Batik Kalong _Pekalongan Karya Kreatif Anak Bangsa

 

Dulu, saya gak suka pake batik...!

Kayak sudah tua aja.

Kesannya seriuuuuusss bangeeeeet.

Tapi, dengan beragam model batik yang beredar dipasaran sekarang, saya tak kuat tuk menahan godaan agar tak membelinya. Kini koleksi batik saya banyak. Ada yang model dress, blazer, blouse, gaun, bahkan model kalong. 

Santai dengan batik

Nah, yang saya sebut terakhir ini, model yang paling saya suka. Selain sesuai dengan karakter tubuh saya yang besar dan bongsor( jadi bisa menutupi lemak, hihhi) model dan bahannya juga cocok untuk dipakai kemanapun. Saya pernah mengenakan batik bermerek Putri Tunggal ini, ke pernikahan teman, ke kantor, acara talkshow di Televisi, pada saat hari raya lebaran, ke acara resmi bahkan ke mall pun, saya bangga memakai batik yang diproduksi oleh warga Pekalongan ini. Menurut saya, ini adalah salah satu model produk kreatif Indonesia

Bergaya dikantor dengan si batik kalong_Pekalongan

Nah, karena bisa dipakai kemanapun, kapanpun, dan ditempat apapun itulah, maka batik model kalong berwarna coklat, berlurik kuning keemasan, bermotif bola-bola ala jangkar ini, menjadi favorit saya. Itulah mengapa saya menyebutnya batik serba guna.

Memakai batik inipun, membuat saya jadi lebih simpel dan tak merepotkan. Saya tak perlu lagi memakai aksesoris berupa kalung, misalnya, karena dengan banyaknya motif dan ornamen di batik ini saja, sudah terlihat meriah dan mewah.  Bagian lehernya saya suka. Dihiasi payet berwarna kuning sampai se dada. Dan dibagian tengahnya diberi ornamen seperti bros mati atau bros jahit. Tuh, kalau ditambahi kalung, walah... keramaian.... jadi gak anggun lagi, #eh...

Payet leher

Bahkan, bahan kulit jeruk yang lembut dan adem, dari bahan asli yang didapat di negeri tercinta ini, menambah betah saya memakainya. Kesannya mahal, bro.., karena tak  mudah lusuh.

Berbatik ke mall
Sudah 3 tahun saya bergaya dengannya. Menemani diri ini di acara-acara yang menambah wawasan saya. Padahal, waktu belinya dulu, niatnya sih mau dipake untuk kondangan saja, tapi.... eh..ternyata, disemua acara/kegiatan formal maupun semi formal, saya bisa mengenakannya.

Saya membelinya disalah satu mall yang ada Palembang, waktu sedang pulang kampung. Harganya terjangkau, sekitar 130 ribuan. Tapi, bisa saja orang mengira batik karya anak bangsa ini harganya diatas 300 ribuan. Karena model dan penampakkannya memang mahal dan berkelas, menurut saya. 
 
Ehm, ketika saya membawa batik produk dalam negeri ini ke Jakarta, ketempat saya bekerja mencari sederet prestasi, seonggok koin emas, dan secakrawala jaringan, tsaah..., batik ini jadi salah satu baju andalan saya. Kalau ada acara resmi, saya ingatnya ya sama si batik coklat kalong ini. Selain serba guna, saya merasa gaya memakainya. 

Di resto,menunggu hidangan datang.
Bahkan, setiap pulang kampung, biasanya pada saat Idul Fitri, si kalong coklat ini selalu saya selipkan dalam tas ransel mudik saya, sebagai persiapan kalau mau maen kerumah saudara/keluarga. Gak kentara deh kalau ini bukan baju baru atau baju lebaran, karena penampakannya selalu terlihat cerah seperti baru keluar dari toko, hehehe..

Apalagi, warnanya yang cerah kinclong, jauh dari kata pudar, (setidaknya sampai saat ini), jadi saya pede-pede aja memakainya. Disaat orang sibuk memakai baju baru, saya tetep menonjolkan si batik made in Pekalongan sebagai ”baju baru” lebaran ala saya, hihihi. Ah, bangganya memakai produk Indonesia.


Gimana komentar anda melihat tampilan saya memakai produk kreatif Indonesia ini...? 

Kalau anda menilai,...... saya cocok dan kece memakai batik ini, berdasar dari penampakan foto-foto diatas, itu artinya, produk dalam negeripun tak kalah keren dan bersaing dengan produk luar negeri. Padahal, harganya dibawah 200 ribuan lo, sesuatu banget. Jadi, kalau ada yang nekad tetep mau nyebrang benua demi dapetin baju-baju keren dari luar sono, hidih.... gak tau apa ya, kalau di Indonesia ini, berjamur fashion yang keren, berkualitas, gaya, dengan harga terjangkau.

Coba lihat, banyak sekali gerai baju-baju yang ada di mall elit sampai toko pasar tradisional, menghadirkan batik sebagai jualan fashion mereka.

Corak busana batik Warna pastel, disalah satu Mall. Duh, anggunnya!
 
Apalagi, lembaga dunia UNESCO pun, sudah mengakui kalau batik adalah warisan dunia dari Indonesia. Wah, tambah bangga deh pake batik, yang dibuat oleh anak bangsa ini.

Tak cuma batik lo yang bisa di kreasi oleh anak bangsa, tapi juga sepatu, tas, makanan, dan berbagai kerajinan tangan laiinnya, hasil Usaha Kecil dan Menengah UKM.
 
Nah, kalau anda ingin melihat karya anak bangsa yang hebat dan cetar itu, ahaaa... pas sekali... karena besok sudah mulai dipamerkan di Pameran Produksi Indonesia 2014, yang diselenggarakan di Harris Convention Festival CTLink, Bandung, 22-25 Mei 2014. 
 
Ingat, dimulai besok lo, ya. Mari kita ramaikan, ajak teman, pacar, tetangga, calon mertua atau mertua. Hayuk atuh, buat Aa', Teteh terutama yang tinggal di Bandung, wajib, dong datang ke acara tersebut. Karena, disana anda akan melihat ratusan bahkan ribuan batik-batik cantik dan kerajinan tangan lainnya, kreasi anak bangsa, produk dalam negeri. Serba guna, lo....

 

Sbr gambar: 

Koleksi pribadi

2 comments

  1. saya juga suka batik mak...waktu msh aktif kerja dan sibuk kegiatan organisasi batik koleksi saya banyak..apalagi yg dijahit di tukang jahit sesuai keinginan sy modelnya...tp skrg banyak ga muat krn badan makin melar sejak ada anak hiks...memang sih klu pake batik itu masuk ke semua acara...ga takut salah kostum deh klu udah pake batik hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mak Ana. sekarang ini, batik kudu wajib dimiliki, minimal ada dua model atau motif. Karena gak rugi punya batik, fungsinya banyak. Hidup Batik,..!! Hehehe.. Makasih Mak, sdh mampir.....

      Delete

Hai,

Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..