, eh..delay. Duh rasanya pengen nimba
air sedrum, saking kesalnya. Belum lagi, panitia atau acara akan
menunggu-nunggu di lokasi yang akan didatangi. Kan repot, gara-gara delay jadi
bikin kacau tugas/acara orang.
Sembari menunggu keberangkatan pesawat, saya dan rombongan istirahat sejenak sambil ngobrol-ngobrol di lounge. Teh manis panas dan kue-kue an, tersaji di meja kami. Ah, lumayan buat ganjel perut, karena memang belum makan ketika berangkat dari rumah, hehehe.. ruangannya asik dan adem. Sofanyapun empuk. Sayang, kami tak bisa berlama-lama ditempat itu, karena waktu menunjukkan saatnya kami harus naik pesawat, tuk terbang ke Aceh.
Ah, untunglah kami berangkat tepat waktu, dan semuanya berjalan lancar bersama Garuda Indonesia. Ya, tugas saya sebagai reporter, memang harus berpatokan dengan waktu, karena sudah ada janji dan planning sebelumnya dengan nara sumber yang akan saya datangi. Apa jadinya, jika janji atau liputan bakalan bubar, gegara pesawat delay…?
Sembari menunggu keberangkatan pesawat, saya dan rombongan istirahat sejenak sambil ngobrol-ngobrol di lounge. Teh manis panas dan kue-kue an, tersaji di meja kami. Ah, lumayan buat ganjel perut, karena memang belum makan ketika berangkat dari rumah, hehehe.. ruangannya asik dan adem. Sofanyapun empuk. Sayang, kami tak bisa berlama-lama ditempat itu, karena waktu menunjukkan saatnya kami harus naik pesawat, tuk terbang ke Aceh.
Ah, untunglah kami berangkat tepat waktu, dan semuanya berjalan lancar bersama Garuda Indonesia. Ya, tugas saya sebagai reporter, memang harus berpatokan dengan waktu, karena sudah ada janji dan planning sebelumnya dengan nara sumber yang akan saya datangi. Apa jadinya, jika janji atau liputan bakalan bubar, gegara pesawat delay…?
Pose dulu bersama temen-temen reporter ...) |
So,
dengan harga tiket pesawat murah, saya sudah merasakan excellent service dan ketepatan
waktu yang sangat berharga. Ya, dengan waktu keberangkatan dan waktu tiba yang
tepat, akan menyenangkan penumpang, karena tidak perlu menunggu lama di bandara/
ruang tunggu penumpang. Jadi, pekerjaan atau janji yang harus ditepati untuk
waktu yang sudah di patok, akan berjalan lancar. Banyak toh, kejadian gara-gara
pesawat delay, akhirnya urung menghadiri acara/meeting penting. Kan, yang kayak
begini bikin orang pengen garuk tembok.
Sedang wawancara bersama Rafly Kande, penyanyi Aceh. |
Habis wawancara, pose dulu ah bareng penyanyi etnik, Rafly Kande. |
Tak
hanya disiplin dalam hal ketepatan waktu oprasional keberangkatan pesawatan saja,
tapi maskapai yang sangat jarang sekali terdengar bermasalah ini, juga disiplin
dalam ketepatan waktu transit. Beberapa tahun lalu, saya melakukan perjalanan
tuk liputan ke Kupang, NTT. Tuk menuju kesana, saya harus transit dulu di Makasar. Pada saat transit, saya
tak perlu melakukan pemindahan barang-barang di bagasi, semua penumpang
yang transit hanya perlu check-in lagi untuk transit menuju bandara
berikutnya. Barang-barang bawaan, ya tinggalkan saja di bagasi. Pun, tas
ransel yang saya taruh di bagasi dalam kabin , tidak saya bawa keluar.
Ya ngapain? Berat-beratin aja. Aman kok. Tempat duduk sayapun, masih di
kursi dengan nomor yang sama.
Proses transit berjalan normal dan lancar. Bahkan, sangat cepat. Setelah check in transit, saya langsung duduk di ruang tunggu. Eh, gak sampe 30 menit, terdengar suara “Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan sekian, tujuan Kupang, akan segera berangkat”. Loh, sudah mau terbang lagi, toh? Padahal, niat saya sih mau leha-leha dulu di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Eh, gak taunya tepat waktu sekali. Beli oleh-oleh khas Makassar disekitar area bandarapun, mana sempat. Hussh, iya lah, sayakan kesana niatnya mau kerja, kerja dan kerja bukan mau shopping, hehehe.
Proses transit berjalan normal dan lancar. Bahkan, sangat cepat. Setelah check in transit, saya langsung duduk di ruang tunggu. Eh, gak sampe 30 menit, terdengar suara “Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan sekian, tujuan Kupang, akan segera berangkat”. Loh, sudah mau terbang lagi, toh? Padahal, niat saya sih mau leha-leha dulu di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Eh, gak taunya tepat waktu sekali. Beli oleh-oleh khas Makassar disekitar area bandarapun, mana sempat. Hussh, iya lah, sayakan kesana niatnya mau kerja, kerja dan kerja bukan mau shopping, hehehe.
Saat On Camera di pantai yang ada di Kupang |
Tak Temukan Excellent Service di Maskapai Lain
Saya
pernah liputan keluar kota memakai maikapai lain, itu karena kami kehabisan tiket pesawat Garuda Indonesia,
pada hari dan jam yang kami inginkan. Padahal,
janji dengan nara sumber dan kontributor
yang ada di Samarinda, untuk meliput
suatu peristiwa yang akan dijadikan cerita panjang berdurasi
sekitar 15 menit, sudah di planning. Karyawan HRD yang bertugas memesan tiket, tak berhasil mendapatkannya. Padahal, nara
sumbernya, menurut keterangan sang kontributor, akan pergi keluar dari
Samarinda, karena suatu alasan. Mau gak mau, ya hari itu kami mesti ke
Samarinda, untuk menahan dan bertemu nara sumbernya. So, daripada “kehilangan” nara sumber, mau tak mau, dengan nekad, akhirnya
saya dan kameramen yang bertugas, melakukan go show sekitar 2-3 jam sebelum
jadwal keberangkatan pesawat Garuda Indonesia jurusan Jakarta-Samarinda .
Go
show, adalah istilah bagi calon penumpang yang langsung nyamperin bandara,
tanpa memesan tiket sebelumnya atau tanpa tiket keberangkatan, berharap akan
ada penumpang yang batal atau tidak datang sehingga kami bisa menggantikan
posisi kursi penumpang tadi. Sama halnya, seperti melakukan reservasi seat pada
umumnya, namun reservasi go show dilakukan oleh petugas air lines yang
bersangkutan, yang bertugas di bandara. Dan istilah ini, familiar di dunia
penerbangan.
Setiba
di bandara, ow, rupanya bukan hanya kami saja yang melakukan go show, ternyata ada
sekitar 5 orang lainnya yang mempunyai tujuan sama dengan kami. Dan tentulah, kelimanya berharap, merekalah yang dipilih
petugas untuk naik pesawat, jika ada penumpang yang berhalangan datang. Lama
kami menunggu di bandara, berharap mendapat kesempatan reservasi seat. Namun,
ah, kami gagal, tak ada satupun penumpang yang membatalkan perjalanannya di jam
keberangkatan yang kami tunggu. Saya dan Mas Agus, kameramen yang menemani
saya, akhirnya harus balik lagi ke
kantor. Urung dah berangkat ke Samarinda. “Belum rezeki
kalian”, begitu komentar produser saya, begitu kami ceritakan kronologisnya
saat tiba di kantor, hihihi….
Sayapun
langsung
mengabarkan kontributor Samarinda, kalau saya gagal berangkat hari
itu. Namun, ia berjanji, akan mengusahakan atau menahan nara sumber,
supaya jangan
pergi dulu dari Samarinda, sebelum tim dari Jakarta datang. Untunglah,
nara
sumbernya bisa ditahan, meski kami harus tiba di Samarinda, esok
harinya. Namun, sayangnya, Mas Wisnu tak bisa mendapatkan tiket pesawat Garuda Indonesia, mau gak
mau kami naik maskapai lain., karena tugas
liputan harus tetap berjalan.
Samarinda, dari atas bukit...:) |
Nah, disinilah
saya melihat perbedaan antara maskapai lain dengan Garuda Indonesia.
Saat di counter check-in, barang yang akan dimasukkan di bagasi, kok tidak di ikat sih..? Dibiarin begitu saja. Alamat dibongkar oleh orang iseng deh, Hadeh,..
Ketika sedang dalam perjalanan udara, saya kaget ketika tak menemukan pilihan makanan di maskapai itu. Hanya roti plus snack ringan. Bahkan, jika perjalanannya cuma satu jam saja, tidak diberi makanan sama sekali.
Minuman.?
Kok saya gak menemukan orange juice, blueberry juice, kopi, teh dan susu apalagi ? Cuma dikasih air meneral kemasan ukuran gelas doang.
Kemana TV /layar monitor LCD tuk nonton filmnya, diletakin dimana..?
Trus, kok gak ada yang menawarkan koran?
Ups, ruang kakinya sempit! Gak leluasa!
Dan, ketika tiba kembali ke bandara Soetta, Jakarta, keluar dari kabin tak ada eskalator yang menyambut saya. Dicari-cari, gak nemu, hingga saya harus berjalan kaki menuju tempat bagasi dengan membawa tas ransel yang berat. Ups, capeknya…
Bahkan pernah, ketika mencicipi maskapai lainnya lagi, saya mengalami delay hingga 3 jam. Masya Alloh! Padahal, saat itu kondisi cuaca baik-baik saja. Alasan yang saya terima sih, katanya pesawat sedang dalam pembenahan masalah tehnis. Memang sih, kami diberi nasi kotak, sebagai kompensasi delay. Namun, semua itu tak akan mengobati rasa kesal dan jenuh karena harus menunggu lama di bandara. Sementara keluarga yang ada di kota yang akan saya sambangi sudah menunggu-nunggu.
Saat di counter check-in, barang yang akan dimasukkan di bagasi, kok tidak di ikat sih..? Dibiarin begitu saja. Alamat dibongkar oleh orang iseng deh, Hadeh,..
Ketika sedang dalam perjalanan udara, saya kaget ketika tak menemukan pilihan makanan di maskapai itu. Hanya roti plus snack ringan. Bahkan, jika perjalanannya cuma satu jam saja, tidak diberi makanan sama sekali.
Minuman.?
Kok saya gak menemukan orange juice, blueberry juice, kopi, teh dan susu apalagi ? Cuma dikasih air meneral kemasan ukuran gelas doang.
Kemana TV /layar monitor LCD tuk nonton filmnya, diletakin dimana..?
Trus, kok gak ada yang menawarkan koran?
Ups, ruang kakinya sempit! Gak leluasa!
Dan, ketika tiba kembali ke bandara Soetta, Jakarta, keluar dari kabin tak ada eskalator yang menyambut saya. Dicari-cari, gak nemu, hingga saya harus berjalan kaki menuju tempat bagasi dengan membawa tas ransel yang berat. Ups, capeknya…
Bahkan pernah, ketika mencicipi maskapai lainnya lagi, saya mengalami delay hingga 3 jam. Masya Alloh! Padahal, saat itu kondisi cuaca baik-baik saja. Alasan yang saya terima sih, katanya pesawat sedang dalam pembenahan masalah tehnis. Memang sih, kami diberi nasi kotak, sebagai kompensasi delay. Namun, semua itu tak akan mengobati rasa kesal dan jenuh karena harus menunggu lama di bandara. Sementara keluarga yang ada di kota yang akan saya sambangi sudah menunggu-nunggu.
Ouw,
saya baru sadar, fasilitas dan pelayanan excellent yang saya nikmati di Garuda Indonesia, ternyata tak
saya temukan di maskapai lain.
Garuda Balikpapan
Eh,
melihat foto-foto diatas, jadi saya pengen deh balik lagi ke Samarinda dan ke
Balikpapan. Karena, waktu ke Samarinda kemarin, cuma sebentar doang nyamperin
Balikpapan, ya, cuma sekedar transit doang, habis itu lanjut naik mobil ke
Samarinda dengan menempuh 2 jam perjalanan, karena maskapai lain yang saya tumpangi waktu itu, ini belum melayani jurusan Jakarta-Samarinda. Jadi kalau mau ke
ke ibu kota Kalimantan Timur ini, ya, kudu lewat bandara Balikpapan, sebagai
gerbangnya Kaltim. Dan, saat itu, mana sempetlah mau jalan-jalan dulu ke
Balikpapan, karena kondisinya saya sedang bertugas, bukan sedang liburan,
hehehe
Ya, kerja sambil menikmati suasana daerah lain yang belum pernah dikunjungi, mungkin itulah asiknya jadi reporter ya. Dan Garuda Indonesia, tak hanya membawa saya terbang ke Jakarta, Aceh dan Kupang saja, tapi juga sudah menghantar saya
ke Gorontalo, Solo, Surabaya, Semarang dan kota-kota lainnya. Bersama maskapai ini, pekerjaan saya berjalan mulus, karena tak terkendala masalah
waktu gara-gara delay misalnya. Memuaskan.
Di pantai yang ada di Banyuwangi |
Kini, di perusahaan media tempat saya bekerja saat ini, saya lebih banyak berada di kantor, sudah jarang
liputan. Pengen rasanya jalan-jalan lagi ke luar kota bersama Garuda Indonesia.
Ah,
semoga saja saya bisa balik lagi ke Balikpapan, menikmati panorama alam kota
minyak itu, trus main-main deh ke Manado dengan naik Garuda Balikpapan. Cihuy….Saya juga belum pernah tuh ke Manado, gak
sabar, pengen main ke Bunaken dan melihat Danau Tondano serta nyicip Bubur
Manado, buatan orang Manado asli, hehehe..
Eh,
garuda Balikpapan ini, tak hanya melayani rute Balikpapan -Manado saja, tapi
juga beberapa rute kota lainnya. Nah, pengen tau Garuda Balikpapan ini
melayani rute apa saja plus jadwal keberangkatannya?
Ya,
jadi sekarang, buat yang tinggal di Balikpapan, kalau mau ke Manado,
Tarakan atau ke Banjarmasin, gak perlu muter dulu ke Jakarta, trus baru
ke Manado, misalnya. Karena sekarang sudah ada rute Balikpapan-Manado,
Balikpapan-Tarakan, Balikpapan_Banjarmasin, dan sebagainya. Langsung lo.
Dibukanya penerbangan Garuda Balikpapan dengan beberata rute pilihan ini, adalah sebagai bentuk perluasan kepak sayap
Garuda Indonesia di Kawasan Timur Indonesia, yang berpusat di bandara Sepingggan, Balikpapan.
Perluasan
rute ini, juga sebagai bagian dari upaya memperkuat konektivitas dan
jaringan
penerbangannya di wilayah Indonesia Timur. Tujuan dari semua ini, apalagi kalau bukan untuk mendukung
peningkatan ekonomi, bisnis dan pariwisata di kota-kota yang
dihubungkan. Jadi, tuk anda yang tinggal di kawasan ini, tentu lebih praktis.
Rute dan jadwal keberangkatan Garuda Balikpapan. Sbr : @Garuda_BPN |
Ehm..., jadi pengen naik Garuda Balikpapan.
Kali ini,
kalau keinginan saya tercapai, pengennya sih, saya beneran menikmati me time,
alias beneran liburan, tanpa harus dibebani dengan urusan pekerjaan. Supaya
saya bisa lebih bebas mengeksplore keindahan alam dan lokasi tujuan saya.
Amin.
Tengkyu
Garuda Indonesia,
gaga-gara mangajak para blogger memberikan pengalaman tentang
excellent service mu, akhirnya saya bisa menuliskan cerita panjang ini, sambil ngacak-ngacak album-album lama demi mencari foto-foto liputan, termasuk juga membongkar kenorakan saya waktu
pertama kali naik pesawat, yang sekalinya naik pesawat, langsung bersama Garuda Indonesia. Bikin nagih ! Ya, gimana gak nagih, kalau dengan Excellent Servicenya Garuda Indonesia, membuat pekerjaanku jadi mulus..
Sbr : @Garuda_BPN |
Lengkap bingits mbak. Garuda emang wonderful yak. Btw, mbak Eka reporter di TV apakah?
ReplyDeleteYoi mak... Garuda emang TOP ! Dulu, waktu masih kerja di TV, emang aktif sekali liputan ke luar kota naik Garuda. Sekarang kerjanya pindah-pindah mak, hehehe... pernah di TV ini dan TV itu, Eh...ada ya TV ini dan TV itu, hihiihih, sekarang malah di media lain lagi, hehehe
Deletewonderfull Garuda...aaach ternyata empat tahun lalu aku naik Garuda, kupikir sudah lama. Garuda memang nyaman dan berkelas, yees
ReplyDeleteSalam kenal
Aku malah lebih lama lagi naik Garudanya mak, jadi sambil mengorek-ngorek ingatan kembali, hihiih. karena di kantor yg sekarang sudah jarang turun ke lapangan. Dan, naik maskapai ini, gak pernah merasa rugi dan kesel. Mengesankan.
DeleteSalam kenal kembali mak Astin
Aeh mak Eka cantik2 ya di foto *lospokus heheheee.... Garuda emang kewren, gak ada yg nyaingi di Indonesia :))
ReplyDeleteYoi Mak Lusi, Garuda tiada duanya, dari mulai pengepakan barang di counter check in, sampe fasiltas yang ada di dlm kabinnya.. Makasih sudah muji fotoku yang rada-rada jadul itu mbak Lusi...hihihih...
DeleteBelom pernah naik pesawat nih. Penginnya pertama kali naik pesawat, pilih garuda saja ya, keliatannya nyaman banget dan asyik :)
ReplyDeleteSemoga suatu saat nanti kecapaian naik pesawatnya ya Mak. Mudah2an bs ngerasain nyaman dan asiknya Garuda Indonesia, hehehe
DeleteJadi pengen naik Garuda Indonesia lagi nih :))
ReplyDelete-www.fkrimaulana.blogspot.com-
Yuk, naik Garuda Indonesia lagi, Fikri...:)
DeleteSukses lombanya, saya belum pernah naik Garuda :)
ReplyDeleteMakasih Mbak Kania, semoga nanti ada kesempatan naik Garuda Indonesia ya.. :) Amin.
DeleteBerasa di resto ya mak, jadi mintany jus alpukat hihih tapi mending lah ada orenge jus, maskapai lain ada yang cuma kair mineral gelas hehehe
ReplyDeletehehehhe, saking ngefansnya sama jus alpukat, jadi kepikirannnya itu ketika ditawari mau minum juus apa, hahahha...Tapi, untunglah jus jus laiinnya menyegarkan dan banyak pilihannya, hehehe
DeleteFoto fotonya keren keren banget. Garuda emang enak ya. Nyaman lagi. Emang rada mahal tapi kualitas gak boongin sih.
ReplyDeleteYup. kualitas Garuda Indonesia memang nomor satu mbak Ade. Gak rugi ikut terbang bersama maskapai terbaik Indonesia ini..:)
DeleteKeren tulisannya Mak. Semoga sukses ngontesnya yaa :D
ReplyDeleteAmin, Makasih mak Wyuli..
DeleteSepertinya lebih nyaman daripada pesawat Yemenia yang pernah saya tumpangi. Hmm ... sayangnya Garuda Indonesia tidak melayani rute penerbangan Indonesia-Yaman. Semoga sukses kontesnya.
ReplyDeleteOh, belum ada ya Garuda Indonesia rute ke Yaman, nah, mungkin ini boleh deh diusulkan ke pihak Garuda, karena banyak pelajar asal Indonesia yang sekolah di Yaman, ya.. Nah, kalau sdh ada rute kesana, silahkan dicicipi terbang bersama GAruda Indonesianya, Lutfi. Nyaman deh. hehehe.
DeleteGaruda emang top banget dah. Servicenya itu gak ada bandingnya! Hayuk main ke Manado mak :D banyak tempat wisata dan kuliner yang asikkk :D
ReplyDeleteAmin, semoga kesampaian daku ke Manado mak dan menyicipi kuliner disana bersama Garuda Indonesia yang memang TOP bingits!
DeleteSaya pernah sekali naik pesawat ini waktu kecil, saat hijrah dari papua ke jawa...
ReplyDeleteWow, dah lama sekali, Mas, Masih ingat gak rasanya naik Garuda Indonesia diumur segitu, yang perjalanannya 8 jam-an ya dari Papua ke Jawa? Jauuuh...hehehe...
Deleteemang garuda no 1 ya mak eka,heeee...
ReplyDeleteYoi Mak Aira...Garuda Indonesia masih nomor satu sampe skrg, belum tergantikan... :) .
DeleteIkut meramaikan aja deh.. kalo berkenan mampir balik yuk!
ReplyDeleteTerimakasih kunjungannnya Firman.. :)
DeleteAku belum pernah naik Garuda, pingin coba kayak apa rasanya hehe. Terbang perdana pakai maskapai lain dan kayaknya Garuda lebih oke ya Mak. Sukses lombanya Mak :)
ReplyDeleteHai Tia, ayo cobain naik Garuda Indonesia, iya, lebih oke pastinya. Tengkyu ya..
DeleteSelama ini belum pernah naik Garuda Indonesia...
ReplyDeleteTiket nya keliatannya mahal si :D
Hai ngoopi.com .... dgn pelayanan dan faslitas prima yg dimiliki Garuda..harga tiketnya sebandi g dgn pelayanannya..Bahkan jika sedang bruntung kt bs dapatkan harga promo yg sangat muraah. Yuk, dicobain naik masakapai ini.. .tengkyu ya..
ReplyDeleteaku belum pernah naik garuda indonesia mbak, terkendala harga yg mahal sih sebenarnya hahaha
ReplyDeletehehehe,semoga suatu saat nanti kesampaian ya mbak..;)
DeleteAku seringnya naik Garuda hee, tapi terakhir udah tahun 2013 heeee
ReplyDeleteweits..2013 baru kale..aku mah sdh lama bingit... jadi pengen lagi, hehehehe..
Delete