Mencetak Mini Book Pictalogi, Santai Bagaikan Dipantai...


Banyak teman saya yang menyesali karena tak sempat menyimpan baik-baik gambar-gambar kenangan yang pernah dilewati pada masa lalu. Dibiarkan begitu saja tanpa dirapikan atau dikumpulkan jadi satu, boro-boro dimasukkan kedalam album. Tercecer, terinjak, tertumpuk buku-buku, basah terkena air hingga kertasnya rusak, karena tercecer dimana-mana. Padahal, gambar yang ada disecarik kertas berwarna warni itu penuh kenangan. Nostalgia saat SMP, kegembiraan ketika kelulusan SMU, moment bahagia saat ulang tahun atau hari penting seperti pernikahan dan wisuda. 

Kenapa ya tak disimpan jadi satu, dan dimasukkan kedalam album plastik misalnya, yang biasanya didapat dari toko tempat cuci foto agar semuanya terkumpul jadi satu. Aman dan terlindungi. Jadi, kalau ingin mencari atau melihat foto-foto masa lalu, tak perlu repot mencari, karena sudah tau tempatnya dimana. 

Gambar  di mini book Pictalogi


Ah, untunglah, sedari kecil saya diajarkan ibu saya selalu rapi kalau tuk urusan simpan menyimpan gambar/foto. Saya melihat, setiap kali usai jeprat-jepret disuatu acara, ibu saya langsung ke tempat cuci cetak foto, tuk mencetak foto. Setelah itu, beliau membeli album besar dan tebal, untuk menyimpan./ memasukkan foto-foto yang baru dicetak tadi.

Album-album itu, ia susun berjejer rapi didalam kamar. Ketika menginjak bangku SMU, sayapun meniru apa yang dilakukan oleh Ibu. Banyak sudah koleksi foto-foto saya, baik foto yang narsis secara personal, maupun ketika sedang berkumpul merangkai kenangan bersama teman-teman. Ketika saya pulang kampung, saatnya saya bernostalgia bersama album-album kenangan itu. 

Album Jadul...

Namun, kini, seiring dengan perkembangan jaman, banyak yang menyimpan file foto didalam komputer, CD, handphone atau di upload/disimpan jejaring sosial. Ya, gak apa-apa sih, itu juga bagus.

Tapi, ada resikonya jika kita menyimpan foto di gadget. Salahsatunya adalah bagaimana jika file tadi hilang, rusak atau error ? Nah, kita juga yang rugi, kan. Apalagi jika momen yang hilang itu tak akan bisa terulang lagi. Reuni antar teman masa sekolah dulu, misalnya. Moment lucu saat anak-anak kita masih kecil. Kenangan saat traveling ke negara beda benua yang belum tentu bisa mengunjunginya lagi. Peristiwa bahagia saat dilantik tuk kenaikan jabatan. Moment mengharukan saat menerima penghargaan atau saat-saat sakral ketika duduk dipelaminan.

Dan masih banyak lagi moment lain yang tercipta dalam hidup ini, rasanya sayang kalau tak diabadikan melalui secarik kertas indah bergambar. Dengannya, kita bisa tersenyum mengingat masa lalu, atau membangkitkan semangat ketika melihat teman-teman yang ada difoto sudah sukses semua.

Nah, terkait urusan file yang hilang atau rusak. Ada pengalaman teman saya, yang menitipkan file foto saat ia jalan-jalan ke Polandia, di laptop pacarnya. Eh, tak dinyana beberapa bulan kemudian, laptop pacarnya hilang dicuri maling, saat ia dan keluarga sedang terlelap tidur siang. Siang hari, lo... Ehm maling sekarang gak pandang waktu lagi dah... Nah, kalau sudah begitu, gimana coba,...bisa nangis bombay, kan,..? Belum tentu bisa ke Polandia lagi. Padahal, foto-foto tadi belum sempat dicetak.

Nah, itulah salah satu gunanya cetak foto. Moment indah kita akan tersimpan manis selamanya. Kalau dirasa biayanya mahal, ya gak usah semuanya dicetak. Ambil gambar yang bagus-bagus atau yang dianggap penting, itu saja yang dicetak. Yang penting, bisa mewakili salahsatu moment manis dalam hidup kita. Selebihnya, ya silahkan ditaruh di tempat yang diinginkan. 

Ah, begitu banyak moment dalam hidup ini yang perlu diabadikan, disimpan, dipajang bahkan dipamerkan. Saya termasuk orang yang suka sekali mencetak foto. Apalagi sewaktu belum ada FB dan twitter, wah itu mah saya wajib cetak foto. Karena, sampai sekitar tahun 2005-an, kan belum menjamur tuh yang namanya FB dan twitter, jadi kalau mau lihat foto, belum ada medianya. Paling disimpan cuma lewat CD doang. Tapi kalau mau melihatnya gimana...? Mesti melalui komputer dulu, kan.

Iya, kalau punya kompi, kalau kagak...? Masak, mesti kerumah temen dulu, atau ke warnet dulu demi bisa melihat foto yang tersimpan di CD atau flash disk. Ribet. Apalagi, kala itu yang namanya laptop masih barang langka dan mahal.

Nah, karena tak ada media penyimpanan atau pemajangan foto, jadi ya mau gak mau mesti dicetak. Kalau cuma disimpan dalam CD atau masih berupa klise saja, ya gak seru dong, ah, hehehe. 

Berbeda kalau foto tadi dicetak dan disimpan dalam album, ya tinggal diambil saja, dibuka, dan ketika melihatnya, serasa terulang lagi deh moment indah yang sudah terlalui. Dan moment itu bisa “bicara” ketika kita memandangi gambar-gambar tadi.

Itulah beberapa alasan kenapa saya suka mencetak foto. 

Nih buktinya, kalau saya suka cetak foto....
 
Cumaaaa, yang bikin saya jadi malas saat cuci cetak foto adalah antri bo. (Ini  berdasarkan pengalaman saya yang sering cuci cetak di mall yang memang gerai cuci cetaknya selalu ramai, karena bagus kulitasnya). Trus, mesti pilah pilih foto, mana yang mau dicetak atau tidak ketika menyodorkan CD atau flashdisk ke kompinya tempat cuci cetak foto, karena terlalu banyak file-file foto yang saya miliki. Dan ini memakan waktu yang tak sedikit. Belum lagi nunggu hasil jadinya, lama. Memang sih bisa ditunggu, kalau yang antri sedikit. Tapi, kalau lagi banyak orang, wah bisa lebih 30 menitan nunggunya. Jenuh! Padahal, ada kalanya saya mesti buru-buru meninggalkan gerai itu tuk melakukan kegiatan atau pekerjaan lain. Memakan waktu..!

Tak cuma itu keribetannya. Kalau mau ketempat tempat cuci cetak foto yang bagus, biasanya areanya ya di mall atau tempat commersial area. So, memerlukan waktu dan ongkos transport. Nah, untuk saya yang tinggal di Jakarta, tau sendirikan, kalau mau ke kawasan mall atau commersial area, ya mesti berkecamuk dengan kemacetan, muter-muter, menghirup polusi dan sebagainya. Melelahkan dan ribet. Tapi, kalau mau cuci cetak foto abal-abal, yang sebulan sudah berubah/pudar warnanya ya banyak mah dekat rumah saya,  hahhaha. Tapi saya gak maulah, semua orang pasti pengen kualitas gambarnya yang tahan lama dan oke...

Pictalogi...membuat cetak foto menjadi mudah dan santai

My Pictalogi
Kini.....
Semua kelelahan dan keribetan itu harus saya singkirkan, setelah saya menemukan pictalogi, tempat cuci cetak foto yang melayani jasa cetak foto dalam bentuk yang lebih menarik. Bisa kita order melalui dunia maya alias on line.

Nah, sekarang cetak foto makin mudah dengan Pictalogi. Gak perlu pake ongkos, gak usah mikirin antri dan terburu-buru. Yup, cukup pesan dari rumah saja, dan tinggal menunggu hasilnya sambil bersantai dirumah.

Mengetahui ada jasa layanan ini, wajib dong dimanfaatkan. Kapan lagi mau cuci cetak foto diselingi dengan browsingan, sesekali membalas chatingan di jejaring sosial, sambil duduk manis di kursi putar kantor, hahahah.

Di pictalogi, saya memilih mencetak foto dalam bentuk mini book, yang berukuran 10,5 x 7,5 cm. Tak sampai seminggu,  paketnya sudah mendarat di alamat saya dengan selamat, ouww.. saya bisa merasakan finishingnya menggunakan kertas doff, jadi terkesan eksklusif. Warna-warna gambarnyapun segar dan kinclong. packagingnya sesuai dengan apa yang saya upload/kirim ke pictalogi, tidak berubah. Pun, dengan pilihan background halaman foto dan cover, sesuai dengan apa yang saya pilih. Tidak ada yang error. Dengan satu set mini book ini, saya bisa menikmati  30 foto pilihan yang saya favoritkan. Ketika saya pamerkan kepada teman-teman kantor, mereka semua suka dan tertarik. 

Kinclongkan warnanya...?

Nah, yang lebih cihuy lagi, cuci cetak foto di Pictalogi ini, gak perlu mikirin ongkos kirim, bro..!! Ya, layanan cuci cetak foto ini bebas Ongkos Kirim ke seluruh Indonesia. Ayikkan..? Pokoknya, cetak foto makin mudah dengan Pictalogi deh....

Ketika Mini book Pictalogi mendarat di rumah...

Kenapa saya memilih produk Mini book...?  

Nah, seperti yang saya ungkapkan di awal tadi, alangkah asyiknya kalau foto foto yang kita cetak, terangkum jadi satu dalam album atau buku. Supaya tak tercecer kemana-mana dan awet. Yang paling penting lagi, saya gak perlu takut kalau salah satu fotonya bakalan hilang karena dicomot atau diambil oleh teman yang iseng, karena, gambarya menyatu dengan kertas kerennya. Selain itu, yang saya suka dipaket Mini book ini, ada banyak pilihan theme/tema background halaman foto dan tema cover, sesuai selera. Karena ukurannya yang imut, saya bisa membawa mini book kemanapun. Jadi, kalau ada teman atau keluarga yang pengen tau tentang aktifitas  atau kenangan saya, tinggal pamerkan saja mini book pictalogi. Semuanya bisa terhibur dan saling berkomentar gegara gambar-gambar cantik yang hadir didalamnya.

Bagaimana Prosesnya..?

Sebelum kita melakukan proses upload gambar, akan muncul pilihan cover mini book seperti apa yang kita inginkan, plus tulisan apa yang akan kita cantumkan di cover mini book tersebut. Jenis dan ukuran hurufnyapun kita sendiri yang menentukan. Mau huruf sambung atau huruf jenis lainnya. Komplitkan?

Pada mini book yang dipesan beberapa waktu lalu, saya memilih judul cover

 "The Shymphony Of Eka On Mini Book”

Biar kompakan sama judul header blog saya :

 "The Shymphony of EKA”
  
Narsis di kandang sendiri, boleh dong ya...hahahha...

Mini book cantik dirikyu....

Nah, setelah sukses menentukan gambar cover dan judulnya, dilembar kedua, barulah muncul menu up load foto, yang bisa kita ambil dari facebook atau instagram. Eh, pictalogi juga menyediakan layanan tuk anda yang ingin upload foto langsung dari komputer, bukan dari jejaring sosial. Ya, siapa tau ada yang gak suka upload atau pamer foto di FB atau istagram, supaya lebih privasi. Nah, disini bisa juga upload foto dari kompi. Pictalogi ini  pengertian, ya..hehehe..

Selanjutnya, ada pilihan menu background tuk halaman foto. Cantik-cantik lo pilihannya. Ada yang background putih bintang-bintang, ada warna biru dihiasi awan, ada bunga-bunga ungu, dan warna coklat yang dihiasi pohon. Tuh, banyak ya pilihannya.

Untuk menentukan theme background halaman foto, kalau saya sih, disesuaikan dengan cerita foto kita saja. Misalnya, pada gambar saya memegang boneka horta, dan disebelahnya sedang posisi di outdoor berlatar rerumputan, maka tema background halamannya, saya pilih hijau yang ada pernik pohonnya. Supaya ada nuansa alamnya.

Tema pohon bernuansa hijau/alam
Pada bagian gambar saya sedang di Pantai pandawa Bali dan mejeng di depan tugu hotel yang berikon gitar, saya pilih tema biru berawan...

Tema biru berawan.

Ketika sedang berkumpul dan bercanda bersama teman-teman, saya pilih tema ungu. Biar tambah seru dan rame....

Tema ungu.
Sedangkan tuk foto hitam putih, saya pilih tema bunga-bunga ungu, agar terlihat romantis dan cantik, secantik wajah yang ada digambarnya, …. wkkwkwwkw...

Nuansa bunga ungu, percantik foto hitam putih saya...
Gak cuma moment saat sudah dewasa saja yang saya abadikan, tapi foto saya ketika masih berusia 8 bulan pun, saya rangkum  dalam mini book Pictalogi.

Foto saya ketika berumur 8 bulan... imut ya..hehehe

Pun, dengan penampakan wajah saya dan ibu saya kala beliau masih muda, juga saya pilih tuk dicetak

Cantikan siapa ya..?hehehe
Kebaya beda generasi, hehehe
Anak & ibu suka bergaya mekarin gaun,hehe

Selain  bisa menentukan keinginan tema-tema background foto, kita juga bisa memilih mana foto yang ingin diletakkan dihalaman/lembar pertama, kedua, tengah atau terakhir. Berjuta rasa dah pokoknya, hihihih......

Hey, mengapa saya memilih Pictalogi..?
 
Tau gak, kalau layanan ini memiliki kualitas cetak tinggi dengan menggunakan printer standar percetakan dengan resolusi tinggi. Pemrosesannyapun dilakukan  secara otomatis dengan program, sehingga yang namanya human-error, bisa diminimalisir. Cukup sign in, pilih/upload foto, bayar, dan tunggu hasilnya di rumah.Mudah dan Praktis.


Hasil mini book yang sudah sampai ditangan saya kemarin, menurut saya warna dan gambarnya kinclong, sesuai dengan apa yang saya upload/kirim ke pictalogi, tidak berubah. Dari pengalaman saya, biasanya, kalau cetak foto, apa yang kita punya, kadang berbeda warna hasil cetakannya. Di Pictalogi, hasilnya sesuai dengan keinginan.

Mau tau keuntungan apa saja yang saya peroleh dengan cuci cetak via on line di pictalogi ..??

  • Saya tak perlu jauh-jauh datang ketempat cuci cetak foto yang menguras waktu, tenaga dan menembus kemacetan itu....
  • Gak perlu repot bawa CD atau flashdisk, cukup berselancar membuka web pictalogi, dan melakukan prosesnya dari rumah atau dari manapun. Dari pantai juga boleh.. Mudah, kan..?
  • Gak perlu antri, dan jenuh menunggu hasil jadi foto.
  • Dibebaskan dari ongkos kirim
  • Santai dan slow, tak perlu terburu-buru. 
santainya cetak foto di pictalogi, seperti santainya difoto ini

Ehm, santai dan tidak terburu-buru. Apa maksudnya ?

Upload foto di pictalogi, sah-sah saja diselingi  ngopi.
Begini, berdasarkan pengalaman saya saat sedang memilih ribuan foto dari facebook tuk diupload, tetiba handphone kita berdering, pasti gak konsen lagi dong memilah-milahnya, apalagi fotonya bervariasi dan banyak sangat. 

Nah, daripada  salah upload, mending kita rehat sejenak tuk melayani panggilan telephone itu. Setelahnya, baru deh dilanjut lagi upload fotonya. Atau, kalau mau diselingi sambil ngemil snack dan menyeruput kopi panas di sore hari, sambil berbincang bersama keluarga, asyik-asyik saja.

Nah, saat saya upload foto di webste pictalogi melalui gambar yang diambil dari FB, posisi saya kebetulan ada di kantor, sambil kerja. Selama proses itu, sesekali saya melanjutkan kerjaan, diselingi ngobrol ringan dengan teman kantor tuk urusan pekerjaan. Setelah itu, lanjut lagi pilah-pilih foto dari facebook sambil mikir kira-kira background apa yang cocok tuk pilihan gambar saya yang outdoor atau indoor..? Ah, begitu asyik dan santainya. Tak perlu diburu waktu, dan gak pake antri. 

Santai bagaikan dipantai... Slow seperti di pulau... Aih, mak... 

Dan hal ini tentu tak akan bisa saya dapatkan kalau memilih cetak foto ditempat outlet cuci cetak foto. Hare gene, cetak foto, cukup dari rumah, bro!

Main air di waterboom PIK, sayang kalau gak dicetak,  belum tentu bs kesana lagi

Nah, bagaimana caranya untuk memesan mini book Pictalogi?

Gampang, kok! Setelah sign in di website pictalogi, kita akan dihadirkan pilahan menu produk. Trus, silahkan dipilih yang sreg di hati. Maunya produk apa..? Disetiap paket produk ada keterangan penampakan hasil jadinya seperti apa. Nah, karena saya memilih produk mini book, seperti yang sudah saya jelaskan diatas, maka setelah menunya terbuka, tinggal upload foto, bisa dari instagram atau dari facebook, selanjutnya akan ditawarkan pilihan tema background foto dan cover buku. 

Jika semuanya beres, akan ada keterangan kemana kita harus mentransfer uang berikut jumlah nominalnya.Untuk produk mini book, kisaran harganya sekitar Rp.54.900.  Setelah uang ditansfer, kita konfirmasikan melalui sms ke nomor yang ditentukan. Kalau kita mengirim konfirmasi smsnya dibawah jam 4 sore, pesanan  akan langsung direspon dan diproses oleh Pictalogi. Tapi, kalau lewat dari itu, ya baru besok diproses. Tapi, gak apa-apa, cuma beda sehari doang, hehehe. 

Nah, kalau sudah oke......ya tunggu aja paketnya sampai di rumah. Mudahkan..?  
Ini skema alur pemesanannya. Mudah, kan...?














Produk-produk Pictalogi  

Oh ya selain produk  mini book yang ditawarkan pictalogi, adalagi pilihan jenis cetak lainnya, lo..... Silahkan dipilih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda ... seperti yang saya hadirkan keterangannya dibawah ini... 

Square Photo


Mini Sticker
 

 R Sizes


Wah..wah dengan pilihan paket produk ini, saya jadi kepikiran tuk memberi kado ulang tahun sahabat, tak hanya dengan mini book saja, tapi bisa juga kita memberi hadiah dengan produk mini sticker yang lucu, mungil, mudah dibawa, tapi bermakna. Pasti teman saya suka ketika membuka foto-foto yang tercetak di mini book atau mini sticker besutan pictalogi..

Ah, begitu banyak moment dalam hidup ini yang perlu disimpan, dan diabadikan, agar bisa menjadi cerita indah saat kita tua nanti. Dan Pictalogi, telah mempermudah urusan cuci cetak foto ini, karena tehnology dan kreativitas yang mereka miliki. 

Rasakanlah suasana santai dan slow, saat anda mencetak foto melalui media on line yang digagas pictalogi

Tak perlu terburu-buru dan ribet. 

Tak perlu menghidupkan mesin mobil dan menikmati deru debu dijalanan. Apalagi mesti menunggu antrian pelanggan dan kejenuhan menunggu hasil cetak foto. Cukup dari rumah saja, semuanya beres dan sesuai dengan keinginan kita. Cetak foto jadi lebih mudah, menyenangkan dan lebih berwarna dengan Pictalogi

Kalau  ada yang ingin ditanyakan saat proses sedang atau akan  berlangsung, bisa saja berinteraksi dengan pictalogy melalui twitternya di @Pictalogi. Akan direspon, kok. 

    Nah.... saya sudah menikmati bagaimana saat-saat santai dan mudah ketika harus cuci cetak foto dengan Pictalogi.
     Saya juga sudah mengabadikan beberapa moment manis hidup ini bersama Mini Book Pictalogi.

    Bagaimana dengan Anda...?

    Moment kebersamaan bersama  sahabat

23 comments

  1. wah mbak eka suka foto juga ternyata... idem mbak, sayang kameraku ga jelas buat motret :( good luck ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, doyan banget mbak....hihihi.. makanya bela-belain cetak foto, biar bisa dinikmati dan dipajang dikamar dan dibawa kemana-mana..heheh. Wah, ternyata dirimu juga doyan ya..?Kenapa kameranya gak jelas buat motret Mbak..? Makasih ya.....

      Delete
  2. minibooknya kereennn looooo... sumpeehhh... ide bikin tema per halaman di pictaloginya ini mantap! lebih keren lagi karena yang difotonya memang narsis abis... jadinya saling mendukung nih... hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwkwkkw..... saling mendukung menjadi faktor penambah klop tulisan ya...hahhaha.... Mini booknya pictalogi emang ide bagus tuh...bisa dibawa kemana-mana, buat dipamerin ke sanak sodare..hhihihiih...Makasih mbak Orin, dirimu ikutan jugakah.?

      Delete
    2. gak ikut mbak.. lagi banyak kerjaan offline... anak2 mau pentas di sekolahnya, temen2nya pada latihan nari di sini tiap hari... tau aja kalo emaknya dulu dancer wannabe :v

      good luck yaaa...

      Delete
    3. Oh okeh..siap..... Smg di lomba2 lainnya bisa berpartisipasi..hehehe.. Sukses ya tuk pentas sekolah si kecil...

      Delete
  3. iy sekarang foto berceceran di gadget atau sosmed. bingung kalo mau cetak dimana.
    bagus nih infonya 'pictalogi' Thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas Anton, sayang kalau semua foto cuma ditaruh di sosmed dan digadget.. Baiknya sebagian kecil di cetak, biar ada kenang-kenangannya, dan jaga-jaga kalau ada file fotonya hilang atau apa... Makasih sdh mampir...

      Delete
  4. ah akhirnya jadi juga postingnya....good luck ya Mak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yo, akhirnya diposting deket-dekt DL..seperti biasa....hihihih...Makasih Mak Ninik..good luck jg buat dirimu,,,

      Delete
  5. Replies
    1. Yoi...Pictalogi emang keren,..Makasih Mbak Yuni...

      Delete
  6. Makasih Fathur ..... Tulisan dan llustrasi kamu jg keren kok, aku dah mampir td...Tengkyu

    ReplyDelete
  7. Menarik nih...
    Btw cetak foto pun bukan jaminan kalo dokumentasi tersebut aman. Album-album fotoku ilang diterjang banjir di rumah mamaku >.< Tapi ya memang ada kepuasan sendiri sih kalau lihat foto cetak. Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mbak Eka.. Kalau yg namanya musibah kita gak bisa menolaknya. Seabrek album-album fotoku akupun yg berisi foto narsis dan kenangan bersama teman SMP, SMU sampe masa kuliah, hangus terbakar gegara rumahku kebakaran, 12 th lalu. Tak ada yg tersisa.

      Apalagi,waktu itu blm ada FB, twitter dsb. jadi, tak ada tempat penyimpanan foto, selain ya dicetak. Tapi, paling tidak, kalau foto kita dicetak, bisa kita tunjukkan kalau ada teman/ keluarga yg datang, hehehe...Tp, kalau sdh musibah, ya mau di gimanain lagi.. Makasih Mbak Eka...Smg lancar lahirannya...

      Delete
  8. Wah, bagus ya hasilnya. Aku juga lebih suka cetak foto daripada disimpen di kompi aja, hihihi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Indi.....iya kinclong hasilnya... Wah, kalau kalu mah emang wajib cetak foto ya, krn foto2 mu juga seabrek kan ya,hehehe....Makasih sdh mampir..

      Delete
    2. Klo temanya dri editan sndiri
      Gmna ....trus ukuranya berapa x brapa

      Delete
    3. Hai Mutia, sepertinya kalau tema dari editan sendiri, menurutku. gak bisa deh, krn sdh ditentuin dari sistemnya pictalogi, ada sekitar 10 tema.

      Ukuran mini booknya ya..? 10,5 x 7,5 cm.

      Tuk penjelasan lebih lengkap lagi, atau kalau pengen dijajal lsg, silahkan intip websitenya, hehehe.... Makasih Mutia.

      Delete
  9. Makasiy infonya mba eka :) Jadi pengen cetak poto juga. Tapi kayanya jadi galau mau cetak yg mana aja. Hihi... Kalo mini book gitu, kudu milih berapa poto mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mbak, tuk mini book, kita bisa memilih 30 foto yang kita suka, semoga gak galau lagi mau nyetak fotonya ya, hehehe

      Delete

Hai,

Silahkan tinggalkan komentar yang baik dan membangun ya....Karena yang baik itu, enak dibaca dan meresap di hati. Okeh..